IKBK ( BAB 5 )

BRAK...!

"Jelaskan, apa maksud nya ini ?" tanya Nadya emosi.

Mama nya Varent itu melemparkan handphone nya ke atas meja yang ada di hadapan mereka duduk dengan kesal.

Varent terkejut dan melirik handphone milik mama nya sekilas. Berita miring itu telah di ketahui mama nya dengan cepat.

"Ma, aku bisa jelasin. Tapi bukan sekarang!"

Bayangan Acha yang sedang gelisah menunggu nya di studio membuat Varent jadi resah.

"Mama gak mau dengar alasan apa pun dari mu. Jelaskan sekarang juga!" desak Nadya tak sabaran.

Nadya sudah terlanjur emosi.

"Tapi ma...!"

"Tak ada tapi-tapi! Katakan atau mama akan pergi dari rumah ini!" gertak Nadya.

"Ma...!" jerit Varent tertahan.

"Mama tidak sudi, tinggal bersama anak yang kelakuan nya tidak senonoh. Kamu bikin keluarga kita malu!" ucap Nadya dengan nada tinggi.

Emosi Nadya sudah tak terkontrol lagi.

Ancaman Mama nya untuk pergi bukan lah main-main. Varent sadar, Mama nya rela meninggalkan papa nya hidup sendirian di luar negri hanya untuk tinggal bersama diri nya yang sedari kecil tak bisa pisah dengan mama nya itu.

"Katakan, siapa gadis itu?" Nadya mendesak Varent untuk bicara jujur.

"Dia bukan siapa-siapa ma, ini hanya salah paham!" Jelas Varent jujur.

"Salah paham gimana? Jelas-jelas kamu dan gadis itu...!" Nadya tak mampu meneruskan kalimat nya.

"Aku jatuh Mama, lalu cewek itu ikut jatuh menimpa ku." Varent coba menjelaskan.

Varent memukul-mukul jidat nya pelan. Ia melirik jam tangan rolex di tangan kiri nya. Tiga menit lagi, Acha pasti marah besar.

"Siapa nama nya? Dimana dia tinggal?" desak Nadya lagi.

Lagi-lagi pertanyaan mama nya membuat Varent makin panik.

"Nama nya Ayu, aku tak tahu dimana dia tinggal." sahut Varent menggigit bibir nya pelan.

Hati nya mulai gundah gulana.

Ia melirik jam tangan nya lagi.

DEG!

Tepat lima belas menit.

Waktu yang di berikan Acha usai sudah. Raut wajah Acha yang cemberut dan berurai airmata melintas di benak nya yang kacau balau.

"Gawat, gawat, gawat!" Nadya terdengar histeris.

"Pokok nya mama tak mau tahu. Kamu harus cari gadis itu sampai ketemu. Ajak dia untuk bikin konferensi pers. Jelaskan ke salah pahaman ini di media sosial. Nama baik keluarga kita sedang di pertaruhkan. Apa kamu mengerti?" kecam Nadya.

Sikap tegas Nadya memang tak bisa di lawan oleh Varent.

Membantah mama nya, sama saja cari penyakit yang tak ada obat nya. Ia tak mau di buang dari keluarga. Pasrah dan mengangguk menuruti perintah mama nya, adalah pilihan yang tepat untuk saat ini.

Varent ingin berlari secepatnya menemui Acha yang entah masih di studio atau tidak. Ia harus menyelamat kan cinta nya yang saat ini, juga di pertaruhkan karna gosip itu.

"Varent berangkat sekarang ya ma, ada urusan penting lain yang harus Varent selesaikan saat ini juga!" ucap Varent panik.

Ia coba membujuk mama nya untuk bisa pergi secepat nya.

"Sekalian, selesai kan masalah ini segera. Jika perlu, pertemukan mama dengan gadis yang ada dalam foto itu!" ucap Nadya tanpa mempedulikan Varent.

Wajah Nadya yang memerah karna hiasan make up, terlihat semakin merah merona karna menahan amarah yang menyesak di dada nya.

