Rumah Satya

Beberapa jam kemudian Satya sampai di rumahnya. Indra membantu Satya menuju ke kamarnya. Sesampainya di kamar Satya langsung merebahkan tubuhnya di atas ranjang yang sangat empuk dan luas itu.

"Kamu baik-baik di sini. Kalau ada apa-apa segera hubungi aku." ucap Indra dan segera pergi dari kamar Satya.

Sebelum Indra sampai di pintu kamar, Satya memanggil Indra

"apa kamu yang mengantarkanku di Rumah sakit.? Bukankah kamu ada pertemuan untuk menggantikanku? Oh iya kenapa aku sampai kecelakaan? seingatku aku hampir menabrak dua orang gadis tapi setelah itu aku sudah tidak ingat lagi. Apa kamu tau apa yang selanjutnya terjadi?" tanya Satya

Giliran dia yang bertanya aku harus ah bukan aku wajib menjawab semua pertanyaannya.

"Aku dapat telepon dari Rumah Sakit tempat kamu dirawat. Kebetulan aku dalam perjalanan pulang karena pertemuan sudah selesai. Dan kamu memang tidak menabrak dua orang gadis itu tapi menabrak pohon." jawab Indra.

"Apa?? Pohon?? kenapa aku menabrak pohon? apa karena aku mabuk dan menabrak pohon? oh sungguh memalukan. Apa ada orang yang melihatku di sana?"

Tanya Satya lagi.

ya pastinya dua orang gadis yang hampir kamu tabrak itu. Apakah aku punya ilmu hitam sampai aku bisa terbang dan langsung ke tempat kamu kecelakaan untuk melihat siapa saja yang melihatmu kecelakaan? Bos yang menyebalkan. Gerutu Indra.

"Kamu hampir menabrak dua orang gadis untung saja kamu langsung membelokkan arah mobilmu ke pohon dan menabrak pohon dari pada kamu harus menabrak dua orang gadis itu. Justru itu akan memperburuk keadaan." Jawab Indra.

"Terus di mana mereka? Apakah kamu sudah menutup mulut mereka supaya tidak memberikan informasi kepada siapapun tentang kecelakaan itu? Bisa gawat aku kalau informasi ini sampai ke telinga Orang Tuaku. Apalagi aku kecelakaan dalam keadaan mabuk." tanya Satya

Bagaimana ini? apa aku harus terus terang saja? apa dia tidak akan marah? ah mana mungkin dia tidak akan marah. Aduuhh gimana nih.

"Ha? apa kamu sudah menutup mulut mereka? kenapa hanya diam saja? apa jangan-jangan kamu belum melakukan itu?" tanya Satya dengan nada yang tinggi.

"mmmm sebenarnya........" Indra tidak bisa melanjutkan ucapan nya

"Apa aku harus memberi tahu mu terlebih dahulu apa yang harus kamu lakukan?" potong Satya.

"Maafkan aku. Aku tidak sempat memikirkan hal itu. Karena salah satu gadis yang hampir kamu tabrak itu bukan seperti gadis lainnya. Dia berani menatapku dengan tatapan tajam tanpa ada rasa takut sedikitpun." jawab Indra.

"Tidak seperti gadis lainnya? apa maksudmu?" tanya Satya dengan wajah penasaran.

"Itu gadis sangat berani, bahkan dia menyalahkanmu karena tidak mengendarai mobil dengan baik bahkan dalam keadaan mabuk. Diapun memarahi temannya karena meminta maaf padaku. sambung Indra.

Berani sekali dia menyalahkanku. Siapa dia?" tanya Satya.

"Aku tidak menanyakan nama mereka. Aku akan mencari tau siapa mereka terutama gadis kecil pemberani itu" jawab Indra.

"Baiklah, kalau sudah dapat informasinya segera beri tahu aku." Perintah Satya.

"Baiklah. Aku pergi dulu." Indra pamit

Indra meniggalkan tempat kediaman Satya dan langsung mengambil Handphone dari sakunya untuk menelpon seseorang. Dia adalah orang kepercayaan Indra untuk mencari informasi.

