Chapter 4

Saat dewa turun dari mobil dan berjalan masuk menuju pintu villa, dia di sambut oleh beberapa orang yang tak lain pelayan di villa tersebut. Mereka membungkuk hormat pada pria muda itu..

"Den dewa.. Silahkan ikut kami, anda harus segera bersiap.." ucap salah seorang wanita yang memakai baju berbeda dari para pelayan yang lain. Dengan sekali lihat saja dewa yakin wanita itu pasti kepala pelayan di villa keluarga nya..

"Bersiap untuk apa ? Aku tidak mau!! Aku ingin bertemu dengan papi mami ku sekarang juga!!" Pekik dewa yang langsung berlalu masuk ke dalam villa, namun baru dewa mengayunkan langkah kedua nya, dia sudah di hadang oleh beberapa pria berbadan besar..

"Mau apa lagi kalian, hah ? Apa kalian tidak capek mengikuti ku dari Jerman sampai puncak ??" Dewa menatap nyalang pada pria pria itu..

"Maaf, den.. Den dewa harus mengikuti apa yang di katakan kepala pelayan ini, sebab tuan dan nyonya tidak mau menemui aden kalau aden masih pakai pakaian santai seperti ini.."

Dewa mendesah berat. Apalagi ini. Rumit sekali proses nya, padahal dia hanya ingin bertemu kedua orang tua nya sendiri, bukan nya bertemu dengan raja dan ratu inggris.

"Kalau begitu cepatlah!! Aku tak punya banyak waktu..." Ucap dewa seperti biasa, nada nya selalu ketus dan terdengar seperti orang yang sedang marah marah..

Para pelayan pun mengantar kan dewa ke salah satu ruangan kamar.

"Kenapa aku harus pakai pakaian formal seperti ini, sih ?? Memang nya aku mau ketemu pejabat, hah ?" Dewa membentak lagi ketika salah seorang pelayan memberikan nya satu stel jas lengkap dengan sepatu Loafers berwarna hitam.

"Maaf, den dewa. Kami hanya menjalankan perintah.. Silahkan den dewa pakai terlebih dahulu, jika ada kesulitan panggil saja kami karena kami akan berjaga di luar.." Ucap kepala pelayan wanita pada dewa.

Kemudian satu persatu orang di ruangan itu pun keluar, menyisakan dewa yang masih di selimuti kebingungan..

"Astaga.. Punya orang tua ko begini amat, sih.. Masa mau ketemu aja repot nya minta ampun!!" meski sambil mengeluh, dewa tetap menuruti apa yang di minta papi dan mami nya. Memakai setelan jas juga sepatu yang sudah di siapkan tadi..

Dewa mematut diri di depan cermin setelah selesai berpakaian...

"Andai abigail ikut dengan ku malam ini, aku akan mengenalkan dia bukan lagi sebagai kekasih, melainkan calon istri ku.." Gumam dewa dalam hati nya. Jika saja papi dan mami nya punya pikiran yang terbuka tentang profesi abi, pastilah kini mereka sudah menjadi keluarga kecil yang bahagia. Sayang yang di impikan tak pernah terwujud. Abigail masih di cap jelek oleh seluruh keluarga nya karena profesi nya yang seorang model majalah dewasa..

Ting..

Bunyi notifikasi pesan masuk..

"Ini foto asli, tuan. Bukan editan."

Pesan dari Rafa membuat dewa mematung di tempat nya, sambil menggelengkan kepala berkali kali untuk mengusir pikiran buruk tentang kekasih nya..

"Tidak mungkin!! Pasti ini salah satu pose untuk sesi pemotretan.. Ya, abigail ku kan seorang model, wajar saja dia berpose seperti ini.." Lagi lagi dewa menafikan kenyataan di depan mata nya, dia berusaha tak terpengaruh dengan foto itu...

Kemudian dewa pun keluar dari kamar.

"Sudah, den ? Kalau begitu silahkan langsung ke lapangan golf belakang.. Semua sudah berkumpul disana.." Ucap kepala pelayan itu pada dewa.

Mendengar itu dewa semakin di buat bingung. "Semua ? Apa maksud mu semua ?" tanya dewa

Pelayan itu malah tersenyum, "Nanti den dewa akan tau. Sebaiknya sekarang den dewa segera kesana. Tuan dan nyonya besar sudah menunggu dari tadi.."