Ia menyambar handphone nya yang ada di atas meja dengan gusar. Sekali lagi ia menatap foto putra kesayangan nya yang sedang di tindih perempuan cantik itu dengan tangan gemetar.

"Memalukan, sangat memalukan!" rutuk nya sekali lagi.

Nadya yang selalu menjunjung tinggi kehormatan keluarga tampak sangat marah dan kecewa.

Meski dalam hati kecilnya mengakui kecantikan Ayu, namun pose mereka berdua yang beredar di sosial media dan menjadi trending topik tidak bisa di terima oleh batin nya.

Nama baik keluarga besar nya sebagai pengusaha besar dan sukses serta citra Varent sebagai artis YouTubers terkenal bisa hancur hanya gara-gara gosip murahan.

Varent yang sudah tak sanggup bicara dengan mama nya lebih lama lagi, tampak menjauh dan segera kabur meninggalkan Nadya yang tak sadar ditinggal pergi oleh putra kesayangan nya itu.

Dan saat sadar, ia hanya menjerit kesal dengan suara nya yang keras menyumpahi kelakuan Varent yang suka seenak nya.

Tiga puluh menit telah berlalu.

Mobil Varent yang melesat kencang, berdecit rem mendadak berhenti di parkiran studio VD Company milik nya.

"Syukur lah!" Ia mengelus dada nya menarik nafas lega.

Sosok cantik dan ramping milik Acha kekasih nya masih menanti berdiri di depan studio. Wajah gadis belia itu terlihat merah dan sembab karna menangis.

Varent mempercepat jalan nya dengan setengah berlari menghampiri Acha.

"Maaf sayang, aku telat!" ucap Varent penuh sesal.

Varent melemparkan senyuman di sela nafas nya yang tersengal-sengal.

Tak ada reaksi dari Acha. Gadis itu diam tak bergeming sembari menyusut air mata nya. Seperti biasa, Acha akan luluh hanya dengan satu kalimat dan satu pelukan.

Varent mengembangkan tangan nya merengkuh tubuh Acha dalam pelukan nya.

"Jangan menangis sayang, aku mencintai mu!" ujar Varent mesra.

"Bohong!" sentak Acha keras.

Pelukan Varent terlepas.

Acha mendorong tubuh nya kuat. Sangat kuat, hingga Varent tersurut mundur beberapa jengkal tangan.

"Ini, foto apa ini? Cinta? Kamu bilang cinta? Aku belum pernah berciuman dengan mu. Tapi dia, dia sudah berciuman dengan mu dan posisi ini, ini posisi yang belum pernah aku bayangkan. Hu hu hu!" Acha tampak menggila. Ia menjerit histeris di pelataran parkiran.

Isak tangis Acha yang keras mengundang perhatian orang yang ber lalu lalang.

Varent jadi malu, ia menarik tangan Acha dan membawa nya ke belakang studio yang sepi. Disana ia menenangkan hati Acha yang di liputi kecemburuan yang luar biasa.

"Dengar sayang, ini cuma salah paham. Aku dan dia tak sengaja jatuh dan posisi kami jadi terlihat seperti ini. Dan kami tidak berciuman!" Varent coba menjelaskan dengan jujur.

Tapi Acha tak mau mendengar. Ia menutup kedua telinga nya dengan rapat.

"Aku tak mau dengar alasan mu, kamu bohong. Titik!" ujar Acha tak percaya.

Sikap keras kepala Acha, membuat Varent jadi tak menentu. Ia bingung untuk membujuk pujaan hati nya.

"Pokok nya, kita putus!" jerit Acha kuat.

Dan kalimat putus yang kesekian kalinya kembali terlontarkan dari bibir Acha.

"Aku benci kamu, Kamu jahat!" Acha menghujat nya sebagai penjahat cinta.

Lalu gadis itu bergegas pergi tanpa mempedulikan perasaan Varent yang terluka.

Gadis itu berlari, ia pergi dan menghilang di balik tembok menyisakan kepedihan di hati pemuda tampan yang merasa tak bersalah itu.

Varent cuma mematung. Ia tak mau mengejar Acha seperti yang biasa ia lakukan. Dia mulai sadar, percuma saja membujuk Acha untuk mempertahan kan cinta mereka yang telah rapuh.