"Cari tau siapa mereka jangan ada informasi yang terlewatkan." Perintah Indra dan langsung menutup teleponnya.

Gadis yang unik. Kita lihat saja apa yang akan dilakukan oleh Satya padamu. Gumam Indra dengan tersenyum sinis.

Terpopuler

Comments

Ira Ana

Ira Ana

cerita nya asik

2022-05-07

1

Nathania Margaret

Nathania Margaret

hmm🙂

2021-11-12

0

Siti Balkis

Siti Balkis

nyimak

2020-11-16

1

lihat semua
Episodes
1 Awal Pertemuan
2 Rumah Satya
3 Informasi tentang Seyla dan Susan
4 Bertemu di Hotel
5 Indra dan Susan
6 Seyla dan Susan
7 Pertemuan Satya dan Seyla
8 Perjanjian
9 Tantangan
10 Mabuk
11 Pengumuman
12 Apa yang telah Aku Lakukan
13 Kontrakan
14 Penjelasan
15 Curiga
16 Tidak saling Mengenal
17 Apa Aku Jatuh Cinta Padanya?
18 Bertemu Lagi
19 Aku Hamil?
20 Pengakuan
21 Informasi yang ditunggu Indra
22 Beritahu Satya
23 Menemui Seyla
24 Marah
25 Bertemu Calon Menantu
26 Perpisahan
27 Kedatangan Kakak Satya
28 Tidak Percaya
29 Marah #2
30 Hari Pernikahan
31 Malam Pertama
32 Pulang
33 Hari Pertama untuk Susan
34 Cemburu
35 Mulai Sekarang Kita Pacaran
36 Jebakan
37 Reaksi Obat Perangsang
38 Minta Solusi
39 Keputusan Terbaik
40 Hari Pernikahan #2
41 Pernikahan Tertunda
42 Menyelamatkan
43 Pendarahan
44 Ketahuan Mama
45 Kekhawatiran Satya
46 Kedatangan Mama
47 Penjelasan untuk Mama
48 Keputusan Seyla
49 Kesempatan
50 Keputusan Bersama
51 Pernikahan Tersembunyi
52 Malam Pertama #2
53 Mencari Tahu
54 Alasan Mama
55 Kabar Gembira
56 Kembali ke Rumah
57 Pulang #2
58 Resepsi Pernikahan
59 Ngambek
60 Baikan
61 Kecelakaan
62 Keguguran
63 Mencari Tahu #2
64 Pembalasan
65 Hasrat di Rumah Sakit
66 Pulang ke Rumah
67 Bertengkar
68 Baikan #2
69 Tidak Puas
70 Menyesal
71 Kedatangan Kakak Satya #2
72 Cemburu #2
73 Empat Mata
74 Bertengkar #2
75 Penjelasan #2
76 Ijin Kantor
77 Kabar Bahagia
78 Berkunjung ke Rumah Indra
79 Galau
80 Mengejek
81 Ajak Honeymoon
82 Gagal Honeymoon
83 Someone
84 Siapa Dia?
85 Kantor Satria
86 Siapa Dia #2
87 Bertemu Intan
88 Terciduk
89 Pulang ke Indonesia
90 Klien Penting
91 Klien Penting #2
92 Kecurigaan Seyla
93 Interogasi
94 Berlalu
95 Test Pack
96 Hasil Test Pack
97 Kabar Bahagia #2
98 Senjata Makan Tuan
99 Pusing
100 Siapa Dia? #3
101 Penggoda
102 Secret
103 Secret #2
104 Secret #3
105 Secret #4
106 Mulai Terbongkar
107 Kedatangan Papa
108 Rencana Satya
109 Permohonan Maaf
110 Makan Malam Menegangkan
111 Kebenaran
112 Kebenaran #2
113 Happy Ending
114 Bonus Chapter
115 Bonus Chapter (Last)
116 Satria Kembali ke Amerika
117 Emosi
118 Emosi #2
119 Salah Paham
120 Identitas Raisa
121 Permohonan Maaf
122 Permohonan Maaf #2
123 Permohonan Maaf Diterima
124 Tugas Raisa
125 Perintah Mama
126 Mengubah Panggilan
127 Sampai di Indonesia
128 Keceplosan
129 Merasa Gila
130 Pilihan Sulit
131 PENGUMUMAN
132 Pengumuman
133 Informasi
Episodes