🍂

Kaki dewa tertahan saat sampai di lapangan golf belakang vila ada cukup banyak orang yang terlihat seperti sedang berpesta. Stand minuman dan makanan pun sudah berjajar rapi di sisi kanan dan kiri.

Beberapa meja bundar yang di kelilingi kursi pun turut memenuhi acara yang di peruntukkan entah untuk siapa, dewa tak tau. Ulang tahun papi dan mami nya sudah terlewat, dan ulang tahun sang adik perempuan nya yang bernama Zara masih beberapa bulan lagi. Lalu untuk siapa pesta itu di adakan ?

"Eh, yang di tunggu tunggu akhirnya datang juga.. Sini, sayang.." Mami luna melambaikan tangan meminta sang putra agar segera menghampiri.

Puluhan pasang mata yang hadir di sana langsung melihat ke arah yang sama.

Dewa berjalan mendekat, kemudian mencium pipi kanan dan kiri sang mami.

"Mami kangen sekali sama kamu.." ucap mami luna. Dewa hanya membalas dengan tersenyum kecil...

"Baiklah. Karena putra kami sudah datang, semua di persilahkan untuk duduk kembali.." Ucap papi bima yang membuat dewa terheran heran. Bagaimana papi nya yang terkenal dingin bisa seramah itu menyambut para tamu..

Mata dewa langsung berkeliling ketika orang orang itu sudah duduk di tempat nya masing masing. Ternyata semua tamu itu saudara dan kerabat dekat Papi dan mami nya. Mungkin tak semua nya hadir, sebab saat dewa iseng menghitung, mereka tak sampai 100 orang..

"Mi.. Pesta apa ini ? Kenapa saudara saudara kita dateng semua ke Villa ?" bisik dewa pada mami luna

"Nggak semua, nak.. Opa dan oma nggak ada dan juga keluarga kita yang dari luar negeri pun nggak ada tuh yang datang.. Ini cuma beberapa aja.." Sahut mami luna asal

"Ya, tetep aja, mi.. Ini banyak loh orang nya, emang ada apaan sih bikin pesta segala.. Mami hamil lagi ??" tanya dewa yang langsung mendapat tatapan sinis dari mami luna.

"Enak saja hamil lagi, memang kamu mau punya adik tapi malah lebih pantas di bilang anak kamu, huh ??"

"Ya, enggak sih, mi.. Ya terus ini pesta apa dan untuk siapa ??"

"Ssstt.. Udah, jangan banyak tanya, nanti juga kamu tau.."

🍂

"Malam ini saya sengaja mengundang para keluarga untuk sama sama menyaksikan acara pertunangan putra sulung saya dengan putri dari sahabat karib saya.."

"MI!!! Apa maksud ucapan papi ? Pertunangan kata nya ? Pertunangan untuk siapa ??" Keluh dewa dengan nada protes yang sangat kentara. Wajah nya terlihat kaget yang bercampur dengan kepanikan..

"Diam dan tenanglah!! Jangan buat mami dan papi mu malu!!" Gumam mami luna yang membuat dewa langsung bungkam. Bagaimana pun dewa tak mau melawan mami nya, bagi anak lelaki seperti dewa, ibu adalah segala nya..

"Sini, nak.." Dewa yang di panggil pun terpaksa menghampiri karena mami luna

kembali mengancam nya dengan membisikkan sesuatu yang membuat nya terpaksa harus menurut...

"Dewa, putra kami baru saja pulang dari Jerman dan dia pulang sengaja untuk menghadiri pesta pertunangan nya malam ini.." Papi bima melingkarkan tangan di bahu sang putra, menoleh sejenak sambil tersenyum kecil..

"Bagaimana, nak ? Apa kamu sudah siap bertemu dengan calon tunangan mu ?" tanya papi bima..

Dewa tersenyum canggung, dia bahkan tak tau pesta ini ternyata di tujukan untuk diri nya..

Sementara di sisi lain sang adik baru saja tiba..

"Sorry, mi. Aku telat.. Jalanan jakarta macet, berangkat masih terang sampai sini udah gelap aja.." Seloroh gadis berambut sebahu itu pada mami nya..

