2.

      Dan akhirnya, terbukalah juga jalan bersegel itu untuk pertama kali.Rasa aneh luar biasa yang pertama kali di rasakannya itu membuatnya kian bersemangat untuk lebih memperdalam rasa yang di rasakannya. Spontan reaksi tubuhnya bergerak sendiri.

          Dan semakin ia bergerak, rasa nikmat itu kian terasa. Seperti tersengat listrik tapi tak sakit. Rasa itu benar benar membuatnya terlena, rasanya nyaman yang tak bisa di lukiskan dengan kata kata.

.

' Ini...luar biasa.. '

.

      Stanley kian bersemangat, tanpa mempedulikan keadaan Reisya yang kesakitan. Ia kian mempercepat temponya dan dengan penuh penekanan pula. Ia yakin lambat laut Reisya pun akan turut merasakan rasa nikmat seperti yang di rasakannya.

.

' Gila...ini benar benar gila. Ini terlalu nikmat. Aku ingin terus menggerakkannya. Tubuhku bergerak sendiri ... pantas saja mereka ketagihan dan menggelinjang keenakan. Ini memang benar benar surga...' batin Stanley senang merasakan kenyamanan itu.

.

    Pun sama halnya dengan Reisya, ia yang tadi awalnya merasakan sakit yang teramat sangat, kini perlahan merasakan sensasi yang berbeda. Bahkan tubuhnya mengeluarkan reaksi gila dengan suara desahan sembari memeluk tubuh kekar Stanley.

.

' A..apa ini...' Stanley merasa aneh dengan sesuatu yang rasanya hampir meledak di ujung pangkal pahanya. Ia yang tak kuasa menahannya akhirnya membiarkan semua terjadi berdasarkan instingnya.

.

     " Aaargggghhh..." Stanley melenguh panjang.

.

' Aku sudah keluar??. Benarkah? Kenapa rasanya begitu cepat keluarnya?? Tak seperti pemain di film bengek itu. Mereka bisa main sampai lama. Sedangkan aku, kenapa cepat? Apa karena pertama kali jadi belum terbiasa??

Ya mungkin seperti itu...Lagian para aktor itu pasti memakai obat kuat kan.. Aku akan mencobanya lagi nanti...' Stanley menggumam dalam hati.

.

         " Stanley..." Reisya menatap kekasihnya itu.

.

' apa dia kecewa padaku? '

.

        Stanley mengecup lembut bibir kekasihnya itu dan membelai rambut panjangnya. " Maaf...sakit ya sayang..."

        Reisya berusaha tetap tersenyum pada kekasihnya itu agar kekasihnya tidak kecewa. Ia tak ingin Stanley merasa bersalah dengan kesakitan yang di rasakannya. Apalagi ia juga masih merasakan nyeri di area kewanitaannya.

        " Maaf..aku belum berpengalaman.. harap maklum karena ini pertama kali ku lakukan... Aku tak pernah melakukan ini sebelumnya..." ucap Stanley apa adanya.

         Reisya mengangguk. Ia hendak bangkit namun Stanley mencegahnya.

         " Sekali lagi ...aku akan menahannya agar tidak cepat keluar... kau belum sampai ke puncak kan..." Stanley menganggap ekspresi kekasihnya itu sebagai ekspresi ketidakpuasan padahal sebenarnya bukan.

         " Stanley, ini masih sakit..." sangkal Reisya. Ia ingin mengulanginya lagi sebenarnya, tapi rasa nyeri yang lebih mendominasi membuatnya enggan.

       " Sekali lagi saja.. Ya ?!" Stanley tak menerima penolakan. Ia masih sangat penasaran dengan rasa yang barusan di rasakannya. Dan ia ingin mengulangnya kembali.

          " Kalau ada orang kemari bagaimana?... " Tanya Reisya.

          " Sebentar saja..'' Reisya menghela nafas panjang.Ia tak mampu menolak Stanley meskipun rasa nyeri itu masih menyelimuti area pribadinya.

         " Ayo buruan, keburu ada orang datang..." Tanpa minta persetujuan lagi Stanley langsung gas pol saja.

       " Aaahh!!!" teriak Reisya saat Stanley memaksa masuk kembali.

        " Rilex sayang sebentar lagi enak kok " racau Stanley seperti orang kesetanan langsung menyerang Reisya dan menggempurnya.

.

.

' Ah...gila...ini benar benar gila...Aku tak bisa berhenti...Ini sangat nikmat...luar biasa...Rasa ini benar benar membuatku tercandu ingin mengulangnya terus...' batin Stanley senang tak terkira saat rasa itu mendatanginya kembali.

.

