Episode 3 Penjilat

Para karyawan berdiri dari tempat duduk masing-masing. Terdengar suara langkah kaki yang membuat Ayleen menoleh ke arah ujung. Mata Ayleen melotot sampai bola mata itu ingin jatuh saat melihat pria yang masuk dengan langkah semakin dekat dan wajah yang tetap menunjukkan kewibawaan dan memancarkan aura dingin.

"What! Bukankah dia?" pekik Ayleen di dalam hati ketika mengingat siapa pria tersebut jelas siapa pria tersebut.

"Ini nggak mungkin!" Gadis itu langsung panik dan dengan cepat menundukkan kepala dengan memejamkan mata yang benar-benar sangat takut jika dia sampai dilihat oleh Alam.

"Selamat pagi semuanya!" sapa Alam dengan suara datar yang sudah berdiri di depan para-para karyawan tersebut.

"Pagi pak!" sahut semua karyawan dengan menegakkan kepala dengan sopan. Hanya Ayleen yang menunduk jelas membuat perhatian Alam fokus Ayleen.

"Tuan Alam akan memberikan arahan sedikit kepada kalian. Jadi mohon untuk didengarkan!" sahut Pak Indra.

"Bagaimana ini ternyata benar itu dia. Namanya sama dan ternyata dia CEO di Perusahaan ini. Tidak. Dia tidak boleh melihatku. Aku baru saja memerasnya dan aku bisa mendapatkan masalah dari apa yang aku lakukan beberapa jam yang lalu," gerutu Ayleen dengan panik.

"Ayllen angkat kepala kamu. Kamu tidak sopan menunduk seperti itu saat bos kamu ingin berbicara!" tegur Indra yang membuat Ayleen mengkerutkan dahi yang semakin panik.

Ayleen pun mengangkat kepala yang tetap berusaha untuk menghindari pandangan dari Alam yang ternyata tepat di depannya. Alam juga akhirnya melihat Ayleen. Namun eksperesi wajah Alam tampak biasa saja.

"Mampus aku!" batin Ayleen pasrah.

"Maaf jika saya mengganggu pekerjaan kalian. Saya hanya mengingatkan kepada kalian semua untuk lebih tekun dan ulet dalam bekerja. Jangan malas dan suka bolos dalam bekerja, mencari alasan dengan segala perintah yang sudah menjadi ketentuan. Tidak semua orang bisa bekerja di Perusahaan ini. Jadi kalian jangan sia-siakan pekerjaan kalian ... Perusaan ini juga akan mengeluarkan produk terbaru. Jadi mohon untuk kalian semua ikut berpartisipasi!" tegas Alam dengan singkat memberikan arahan.

"Baik pak!" sahut mereka serentak.

"Baiklah kalau begitu, Saya hanya menyampaikan itu saja aku dan selamat melanjutkan pekerjaan kalian," ucap Alam yang tidak banyak bicara dan bahkan tidak mempermasalahkan tentang Ayleen yang ternyata adalah karyawannya sendiri.

"Terima kasih sekali lagi!" Alam langsung pergi dari ruangan tersebut dengan semua karyawan menundukkan kepala kembali.

"Huhhhhh!" Ayleen menghela nafas dengan panjang yang mengusap-ngusap dada yang merasa sangat lega.

"Aku selamat. Apa dia lupa siapa aku. Tapi tidak mungkin, itu baru saja terjadi beberapa jam yang lalu. Atau jangan-jangan setelah ini dia akan memanggilku dan akan langsung memecatku karena tindakanku tadi lagi," Ayleen langsung over thinking yang bergerutu di dalam hati.

"Tidak! Aku tidak akan membiarkan hal itu terjadi. Aku tidak boleh dipecat," Ayleen yang berusaha untuk memutar otak bagaimana cara supaya dia tidak dipecat.

Padahal belum tentu jika Alam memecat dia, bahkan alam saja tidak membahas tentang dirinya atau menegur Ayleen tadi.

***********

Alam yang berjalan di lobi Perusahaan yang ingin keluar.

"Alam tunggu!" teriak Ayleen yang memanggil dari kejauhan dan berlari dengan cepat.

"Hey tunggu dulu!" Ayleen akhirnya bisa menyusul Alam dengan memegang lengan Alam yang membuat Alam melihat ke arah tangan itu yang berani di pegang Ayleen.

