4.

      " Kenapa seperti ini Rei...katakan sayang...aku salah apa padamu..." Stanley nampak frustasi.

" Aku tidak mau putus denganmu Stanley...tapi ..aku takut..." jawab Reisya dengan isak tangisnya.

" Kalau tidak mau putus kenapa mengabaikanku sayang...aku bisa gila..." Reisya diam. Ia seperti enggan memberi penjelasan.

" Apa karena peristiwa kemarin itu...kau menyesal telah menyerahkan dirimu padaku?..." Rei mengangguk pelan

" Jangan khawatir sayang...aku akan bertanggung jawab padamu. Setelah lulus dan bekerja aku akan menikahimu...aku janji.." Stanley mengeluarkan semua jurus gombalannya berusaha meyakinkan kekasihnya itu.

" Benarkah ?? " Reisya nampak masih belum percaya.

" Iya....Aku janji.." Stanley terus berupaya meyakinkan kekasihnya itu.

Reisya kemudian berhambur ke pelukan Stanley. Ia yakin Stanley pasti akan menepati kata katanya. Stanley bukan tipe cowok pembohong. Apalagi ia sudah mengucap janji berkali kali.

" Ngeseks yuk.." Stanley spontan mengajak pacarnya itu lagi.

.

' Benar kan....Stanley pasti memintanya lagi.....' batin Reisya sesuai tebakannya.

.

Reisya tampak menggeleng.

" Kenapa?"

" Aku takut hamil " jawab Reisya lugu. Stanley terkekeh.

" Kalau itu jangan khawatir...aku punya solusinya..."ucap Stanley sambil menunjukkan sebuah bungkusan kecil yang ternyata adalah  sebuah kondom.

Reisya membelalakkan matanya. Ia tahu betul benda apa itu  dan kegunaannya.  Kemudian ia menggeleng lagi.

.

' Tidak...tidak...aku tidak mau melakukan dosa ini lagi...aku harus  menolak Stanley ...'

.

" Stanley aku tidak mau, aku takut dosa...yang kita lakukan ini salah.." terang Reisya.

Stanley nampak kecewa. Setelah beberapa hari sejak ia merasakan yang namanya surga dunia itu, ia selalu terbayang akan kenikmatan itu. Dan ia ingin terus mengulangnya lagi  dan lagi. Ia tak akan menyerah untuk membujuk kekasihnya itu agar bersedia melakukannya lagi dengannya.

3 hari Reisya tak masuk sekolah dan selama 3 hari itu ia sudah bermain solo beberapa kali di kamarnya. Ia tak sanggup menahan dorongan hati untuk memuaskan dirinya tatkala bayangan erotis Reisya dan bayang persatuan mereka membayanginya terus. Terlebih adiknya yang semakin sensitif langsung memberikan reaksi. Ia harus menggunakan sabun dan jemarinya hanya untuk menidurkannya kembali.

" Sekali saja ya .. mumpung sepi...aku sudah menahan ini berhari hari.. Lihat dia langsung bangun saat melihatmu.." bujuk Stanley.

" Tidak Stanley...aku tidak mau melakukan dosa itu lagi...kita berzina Stanley..itu dosa besar.." tegas Reisya.

" Tolong sayang...aku kesusahan kalau dia tidak tidur kembali...aku tersiksa hanya dengan melihatmu...aku ingin menyentuhmu.." desak Stanley. " Sekali saja ya...aku akan main cepat..aku janji..."

Reisya terdiam. Ia memang menyukai sensasi saat mereka bercinta, tapi ketakutannya akan ketahuan dan hamil lebih mendominasi hatinya.

" Kalau kau takut hamil kita lakukan dengan cara lain saja..."

" Cara lain?" tanya Reisya tak mengerti.

.

.

.

.

Dan akhirnya sampailah keduanya di tempat persembunyian favorit mereka dulu. Stanley yang terus memaksa dan membujuk akhirnya membuat Reisya terdesak dan mau menurutinya. Dan kini hal itu terjadi lagi namun dengan cara lain sesuai usulan Stanley.

" Ouuuuu.. Fu\*k...ini benar benar enak sayang..." racau Stanley saat benda besar itu berada dalam mulut Reisya.

.

' Gila...ini gila...Stanley malah menyuruhku melakukan ini....aku...jijik...' batin Reisya menjerit

.

Namun ia tak bisa berkutik karena tubuhnya yang merapat di dinding di tekan sedemikian rupa oleh Stanley. Dan bahkan Stanley mengggerakkannya. Rasa sesak, begah dan eneg dirasakan Reisya. Ia sampai menahan laju gerak Stanley dengan kedua tangannya. Rasanya benar benar sesak dan ia sulit bernafas saat Stanley mendorong miliknya kian dalam.

