Numbers (4)

Dalam perjalanan ke asrama.

“Yo, penembak, apakah kamu serius?”

“Aku hanya tidak mengerti. Apakah kamu salah satu dari pencari perhatian itu? Ini pertama kalinya aku mendengar seseorang memilih pistol di Numbers.”

Sekelompok taruna lelaki memulai percakapan. Tapi aku hanya mengabaikan komentar sarkastik mereka. Melihatku tampak tidak terganggu oleh provokasinya, kelompok itu pergi setelah tertawa diantara mereka sendiri.

Seperti yang diharapkan dari remaja laki-laki, mereka lebih tertarik dengan para siswa perempuan. Bahkan aku juga sempat mengalihkan pandanganku ke arah mereka.

Sheryl, Luna, dan Iris, kecantikan dari ketiganya jauh melampaui apa yang pernah kubayangkan sebelumnya. Seperti yang diharapkan dari karakter dunia fiksi.

Sementara aku mengamati ketiganya dengan pandangan sekilas, kami tiba di asrama.

“Ini asrama untuk taruna tahun pertama.”

Enam gedung pencakar langit yang megah berdiri menjulang di depanku. Menurut instruktur John, setiap bangunan memiliki lebih dari 50 lantai, dan beberapa bahkan mencapai 100 lantai.

Masing-masing lantai terdiri dari 5 kamar, itu juga didistribusikan menurut tingkatannya. Tapi bahkan jika tingkatannya rendah, mereka tetaplah kamar pribadi.

Tiga kadet pria dan tiga teratas dari Agen Akademi Militer mendapatkan penthouse. Leon adalah satu-satunya orang yang menolak karena menganggap itu terlalu besar untuk dia gunakan.

“Laki-laki di sebelah kanan, perempuan di sebelah kiri. Kunci kamar anda di simpan di smartwatch yang akan anda dapatkan sekarang.”

Sementara John menjelaskan, kelas tahun pertama lainnya tiba. Persis seperti yang kuingat dalam cerita aslinya, kelas tahun pertama dibagi berdasarkan huruf alfabet. Itu dimulai dari kelas A hingga J, total 10 kelas. Haruskah aku mencoba mencari karakter penting lainnya? Beberapa diantara mereka harus menjadi antagonis.

“...Griss, Griss!”

“Hah, aku? Mengapa?”

“...Mengapa?”

John memanggilku. Tapi karena terganggu sesaat, mata instruktur itu menyipit seperti binatang buas yang mengintai mangsanya. Tatapannya yang tajam entah kenapa membuatku sedikit membeku.

Tampak kecewa dengan reaksiku, John menutup matanya dan menghela nafas.

“Smartwatch-mu, ambillah!”

“Ah, baik.”

Aku sedikit terhuyung karena kakiku gemetar. Ini membuat para taruna menertawakanku dari belakang.

Aku merasa marah untuk sesaat, tapi segera memilih untuk mengabaikan mereka. Lagipula, aku tidak memiliki cara untuk membalas. Jadi aku tidak punya banyak pilihan.

**

Kamar yang diberikan untukku lebih besar dari apartemen Griss. Itu bahkan dilengkapi dengan furnitur yang mewah. Ada sofa, tempat tidur, penanak nasi, TV, komputer, dan banyak lainnya.

“Ha... aku masih belum terbiasa.”

Duduk di sofa yang nyaman, aku merenung. Berat pistol di tanganku tidak terasa nyata. Memikirkannya sekarang, mungkin lebih baik meninggalkan Numbers jika aku memilih senjata ini. Menjadi kadet di Agen Akademi Militer seharusnya sudah cukup membuatku hidup tanpa kelaparan.

Tapi masalahnya tidak berakhir di situ. Mengapa aku dikirim ke dunia ini? Juga, bagaimana caraku kembali? Untuk mengetahuinya, aku merasa bahwa pilihan terbaik adalah tetap dekat dengan jalan cerita utama.

Meskipun, aku ragu apakah aku bisa tetap dekat hanya dengan pistol dan kemampuanku yang masih samar. Haruskah aku mencoba menembak untuk melihat kekuatannya?

Aku memikirkan sesuatu yang bagus. Jadi aku bangun dan membidik ke dinding sambil memfokuskan pengelihatanku. Tepat saat aku akan menarik pelatuknya..

Ding dong~

Bel berbunyi dan suara elektronik terdengar dari balik pintu.

—Peringkat ,900, Griss, mengambil, milikmu, di bagasi.

Itu adalah robot.