Updated 133 Episodes

1
Awal Pertemuan
2
Rumah Satya
3
Informasi tentang Seyla dan Susan
4
Bertemu di Hotel
5
Indra dan Susan
6
Seyla dan Susan
7
Pertemuan Satya dan Seyla
8
Perjanjian
9
Tantangan
10
Mabuk
11
Pengumuman
12
Apa yang telah Aku Lakukan
13
Kontrakan
14
Penjelasan
15
Curiga
16
Tidak saling Mengenal
17
Apa Aku Jatuh Cinta Padanya?
18
Bertemu Lagi
19
Aku Hamil?
20
Pengakuan
21
Informasi yang ditunggu Indra
22
Beritahu Satya
23
Menemui Seyla
24
Marah
25
Bertemu Calon Menantu
26
Perpisahan
27
Kedatangan Kakak Satya
28
Tidak Percaya
29
Marah #2
30
Hari Pernikahan
31
Malam Pertama
32
Pulang
33
Hari Pertama untuk Susan
34
Cemburu
35
Mulai Sekarang Kita Pacaran
36
Jebakan
37
Reaksi Obat Perangsang
38
Minta Solusi
39
Keputusan Terbaik
40
Hari Pernikahan #2
41
Pernikahan Tertunda
42
Menyelamatkan
43
Pendarahan
44
Ketahuan Mama
45
Kekhawatiran Satya
46
Kedatangan Mama
47
Penjelasan untuk Mama
48
Keputusan Seyla
49
Kesempatan
50
Keputusan Bersama
51
Pernikahan Tersembunyi
52
Malam Pertama #2
53
Mencari Tahu
54
Alasan Mama
55
Kabar Gembira
56
Kembali ke Rumah
57
Pulang #2
58
Resepsi Pernikahan
59
Ngambek
60
Baikan
61
Kecelakaan
62
Keguguran
63
Mencari Tahu #2
64
Pembalasan
65
Hasrat di Rumah Sakit
66
Pulang ke Rumah
67
Bertengkar
68
Baikan #2
69
Tidak Puas
70
Menyesal
71
Kedatangan Kakak Satya #2
72
Cemburu #2
73
Empat Mata
74
Bertengkar #2
75
Penjelasan #2
76
Ijin Kantor
77
Kabar Bahagia
78
Berkunjung ke Rumah Indra
79
Galau
80
Mengejek
81
Ajak Honeymoon
82
Gagal Honeymoon
83
Someone
84
Siapa Dia?
85
Kantor Satria
86
Siapa Dia #2
87
Bertemu Intan
88
Terciduk
89
Pulang ke Indonesia
90
Klien Penting
91
Klien Penting #2
92
Kecurigaan Seyla
93
Interogasi
94
Berlalu
95
Test Pack
96
Hasil Test Pack
97
Kabar Bahagia #2
98
Senjata Makan Tuan
99
Pusing
100
Siapa Dia? #3
101
Penggoda
102
Secret
103
Secret #2
104
Secret #3
105
Secret #4
106
Mulai Terbongkar
107
Kedatangan Papa
108
Rencana Satya
109
Permohonan Maaf
110
Makan Malam Menegangkan
111
Kebenaran
112
Kebenaran #2
113
Happy Ending
114
Bonus Chapter
115
Bonus Chapter (Last)
116
Satria Kembali ke Amerika
117
Emosi
118
Emosi #2
119
Salah Paham
120
Identitas Raisa
121
Permohonan Maaf
122
Permohonan Maaf #2
123
Permohonan Maaf Diterima
124
Tugas Raisa
125
Perintah Mama
126
Mengubah Panggilan
127
Sampai di Indonesia
128
Keceplosan
129
Merasa Gila
130
Pilihan Sulit
131
PENGUMUMAN
132
Pengumuman
133
Informasi

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!