Episode 5 Tingkat kepercayaan diri yang tinggi.

"Pak Alam!" pekik Ayleen dengan mata melotot. Namun Alam menanggapi dengan datar saat melihat Ayleen.

"Ya ampun pak Alam ada di sini? Sedang apa?" tanya Ayleen yang terlihat sok akrab. Namun Alam sama sekali tidak menanggapi bahkan tidak mengeluarkan senyum atau menyapa Ayleen balik.

"Oh beli minuman!" Ayleen menjawab sendiri pertanyaan itu.

"Nona mau membayar atau tidak soalnya masih ada yang antri?" tanya kasir.

"Oh iya-iya aku bayar!" sahut Ayleen.

"Pak Alam sebentar ya!" Ayleen langsung buru-buru berjalan menuju kasir dan mengeluarkan semua belanjaannya dari keranjang.

Alam dengan wajah dingin yang geleng-geleng kepala dan terlihat tidak peduli dengan Ayleen. Alam langsung meninggalkan Minimarket tersebut.

"Mbak buruan hitung!" Ayleen lihat tergesa-gesa menyuruh kasir tersebut untuk buru-buru menghitung sembari kepala yang melihat ke arah luar yang mengawasi Alam.

"Sabar Mbak, ngapain sih buru-buru?" tanya kasir itu.

"Udah buruan cepat!"

"Ohhh, mau ngejar tuan tampan itu ya, memang dia siapa, pacar Nona ya?" tanya kasir itu yang terlihat kepo yang sejak tadi memang memperhatikan Ayleen.

"Doain aja biar jadi, dia masih calon pacar!" ucap Ayleen percaya diri.

"Saya doakan!" sahut kasir tersebut.

"Makanya cepat hitung jangan sampai dia pergi!" Ayleen mendesak dan kasir tersebut pun buru-buru menuruti apa yang diinginkan Ayleen.

"Ini belanjaan, Mbak!" kasir itu memberikan kantong plastik yang akhirnya selesai menghitung.

"Ini bonus sebagai ucapan doa dan semangat dari saya, semoga berjodoh!" kasir itu memberikan permen lolipop untuk Ayleen.

"Ya ampun makasih!" Ayleen langsung buru-buru mengambil dan langsung berlari keluar dari Minimarket tersebut.

"Sukses!!! nanti kalau sudah jadian jangan lupa datang lagi!" teriak kasir tersebut yang benar-benar serius mendoakan Ayleen.

"Hey tunggu!" panggil Ayleen benar-benar mengejar Alam yang berdiri di pinggir jalan yang mengetik dengan cepat di ponselnya.

"Huhh, kamu cepat sekali jalan aku sampai tidak bisa mengejar kamu!" ucap Ayleen memegang kedua lututnya dengan nafas yang naik turun ngos-ngosan karena mengejar Alam.

"Kamu kenapa mengejar saya?" tanya Alam.

"Ya memang kenapa? kita bukannya kenal!" sahut Ayleen yang menarik nafas panjang dan membuang perlahan yang sudah berdiri tegak.

"Aku senang bisa bertemu kamu di sini. Jangan-jangan rumah kamu dekat sini ya. Maka dari itu kita bisa bertemu di sini, kalau rumahku di ujung sana jadi aku mampir ke Minimarket!" ucap Ayleen mulai merocos tanpa ada yang bertanya sedikitpun

"Rumah saya jauh!" sahut Alam dengan wajah dingin dan suara yang sangat datar.

"Oh iya. Lalu di dekat rumah kamu tidak ada Minimarket atau karena minimarket yang ini yang paling bagus di Jakarta, maka dari itu kamu sampai jauh-jauh datang kemari," ucap Ayleen.

"Saya ini atasan kamu, kamu harus berbicara dengan sopan kepada saya!" tegas Alam.

"Hmmm, tapi bukankah ini sedang tidak di dalam Perusahaan," sahut Ayleen yang pasti bisa ngeles dan ada saja jawaban yang tepat.

"Hmmm, tidak lingkaran pekerjaan, jadi aku rasa kita berdua jangan terlalu formal untuk berbicara, kita berdua panggil aku kamu saja bagaimana?" tanya Ayleen membuat Alam melihat Ayleen sampai mengkerutkan dahi.

