SELAMAT MEMBACA
NYUWUN LIKENYA
💚💚💚💚💚
Masa lalu yang suram, cukup aku saja yang menjalani takdir Sang Ilahi.
" Gendis, ini uang mingguan mu dan ini uang sekolahmu, bayarkan jangan lupa. Nanti ibu jemput ke sekolah ada yang mau dibeli, belanja dapur." , ucap ibuku lembut.
Ya ibuku KINANTI SURYA ATMAJA. Seorang ibu yang dewasa, bijak, pintar masak, cantik, pandai memantaskan diri, pintar olah raga, pintar nyanyi, pintar mengurus rumah tangga, kreatif, penyayang, lembut dan tulus. Satu kata "SEMPURNA", tapi kelakuan " NO AKHLAK".
Entah apa yang ada di pikiran ibuku yang masih saja bertemu diam diam, dan terbelenggu ke dalam dosa kembali. Tahu kan bagaimana DOSA ZINAH itu di neraka?.
Benar ibuku menjemputmu tapi dia tidak sendiri. Ibuku datang bersama dengan kekasihnya Om Imam, begitu aku menyebutnya. Om Imam itu baik, suka ngajak jalan jalan, ngajak makan enak dan suka memberi uang. Tapi dia perusak rumah tangga. Menghancurkan keluargaku dengan perlahan, entah bagaimana nanti boom itu akan meledak di waktu yang tidak tepat bahkan menjadi Boomerang bagi keduanya.
Kami pergi bertiga, dan langsung menuju supermarket andalan, seperti ibu ibu kebanyakan, ibuku juga membeli banyak kebutuhan, melihat, meneliti, membaca fungsinya dan memasukkan ke dalam keranjang bila dibutuhkan.
Acar perbelanjaan dan makan siang pun selesai, ibuku dan aku diantar pulang oleh om Imam, sungguh bertanggung jawab.
Tepat sampai depan rumah, entah memang sengaja atau tidak sengaja, bapakku sudah datang dan menunggu di teras karena rumah dikunci. Biasanya bapak pulang malam, beliau akan mengajar les sampai malam seusai mengajar di sekolahan. Tapi hari itu, seakan dunia berhenti, terlihat jelas wajah merah padam bapak melihat interaksi ibu dan om Imam yang terlihat tidak biasa itu.
Ibu sendiri tentu kaget, hingga tidak bisa berkata mungkin sedang memutar otak apa yang akan di jawab bila ditanya oleh bapak.
Cukup pandai menyimpan rasa, bapakku tersenyum kecut dan menyuruh om Imam masuk, karena mungkin bisa dibilang tamu, dan tamu harus dihormati.
Om Imam hanya tersenyum, dan berkata " Saya pulang dulu pak, tadi tidak sengaja ketemu ibu dijalan, karena searah sekalian diantarkan pulang", ucap om Imam tenang.
Hihihi PLOK PLOK PLOK ..........
Sungguh drama yang mengesankan keduanya bisa menutup drama perselingkuhan dengan apik, mungkin Tuhan belum membuka aib mereka tapi Tuhan sudah menunjukkan apa yang mereka perbuat dibelakang Bapak. Ini baru satu kali yang ditunjukkan tapi aku sudah berkali kali dan melihat yang lebih dari sekedar jalan pun aku pernah.
Om Imam itu sangat terobsebsi pada ibuku, dia sangat posesif, gerak gerik ibuku selalu dipantau. Sesekali ada perlakuan fisik bila ibuku melakukan kesalahan. Tapi mereka akan mudah berbaikan dan berakhir di ranjang. Entah sudah berapa kali hingga tak terhitung mereka melakukannya. Dan aku pun juga tidak menghitungnya. Aku bersikap masa bodoh.
Tepat di usiaku 12 tahun kelas 6 SD, kedua orang tuaku adu mulut begitu keras. Kakakku Ana sedang menginap di rumah Tante. Dari dulu kakakku lebih dekat dengan tanteku, panggil saja Tante Keira. Tante Keira ini juga seorang Kristen mengikuti suaminya padahal dulu seorang muslim yang taat, aku pun suka melihat Tante Keira sholat dan suka mengikutinya dari belakang, kalau tanteku berdiri aku ikut berdiri, kalau tanteku sujud aku pun ikut sujud, aku pun sering duduk di atas sajadahnya dan memakai mukenanya, namanya juga anak-anak. Tapi sewaktu duduk diatas sajadah aku merasa nyaman. Tapi apakah itu sudah menjadi tanda, TAKDIRKU dikemudian hari. Itu semua rahasia Sang Ilahi.
Perdebatan kedua orang tuaku pun sudah tidak terelakkan lagi, hingga akhirnya ibuku meminta cerai.
" AKU SUDAH BOSAN DENGAN INI SEMUA, AKU MAU CERAI, CERAI", ucap ibuku sambil mengemasi barang-barang ada bajuku dan baju ibuku.
