Di lain sisi.
"Apa, perjodohan!" Pekik Rey terkejut saat mendengar penuturan papanya tersebut.
"Jadi hanya karena alasan gila ini. Kalian meminta rey kembali ke rumah!?" Ucap Rey lagi. Sembari menatap ke arah papa dan mamanya secara bergantian.
"Ya, dan minggu depan, kita akan segera berkunjung ke rumah calon istrimu," Ucap Adnan memberitahu.
"Tapi pa, rey kan sudah punya kekasih, kalau kalian menginginkan pernikahan rey. Maka hanya kekasih rey lah yang pantas untuk menjadi istri rey!" Ucap Rey penuh keberatan.
"Kekasih, memangnya siapa kekasihmu?" Tanya Adnan penuh penasaran.
"Deane pa," Ucap rey penuh kehati-hatian.
"Deane, bukankah papa sudah menyuruhmu untuk segera memutuskannya dari dahulu!" Ucap Adnan dengan suara lantang. Karena kesal. Anak tunggal satu-satunya itu masih menjalin hubungan dengan Deane.
Pikirannya langsung melayang, teringat kesannya saat pertama kali bertemu dengan wanita itu. Bahkan saat kunjungan pertama kali ke rumah mertuanya pun, wanita itu masih dengan santainya memakai pakaian yang cukup terbuka, sehingga Adnan selaku calon mertuanya merasa tidak cukup di hormati. Ya sebenarnya Adnan cukup memaklumi itu, karena profesi yang ia jalani sebagai seorang model tersebut, hingga sudah menjadi kebiasaannya dalam kehidupannya sehari-hari. Namun untuk menjadi menantunya, wanita seperti itu sama sekali tidaklah pantas.
"Ya, kau pun tahu kalau mama juga tidak menyetujuinya!" Risa yang sedari tadi hanya diam dan mendengarkan percakapan kedua anak dan suaminya tersebut pun. Kini juga ikut mengutarakan isi pikirannya.
"Tapi ma, pa, apa yang salah dari Deane. dia cantik, baik hati, dan juga memiliki keluarga yang cukup terpandang, dan tentunya, Rey begitu mencintainya." Ucap Rey. Masih bersikukuh untuk mempertahankan cintanya.
"Pokoknya papa tidak mau tahu. Minggu depan kita akan segera berangkat ke rumah calon istrimu, kau harus menikah dengan wanita pilihan papa!" Ucap Adnan tanpa harus di ganggu gugat lagi.
"Dan jangan lupa, segera putuskan lah kekasihmu itu!" Pesan adnan lagi. Lalu beranjak dari duduknya. Meninggalkan anak dan istrinya itu di meja makan.
"Ya. Apa yang di bilang papamu itu ada benarnya juga nak, menikahlah dengan wanita pilihan papa! dan kau segera putuskan lah kekasihmu itu," Timpal Risa membenarkan.
"Tapi ma, cinta Rey hanya untuk Deane!" Ucap Reynand kembali. Supaya mamanya itu mau membantunya bicara pada papanya.
"Menikah tak perlu cinta. Seiring berjalannya waktu. Cinta akan datang dengan sendirinya," Ucap Risa lagi. Lalu bergegas meninggalkan meja makan. Untuk menyusul suaminya yang telah pergi ke kamar utama mereka.
"Hahhhh!" Reynand hanya bisa membuang nafasnya kasar. Bahkan mama yang selalu memihak dan menuruti keinginanannya itu. Kali ini justru memihak papanya.
☆☆☆☆☆☆
Pagi-pagi buta. Nanda sudah beranjak dari kasurnya. Karena tidak bisa tidur semalaman gara-gara memikirkan perjodohan yang di bilang oleh mamanya itu. Hati kecilnya tak dapat memungkiri. Bahwa dirinya juga menginginkan pernikahan dengan orang yang dia cintai. Bukan lewat perjodohan seperti ini. Tampang dan sifatnya saja dia tidak tahu, bahkan usianya juga masih begitu muda, masih begitu banyak mimpi yang ingin ia gapai terlebih dahulu. Tapi apa mau di kata. Hutang harus di bayar. Dia harus menerima kenyataannya. Semua ini salah papanya. Demi keegoisan mereka, anak-anaknya harus menjadi korban.
"Ya tuhan?" Ucap nanda. Karena terkejut. Saat melihat merk yang ada di baju dosen killernya itu, ketika dia akan membersihkannya.
"Untung saja pak Rey mau berbelas kasihan dan memaafkanku, kalau tidak, mana sanggup aku menggantinya!" Ucapnya lagi.
Kemeja yang dia pakai saja dari merk channel. Apalagi barang-barangnya yang lain, pastilah juga dari brand-brand terkenal, memang tak salah kalau anak-anak kampus menyebutnya sebagai aktor berkedok dosen, rupa dan pakaiannya saja juga terlihat mahal. Setelah merendam pakaian pria itu dengan pemutih dan menyelesaikan mandinya. Gadis itu sudah terlihat keluar rumah, mengenakan celana training berwarna biru dan baju kaos panjang berwarna senada yang memiliki topi di belakang. Dia bermaksud akan berlari pagi. Untuk merefresh otaknya. Karena kebetulan, hari ini, adalah hari minggu, jadi dia sedang libur masuk kuliah.
Selang beberapa waktu berlari, dia sudah tiba di taman besar yang terletak di kota B. Di lihatnya orang-orang mulai ramai berdatangan. Untuk sekedar berolahraga ataupun hanya untuk sekedar berjalan-jalan ke cfd (pasar pagi, yang menyediakan berbagai macam aneka jualan, seperti makanan, pakaian dll.)
"Air putihnya 1 botol buk!" Ucap nanda pada ibu-ibu yang kebetulan berjualan di situ.
"Ni neng." Ucap ibu-ibu itu sembari menyerahkan
sebotol aqua kecil ke arah nanda.
"Berapa buk?" Tanya nanda..
"5000." Jawab ibu itu. Setelah membayar. Nanda pun sudah terlihat berjalan kembali, dia bermaksud akan duduk di bangku taman yang kebetulan ada satu yang sedang kosong. Lalu membuka tutup botol, dan segera meneguknya, sehingga hanya menyisakan sedikit air di botolnya, karena begitu kehausan, setelah berlari-lari dari rumahnya itu sampai kemari.
"Sendiri an kan?" Tanya seseorang untuk memastikan.
Nanda pun lantas langsung menolehkan wajahnya ke arah asal suara tersebut.
"Ya." Ucap Nanda.
"Boleh duduk?" Tanya pria itu lagi. Sementara nanda kali ini hanya menanggapinya dengan anggukkan kecil.
"Andre!" Ucap pria tampan itu sembari mengulurkan tangannya ke arah nanda, untuk mengajaknya berkenalan.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 92 Episodes
Comments
⏤͟͟͞͞RL𝖎𝖓𝖆 𝕯𝖆𝖓𝖎𝖊𝖑🧢
nah suka ini ada rival🤣🤣🤣🤣🤣🤣🤣🤣🤣 janagn bilang andre jatuh cinta pda pandangan pertama sma nanda uhuiiiii
2024-07-04
0
Rahma Inayah
lanjut thor
2024-05-31
0