Meletakkan pistol di sofa, aku berjalan ke pintu dan membukanya. Tergeletak di sana adalah sebuah kotak yang cukup besar. Sepertinya pria Griss itu telah mengirim barang miliknya terlebih dahulu. Aku mengambil kotak itu dan membawanya masuk.

[Akademi Militer Pahlawan, peringkat 900, Griss. Milik pribadi.]

Peringkat ini, bukankah itu terlalu rata-rata?

Dengan seringai, aku membuka kotak tersebut.

“...Hah?”

Kosong, tidak ada barang di dalam kotak tersebut.

Tapi tepat setelah aku membukanya, fenomena aneh terbentuk di sekitarku. Ruang terdistorsi, sebuah tabir gelap muncul dari kotak tersebut dan mulai menyelimutiku. Kemudian, aku muncul di sebuah ruangan kecil yang tampak seperti kantor pribadi milik kepala sekolah pada umumnya.

Menyapu sekeliling, aku melihat sosok seseorang duduk dengan santai di samping jendela. Merasakan tatapanku, sosok itu berbalik dengan senyum tipis di wajahnya. Anehnya, penampilan dari sosok tersebut tampak persis dengan penampilan asliku ‘Shinomiya Kojirou.’

“Kau disini.” kata sosok tersebut.

“... Aku disini.” menenangkan diri, aku mengangguk tanpa terlihat.

“Kau seharusnya tidak berada di sini.” sosok itu menghela nafas.

“Aku sudah di sini.” aku secara alami berpartisipasi dalam menyelesaikan meme populer yang pernah kubaca di kehidupanku sebelumnya.

Setelah mengamati penampilan orang di depannya, sosok itu terkekeh dan berkata.

“Awalnya, aku berniat untuk membicarakan banyak hal, tapi batasan yang diberikan terlalu banyak, jadi aku khawatir kita tidak akan punya cukup waktu. Kau penasaran dengan apa yang terjadi kepada kita berdua?”

Awalnya aku curiga kalau orang yang memiliki penampilanku itu adalah pria Griss itu, tapi setelah mendengar ucapannya, aku akhirnya menjadi yakin.

“Aku sendiri juga tidak mengetahuinya dengan jelas. Tapi nasib kita berdua sepertinya mirip dan saling terkait.”

Melihatku mendengarkan dengan serius, Griss melanjutkan. “Aku tidak tahu pengalaman seperti apa yang telah menimpamu sebelumnya, dan siapa yang lebih sengsara di antara kita... Tapi aku yakin akan satu hal, kami berdua sama-sama telah kehilangan banyak hal.”

“Kehilangan...” aku bergumam, dan secara samar dapat membayangkan pengalaman apa yang mungkin telah menimpa Griss.

Melihat ekspresiku yang tampaknya telah mendapat beberapa tebakan, Griss melanjutkan.

“Benar, kami berdua telah kehilangan orang-orang yang berharga dalam hidup kita. Ini membuat kami berdua menutup diri dari orang lain hampir secara tidak sadar. Kemudian, alasan kita dikirim ke dunia itu sepertinya terkait erat dengan hal ini.”

“Lalu, bagaimana...” tidak yakin dengan apa yang akan kutanyakan, aku tidak dapat melanjutkan pertanyaanku.

“Yah, karena banyaknya batasan, aku tidak dapat memberitahumu lebih banyak. Karena itu aku hanya meminta satu hal darimu, temanku. Temukan sumber kesepianku di dunia tersebut. Aku hanya ingin tahu apa sebenarnya arti dari keberadaanku. Sebagai gantinya, aku akan mewariskan sebagian kekuatan yang pernah kumiliki sebelum aku dikirim ke dunia itu.”

“Sebelum dikirim? Jangan bilang...”

Griss menyeringai lebar saat menjawab. “Ini sedikit berbeda denganmu. Dalam kasusku, itu adalah reinkarnasi. Jadi aku sebelumnya telah mati sebelum terlahir kembali di dunia tersebut.”

Melihat aku mengakui, dia kembali melanjutkan. “Karena adanya pembatasan, kemampuanku mungkin akan tersegel sebagian. Tapi itu harus bermanfaat untukmu. Salah satu kemampuanku di dunia itu, atau apa yang disebut dengan Uniqueness berkaitan dengan persepsi, entah itu pengelihatan atau pendengaran.

“Kau mungkin sudah menyadari hal ini karena itu telah bergabung secara misterius dengan kekuatan mata milikmu, atau haruskah aku menyebutnya Eyes of Wisdom?”

“... Hei, bagaimana kau bisa tahu tentang hal itu?”

