TUAN VARENT DEALOVA...?!
Perawat diruang ICU menautkan alis mata memandang sosok pemuda tampan yang berdiri dihadapannya.
Dia memperhatikan pemuda itu dari atas hingga bawah. Mulai dari rambut, hingga ujung sepatu tak luput dari penglihatan matanya. Kedua matanya tampak menyipit, heran.
"Maaf, apa Anda tuan Varent Dealova?" tanya si perawat dengan tatapan penuh selidik.
"Bukan, saya sopirnya." Jawab pemuda itu dengan senyum dikulum.
Perawat itu spontan merungut cemberut.
"Sopirnya aja ganteng! Apalagi tuan Varent yang artis itu." pujinya dalam hati.
Wajahnya tampak kecewa karna yang datang bukan artis pujaannya.
"Bagaimana kabar perempuan tadi suster? Apa dia baik-baik saja?" Radith, sopir pribadi sekaligus sepupunya Varent Dealova bertanya pada si perawat.
"Pasien sudah sadar, anda boleh melihatnya ke dalam." Perawat itu menjawab ketus.
Sikapnya yang awalnya tampak ramah kini berubah jadi jutek.
Radith hanya tersenyum dan segera berlalu pergi masuk ke ruangan ICU.
DIRUANG ICU.
"Kakak sudah sadar?" tanya Radith.
Ayu terkejut menatap pemuda tampan yang mendadak muncul dihadapannya dan menyapanya seolah sudah akrab.
"Kamu siapa?" Mata Ayu mengernyit, ia tak mengenal pemuda itu.
"Aku Radith, sepupu nya Varent. Dia yang menyuruh ku membawa kamu kesini." ujar Radith menjelaskan.
"Oh ya, kalau begitu sepupu mu itu baik sekali. Boleh aku bertemu dengannya?" Ayu langsung antusias menyadari siapa yang telah membawanya ke rumah sakit.
"Maaf Kakak, dia tidak ada disini." Radith menolak permintaan Ayu.
Saat ini, Varent pasti sedang sibuk live streaming di studionya.
"Telpon, coba kamu telpon dia!" Desak Ayu lagi.
Dia sangat penasaran dengan wujud penolongnya yang bersikap misterius itu.
Radith memandang Ayu dengan hati bimbang.
Penampilan Ayu yang urakan dan duduknya yang tak sopan dengan kaki terangkat sebelah ke atas tempat tidur membuat pemuda itu jadi risih.
"Jangan-jangan dia preman!" Pikir Radith dalam hati.
"Slow bro, jangan tegang gitu. Aku cuma mau ngucapin terima kasih. Jarang lho, di zaman modern ini masih ada orang baik kayak sepupu mu itu." Ayu seakan mengerti apa yang dirasakan Radith.
"Cih, baik apanya?!" Radith mendecih dalam hati saat mendengar Ayu melontarkan pujian untuk Varent.
"Sebentar Kakak, biar ku coba untuk menelpon nya. Oh ya, nama Kakak siapa?" tanya Radith sembari mengeluarkan handphone dari dalam saku celananya.
"A-Y-U-N-D-A! Ayunda, panggil saja Ayu!" jawab Ayu bersemangat.
"Oh Ayu. Sebentar ya kak Ayu." ucap Radith sopan.
"Silahkan!" sahut Ayu tersenyum manis.
Radith tampak menghubungi seseorang lewat handphonenya. Dia pun tampak berbicara dengan suara setengah berbisik dihadapan Ayu.
"Halo, itu, cewek yang tadi, memaksa mau bertemu. Katanya ingin mengucapkan terima kasih padamu karna telah menolongnya." bisik Radith pelan lewat handphone.
"Hah!"
Varent Dealova yang baru saja selesai live streaming, langsung mengangkat telpon dari Radith, sepupu sekaligus sopir pribadinya. Suaranya terdengar heran dari sebrang sana.
"Siapa yang menolongnya? Dasar cewek tolol !" Ujar Varent tersenyum mengejek mentertawakan kebodohan Ayu.
"Katakan padanya, saat ini aku sibuk. Semua biaya perawatan di rumah sakit, sudah dibayar lunas. Dia tak perlu khawatir, dan tak perlu berterima kasih. Jika ada keluhan lain, bantu aku mengurus cewek itu, tinggalkan nomor handphone mu padanya!" Varent memerintahkan Radith untuk mengurus Ayu dan menutup panggilan dari Radith.
Radith tertegun, yang nabrak siapa? Yang repot siapa! Hati nya teramat jengkel.
Ada penyesalan terukir diwajah tampannya. Andai saja ia tidak membiarkan Varent membawa mobil. Mungkin Ayu takkan mengalami hal yang seperti ini.
"Maaf kak Ayu, Dia tak bisa di ganggu. Semua biaya pengobatan dan perawatan Kak Ayu sudah dibayar lunas olehnya. Kak Ayu tak usah khawatir dan berterima kasih. Karna semua yang di alami Kak Ayu adalah tanggung jawabnya yang sudah tak sengaja menabrak Kak Ayu." ucap Radith dengan perasaan tak enak.
Radith yang dari dulu kurang menyukai sifat sepupunya itu, sengaja berterus terang pada Ayu. Dia tak mau disalahkan.
"Apa? Jadi dia yang menabrak ku?" Ayu langsung naik pitam.
