Husna keluar dari mobil Baim tanpa mengeluarkan sepatah kata. Rasa nya susah untuk berjalan, tapi tetap dia paksakan.
Mobil Baim meleset pergi dari kawasan tempat tinggal Husna setelah memastikan Husna masuk ke dalam rumah dengan selamat.
Baim berdecak mengingat rasa yang baru pertama kali dia coba, ternyata seenak itu menerobos gawang.
"Nanti minta lagi ah" gumam Baim mulai candu dengan tubuh Husna yang sudah berhasil dia dapatkan.
....
Berbeda dengan Baim yang senyum-senyum sendiri di mobil. Husna masuk ke dalam rumah dengan raut murung dan langkah pelan menahan sakit di area sensitif nya.
"Na-" Farel sudah menunggu kepulangan Husna sejak tadi, di temani Asra tentu nya.
Asra langsung memegang lengan Farel untuk tidak mengutarakan kekesalan nya pada putri nya.
"Una" panggil Asra dengan lembut. Husna menoleh dengan kepala terus menunduk.
"Ya Ma?" sahut Husna dengan suara serak nya. Tenggorokan nya kering akibat berteriak mencoba berontak.
"Gimana tadi acara nya? Seru nggak?" tanya Asra dengan lembut. Husna hanya menjawab dengan anggukan pelan.
"Una masuk ke kamar dulu ya Ma. Una cape" pamit Husna diiyakan oleh Asra. Farel menghela nafas dan menatap Asra dengan tatapan protes.
"Jangan sekarang Mas, biar Una istirahat dulu" tutut Asra sembari mengelus punggung Farel menenangkan.
....
Pagi nya. Husna merasa tak enak badan akibat menangis sepanjang malam. Kejadian peme*ko*aan yang di lakukan oleh Baim membuat nya hancur.
Tok.
Tok.
Tok.
"Una.. Udah bangun nak?" ucap Asra setelah mengetuk pintu kamar Husna dengan lumayan keras, siapa tau Husna berada di dalam kamar mandi pikir nya.
Ceklek.
Tak lama pintu kamar Husna terbuka dengan perlahan, menampilkan Husna dengan baju tidur nya yang masih melekat di tubuh.
"Una hari ini izin nggak sekolah ya Ma, badan Una rasa panas" ujar Husna menunduk menutupi mata sembab nya.
Asra langsung sigap menaruh telapak tangan nya di kening Husna. Dan memang benar terasa panas, bahkan sangat panas.
"Yaudah. Nanti Mama telpon wali kelas kamu" sahut Asra di angguki pelan oleh Husna.
"Una istirahat lagi ya Ma" Husna berniat hari ini menghindar dari semua orang.
"Makan dulu Na, biar cepet sembuh" tahan Asra saat Husna akan kembali menutup pintu.
Husna berpikir sejenak lalu mengangguk, diri nya belum ada makan sejak tadi malam. Bahkan tadi malam hanya sekedar nyemil bersama Baim sebelum terjadi hal itu.
....
Husna sudah duduk manis di meja makan bersama Farel dan Asra yang juga memang berniat sarapan.
"Una makan nak, jangan melamun" tegur Asra merasa ada yang tidak beres dengan putri nya sejak tadi malam setelah pulang dari acara.
Husna mengangguk kecil dan mulai melahap makanan yang disajikan di piring nya dengan kepala terus menunduk.
"Selesai makan Papa mau ngomong sama Una" cetus Farel saat melihat Husna akan segera menghabiskan makanan nya.
"Iya Pa" sahut Husna sembari meminum air putih melegakan tenggorokan nya.
....
"Jawab jujur, kamu tadi malam beneran ke acara?" tanya Farel usai Asra membereskan piring-piring bekas makan di bantu pembantu.
Husna mengangguk tanpa arah. Dia bingung harus menjawab bagaimana.
"Jawab dengan kata-kata Una! Jangan dengan anggukan" tegas Farel membuat bulu kuduk Husna merinding.
"I-iya Pa, U-una ke acara"
"Kamu bohong!"
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 77 Episodes
Comments
c
papa nya husna aja tau kalau husna bohong
2024-06-13
0