" Aku tidak akan menceraikan mu, walupun aku sudah tidak bisa memberikanmu kepuasan, bukan seperti ini caranya kmu membuat aku sakit hati dan kecewa KINANTI!!!, ucap bapak yang sama sekali tidak digubris oleh ibu.
Ditariknya tanganku untuk mengikuti ibu dan pergi dari rumah itu menuju rumah kontrakan Om Imam.
Di sana aku merenungi nasibku seperti ini, bagaimana kelanjutannya, tapi aku hanya anak anak tidak bisa memilih, hidupku tergantung pada mereka. Aku juga gak mau jadi gelandangan. Aku masih mau melanjutkan hidup dan tidak mau bertindak bodoh. Aku hanya menangis dalam tidurku. Dosa apa kedua orang tua ku hingga aku pun ikut menanggung ini semua.
Seperti tidak menyia-nyiakan waktu disaat mataku basah dan sembab karena sedih, bisa bisanya ibuku dan om Imam melakukan hubungan terlarang itu dengan pintu kamar dibuka hingga terlihat jelas olehku apa yang mereka lakukan. Mungkin mereka kira aku sedang tidur. Sebegini kah kehidupanku.
Lakukan saja sepuas mu hingga Tuhan membuka aibmu di saat yang tepat. Dan jangan pernah ada penyesalan.
Skip
Hari ini aku sudah kelas 1 SMP, sedangkan kakak ku kelas 1 SMA dan di memilih tinggal di asrama katolik si kota A. Dia sama mengetahui hubungan terlarang dan terkutuk itu tapi kakakku lebih memilih diam dan membenci ibuku, mereka tidak pernah tegur sapa kalo bukan hal yang penting. Aku tahu kekecewaan kakakku. Sungguh amat terpukul dengan kelakuan ibunya yang seperti itu.
Sedangkan bapakku juga mengetahui tapi bapakku bisa apa, pernikahan katolik itu tidak bisa bercerai, lebih baik menutup aib ibuku bila harus mengurus perceraian yang tidak berujung.
Hoek....Hoek....Hoek....
" Ibu kenapa? " tanyaku. Aku yng polos hanya bisa bertanya seperti itu. Ibuku terlihat pucat dan lemas. Memang beberapa hari ini ibuku mengeluh tidak enak badan dan beberapa kali datang ke dokter lebih tepatnya ke bidan. Tapi aku juga tidak tahu ibuku sakit apa.
5 bulan kemudian......
Perut ibuku sudah terlihat membuncit.Aku hanya diam, dan bapakku begitu cuma diam. Yang aku tahu ibuku sedang hamil kalau tidak salah susah delapan bulan. Tapi itu anak siapa? Bapak ibuku tidak pernah tidur satu kamar apalagi melakukan hubungan suami istri. Jelas tidak! Apa jangan-jangan anak om Imam?........ Astaghfirullah.......
Aku tidak tahu harus senang ataupun tidak, senang punya adik, tapi bukan adik kandung ku walaupun kita dilahirkan dari RAHIM YANG SAMA, TAPI KITA BUKAN DARI BENIH YANG SAMA, bagiamana aku harus memperlakukan mu adikku, adik yang terlahir memberikan bencana pada keluargaku. Cobaan ini terus saja tidak pernah berhenti.
Perbuatan bejat ibuku sudah diketahui keluarga besar bapak dan ibu. Mereka marah bahkan ada yang mengancam untuk dikeluarkan dari keluarga besar SURYA ATMAJA.
" Memalukan kamu jadi perempuan, sudah murah kah harga mu diganti dengan sebungkus nasi goreng atau beberapa lembar uang hingga mau menanggung kehamilan itu dari perbuatan bejatmu KINANTI!!, ucap eyang putri keras dan marah.
" Putuskan hubungan mu dengan laki laki itu KINANTI, bila masih mau bersama putraku!" , ucap nenek dengan kasar.
Ibuku hanya terdiam dan menangis. Entah menangis benar benar menyesali atau hanya air mata buaya, karena sudah terlalu sering bermain drama aku jadi ragu.
" Gendis, kamu jangan mengikuti perbuatan ibumu, itu sudah gila, belajar yang rajin biar kamu sukses dan mendapatkan suami yang selevel" , ucap eyang menasehati.
" Iya eyang," ucapku datar.
------------------
TERIMA KASIH SUDAH MELIPIR
💚💚💚💚💚
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 156 Episodes
Comments
sie aie
aku lanjut baca kk
2020-11-24
1
Linda
sadar maupun tidak sadar setiap harinya kita pastinya pernah berbuat dosa, walaupun dosa itu sebesar biji zarrah(sawi)
2020-10-23
3
ganteng mempesona
like like' 🙏👍👍😁
2020-10-20
1