"Maaf!" Ayleen langsung melepaskan tangan itu dari pria dingin itu yang sejak tadi tidak mengeluarkan suara.

"Alam aku..."

"Maksud saya Pak Alam!" Ayleen dengan cepat meralat kata-kata yang memanggil sang atasan dengan sembarangan.

Huhhhhh Ayleen menarik nafas panjang dan membuang perlahan ke depan.

"Begini!" ucap Ayleen dengan yakin.

"Ini aku ingin mengembalikan ini!" Ayleen yang mengeluarkan uang dari dalam tasnya dan memberikan kepada Alam.

"Hmmm, aku tidak bisa menerima uang ini dan aku menolong kamu dengan penuh ketulusan, maksudku, aku menolong Pak Alam penuh dengan ketulusan dan tidak mengharapkan pamrih. Jadi uang ini aku kembalikan," ucap Ayleen yang berubah dalam sejenak.

Alam mendengus tipis yang tidak percaya dengan kata-kata Ayleen terlihat seperti orang sedang bersandiwara. Ayleen yang dia temui tadi pagi berubah 180 derajat.

"Ini sungguh Pak Alam. Orang tua saya mengajarkan kepada saya untuk selalu menolong orang tanpa pamrih dan saya melakukan hal itu juga dengan penuh keikhlasan yang penting Bapak baik-baik saja," lanjut Ayleen yang mencoba untuk meyakinkan Alam.

"Jadi saya ingin mengembalikan uang ini!" ucap Ayleen dengan wajah yang terlihat sangat berat untuk memberikan uang yang sudah di terima terlebih dahulu.

"Kenapa mengembalikannya?" tanya Alam.

"Karena saya tidak ingin menolong dengan mengharapkan imbalan," jawab Ayleen sok benar.

"Begitu rupanya!" sahut Alam singkat.

"Pak Alam saya ini benar-benar tulus menolong Bapak kemarin. Saya juga tidak tahu ternyata Bapak adalah bos saya dan jika saya tahu kemarin Bapak adalah pimpinan saya, maka saya pasti akan menunggu Bapak dan tidak pergi begitu saja dari rumah sakit. Maaf saya kemarin hanya panik dan pergi begitu saja. Tetapi untung saja bapak tidak apa-apa dan semua itu bukankah karena saya yang sudah membawa Bapak ke rumah sakit," ucap Ayleen yang berbicara panjang lebar dan pasti membangga-banggakan diri sendiri.

"Ya saya mengatakan seperti ini bukan karena saya penjilat karena saya karyawan di Perusahaan ini. Tetapi saya memang benar apa adanya jika karena saya, Bapak sekarang bisa berada di sini bukan!" lanjut Ayleen. Alam hanya diam saja mendengar semua perkataan dari Ayleen.

"Ya tapi saya tetap tulus dan tidak memerlukan imbalan apapun. Maka dari itu saya ingin mengembalikan uang ini kepada bapak," ucap Zeva.

"Mengembalikan karena kamu tahu siapa saya?" tanya Alam dengan alis terangkat.

"Tidak sama sekali," Ayleen dengan cepat menggelengkan kepala.

"Kamu ambil saja uang itu, apa yang sudah saya berikan saya tidak suka mengambil kembali," ucap Alam.

"Tapi pak....!"

"Kamu benar, kamu yang sudah menolong saya dan membuat saya berada di sini karena malam itu. Jadi ambil uang itu jangan kembalikan," ucap Alam.

"Bapak serius?" tanya Ayleen. Alam mengangguk.

"Hmmm, saya harus terpaksa menerima uang ini. Karena orang tua saya mengatakan tidak boleh menolak rezeki," ucap Ayleen yang pelan-pelan kembali memasukkan uang tersebut ke dalam tasnya.

Memang sejak awal Ayleen memang sangat berat hati untuk mengembalikan uang tersebut. Melihat tingkah Ayleen Alam mendengus kasar.

"Hmmm, tapi pak Alam tolong jangan salah paham kepada saya dan jangan memecat saya karena kejadian ini," ucap Ayleen.

"Tidak ada yang ingin memecat kamu!" sahut Alam.