' Stanley !!' teriakannya tercekat di tenggorokannya saat sesuatu mengalir keluar .

" Aaaaahhh..." Stanley mengerang puas merasakan detik detik puncak kenikmatan itu. Rasanya sungguh sangat nikmat meskipun tidak di tempat yang seharusnya.

" Hoooekkkk..." Reisya langsung muntah karena tidak sanggup menahannya lagi. Ia jijik karena baru pertama kali itu pula melakukan hal seperti itu .

Stanley benar benar memaksakan semua keinginannya tanpa mempedulikan dirinya. Yang penting ia merasa puas dan keinginannya di turuti.

" Hehehe..." seringainya puas dan senang setelah hasratnya terpenuhi. Ia lalu menghampiri Reisya yang masih terduduk sehabis muntah itu. " Kau sangat hebat sayang... " Ia menyentuh dan mengusap kepala wanitanya itu.

.

' Stanley...kau sangat pemaksa...' Reisya mengusap butiran bening di sudut matanya yang turut keluar sewaktu muntah tadi. Kemudian ia membersihkan wajahnya.

.

" Sayang..." panggil Stanley.Reisya menoleh.

" Aku ingin itu.." ucap Stanley sambil menunjuk kearah bukit kembarnya." Aku sudah lama tak menyentuhnya..." Reisya menggeleng. Ia sudah tahu bagaimana akhirnya.

" Mumpung sudah begini...sekalian saja ya... Dia juga sudah bangun lagi..."

.

' Oh tidak....' Reisya hanya sanggup berteriak dalam hati.

.

Stanley pura pura tak mengerti penolakan,Reisya.Tangannya sudah bergerak cepat. Ia memancing hasrat kekasih nya dengan menyentuh bukit kembarnya, Stanley begitu gercep memantik percikan gelora Reisya. Dan beberapa saat kemudian semua yang di inginkan Stanley benar benar terjadi. Batang perkasa itu menemukan kembali sarangnya.

Stanley mengangkat sebelah kaki Reisya dan kemudian mulai melakukan aksi bercocok tanamnya kembali. Reisya yang terbawa permainan Stanley hanya bisa pasrah. Tubuhnya memberikan reaksi jujur mengalahkan hati nuraninya. Stanley tersenyum puas kala puncak kenikmatan itu berhasil di raihnya kembali.

.

.

.

.

.

.

Sejak peristiwa itu Reisya benar benar menjaga jarak dengan Stanley. Ia tak mau lagi berduaan dengan Stanley karena Stanley terus saja mencari kesempatan untuk mengajaknya bersetubuh. Ia benar benar enggan karena Stanley selalu punya banyak akal agar berhasil bercinta dengannya.

" Sialan...dia susah sekali di ajak k\*\*\*n..." umpat Stanley kesal saat ia berkumpul di sebuah cafe dengan teman mabuk mabukannya.

" Hahahaha...kasian sekali bos kita yang sedang s@nge ini..." ucap teman nya sambil tertawa dengan teman teman lainnya.

" Sudah.. sewa p\*\*\*\* saja...Disini banyak yang cantik, seksi, pro. Tinggal bayar saja...yang penting puas" saran temannya.

" Gak...gue gak minat sama barang bekas yang di pakai banyak orang..." tolak Stanley.

" Kalau cewekmu gak mau ya cari aja yang lain. Toh banyak kan gadis perawan lainnya. Gue denger denger di sekolahmu ada murid yang terkenal cantik kan... Yang dari kelas 12 MIPA  X itu...namanya Shera..."

Stanley tersenyum sambil menyeringai

" Oh Shera ya..cewek ketua geng sekolahku itu....hehe...dia itu mah cewek preman...dia itu kan terkenal sekali ngefans sama gue sejak gue masih pacaran sama Jeselyn...wkwkwk "

" Bos ganteng sih...banyak yang naksir"

" Udah..gaskeun .. sikat boss..." Stanley cengengesan.

.

' Tak ada akar rotan pun jadi...Tak ada Reisya...Shera pun bolehlah...'

.

" Ayo minum sepuas kalian ...hari ini aku traktir kalian "

" Yess...thank kiu boss..."

" Toast!!! ...kita party...." Stanley berpesta dengan teman temannya. Mereka minum sampai puas. Mereka tertawa tawa sambil mereguk minuman haram itu sepuasnya.

Stanley hidup bebas sekehendak hatinya karena orang tuanya sangat memanjakannya. Mereka terlalu sibuk karena urusan bisnisnya. Apapun yang di inginkan Stanley pasti mereka turuti.

.

.

.

.

.

.

Terpopuler

Comments

Nacita

Nacita

emang dasar PK ya

2024-06-30

1

Nacita

Nacita

cowo anj.....

2024-06-30

0

Nacita

Nacita

🤮🤮🤮🤮

2024-06-30

0

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!