Perempuan cantik berambut panjang dengan rambut di gelung ke atas itu terlihat kesal, ternyata dia salah paham. Orang yang ia anggap dewa penolong rupanya adalah pelaku utama yang menyebabkan luka di kepalanya.
"Sini kau! cepat, kesini!" jerit Ayu yang jadi gusar dan marah terhadap Radith.
Tubuh mungilnya berusaha bangkit dari pembaringan tanpa mempedulikan kepalanya yang di lilit perban. Untung saja, slang infus yang tertancap ditangan Ayu menghalangi gerakannya sehingga ia sulit mendekati Radith.
Radith berdiri menjauh menjaga jarak dari Ayu yang sedang berusaha mencabut slang infusnya. Dia tak mau menjadi sasaran kemarahan Ayu yang jika di lihat dari penampilannya, adalah perempuan bar-bar, sangar dan menyeramkan.
"Jika kakak ada apa-apa, kakak datang saja ke studio. Maaf, permisi!" ucap Radith ketakutan.
Radith buru-buru menaruh sebuah kartu nama di sisi pembaringan. Tak lupa menundukkan kepalanya memberi hormat dan bergegas kabur dari hadapan Ayu yang jadi bengong melihat pemuda itu lari secepat kilat.
"Woi...! Jangan lari kau!" Teriak Ayu jengkel.
Hatinya sangat kesal karna tak bisa mengejar Radith yang sudah tak kelihatan batang hidungnya.
"Dasar monyet kecil! Aku di bohongin sama dia dan sepupunya. Lihat saja, saat kalian berdua ku temukan. Ku kupas-kupas kulit wajah kalian!" ucap Ayu mengepalkan tangannya.
Ayu menggerutu panjang melampiaskan kekesalan hatinya.
Tangannya terulur, dengan susah payah ia mencoba meraih kartu nama yang ditinggalkan Radith.
"VARENT DEALOVA! VD Company Studio." gumam Ayu pelan.
Ayu menyipitkan matanya membaca kartu nama yang telah berada digenggamannya.
Keningnya berkerut, dia tak mengetahui dimana letak studio itu apalagi pemiliknya. Hanya saja ia membayangkan, si penabrak itu pasti kaya raya. Buktinya, dia mampu membayar biaya perawatan Ayu di rumah sakit yang sudah tentu sangat mahal.
"Huh, mentang-mentang orang kaya, bersikap seenaknya. Dia pikir uang bisa membayar segalanya. Dia belum kenal Ayu, Ayunda Rizana. Akan ku buat hidupnya merana!" dengus Ayu marah.
Ayu mengepalkan tinjunya lagi dengan mata nyalang mendelik tajam.
Dia sangat geram dan marah karna hampir tertipu kebaikan pemuda itu.
Sementara itu, Radith tampak ngos-ngosan setelah melarikan diri dari Ayu. Ia mulai mengatur langkahnya kembali setelah merasa agak jauh dari ruangan ICU.
Senyuman puas mengembang disudut bibirnya yang tipis. Rencananya untuk memancing emosi Ayu sepertinya akan berhasil.
Dia sudah tak sabar menunggu hari esok saat Ayu mendatangi Studio tempat Varent bekerja.
Entah bagaimana sikap dan tanggapan sepupunya yang sombong dan arogan itu saat mendapat sedikit pelajaran etika dari perempuan bar-bar seperti Ayu, Radith sangat penasaran.
Yah, Varent Dealova harus mendapat ganjaran atas sikapnya yang selama ini suka memperlakukan Radith sewenang-wenang.
Walaupun Radith bekerja sebagai sopir pribadinya, tidak seharusnya Varent menyuruhnya melakukan semua pekerjaan yang bukan urusannya.
Mulai dari urusan pakaian, makan, pacaran dan juga masalah pribadi lainnya. Seperti hari ini, Radith dipaksa mengurus perempuan bar-bar yang ditabrak Varent karna kelalaiannya sendiri dalam mengemudi.
Awalnya, Varent yang tak di izinkan mamanya untuk mengendarai mobil, ditengah perjalanan memaksa Radith untuk pindah ke jok belakang. Varent ingin cepat sampai di studio dengan alasan dikejar waktu, telat live streaming. Radith pun terpaksa menyerahkan mobil untuk dikemudikan Varent.
Dan akibatnya, kecelakaan itupun terjadi. Varent yang mengemudi dengan ngebut, terkejut melihat Ayu yang menyebrang jalan sehingga mobilnya oleng saat rem mendadak. Untung secara refleks Ayu sangat cepat menghindar, jika tidak, Varent bisa-bisa berakhir masuk penjara karna menabrak orang sampai meninggal.
Teringat akan Ayu yang ia tinggalkan sendirian di ruang ICU, Radith jadi terbebani dalam hati. Ada rasa kasihan yang menyelinap dihati kecilnya. Ayu, si perempuan bar-bar itu, seperti orang terlantar yang tak punya sanak saudara. Baju kaosnya tampak lusuh, dan celana jeans yang di pakainya pun sudah robek-robek banyak tambalan.
"Apa dia punya uang buat makan?" Hati Radith pun sejenak merasa gundah.
.
.
.
BERSAMBUNG !!!
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 81 Episodes
Comments
Msofa
Ayo Ayu labrak! 💪
2024-12-29
0
Mr.Arez-Jr
masa sih
2024-11-22
0
Dewi Payang
Wuah serem.....🤭
2024-10-24
1