"Jadi maksud kamu saya yang salah!?"
" Enggak pak, saya cuman jelasin, saya akan mencucinya untuk bapak."
" Cuci!? Memangnya kamu tahu berapa harga kemeja yang saya kenakan!" Rey semakin tampak gusar. Karena kemeja yang ia pakai hari ini berkisaran 15 jutaan, walaupun baginya itu bukanlah seberapa, tapi dia begitu membenci orang yang merusak barang-barangnya.
"Ti...tidak pak, maaf, saya memang salah, tolong ampuni saya, saya memang tidak tahu, berapa harga kemeja anda, tapi yang jelas, saya tidak akan sanggup menggantinya," Jelas nanda cepat, sembari menangkupkan kedua tangannya, memohon pada pria itu.
" Akh sudahlah!" Umpat rey akhirnya. Lagi pula dia tahu sendiri, bagaimana keadaan ekonomi keluarga gadis itu, dia hanya beruntung saja bisa masuk ke kampus itu, karena beasiswa.
"Akh!" Nanda sudah mengalihkan pandangannya ke arah lain. Karena pria itu yang langsung melepas kemejanya begitu saja di depannya. Hingga langsung menampilkan otot-otot kekar dan tubuh tegapnya itu.
" Pokoknya saya tidak mau tahu, cuci sampai bersih, tanpa meninggalkan noda sedikitpun!" Maki Rey sembari melemparkan kemejanya yang langsung mengenai wajah gadis itu. Setelahnya dia pun sudah terlihat masuk ke dalam mobilnya lalu melajukannya.
"Dasar gadis pembuat masalah!" Maki Rey. Dia pun terpaksa bertelanjang dada, karena tak lagi memiliki baju ganti yang lain.
" Fuh, untung aja gak ngotot minta ganti!" Ucap nanda. Sembari membuang nafas lega.
" Akh tugasnya!" Ucapnya lagi. Karena sampai terlupa dengan tujuan utamanya itu. Setelahnya dia pun sudah terlihat mengendarai motornya, dan akan menyerahkan tugasnya tersebut, saat kembali ngampus.
☆☆▪︎☆☆☆☆
Brukkk...
Nanda sudah menghempaskan tubuhnya ke kasur, setibanya dia di rumah. Karena begitu kelelahan, dan lemas gara-gara menahan perutnya yang kelaparan seharian ini
Tok tokk tok
Suara pintu kamar Nanda di ketok
"Sayang bukain pintunya dong! Mama mau bicara sama kamu," panggil Helen dari luar pintu kamar anak gadisnya itu.
"Iya ma."Jawab nanda lalu bergegas bangun menuju pintu kamarnya.
"Kenapa ma?" Tanya nanda sembari bersedekap. Menyandarkan bahunya di pintu kamarnya. "Jadi mama gak di boleh in masuk ni ceritanya?" Tanya Helen balik.
"Akh iya ma. Masuk!" Ucap nanda sembari menyampingkan tubuhnya untuk memberi jalan pada mamanya itu.
"Kok lemas? Udah makan apa belum pas di kampus tadi?" Tanya Helen saat melihat putrinya yang tampak begitu lemas dan sudah berbaring kembali di ranjangnya itu.
"Belum ma." Jawab Nanda lesu.
"Ya udah gih, sana turun dulu ke bawah! isi perutnya dulu baru kita bicara. Kebetulan hari ini mama ada masak sambal pete kesukaan kamu!"Perintah Helen.
"Seriusan mah?" Tanya Nanda berbinar-binar karena tak percaya dengan ucapan mamanya tersebut. Pucuk di cinta ulam pun tiba. Tidak sia-sia dia menahan perut lapar seharian ini. Bahkan setelah pulang ngampus dia sudah enggan mampir ke warung makan lagi. Untuk mengisi perutnya yang tengah kelaparan itu.
Dia sedikit berterimakasih pada dosen killernya itu. Berkat dia. Nanda bisa makan banyak hari ini.
"Iya sayang, masak mama bohongin kamu sih."
"Ya udah kalau gitu, Nanda makan dulu." Ucap Nanda bersemangat, lalu bergegas turun ke arah ruangan meja makan yang terletak di lantai bawah rumahnya itu.
"Ya ampun kak, kamu kayak orang belum di kasih makan selama sebulan aja!?? Aku kan juga belum makan." Ucap sarah kesal. Yang baru saja tiba dari sekolahnya, dan baru selesai mengganti pakaiannya itu. Saat melihat Nanda yang langsung mengambil sepiring penuh nasi yang ada di atas meja, sehingga hanya menyisakan sedikit bagian untuknya.
"Kaka emang belum makan seharian ini. Di tambah, lauknya favorit kaka lagi." Jawab Nanda seraya memasukkan beberapa suap nasi ke dalam mulutnya. Sarah pun hanya bisa menggeleng-gelengkan kepalanya saat melihat ulah kakaknya yang terlihat begitu rakus itu.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 92 Episodes
Comments
⏤͟͟͞͞RL𝖎𝖓𝖆 𝕯𝖆𝖓𝖎𝖊𝖑🧢
kamu dijodohin nanda
2024-07-04
0