"Huhhh syukurlah. Karena mengingat mencari pekerjaan sangat sulit dan saya takut di pecat," sahut Ayleen.

"Saya tidak memecat karyawan dengan alasan yang tidak masuk akal," jawab Alam.

Ayleen mengangguk yang merasa lega.

"Kalau begitu saya permisi! Saya masih banyak pekerjaan dan kamu juga kembali bekerja ini masih waktunya bekerja!" tegas Alam yang tidak banyak bicara dan langsung pergi.

"Pak Alam tunggu!" Ayleen kembali menahan tangan Alam dan lagi-lagi Alam menoleh ke arah tangan Ayleen.

"Maaf!" Ayleen kembali melepaskan tangan itu.

"Kamu jaga sopan santun kamu. Ini Perusahaan," tegur Alam.

"Maaf pak saya hanya excited sekali dengan Bapak yang sangat baik kepada saya. Saya sekali lagi mengucapkan maaf karena sudah lancang pada bapak," ucap Ayleen dengan menundukkan kepala begitu dengan membungkukkan setengah tubuh.

Bersambung

Episodes
1 Episode 1 Pertemuan Lucu
2 Episode 2 Bar-bar.
3 Episode 3 Penjilat
4 Episode 4 Bertemu kembali.
5 Episode 5 Tingkat kepercayaan diri yang tinggi.
6 Episode 4 Di tolong Alam
7 Episode 6 Usaha Ayleen
8 Episode 8 Kedua kali.
9 Episode 9 Menghadapi Ayleen.
10 Episode 10 Usaha Ayleen.
11 Episode 11 Menyatakan Perasaan.
12 Episode 12 Perhatian Atasan.
13 Episode 13 Alam mati kutu.
14 Episode 14 Tidak pernah menyerah.
15 Episode 15 Jadi bisa berduaan.
16 Episode 16 Ternyata Dia Sakit.
17 Episode 17 Saran konyol.
18 Episode 18 Perubahan Ayleen.
19 Episode 19 Diam-diam ternyata perhatian.
20 Episode 20 Kok Manis.
21 Episode 21 Moment
22 Episode 22 Ayleen mengetahui
23 Episode 23 Jebakan.
24 Episode 24 Tingkah Ayleen.
25 Episode 25 Ayleen yang punya kuasa.
26 Episode 26 Ada maunya
27 Episode 27 Apa ini kencan.
28 Episode 28 Sedikit Berkesan.
29 Episode 29 Alam Kejam.
30 Episode 30 Menyesal.
31 Episode 31 Ngambek.
32 Episode 32 Mereka dekat.
33 Episode 33 Kamu Bisa dalam bahaya
34 Episode 34 Harus melakukan itu.
35 Episode 35 Ternyata Dia.
36 Episode 36 Alam dan Ayleen
37 Episode 37 Insiden.
38 Episode 38 Malah romantis.
39 Episode 39 Pelukan hangat.
40 Episode 40 Puncak.
41 Episode 41 Ciuman Pertama
42 Episode 42 Kita Pacaran.
43 Episode 43 Wanita Bar-bar yang harus di hadapi Alam
44 Episode 44 Ngambek
45 Episode 45 Kencan
46 Episode 45 Kencan kita tidak gagal kan.
47 Episode 46 Alam Yang Sweet..
48 Episode 48 Goda Alam.
49 Episode 49 Moment bersama
50 Episode 50 Rumah Sakit.
51 Episode 51 Ada Untuk Kekasih
52 Episode 52 Melindungi Dia.
53 Episode 53 Meyakinkan Sang Kekasih.
54 Episode 54 Ngambek Wanita Ribet.
55 Episode 55 Canggung.
56 Episode 55 Kecanggungan diantara mereka.
57 Episode 57
58 Episode 58 Alam harus melakukan hal bodoh.
59 Episode 59 Pengejaran.
60 Episode 60 Kamu selalu ada
61 Episode 61 Kita Saling Mencintai.
62 Episode 62 Romantis
63 Episode 63 Ungkapan.
64 Episode 64 Dia memang pelakunya.
65 Episode 65 Drop
66 Episode 66 Sakit Tetap Romantis.
67 Episode 67 Pengumuman Pernikahan.
68 Episode 68 Ayleen sombong.
69 Episode 69 Restu
70 Episode 70 Pernikahan.
71 Episode 71 Seperti Bulan Madu.
72 Episode 72 Hal Itu Sangat Biasa
73 Episode 73 Siapa Mereka.
74 Episode 74 Suami Yang Selalu Ada.
75 Episode 75 Bobo bareng
76 Episode 76 Kecurigaan.
77 Episode 77 Mengetahui.
78 Episode 78 Keputusan.
79 Episode 79 Drop
80 Episode 80 Akhir.
81 Episode 81 Akhir
82 Untuk Pembaca
Episodes