“Ckk, meskipun kita berdua dibatasi oleh aturan, itu tidak melarang kita untuk mengumpulkan informasi tertentu. Bukankah kau sendiri mengetahui hal-hal yang seharusnya tidak diketahui oleh orang lain? Meski aku tidak tahu apa itu.”

Mendengar pernyataan tersebut, aku menjadi teringat pada novel favoritku, The Awakener Hero. Seperti yang dikatakan Griss, meski kondisiku saat ini tidak begitu baik, aku memiliki informasi yang tidak diketahui oleh orang lain.

“Kemampuanku yang lain berkaitan dengan teknik pedang. Ini berbeda dari kekuatan di dunia tersebut karena berasal dari duniaku sebelumnya. Aku tidak perlu menjelaskannya karena kau akan mengetahui hal ini dengan sendirinya.

“Kemudian yang terakhir adalah kekuatan di dunia tersebut. Asal kau tahu, meski aku berada di peringkat rata-rata, aku sebenarnya telah lepas dari Basic-Rune. Dengan kata lain, aku sudah resmi menjadi pemilik Advance-Rune, seorang Awakener tingkat 3 sejati.”

Meski aku sudah menebak sedikit setelah mendengar bahwa dia adalah seorang reinkarnator, aku masih sulit untuk percaya bahwa dia berada di level yang sama dengan para tokoh utama. Seperti yang diharapkan dari seorang variabel.

“Juga, Rune ku sedikit istimewa, itu adalah evolusi dari Basic-Rune Attacker yang disebut Weapon Master. Karena aku tidak tahu senjata apa yang kau gunakan, kemampuan dari Rune itu seharusnya menjadi hal yang baik untukmu.”

Aku sedikit terperangah, bukankah ini tampak seakan-akan semuanya telah dipersiapkan sejak sebelumnya?

“Baiklah, itu saja yang bisa kukatakan. Temanku, waktunya telah habis, jadi kita akan berpisah di sini. Sebelum kita dapat bertemu lagi, tolong cari tahu apa yang kuminta selagi kau mencari tahu tentang kebenaran Transmigrasimu. Dan ingat, dunia itu adalah dunia nyata, kau tidak boleh meremehkan setiap peristiwa dan kebetulan yang terjadi di dunia itu!”

Suara Griss meninggi saat dia mengucapkan kalimat terakhir. Itu terdengar seolah-olah dia sedang memperingatkanku akan sesuatu. Tapi keberadaannya segera terhapus bersama dengan runtuhnya ruang misterius.

[Kompensasi Diterima]

Terpopuler

Comments

Phospophyllite

Phospophyllite

ngeri anjr, Dejavu Ama tapov yang dimana ren Dover yang hilang ingatan dimanipulasi oleh ren Dover yang ingatan regressinya utuh☠️

2024-06-18

0

lihat semua
Episodes
1 Dalam Cerita Itu
2 Numbers (1)
3 Numbers (2)
4 Numbers (3)
5 Numbers (4)
6 Sinkronisasi (1)
7 Sinkronisasi (2)
8 Sinkronisasi (3)
9 Sinkronisasi (4)
10 Latihan Tempur (1)
11 Latihan Tempur (2)
12 Latihan Tempur (3)
13 Kehidupan Sehari-hari (1)
14 Kehidupan Sehari-hari (2)
15 Kehidupan Sehari-hari (3)
16 Awal Yang Sebenarnya (1)
17 Awal Yang Sebenarnya (2)
18 Awal Yang Sebenarnya (3)
19 Awal Yang Sebenarnya (4)
20 Untuk Perubahan (1)
21 Untuk Perubahan (2)
22 Untuk Perubahan (3)
23 Untuk Perubahan (4)
24 Untuk Perubahan (5)
25 Koneksi (1)
26 Koneksi (2)
27 Koneksi (3)
28 Koneksi (4)
29 Koneksi (5)
30 Busur Kedua (1)
31 Busur Kedua (2)
32 Busur Kedua (3)
33 Busur Kedua (4)
34 Simulasi Dungeon Buatan (1)
35 Simulasi Dungeon Buatan (2)
36 Simulasi Dungeon Buatan (3)
37 Simulasi Dungeon Buatan (4)
38 Simulasi Dungeon Buatan (5)
39 Dungeon Peaceful Mountain (1)
40 Dungeon Peaceful Mountain (2)
41 Dungeon Peaceful Mountain (3)
42 Dungeon Peaceful Mountain (4)
43 Dungeon Peaceful Mountain (5)
44 Dungeon Peaceful Mountain (6)
45 Ikatan (1)
46 Ikatan (2)
47 Ikatan (3)
48 Ikatan (4)
49 Ikatan (5)
50 Akhir Busur Kedua (1)
51 Akhir Busur Kedua (2)
52 Akhir Busur Kedua (3)
53 Akhir Busur Kedua (4)
54 Organisasi Itu (1)
55 Organisasi Itu (2)
56 Organisasi Itu (3)
57 Organisasi Itu (4)
58 Organisasi Itu (5)
59 Organisasi Itu (6)
60 Pertemuan Tiba-tiba (1)
61 Pertemuan Tiba-tiba (2)
62 Pertemuan Tiba-tiba (3)
63 Pertemuan Tiba-tiba (4)
64 Pertemuan Tiba-tiba (5)
65 Pertemuan Tiba-tiba (6)
66 Setelah Masalah (1)
67 Setelah Masalah (2)
68 Setelah Masalah (3)
69 Setelah Masalah (4)
70 Anjing dan Kucing (1)
71 Anjing dan Kucing (2)
72 Anjing dan Kucing (3)
73 Anjing dan Kucing (4)
74 Anjing dan Kucing (5)
75 Anjing dan Kucing (6)
76 Perasaan Asing (1)
77 Perasaan Asing (2)
78 Perasaan Asing (3)
79 Perasaan Asing (4)
80 Perasaan Asing (5)
81 Perasaan Asing (6)
82 Perasaan Asing (7)
Episodes