Sudah terlalu lama hubungan mereka seperti ini. Setiap kali Acha minta putus, ia akan datang mengemis dan memohon untuk mempertahan kan hubungan mereka.

Setelah itu, mereka baikan lagi. Lalu Acha akan mencari-cari masalah lain, dan minta putus lagi. Kemudian balikan lagi, selalu begitu dan itu mulai terasa melelahkan.

Seperti hari ini, Acha kembali minta putus. Tanpa mau mendengar sedikit pun alasan nya. Varent sudah kehilangan semangat. Ia tak punya hasrat lagi untuk mengemis cinta pada Acha. Diri nya sudah cukup di rendah kan hanya karna cinta nya yang buta.

AAARGH...! Varent meremas rambut nya kuat.

"Semua gara-gara cewek gila itu! Ayunda, lihat saja, saat aku menemukan mu. Aku akan membuat mu membayar semua nya!" rutuk nya kesal.

Darah nya mendidih seketika. Pemuda tampan itu merasa dendam pada Ayu yang ia anggap adalah penyebab kesialan hidup nya hari ini.

.

.

.

BERSAMBUNG !!!

Terpopuler

Comments

💫0m@~ga0eL🔱

💫0m@~ga0eL🔱

tim support si Varent /Facepalm/

2024-11-23

0

Mr.Arez-Jr

Mr.Arez-Jr

ya udah tinggalkan saja

2024-11-23

1

Susi Putri

Susi Putri

keren Thor 🤩

2024-10-29

0

lihat semua
Episodes
1 IKBK ( BAB 1)
2 IKBK ( BAB 2 )
3 IKBK ( BAB 3 )
4 IKBK ( BAB 4 )
5 IKBK ( BAB 5 )
6 IKBK ( BAB 6 )
7 IKBK ( BAB 7 )
8 IKBK ( BAB 8 )
9 IKBK ( BAB 9 )
10 IKBK ( BAB10 )
11 IKBK ( BAB 11 )
12 IKBK ( BAB 12 )
13 IKBK ( BAB 13 )
14 IKBK ( BAB 14 )
15 IKBK ( BAB 15 )
16 IKBK ( BAB 16 )
17 IKBK ( BAB 17 )
18 IKBK ( BAB 18 )
19 IKBK ( BAB 19 )
20 IKBK ( BAB 20 )
21 IKBK ( BAB 21 )
22 IKBK ( BAB 22 )
23 IKBK ( BAB 23 )
24 IKBK ( BAB 24 )
25 IKBK ( BAB 25 )
26 IKBK ( BAB 26 )
27 IKBK ( BAB 27 )
28 IKBK ( BAB 28 )
29 IKBK ( BAB 29 )
30 IKBK ( BAB 30 )
31 IKBK ( BAB 31 )
32 IKBK ( BAB 32 )
33 IKBK ( BAB 33 )
34 IKBK ( BAB 34 )
35 IKBK ( BAB 35 )
36 IKBK ( BAB 36 )
37 IKBK ( BAB 37 )
38 IKBK ( BAB 38 )
39 IKBK ( BAB 39 )
40 IKBK ( BAB 40 )
41 IKBK ( BAB 41 )
42 IKBK ( BAB 42 )
43 IKBK ( BAB 43 )
44 IKBK ( BAB 44 )
45 IKBK ( BAB 45 )
46 IKBK ( BAB 46 )
47 IKBK ( BAB 47 )
48 IKBK ( BAB 48 )
49 IKBK ( BAB 49 )
50 IKBK ( BAB 50 )
51 IKBK ( BAB 51 )
52 IKBK ( BAB 52 )
53 IKBK ( BAB 53 )
54 IKBK (BAB 54 )
55 IKBK ( BAB 55 )
56 IKBK ( BAB 56 )
57 IKBK ( BAB 57 )
58 IKBK ( BAB 58)
59 IKBK ( BAB 59 )
60 IKBK ( BAB 60 )
61 IKBK ( BAB 61 )
62 IKBK ( BAB 62 )
63 IKBK ( BAB 63 )
64 IKBK ( BAB 64 )
65 IKBK ( BAB 65 )
66 IKBK ( BAB 66 )
67 IKBK ( BAB 67 )
68 IKBK ( BAB 68 )
69 IKBK ( BAB 69 )
70 IKBK ( BAB 70 )
71 IKBK ( BAB 71 )
72 IKBK ( BAB 72 )
73 IKBK ( BAB 73 )
74 IKBK ( BAB 74 )
75 IKBK ( BAB 75 )
76 IKBK ( BAB 76 )
77 IKBK ( BAB 77 )
78 IKBK ( BAB 78 )
79 IkBK ( BAB 79 )
80 IKBK ( BAB 80 )
81 IKBK ( BAB 81 )
Episodes

