Sudah beberapa hari Shenna terus bolak balik ruangannya dengan ruang pak Setya atau ruangan Kevin mungkin tepatnya sekarang. Karena sejak dua hari lalu pak Setya sudah mulai tidak menyambangi kantornya lagi dan kini kursi kebesarannya selalu ada Kevin duduk dengan manis disana.
*M*anis???? Iyaaaa.. dia manis banget sihhh. Plisss jangan kebanyakan senyum depan gua Kev, lemah jantung ini..!
Shenna tidak mau banyak berinteraksi dengan Kevin sebenarnya karena siapa juga sih yang bisa bertahan melawan perasaan gugup berhadapan dengan mantan gebetan. Terlebih mantan gebetan yang sangat membekas, tetapi karena posisi Kevin adalah bos barunya dan tuntutan pekerjaan juga mau tidak mau, suka tidak suka Shenna harus tetap ada di sekitar kevin ketika pria itu membutuhkannya.
"Keruangan saya sekarang!" Rata rata begitulah isi telefon dari kevin untuk Shenna. Entah apa maunya Shenna disuruh selalu datang kesana, jika dia sudah sampai baru diberitahu mau apa atau untuk menyiapkan apa.
Kenapa gak bisa ngomong di awal aja sih maunya apa?? Demen bener liat gua mondar mandir macem setrikaan.
Dengan langkah gontai untuk kesekian kalinya Shenna menuju ruangan Kevin hari ini. Setelan kantor yang saat ini dia gunakan menambah pancaran kecantikan seorang Shenna, blouse kemeja putih dengan rok creame sepan selutut menampilkan lekuk tubuh wanita dewasa kekinian.
'TOK TOK!'
"Bapak mencari saya? Ada yang bisa saya bantu 'lagi' pak?"
Shenna berkata penuh penekanan dan langsung masuk kedalam ruangan lalu berdiri di hadapan meja kerja Kevin.
Kevin tengah sibuk dengan berbagai dokumen dimeja nya hanya meilirik sekilas ke Shenna.
"Duduk dulu.."
Shenna mendaratkan dirinya duduk dia mengamati pekerjaan Kevin sesekali mencuri pandang kearah kevin.
Duhhh ini manusia makannya apa sih? Cakep amat itu muka.. hehhh..?
Gayanya juga makin keren gini sih???
Liat tuh badan.. peluk able banget!
Peluk jangan nih??? hahaha
Tahan Sheii tahannn jangan gegabah!!
Shenna perang batin sendiri dan hampir saja tidak bisa menahan diri untuk tidak tertawa.
"Ngapain kamu senyum senyum gitu Nana?"
Sedari awal perkenalan mereka, Kevin memang memanggil Shenna dengan sebutan 'Nana' yang merupakan nama rumah Shenna.
"Hah??? kaa..kagak eh tidak Pak! Tidak ada apa apa?" Gelagap Shenna seperti maling ketawan nyolong.
Kevin tersenyum lebar lalu merenggangkan badannya dan mengusap wajahnya sekilas, melihat arloji di lengannya.
Hmm jam tangannya sekarang branded amat. Sampe silau mata ngeliatnya.
"Sudah mau jam makan siang. Yuk kamu temanin aku makan siang." Kevin merapikan sebagian dokumen di mejanya yang berantakan.
Aku??
"Saya pak? Maksudnya minta tolong saya pesanin makan siang untuk Bapak?" Shenna kebingungan mengerutKan alisnya karena mendengar permintaan Kevin terlebih pria itu sudah ber- aku kamu ria. Juga karena baru kali ini dia berbicara diluar urusan pekerjaan.
"Pak Daniel nya emang kemana pak?" sambung Shenna menanyakan keberadaan sekretaris pribadi kevin.
"Ehmmm!" Kevin berdehem. "Gak usah banyak tanya Nana, ikut aku keluar makan siang. Titik!" Kevin langsung berdiri dan meraih pergelangan tangan Shenna menyeret tubuh ramping itu mengikuti dirinya.
Digandeng?!! Siaaalll gua di gandeng! Ini beneran???????
Shenna benar benar terkejut dengan sikap Kevin sampai tidak bisa berpikir jernih. Dan saat mereka berjalan menuju luar ruangan ada Kartika berdiri di meja resepsionis depan pun melihat dengan jelas bos barunya menggandeng tangan Shenna. Kartika dengan segera memperlihatkan reaksi terkejutnya dan bibir yang menahan untuk tidak terbuka lebar.
Shenna yang menyadari reaksi Kartika langsung dengan segera menarik lengannya dari Kevin sehingga pria itu tersentak sebentar.