Updated 82 Episodes

1
Dalam Cerita Itu
2
Numbers (1)
3
Numbers (2)
4
Numbers (3)
5
Numbers (4)
6
Sinkronisasi (1)
7
Sinkronisasi (2)
8
Sinkronisasi (3)
9
Sinkronisasi (4)
10
Latihan Tempur (1)
11
Latihan Tempur (2)
12
Latihan Tempur (3)
13
Kehidupan Sehari-hari (1)
14
Kehidupan Sehari-hari (2)
15
Kehidupan Sehari-hari (3)
16
Awal Yang Sebenarnya (1)
17
Awal Yang Sebenarnya (2)
18
Awal Yang Sebenarnya (3)
19
Awal Yang Sebenarnya (4)
20
Untuk Perubahan (1)
21
Untuk Perubahan (2)
22
Untuk Perubahan (3)
23
Untuk Perubahan (4)
24
Untuk Perubahan (5)
25
Koneksi (1)
26
Koneksi (2)
27
Koneksi (3)
28
Koneksi (4)
29
Koneksi (5)
30
Busur Kedua (1)
31
Busur Kedua (2)
32
Busur Kedua (3)
33
Busur Kedua (4)
34
Simulasi Dungeon Buatan (1)
35
Simulasi Dungeon Buatan (2)
36
Simulasi Dungeon Buatan (3)
37
Simulasi Dungeon Buatan (4)
38
Simulasi Dungeon Buatan (5)
39
Dungeon Peaceful Mountain (1)
40
Dungeon Peaceful Mountain (2)
41
Dungeon Peaceful Mountain (3)
42
Dungeon Peaceful Mountain (4)
43
Dungeon Peaceful Mountain (5)
44
Dungeon Peaceful Mountain (6)
45
Ikatan (1)
46
Ikatan (2)
47
Ikatan (3)
48
Ikatan (4)
49
Ikatan (5)
50
Akhir Busur Kedua (1)
51
Akhir Busur Kedua (2)
52
Akhir Busur Kedua (3)
53
Akhir Busur Kedua (4)
54
Organisasi Itu (1)
55
Organisasi Itu (2)
56
Organisasi Itu (3)
57
Organisasi Itu (4)
58
Organisasi Itu (5)
59
Organisasi Itu (6)
60
Pertemuan Tiba-tiba (1)
61
Pertemuan Tiba-tiba (2)
62
Pertemuan Tiba-tiba (3)
63
Pertemuan Tiba-tiba (4)
64
Pertemuan Tiba-tiba (5)
65
Pertemuan Tiba-tiba (6)
66
Setelah Masalah (1)
67
Setelah Masalah (2)
68
Setelah Masalah (3)
69
Setelah Masalah (4)
70
Anjing dan Kucing (1)
71
Anjing dan Kucing (2)
72
Anjing dan Kucing (3)
73
Anjing dan Kucing (4)
74
Anjing dan Kucing (5)
75
Anjing dan Kucing (6)
76
Perasaan Asing (1)
77
Perasaan Asing (2)
78
Perasaan Asing (3)
79
Perasaan Asing (4)
80
Perasaan Asing (5)
81
Perasaan Asing (6)
82
Perasaan Asing (7)

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!