Updated 81 Episodes

1
IKBK ( BAB 1)
2
IKBK ( BAB 2 )
3
IKBK ( BAB 3 )
4
IKBK ( BAB 4 )
5
IKBK ( BAB 5 )
6
IKBK ( BAB 6 )
7
IKBK ( BAB 7 )
8
IKBK ( BAB 8 )
9
IKBK ( BAB 9 )
10
IKBK ( BAB10 )
11
IKBK ( BAB 11 )
12
IKBK ( BAB 12 )
13
IKBK ( BAB 13 )
14
IKBK ( BAB 14 )
15
IKBK ( BAB 15 )
16
IKBK ( BAB 16 )
17
IKBK ( BAB 17 )
18
IKBK ( BAB 18 )
19
IKBK ( BAB 19 )
20
IKBK ( BAB 20 )
21
IKBK ( BAB 21 )
22
IKBK ( BAB 22 )
23
IKBK ( BAB 23 )
24
IKBK ( BAB 24 )
25
IKBK ( BAB 25 )
26
IKBK ( BAB 26 )
27
IKBK ( BAB 27 )
28
IKBK ( BAB 28 )
29
IKBK ( BAB 29 )
30
IKBK ( BAB 30 )
31
IKBK ( BAB 31 )
32
IKBK ( BAB 32 )
33
IKBK ( BAB 33 )
34
IKBK ( BAB 34 )
35
IKBK ( BAB 35 )
36
IKBK ( BAB 36 )
37
IKBK ( BAB 37 )
38
IKBK ( BAB 38 )
39
IKBK ( BAB 39 )
40
IKBK ( BAB 40 )
41
IKBK ( BAB 41 )
42
IKBK ( BAB 42 )
43
IKBK ( BAB 43 )
44
IKBK ( BAB 44 )
45
IKBK ( BAB 45 )
46
IKBK ( BAB 46 )
47
IKBK ( BAB 47 )
48
IKBK ( BAB 48 )
49
IKBK ( BAB 49 )
50
IKBK ( BAB 50 )
51
IKBK ( BAB 51 )
52
IKBK ( BAB 52 )
53
IKBK ( BAB 53 )
54
IKBK (BAB 54 )
55
IKBK ( BAB 55 )
56
IKBK ( BAB 56 )
57
IKBK ( BAB 57 )
58
IKBK ( BAB 58)
59
IKBK ( BAB 59 )
60
IKBK ( BAB 60 )
61
IKBK ( BAB 61 )
62
IKBK ( BAB 62 )
63
IKBK ( BAB 63 )
64
IKBK ( BAB 64 )
65
IKBK ( BAB 65 )
66
IKBK ( BAB 66 )
67
IKBK ( BAB 67 )
68
IKBK ( BAB 68 )
69
IKBK ( BAB 69 )
70
IKBK ( BAB 70 )
71
IKBK ( BAB 71 )
72
IKBK ( BAB 72 )
73
IKBK ( BAB 73 )
74
IKBK ( BAB 74 )
75
IKBK ( BAB 75 )
76
IKBK ( BAB 76 )
77
IKBK ( BAB 77 )
78
IKBK ( BAB 78 )
79
IkBK ( BAB 79 )
80
IKBK ( BAB 80 )
81
IKBK ( BAB 81 )

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!