Ekspresi wajah Alam sudah bisa ditebak jika dia baru pertama kali bertemu dengan wanita yang memiliki tingkat kepercayaan diri yang sangat tinggi dan bahkan tidak peduli pria yang dihadapinya adalah seorang bos. Ayleen benar-benar sangat berani kepada Alam.

"Ya aku rasa itu sangat cocok. Memang kamu mau dipanggil Pak, di tempat umum, kamu itu masih muda dan tidak tua-tua amat," lanjut Ayleen menyarankan.

"Apa yang kamu bicarakan!" sahut Alam

"Akhirnya kamu setuju memanggilku dengan kamu awal yang bagus dan semoga kata kamu bisa berganti menjadi kata sayang...."

"Hmmm maksud aku kata yang sama," Ayleen cepat mengubah kata-katanya. Alam tidak bisa berkata-kata melihat wanita yang sangat berani itu.

"Kamu pulang naik apa?" tanya Ayleen wajah sejak tadi mengeluarkan senyum yang sangat lebar yang tidak peduli lawan bicaranya jutek apa tidak kepadanya. Karena sejak tadi dia memang yang banyak bicara.

Padahal dari wajah Alam terlihat jika dia begitu risih dan tidak nyaman dengan Ayleen yang terlalu agresif.

"Hey jawablah jangan diam saja!" tegur Ayleen.

"Saya sedang menunggu dan kamu jangan mengajak saya untuk berbicara lagi!" tegas Alam dengan telinga yang mulai panas mendengar setiap kata yang keluar dari mulut Ayleen.

"Memang kenapa? Kita diciptakan mulut untuk berbicara. Kamu coba lihat orang di luaran sana yang memiliki kekurangan untuk tidak bisa berbicara dan selagi kita diberikan mulut untuk berbicara maka harus digunakan dengan baik. Bagaimana jika nanti Tuhan marah kepada kita dan mengambil anugrah itu!" Ayleen menceramahi Alam yang membuat Alam menghela nafas.

"Aku benar bukan?" tanya Ayleen.

"Terserah!" sahut Alam yang merasa lebih baik diam daripada menegur yang membuat Ayleen justru semakin banyak bicara.

Ayleen diam yang masih berdiri di samping Alam.

"Kamu ngapain masih di sini?" tanya Alam.

"Oh aku tadi pulang kerja langsung mandi dan langsung belanja ini aku belanja banyak di minimarket," jawab Ayleen.

"Bukan itu yang saya tanya, kamu ngapain masih berdiri di sini?" tanya Alam menegaskan yang lama-lama baik darah.

"Oh tidak apa-apa, ingin menunggu kamu pulang, menunggu sopir kamu datang dan kamu masuk mobil langsung pulang hanya ingin memastikan saja, kamu pulang dengan baik," jawab Ayleen.

Alam mendengus nafas kasar sampai berkacak pinggang.

"Kamu pikir saya anak kecil yang harus kamu pastikan pulang!" sahut Alam.

"Ya memang kenapa?" tanya Ayleen.

"Sudah sana kamu pergi, kamu mengganggu saya!" tegas Alam.

"Kamu melarang orang untuk menemani kamu?" tanya Ayleen.

"Kamu tidak mau pergi juga?" tanya Alam.

"Tidak mau!" sahut Ayleen tidak tidak tahu apa maksudnya yang terus berdiri di samping Alam.

"Kamu tidak mau pergi atau besok jangan datang lagi ke Perusahaan!" tegas Alam sudah tidak punya cara untuk membuat Ayleen pergi dari dekatnya dan harus membawa nama Perusahaan.

"Kamu mengancam menggunakan kekuasaan?" tanya Ayleen dengan suara pelan.

"Saya kasih kamu kembali kesempatan, kamu pergi atau besok tidak datang lagi!" tegas Alam.

"Iya-iya aku pergi, rumahku juga dekat kok, ya sudah kamu pulang hati-hati dan jangan marah-marah seperti itu sampai-sampai ingin memecatku hanya karena aku ada di sini nanti kamu kualat loh," Ayleen sempat menceramahi Alam

"Oh iya ini untuk kamu!" Ayleen langsung memberikan permen lolipop yang tadi diberikan kasir itu kepadanya yang memberikan langsung ke tangan Alam.

