Bab 5

Ima mulai terbiasa dengan pekerjaan barunya. Tak terasa sudah satu bulan ia bekerja di mini market. Gaji pertama juga sudah Ia kirimkan separuh untuk kedua orang tuanya dan separuh lagi untuk membeli keperluan dirinya sendiri.

Hari - hari Ima lewati dengan penuh semangat. Sore hari saat pergantian shift, Bella mengumumkan bahwa besok akan kedatangan anak bos yang menggantikan tugas orang tuanya. Jadi besok semua di minta untuk siap - siap menyambut kedatangan sang pimpinan baru.

Hari yang dinanti pun tiba. Semua karyawan baik laki - laki atau perempuan sudah berkumpul untuk menyambut kedatangan pimpinan baru.

Karyawan wanita hampir semuanya berdecak kagum melihat ketampanan wajah pimpinan baru. Ada saja tingkah mereka untuk menarik perhatian dari laki - laki itu.

"Selamat siang semua, perkenalkan anak saya Bimo Mahendra yang akan mengantikan tugas saya disini. Saya harap kalian bisa bekerja sama. " ujar pak Mahendra memperkenalkan putranya pada para staf mini market. Giliran Bimo yang memberi kata sambutan dan di sambut baik oleh para karyawan terutama karyawan wanita.

Ima sama sekali tidak merasa tertarik dengan apa yang pak Bimo sampaikan . Sekilas Ima melihat keangkuhan dimata Bimo. Ima lebih memilih menyibukkan diri dengan berbalas pesan dengan teman - teman sekolahnya dulu sambil senyum - senyum sendiri dari pada mendengarkan ocehan Bimo.

Mata Bimo menangkap gelagat aneh dari Ima. Ia memicingkan matanya mencoba memandang gadis yang sama sekali tidak menoleh pada dirinya sementara yang lain sibuk mencoba menarik perhatian dari dirinya.

"Eh,kamu." tunjuk Bimo pada Ima. Bahu Ima di senggol Susi saat Ima tidak mendengar panggilan dari bos baru mereka.

"Saya,pak." jawab Ima tergagap.

"Nanti temui saya diruangan saya!" perintah Bimo dengan ekspresi dingin yang membuat nyali Ima ciut. Lalu berlalu menuju ruangannya mengikuti sang papa yang sudah berjalan duluan.

"Ada apa,Sus?Apa aku ada berbuat salah?" tanya Iam pada sahabatnya Susi.

"Aku juga ga tau,Ma. Mungkin ada sesuatu yang ingin ia sampaikan pada kamu kali." tebak Susi asal.

"Apa aku akan dipecat ya?" uajr Iam terlihat gusar.

"Udah kamu burung kesana, sepertinya pak Bimo itu orangnya galak tidak seperti papanya yang baik." suruh Susi sambil mendorong tubuh sahabatnya.

Ima dengan berbagai pertanyaan mengusai kepalanya berjalan dengan lesu ke ruangan pak Bimo. Langkah kakinya terasa berat saat ia sudah sampai di depan pintu.

Telinganya mendengar desahan yang membuat ia merinding. Dari celah pintu yang tidak tertutup rapat Ima bisa melihat seorang perempuan berada diatas pangkuan Bimo dengan kedua tangan mengalung di leher Bimo.

Bibir keduanya saling bertautan meninggalkan bunyi kecapan. Tangan Bimo bermain di bukit yang ada dibalik baju gadis itu.

Mata Ima melotot melihat pemandangan di depannya saat ini. Dadanya seakan berguncang melihat hal yang seharusnya ia tidak lihat.

"Yang,jangan disini. Nanti ketahuan papanya,aku ga enak nantinya." ujar gadis itu menghentikan kegiatan Bimo yang makin berani.

" Tapi aku udah ga tahan,yang." rengek Bimo tidak rela melepaskan mainannya.

"Nanti kita lanjutkan sampai kamu puas,yang." gadis itu mengecap bibir Bimo sekilas dan kembali membetulkan bajunya yang sudah terbuka kancingnya ulah tangan nakal Bimo.

Bimo tentu saja kecewa karna permainannya terhenti disaat dirinya sedang berkabut gairah. Ia tidak sadar jika Ima menyaksikan semua adegan panas antara dirinya dengan kekasihnya.

Terpopuler

Comments

❦ℓυ𝘮ꪱׁηͦꫀׁׅܻ࿐

❦ℓυ𝘮ꪱׁηͦꫀׁׅܻ࿐

telus buat ape si ami dipanggil ke ruangan kerja Bimo...??

2024-05-30

2

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!