Ima memulai harinya dengan bekerja sungguh - sungguh. Ternyata ia cepat menangkap apa yang di ajarkan seniornya,sehingga ia sudah bisa mengoperasikan meja kasir sendiri.
Yudi yang ada disebelahnya berusaha menarik simpati Ima saat pengunjung tidak terlalu ramai. Ia mencoba mendekati Ima dengan cara mengajaknya ngobrol.
"Hai Ima,kamu dari mana asalnya?" tanya Yudi membuka obrolan.
"Dari kampung,mas. " jawab Ima jujur.
"Kamu tinggal di meja atau kos?" Yudi kembali m3ngajukan pertanyaan.
"Di mess mas." jawab Ima singkat.
"Kalau kamu tidak mengerti kamu boleh tanya aku ya,aku dengan senang hati akan membantu kamu." Yudi menawarkan bantuan yang sebenarnya adalah modus yang tersembunyi.
"Ima ga udah dengerin dia,lebih baik Kamu tanya sama aku aja." celetuk Susi.
"Kamu ngapain sih,Susi. Aku kan cuma niat membantu teman." jawab Yudi sewot.
"Alah aku tau itu cuma modus,aku itu tau siapa kami. Jadi jangan coba - coba ganggu Ima." ancam Susi dengan mata sedikit melotot pada Yudi.
Yudi terpaksa diam,ia tidak mau mencari masalah. Biar nanti ia pikirkan cara mendekati Ima.
Dari kasir yang tidak jauh terlihat sepasang mata menatap tajam pada mereka bertiga. Ada kilatan tidak suka terpancar dari matanya. Ia adalah Lina. Dari pertama Ima masuk ia sudah tidak suka dengan Ima yang perasnya sangat cantik. Ia takut laki - laki yang ia sukai akan direbut oleh Ima. Salah satunya Yudi.
"Dasar gatel,baru juga pertama kerja sudah merayu laki - laki." cibir Lina.
"Hus ga baik ngomong kaya gitu, Lin. Bukan dia yang gatel tapi Yudi yang merayu Ima duluan." ujar Mila ketus.
"Kami apaan sih. Kamu teman aku atau teman dia sih?" sungut Lina tidak terima pembelaan dari Mila.
"Bukan begitu maksud ku Lin,kamu kaya ga tau Yudi aja. Lagian kamu sih udah tau Yudi orangnya kaya gitu masih aja dikejar,kaya ga ada lelaki lain aja."ujar Mila sambil geleng - geleng.
"Namanya juga usaha ,Mil. Mana tau setelah bersama aku ia berubah kalem." Ucap Lina sambil tersenyum membayangkan Yudi jadi kekasihnya.
"Udah ah,ga usah berkhayal terlalu tinggi,kalau jatuh sakit. Aku harap kamu tidak menyesal nantinya." nasehat Mila pada Lina.
Sudah sering dinasehati oleh Mila,tapi dasar Lina sudah terlanjur suka sama Yudi jadi susah untuk dilarang. Padahal ia tau jika Yudi itu laki - laki mata keranjang.
Mila tidak lagi meladeni Lina. Ia sibuk dengan mejanya karna sudah ada pembeli yang mau membayar belanjaan mereka. Semua meja kasir terlihat sibuk melayani pembeli hingga tiba jam pergantian shift .
Ima bergegas menganti baju kerjanya dan segera kembali ke mess. Tapi langkahnya terhenti saat di depan loker sudah ada Yudi yang menunggui dirinya.
"Ima." Sapa Yudi dengan senyuman mautnya.
"Ya,mas." jawab Ima datar bermaksud berlalu tapi terhenti oleh cekalan tangan Yudi pada tangannya.
""Tunggu sebentar, Ima. Aku mau ngomong sebentar." Ajak Yudi memelas.
"Maaf mas,aku ga bisa. Masih banyak kerjaan di mess." tolak Ima halus.
"Sebentar aja temenin mas ngopi di depan ga jauh - jauh kok." tunjuk Yudi pada outlet kopi yang ada di sekitar mini market.
Awalnya Ima menolak tapi karna kegigihan Yudi Ima mengiyakan ajakan laki - laki itu
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 68 Episodes
Comments
Ima Susanti
maaf kk,jr tangan kegedean klo ngetik pk hp😆😅🤣😂😘🙏
2024-05-31
1
❦ℓυ𝘮ꪱׁηͦꫀׁׅܻ࿐
typo kurangin dong thor.../Cry/ hati sy kadang terkaget2 pas baca
2024-05-30
1
❦ℓυ𝘮ꪱׁηͦꫀׁׅܻ࿐
di meja
2024-05-30
1