Lima belas menit waktu istirahat telah berlalu. Semua mahasiswa baru wajib kembali baris di lapangan. Aku berlari menuju barisan.
Meskipun masih kesal dengan kejadian tadi, akan tetapi shelia harus tetap minta maaf. Dia tak mau mencari masalah dengan siapapun. Terlebih ini kampus terbaik dan hanya kampus ini yang mau menerimanya dengan beasiswa
.
Sheila terus menyimak dan mendengarkan arahan dari kakak pembina. Mereka memberikan tugas kepada para mahasiswa baru untuk membawa beberapa perlengkapan yang akan digunakan besok. Setelah absensi semua barisan dibubarkan.
"Kemana perginya cowok tadi, aku mau minta maaf. Bagaimana pun aku sudah menabraknya tadi." Icha mencari cari cowok yang tadi pagi dia tabrak.
Diliriknya jam di tangannya.
"sudah jam Satu. Besok saja aku mencari nya. Aku bisa terlambat kalau masih disini. " ucap Icha dalam hati.
Shelia berjalan keluar dari area Kampus. Dengan tergesa gesa karena dia akan segera berangkat ke tempat kerjanya. Sheila diterima menjadi pelayan di sebuah kafe.
Baru dua hari shelia bekerja. Dan dia tidak ingin di marahin bosnya karena datang terlambat.
Sesampainya di kafe shelia langsung mengganti bajunya dengan seragam kafe.
Dia mulai merapikan rambut dan menghias wajahnya dengan bedak tipis dan lipbalm berwarna merah muda.
Menjadi pelayan di kafe mengharuskan dia sedikit berdandan agar terlihat menarik.
"sore Siti, Aldi." sapa Icha ramah.
"Kamu sudah sampai, bantu aku antarkan minuman ini ke meja no 12 ya, di ujung sebelah sana." ucap Siti.
Icha mengambil nampan dan mengantarkan pesanan itu.
Memang Kafe tersebut sangat besar dan ramai pengunjung. Sheila sangat bersyukur bisa di terima bekerja disini. Pemiliknya mengijinkan dia kerja paruh waktu karena sambil kuliah. Walau gajinya tidak seberapa tapi sangat membantu nya untuk melangsungkan hidup.
"Lelahnya..." ucap.icha pelan.
"Kamu kenapa? capek ya! Itu belum seberapa biasanya kalau malam Minggu lebih ramai." ucap Siti.
"Tidak kok ti, cuma belum terbiasa aja"" Jawab Icha.
"Ya udah yuk buruan beresin. Biar kita cepat pulang dan istirahat." ucap Icha.
Jam sudah menunjukkan jam 10.00 Malam. Sudah waktunya untuk pulang
Setelah merapikan semua meja dan memastikan semua sudah bersih, Sheila dan beberapa orang teman nya pulang.
Sampai rumah kostnya dia langsung mandi.
" oh iya tugas ku!" Icha panik dia belum mempersiapkann bahan untuk ospek besok.
Dengan sedikit ngantuk Icha mempersiapkan barang barang yang akan dia bawa besok.
*****
Keesokan paginya Sheila agak terlambat bangun. Sheila mandi dan berpakaian dengan terburu buru. Dengan cepat dia meraih tas dan kresek tempat dia menyimpan perlengkapan ospek.
"Mati aku baru hari kedua ospek, aku sudah terlambat." ucap Icha sambil berlari.
Karena terburu buru dan tidak memperhatikan jalan, Sheila hampir tertabrak sebuah mobil.
Sebuah Fortuner berwarna merah, melintas tepat dibelakang nya. Jika dia tidak segera menghindar pasti dia tertabrak.
Ttiiiiiiiii...... tiiiiiin,..........
suara mobil tersebut mengagetkan nya.
Dengan cepat Sheila minggir dan membiarkan mobil tersebut melintasinya.
"Sombong sekali.....Mentang mentang mobilnya keren, dasar orang kaya!" Ucap Sheila kesal.
"Sial.....hampir saja aku menabrak nya. Kenapa harus ketemu dengan cewek itu lagi. Sudah gayanya kampungan." Rey bergumam dalam hati.
Rey turun dari mobil disambut oleh kedua temannya.
"Hey bro....kenapa wajah Lo?" kusut amat. Abis putus cinta ya!" ledek Beni sahabat plus teman se angkatan Rey. Mereka cuma beda jurusan aja. Rey mengambil jurusan manajemen dan Beni lebih memilih jurusan Teknik sipil.
"Sial banget aku hari ini, masih pagi dah ketemu cewek aneh dan kampungan!" ucap Reyhan kesal.
"Emang siapa?" Yang mana? kok aku nggak tahu, ya!
"Itu anak baru. Yang kemaren nabrak aku dan pagi ini lagi lagi hampir aku tabrak."
*Kalau aku tau itu dia, mending aku tabrak aja tadi. Mana Gayanya kampungan." ucap Rey masih dengan nada kesal.
"Sudah lah, masih pagi. Yuk, kita lihat anak anak. Katanya Ketua BEM tapi dari kemaren belum nongol." Ucap Doni beranjak bangun dan berjalan menuju lapangan.
Reyhan juga mengikutinya di belakang.
Reyhan dan Benii tiba di lapangan.
"Gimana?" tanya Rey.
"Semua nya berjalan lancar kak, ucap seorang anggota pembina.
Selina berjalan mendekati Reyhan.
"Kok baru datang sih Rey, " Ucapnya manja dengan senyum termanis.
Rey hanya menanggapi dengan datar.
"Sibuk!" jawab Rey.
Sini, Ajak Selina duduk di bawah pohon yang rindang. Selina bergelanyut manja di tangan Rey.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 83 Episodes
Comments
Alya Yuni
Seila trllu bego msa gk lhat mobil pikirnmu di mna si
2022-06-26
0
mojang banten
sombong banget rey
2021-05-02
0
Yati Cahyono
lah visualnya cantik gt kok kampungan sih thor. hrsnya td d jelasin gmn gayanya.
2021-01-19
0