Updated 82 Episodes

1
Episode 1 Pertemuan Lucu
2
Episode 2 Bar-bar.
3
Episode 3 Penjilat
4
Episode 4 Bertemu kembali.
5
Episode 5 Tingkat kepercayaan diri yang tinggi.
6
Episode 4 Di tolong Alam
7
Episode 6 Usaha Ayleen
8
Episode 8 Kedua kali.
9
Episode 9 Menghadapi Ayleen.
10
Episode 10 Usaha Ayleen.
11
Episode 11 Menyatakan Perasaan.
12
Episode 12 Perhatian Atasan.
13
Episode 13 Alam mati kutu.
14
Episode 14 Tidak pernah menyerah.
15
Episode 15 Jadi bisa berduaan.
16
Episode 16 Ternyata Dia Sakit.
17
Episode 17 Saran konyol.
18
Episode 18 Perubahan Ayleen.
19
Episode 19 Diam-diam ternyata perhatian.
20
Episode 20 Kok Manis.
21
Episode 21 Moment
22
Episode 22 Ayleen mengetahui
23
Episode 23 Jebakan.
24
Episode 24 Tingkah Ayleen.
25
Episode 25 Ayleen yang punya kuasa.
26
Episode 26 Ada maunya
27
Episode 27 Apa ini kencan.
28
Episode 28 Sedikit Berkesan.
29
Episode 29 Alam Kejam.
30
Episode 30 Menyesal.
31
Episode 31 Ngambek.
32
Episode 32 Mereka dekat.
33
Episode 33 Kamu Bisa dalam bahaya
34
Episode 34 Harus melakukan itu.
35
Episode 35 Ternyata Dia.
36
Episode 36 Alam dan Ayleen
37
Episode 37 Insiden.
38
Episode 38 Malah romantis.
39
Episode 39 Pelukan hangat.
40
Episode 40 Puncak.
41
Episode 41 Ciuman Pertama
42
Episode 42 Kita Pacaran.
43
Episode 43 Wanita Bar-bar yang harus di hadapi Alam
44
Episode 44 Ngambek
45
Episode 45 Kencan
46
Episode 45 Kencan kita tidak gagal kan.
47
Episode 46 Alam Yang Sweet..
48
Episode 48 Goda Alam.
49
Episode 49 Moment bersama
50
Episode 50 Rumah Sakit.
51
Episode 51 Ada Untuk Kekasih
52
Episode 52 Melindungi Dia.
53
Episode 53 Meyakinkan Sang Kekasih.
54
Episode 54 Ngambek Wanita Ribet.
55
Episode 55 Canggung.
56
Episode 55 Kecanggungan diantara mereka.
57
Episode 57
58
Episode 58 Alam harus melakukan hal bodoh.
59
Episode 59 Pengejaran.
60
Episode 60 Kamu selalu ada
61
Episode 61 Kita Saling Mencintai.
62
Episode 62 Romantis
63
Episode 63 Ungkapan.
64
Episode 64 Dia memang pelakunya.
65
Episode 65 Drop
66
Episode 66 Sakit Tetap Romantis.
67
Episode 67 Pengumuman Pernikahan.
68
Episode 68 Ayleen sombong.
69
Episode 69 Restu
70
Episode 70 Pernikahan.
71
Episode 71 Seperti Bulan Madu.
72
Episode 72 Hal Itu Sangat Biasa
73
Episode 73 Siapa Mereka.
74
Episode 74 Suami Yang Selalu Ada.
75
Episode 75 Bobo bareng
76
Episode 76 Kecurigaan.
77
Episode 77 Mengetahui.
78
Episode 78 Keputusan.
79
Episode 79 Drop
80
Episode 80 Akhir.
81
Episode 81 Akhir
82
Untuk Pembaca

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!