"Kasir di minimarket itu memberikan kepadaku kata kasir itu, ini semangat dan doa yang diberikan untuk kita. Dia mengatakan semoga kita berdua berjodoh, aku juga tidak tahu apa maksud kasir itu, jadi aku berikan saja kepada kamu," ucap Ayleen membuat dahi Alam mengkerut.

"Ya sudah aku pulang dulu kamu hati-hati ... dadah!" Ayleen dengan tingkat percaya dirinya melambaikan tangan dengan senyum merekah di wajah cantik itu dan langsung pergi.

"Hah!" Alam sampai membuang nafas kasar dan melihat permen yang di tangannya.

"Apa wanita itu sudah tidak waras," ucap Alam yang benar-benar tidak pernah menduga bisa bertemu dengan wanita seperti Ayleen. Alam juga tidak bisa banyak bicara saat berada di dekat Ayleen gimana mau banyak bicara Ayleen terus saja merocos dan bahkan sampai memberi nasihat kepadanya.

Bersambung

Episodes
1 Episode 1 Pertemuan Lucu
2 Episode 2 Bar-bar.
3 Episode 3 Penjilat
4 Episode 4 Bertemu kembali.
5 Episode 5 Tingkat kepercayaan diri yang tinggi.
6 Episode 4 Di tolong Alam
7 Episode 6 Usaha Ayleen
8 Episode 8 Kedua kali.
9 Episode 9 Menghadapi Ayleen.
10 Episode 10 Usaha Ayleen.
11 Episode 11 Menyatakan Perasaan.
12 Episode 12 Perhatian Atasan.
13 Episode 13 Alam mati kutu.
14 Episode 14 Tidak pernah menyerah.
15 Episode 15 Jadi bisa berduaan.
16 Episode 16 Ternyata Dia Sakit.
17 Episode 17 Saran konyol.
18 Episode 18 Perubahan Ayleen.
19 Episode 19 Diam-diam ternyata perhatian.
20 Episode 20 Kok Manis.
21 Episode 21 Moment
22 Episode 22 Ayleen mengetahui
23 Episode 23 Jebakan.
24 Episode 24 Tingkah Ayleen.
25 Episode 25 Ayleen yang punya kuasa.
26 Episode 26 Ada maunya
27 Episode 27 Apa ini kencan.
28 Episode 28 Sedikit Berkesan.
29 Episode 29 Alam Kejam.
30 Episode 30 Menyesal.
31 Episode 31 Ngambek.
32 Episode 32 Mereka dekat.
33 Episode 33 Kamu Bisa dalam bahaya
34 Episode 34 Harus melakukan itu.
35 Episode 35 Ternyata Dia.
36 Episode 36 Alam dan Ayleen
37 Episode 37 Insiden.
38 Episode 38 Malah romantis.
39 Episode 39 Pelukan hangat.
40 Episode 40 Puncak.
41 Episode 41 Ciuman Pertama
42 Episode 42 Kita Pacaran.
43 Episode 43 Wanita Bar-bar yang harus di hadapi Alam
44 Episode 44 Ngambek
45 Episode 45 Kencan
46 Episode 45 Kencan kita tidak gagal kan.
47 Episode 46 Alam Yang Sweet..
48 Episode 48 Goda Alam.
49 Episode 49 Moment bersama
50 Episode 50 Rumah Sakit.
51 Episode 51 Ada Untuk Kekasih
52 Episode 52 Melindungi Dia.
53 Episode 53 Meyakinkan Sang Kekasih.
54 Episode 54 Ngambek Wanita Ribet.
55 Episode 55 Canggung.
56 Episode 55 Kecanggungan diantara mereka.
57 Episode 57
58 Episode 58 Alam harus melakukan hal bodoh.
59 Episode 59 Pengejaran.
60 Episode 60 Kamu selalu ada
61 Episode 61 Kita Saling Mencintai.
62 Episode 62 Romantis
63 Episode 63 Ungkapan.
64 Episode 64 Dia memang pelakunya.
65 Episode 65 Drop
66 Episode 66 Sakit Tetap Romantis.
67 Episode 67 Pengumuman Pernikahan.
68 Episode 68 Ayleen sombong.
69 Episode 69 Restu
70 Episode 70 Pernikahan.
71 Episode 71 Seperti Bulan Madu.
72 Episode 72 Hal Itu Sangat Biasa
73 Episode 73 Siapa Mereka.
74 Episode 74 Suami Yang Selalu Ada.
75 Episode 75 Bobo bareng
76 Episode 76 Kecurigaan.
77 Episode 77 Mengetahui.
78 Episode 78 Keputusan.
79 Episode 79 Drop
80 Episode 80 Akhir.
81 Episode 81 Akhir
82 Untuk Pembaca
Episodes