"Sa.. saya bisa jalan sendiri pak." Shenna menunduk. Meski tadi terkejut namun Kevin bersikap acuh tidak menjawab karena dia mengerti ada karyawan lain disana dan masuk ke dalam lift yang terbuka menunggu Shenna masuk. Sebelum Shenna masuk ke dalam lift dia memberi isyarat untuk Tika tetap diam jangan bergosip.
Perjalanan menuju basement parkiran kantor hingga dalam mobil menuju lokasi makan siang mereka, Shenna dan kevin tidak berbicara 1 patah kata pun.
Ini situasi teraneh! Gua harus ngomong apa yah??
Rutuk Shenna gelisah di kursinya karena dia juga masih memikirkan perihal tangannya yang digandeng oleh Kevin.
"Ba.. bapak mau makan siang kemana? " Shenna mencoba untuk mencairkan suasana canggung ini.
"Kamu gak usah pakai bahasa formal sama aku Nana kalau diluar Kantor." Kevin tidak menjawab pertanyan Shenna malah memberi statement lain.
Shenna terhenyak dengan ucapak Kevin.
Ja.. jadi tadi aku kamu itu gua gak salah dengar?! Hiiyy
Kevin menepikan mobilnya di sebuah restoran nuansa jepang.
Hmmm makan suhsi!! Gua tau ini anak demen banget sama sushi!!
Shenna menghembuskan nafasnya kasar.
"Kamu masih suka kan makan sushi? Temenin aku yah." Kevin membuka seatbelt nya dan hendak turun dari mobil.
"Iya pak." Shenna hanya senyum hambar.
"Dibilangin jangan formal gitu sama aku.." Kevin langsung turun dari mobilnya.
Sepanjang acara makan siang ini Shenna benar benar kesusahan untuk menelan makanannya. Bagaimana tidak Kevin hampir selalu menatap Shenna dalam dan tidak bisa di prediksi apa arti tatapan itu. Terkadang obrolan ringan seputar perusahaan keluar dari mulut Kevin dan tetap di jawab formal oleh Shenna.
Setelah selesai makan siang yang sangat menguras tenaga untuk Shenna. Mereka hendak bersiap untuk kembali ke kantor.
Tiba-tiba ponsel Shenna bergetar menandakan ada telefon masuk.
'Dd ' begitu yang tertulis pada layar kontak nya.
Shenna ijin untuk mengangkat telefonnya sebentar dan melangkah menjauh sedikit dari Kevin.
"Iyaaa kenapa dek?" yang menelfon Shenna adalah adik kandung satu-satunya Ransen Keynard.
"Kak... lagi dimana?????? cepet ke Djaya Hospital sekarang! Mama jatoh ini tangannya retak kayanya." Suara Ransen terdengar sedikit cemas disebrang sana.
"Hahhh??!! Gimana bisa? Si mama latihan kungfu???"
"Sempet sempetnya yeee luh kak.. udah buruan dateng. Jam 13.30 gua ada ujian di kampus, mama gak ada yang nemenin!"
"Okeh okehhh brader sabar yah.. gua meluncur sekarang pake skuter!!"
"Ter.se.rah....!!" Ransen langsung memutuskan panggilannya.
Ini punya adek kurang ajar yah. Rutuk Shenna.
Shenna dengan segera menghampiri Kevin yang sudah menunggunya di dalam mobil.
Shenna bukannya masuk ke dalam mobil tetapi mengetuk kaca jendela dan Kevin langsung membuka kacanya dengan alis yang mengernyit.
"Pak saya mau ijin ada urusan sebentar ke Djaya hospital. Nanti sore jam 4 saya kembali ke kantor yah pak."
Sebenarnya Kevin sangat ingin bertanya ada masalah apa dan juga ingin mengantar Shenna. Tetapi jam 13.30 dia ada rapat dengan para pemegang saham. Kevin melirik arloji nya sudah menunjukan pukul 13.00
Shenna yang sudah tahu Kevin ada rapat segera berbicara.
"Bapak tenang aja saya udah pesak taksi online sebentar lagi sampai. Bapak kan ada rapat pukul 13.30 nanti. Segera setelah urusan kelar saya balik ke kantor yah pak."
"Naah itu taksi saya udah datang!" Lanjut Shenna saat melihat taksinya datang.
Belum sempat Kevin menjawab apapun Shenna berjalan menuju taksinya sembari menganggukan kepala berterima kasih pada Kevin dan langsung masuk ke dalam taksi.
"Djaya Hospital yah pak.. sesuai aplikasi!"
Shenna langsung mencari posisi nyaman dan taksi melaju menuju tempat tujuannya.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 55 Episodes
Comments
xk_ekga
seru kok thor
2020-10-02
0