"Sssttt, sudah tidak apa apa. Lagi pula acara nya baru akan di mulai.. Lihatlah wajah kakak mu itu, betapa tegang nya dia.." Kedua wanita beda usia itu pun tertawa bersama menyaksikan wajah garang dewa berubah ciut di hadapan papi bima.

Mami luna beruntung sifat pembangkang sang suami ketika muda dulu tak menurun pada putra mereka. Meski dewa memiliki sifat keras namun mami luna masih bisa menghandle nya. Mungkin saja karena di masa lalu, mereka sempat hidup bersama berdua, meski pun itu hanya sampai dewa berusia lima tahun..

Dewa putra nya itu selalu takut dengan ancaman mami luna yang mengatakan tak mau menganggap nya anak lagi jika tak menurut. Walaupun sesungguh nya tak mungkin sebagai seorang ibu mami luna setega itu. Ini hanya gertakan semata, namun selalu berhasil sebab dewa sangat takut kehilangan sang mami...

"Baiklah. Tanpa berlama lama, kita langsung hadirkan saja wanita yang akan menjadi bagian dari keluarga besar Havidi.." Dewa semakin gelisah dan tegang, bahkan butiran kristal bening semakin banyak memenuhi kening dan wajah nya..

"Lap dulu keringat mu!" Mami luna memberikan tisu yang sudah dia lipat kecil pada sang putra, dengan kaku dewa menerima tisu tersebut .

"Sayang.." papi bima memberi isyarat mata pada sang istri, meminta wanita nya untuk segera memanggil seseorang yang tengah di tunggu tunggu saat ini...

Setelah mami luna pergi, para tamu yang hadir sedikit riuh sebab meski mereka semua tau pesta ini adalah pesta pertunangan untuk dewa, namun tak satu pun dari mereka yang tau bagaimana rupa wanita calon tunangan nya..

Tak sampai lima menit mami luna kembali datang, namun kali ini tak sendiri melainkan dengan 3 orang wanita bersama nya.

"Aunty Chacha..." gumam dewa ketika mengenali satu wajah di antara dua wajah wanita yang lain..

"Pi!! Emang uncle diki sudah almarhum sampai dewa mau di jodohkan sama aunty chacha ??" pekik dewa dengan suara sedikit keras yang langsung mendapat pukulan di belakang kepala nya..

"Jangan bicara sembarangan!! Lihat di meja paling depan, kalau uncle diki sudah mati lalu siapa yang duduk bersama dengan uncle riko di sana, hum ??"

Mata dewa beralih ke meja paling depan yang papi nya katakan, benar, ternyata dua uncle nya ada disana. Duduk bersama sambil memandang ke arah nya..

"Pi, jangan bercanda deh!! Dewa nggak mau di jodohin kaya gini, pi!! Dewa udah punya abigail, dewa sangat mencintai nya!!" Saat semua fokus pada kedatangan sang calon tunangan, dewa melayangkan lagi protes nya itu pada sang papi.

"Sudah terlambat!! Cukup lama papi dan mami mu ini bersabar.. Sekarang kau sudah tak bisa mundur lagi! Ikuti apapun yang papi dan mami mu katakan. Kami tau apa yang terbaik untuk mu!!"

"Dan ingat!! Jangan berpikir untuk kabur, karena papi sudah menugaskan para bodyguard untuk berjaga di villa ini!!"

🍂

🍂

Jangan lupa Like, Komentar dan Vote nya ya gaess..

Bintang 5 nya juga, please 🥺, biar otor semakin semangat menulis nya 🙏🙏🙏

Semoga dengan Like, Vote dan Bintang 5 yang kalian kirim, karya otor ini bisa masuk jadi karya yang di Rekomendasikan Editor 🙏.. Aamiin 💜

🍂

Jangan lupa juga buat mampir di karya otor yang lain... 👇👇👇

Terpopuler

Comments

4U2C

4U2C

hahahahahaha dewa-dewa,,kerana terlalu nerves ya dewa,,aunty chacha dibilang tunangannya,,hahahaha betul kata papa bima kemana matamu dewa..

2024-06-23

3

sum mia

sum mia

tuh kan bener .. pesta kejutan buat Dewa , kayaknya yang jadi tunangannya cewek yang pernah ketemu tapi cuek .

lanjut terus kak semangat moga sehat slalu 😍😍😍

2024-06-05

4

Linda Sollu

Linda Sollu

lanjut bunda

2024-06-05

3

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!