Updated 82 Episodes

1
Episode 1 Pertemuan Lucu
2
Episode 2 Bar-bar.
3
Episode 3 Penjilat
4
Episode 4 Bertemu kembali.
5
Episode 5 Tingkat kepercayaan diri yang tinggi.
6
Episode 4 Di tolong Alam
7
Episode 6 Usaha Ayleen
8
Episode 8 Kedua kali.
9
Episode 9 Menghadapi Ayleen.
10
Episode 10 Usaha Ayleen.
11
Episode 11 Menyatakan Perasaan.
12
Episode 12 Perhatian Atasan.
13
Episode 13 Alam mati kutu.
14
Episode 14 Tidak pernah menyerah.
15
Episode 15 Jadi bisa berduaan.
16
Episode 16 Ternyata Dia Sakit.
17
Episode 17 Saran konyol.
18
Episode 18 Perubahan Ayleen.
19
Episode 19 Diam-diam ternyata perhatian.
20
Episode 20 Kok Manis.
21
Episode 21 Moment
22
Episode 22 Ayleen mengetahui
23
Episode 23 Jebakan.
24
Episode 24 Tingkah Ayleen.
25
Episode 25 Ayleen yang punya kuasa.
26
Episode 26 Ada maunya
27
Episode 27 Apa ini kencan.
28
Episode 28 Sedikit Berkesan.
29
Episode 29 Alam Kejam.
30
Episode 30 Menyesal.
31
Episode 31 Ngambek.
32
Episode 32 Mereka dekat.
33
Episode 33 Kamu Bisa dalam bahaya
34
Episode 34 Harus melakukan itu.
35
Episode 35 Ternyata Dia.
36
Episode 36 Alam dan Ayleen
37
Episode 37 Insiden.
38
Episode 38 Malah romantis.
39
Episode 39 Pelukan hangat.
40
Episode 40 Puncak.
41
Episode 41 Ciuman Pertama
42
Episode 42 Kita Pacaran.
43
Episode 43 Wanita Bar-bar yang harus di hadapi Alam
44
Episode 44 Ngambek
45
Episode 45 Kencan
46
Episode 45 Kencan kita tidak gagal kan.
47
Episode 46 Alam Yang Sweet..
48
Episode 48 Goda Alam.
49
Episode 49 Moment bersama
50
Episode 50 Rumah Sakit.
51
Episode 51 Ada Untuk Kekasih
52
Episode 52 Melindungi Dia.
53
Episode 53 Meyakinkan Sang Kekasih.
54
Episode 54 Ngambek Wanita Ribet.
55
Episode 55 Canggung.
56
Episode 55 Kecanggungan diantara mereka.
57
Episode 57
58
Episode 58 Alam harus melakukan hal bodoh.
59
Episode 59 Pengejaran.
60
Episode 60 Kamu selalu ada
61
Episode 61 Kita Saling Mencintai.
62
Episode 62 Romantis
63
Episode 63 Ungkapan.
64
Episode 64 Dia memang pelakunya.
65
Episode 65 Drop
66
Episode 66 Sakit Tetap Romantis.
67
Episode 67 Pengumuman Pernikahan.
68
Episode 68 Ayleen sombong.
69
Episode 69 Restu
70
Episode 70 Pernikahan.
71
Episode 71 Seperti Bulan Madu.
72
Episode 72 Hal Itu Sangat Biasa
73
Episode 73 Siapa Mereka.
74
Episode 74 Suami Yang Selalu Ada.
75
Episode 75 Bobo bareng
76
Episode 76 Kecurigaan.
77
Episode 77 Mengetahui.
78
Episode 78 Keputusan.
79
Episode 79 Drop
80
Episode 80 Akhir.
81
Episode 81 Akhir
82
Untuk Pembaca

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!