Sore hari saat pergantian shif, Bella membawa Ima untuk diperkenalkan kepada karyawan yang lain.
"Perhatian - Perhatian." Bella mengeraskan suaranya saat beberapa orang gadis menganti baju kerja mereka di loker.
"Tumben loe Bel, teriak - teriak. Ada apa?" tanya Salah seorang gadis berambut panjang.
"Kita hari ini kedatangan teman baru,mulai b2sok ia akan mulai bekerja. Namanya Ima, ia akan mengantikan mbak Yanti yang sudah resign.
Satu persatu Ima menyalami teman - teman sejawatnya.
"Susi." ujar gadis berbaju batik lembut.
"Lina." ujar gadis yang kelihatan sok cantik.
"Bila. " ujar gadis bertubuh manggil.
"Mila." ujar gadis itu ketus.
"Saya mohon kerjasamanya dan bimbingan dari kakak semuanya." ucap Ima sopan.
"Kamu berasal dari mana?" tanya Susi sepertinya ia bisa menjadi teman Ima disini.
"Saya dari kampung, kak." jawab Ima jujur.
"Ooh anak kampung, pantas penampilannya kaya gitu." celetuk Lina.
"Hus, Lin ga boleh gitu ngomongnya. Kamu ini ga ada sopan - sialnya kalau ngomong.
"Ini mulut - mulut aku. Terserah aku mau ngomong apa,Situ ga suka?" ucap Lina sombong.
"Sudahlah, kak. Ga apa - apa,saya memang gadis kampung." Ima mencoba melerai perdebatan antara Susi dan Lina.
"Tuh,kamu dengar sendiri kan." Lina memilih meninggalkan ruang loker menuju kamarnya.
"Ga usah diambil hati ya,Ma. Ia orangnya memang suka begitu. Mulutnya memang agak pedes." hibur Susi.
"Baik,kak. Makasih sudah membela saya. Moga kita bisa menjadi teman nantinya." harap Ima.
"Tentu saja bisa,kakak yakin kamu anak yang baik." kekeh Susi.
Sementara gadis yang lain cuma melihat perdebatan tadi. Mereka sudah tau kelakuan Lina jadi mereka semua tidak ambil pusing.
"Ima,kami tinggal dulu. Kalau ada apa - apa panggil saja kami." ujar Bila.
Tinggalah Ima dan Bella berdua diruangan itu. Bella adalah supervisor di sana. Tugasnya adalah mengawasi kerajaan para karyawan. Di usianya yang sudah tiga puluh lebih ia masih betah hidup sendiri.
Sepertinya Bella mulai menyukai Ima. Padahal baru seharian berkenalan tapi sikap ramah Ima meluluhkan hati Bella. Selama ini Bella sangat jarang ngobrol dengan para karyawan baik karyawan perempuan maupun karyawan laki - laki. Ia akan berbicara sebatas kerjaan saja. Selebihnya ia akan lebih banyak diam sibuk dengan kerjaannya.
Malam berganti pagi,Ima sudah bangun dari semenjak subuh,karna sudah menjadi kebiasaannya dari kampung.
Jam enam Ima sudah rapi dengan seragam yang sudah ia dapat dari Bella kemaren. Satu persatu karyawan sudah duduk di meja makan. Ada sekitar empat belas orang karyawan wanita disana termasuk Bella dan dirinya.
"Pagi,gimana tiduran?" tanya Susi yang memilih duduk disamping Ima.
"Alhamdulillah, pulas kak." jawab Ima sambil tersenyum memperlihatkan giginya yang tersusun rapi.
Sarapan pagi bersama akhirnya selesai, satu persatu meninggalkan ruang makan menuju mini market yang ada di depan mes mereka.
Ternyata di gedung yang tidak jauh dari sana juga ada mes khusus karyawan laki - laki.
Ima mengikuti instruksi dari Bella. Ia mendengar penjelasan dari Bella secara seksama. Ima duduk di kasir empat bersebelahan dengan kasir lima yang di tempati Susi. Sedangkan di kasir tiga ada seorang laki - laki yang Ima belum kenal.
"Anak baru,ya. Kenalkan namaku Yudi." ujar laki - laki di sebelah Ima.
"Ima." jawab sambil tersenyum.
"Cantik." ucap Yudi lirih tapi masih bisa didengar Ima. Ima tidak terlalu menggubris Yudi yang sok akrab dengan dirinya. Lebih baik ia fokus bekerja agar tidak mengecewakan bosnya.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 68 Episodes
Comments