         Ia kian bersemangat menghentakkan melakukannya." Ya sayang....ini nikmat... Ini mantap..." ocehnya

         Keduanya kian terlarut dalam buai gelombang asrama.Desah syahdu erangan nikmat keduanya memenuhi segala genap penjuru ruangan itu. Kamar mandi itu menjadi saksi bisu kedua insan yang di mabuk cinta itu saling memadu kasih.

         Dan kali ini Stanley menepati kata katanya, ia bisa lebih menguasai dirinya. Tak seperti tadi senggol sedikit langsung keok lemah tak berdaya. Ia yang suka berolahraga di gym menunjukkan jati dirinya.

        Meski ia terbilang bocah badung karena sering mabuk mabukan dengan teman kumpulannya, namun ia tetap menjaga stamina dengan rutin berolahraga di tempat fitnes langganannya.

        Tubuh kecil Reisya terhentak keras saat Stanley menerjangnya kuat. Sepasang bukit kecil itu menari nari mengikuti pergerakan keduanya. Reisya berpegang  erat memeluk erat tubuh Stanley seperti anak koala yang menggantung induknya. Namun tentunya dengan racauan berbeda karna kegiatan mereka.

        Setelah cukup lama, desiran gelombang itu  hendak mendatangi Stanley kembali.

       " Stanley.." Reisya berucap saat ia mulai merasakan sesuatu yang aneh di dirinya. Stanley yang mengerti jika kekasihnya hendak mencapai puncak everest nya itu kian menguatkan terjangannnya.

         " Aaaaaarggghhh... " Rasa nikmat tak terhingga itu menyapa keduanya bersamaan.

.

' Aah...aku lupa...aku tidak boleh mengeluarkannya di dalam. Aku harus mengeluarkannya di luar , aku tidak ingin ambil resiko kalau Reisya hamil. Lain kali aku akan memakai k****m saja ...'

.

.

          " Sayang..." ucap Stanley memanggil kekasihnya yang kini bersiap siap memakai baju olahraga saat hendak pulang.

         " Ya?.." tanya Reisya heran.

         " Lagi..."

         " Hah?!" Reisya yang sedari tadi sebenarnya merasa menyesal telah melakukan perbuatan dosa itu dan bahkan sampai mengulangnya 2x, sudah merasa kotor dan hina. Ia bahkan sangat menyesal telah menuruti Stanley. Tubuhnya terasa begitu nyeri saat hendak berjalan, tapi Stanley masih ingin mengulanginya lagi. Makin di turuti Stanley makin menjadi jadi.

         " Aku mau lagi sayang..." Reisya menggeleng gelengkan kepalanya cepat sembari kedua tangan menyilang di depan dada.

' Tidak...cukup tadi saja aku melakukan perbuatan dosa ini...Aku tidak mau lagi...' teriaknya dalam hati.

.

" Stanley...ini sudah terlalu sore nanti kita bisa kemalaman..." Reisya beralasan karena waktu memang sudah menunjukkan pukul 5 lebih 15 menit. Stanley melirik jam tangan mewah yang melingkar di tangan kirinya. " Ini waktu pulang latian extra ... Kalau mereka kesini bagaimana ..."

" Cih.... Ya sudahlah..." ucapnya setengah tak rela karena ia masih merasa belum puas bermain dengan kekasihnya itu. Rasa penasaran dan ketagihan akan sebuah sensasi baru yang baru saja di reguknya itu membuat nya terus ingin melakukannya.

.

' Padahal aku masih ingin lagi tapi ini memang sudah sore... Bisa kemalaman nanti...'

.

Lain dengan yang dipikirkan Reisya, selain ia masih merasa nyeri ia juga takut, takut ketahuan dan juga takut karena ia telah nekad melakukan hubungan badan dengan pacarnya di kamar mandi sekolah.

Untung saja kamar mandi itu letaknya di ujung belakang cukup jauh dari gedung kelas dan gedung latihan olahraga volli yang diikutinya sehingga mereka tidak ketahuan.

" uuuuh... " Ia meringis ngeri saat mencoba berjalan normal.

" Sakit ya?" tanya Stanley .Reisya mengangguk pelan.

" Sini aku gendong.."

Stanley sebagai seorang cowok cukup pengertian. Ia berjongkok agar Reisya naik ke punggungnya. Dan kemudian sesudah itu ia berjalan sambil menggendongnya  menuju ke parkiran.

.

' Stanley ini...so sweet banget...'

.

Begitu saja sudah membuat hati Reisya berbunga bunga. Ia semakin bucin saja kepada Stanley.

Terpopuler

Comments

Nacita

Nacita

bucin membawa petaka huhhhh 😮‍💨

2024-06-30

1

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!