SELAMAT MEMBACA
MEMANG KARYA AUTHOR LEBIH BANYAK TENTANG RELIGI, YANG GAK SUKA GPP
YANG SUKA MONGGO LIKE NYA...
💚💚💚💚💚
Kehidupan nyata dan mimpi itu tidak berbeda jauh. Kalau kehidupan nyata itu kehidupan yang sedang kita jalani saat ini menurut takdir Allah dan mimpi itu adalah kehidupan seperti apa yang ingin kita raih di masa yang akan datang.
Kenalkan namaku GENDIS lebih tepatnya GENDIS SURYA ATMAJA.
Bapakku bernama FRANSISKUS LEONARDO.
Ibuku bernama KINANTI SURYA ATMAJA.
Aku empat bersaudara kakakku seorang perempuan dan kedua adikku laki laki, jadi bisa ditebak aku anak kedua.
Keluarga ibuku adalah keluarga seorang muslim, lebih tepatnya hanya di KTP saja. Buatku seorang muslim sejati pasti akan melakukan kewajibannya dengan baik. Minimal sholat wajibnya tidak pernah bolong. Setidaknya mengusahakan untuk melaksanakan 4 dari 5 rukun Islam dengan baik, bukan hanya salah satu atau salah duanya saja. Keluarga ibuku merupakan keturunan priyayi atau ningrat, dan sangat dihormati dan disegani di kampung. Jadi tidak heran dalam memilih pasangan pun harus sesuai dengan level, kekayaan dan pamor jadi bobot, bibit dan bebet itu harus jelas.
Eyang Kakung ku bekerja di salah satu Bank BUMN di Indonesia, dengan jabatan yang cukup baik, tapi kehidupannya tidak sebaik pekerjaannya.
Sedangkan Eyang Putriku, beliau ibu rumah tangga dan pandai memasak, sempat buka warung soto yang terkenal lezat di daerahnya tapi karena eyang putriku itu ringkih dan hobby berbelanja jadi warung terbengkalai dan bangkrut.
Ibuku anak pertama dari Enam bersaudara, empat perempuan dan di bungsu laki laki.
Di keluarga ibuku tidak ada yang bersekolah tinggi paling tinggi hanya tamatan SMA.
Wejangan eyang yang selalu ku ingat. "Jangan menikah dengan yang levelnya lebih rendah nduk, apalagi yang broken home, uripmu mesti nelongso, cah wedok kudu mandiri, Ojo njejaluk mengko awak mu Karo harga dirimu dipidak pidak wong Lanang.", kira kira begitu bunyinya.
Nama besar eyang ku SURYA ATMAJA, nama ini pun menurun padaku, sebenarnya berat karena aku harus berpura pura menjadi gadis yang anggun, berakhlak, berbudi pekerti baik, selalu ramah dan tersenyum. Sejatinya pribadiku tidak seperti itu, aku lebih suka sebagai gadis yang baik, ramah, apa adanya, selera humor tinggi dan sedikit kekanak-kanakan. Padahal usiaku sudah 22 tahun. Aku tercatat sebagai Mahasiswi Akhir Fakultas Ekonomi Jurusan Akuntansi di salah satu Universitas Swasta Favorit di Yogyakarta. IPK ku nyaris sempurna 3.86. Saat ini aku sedang mengerjakan skripsiku dengan dosen killer di jurusan akuntansi, tapi ternyata beliau baik, bahkan sungguh baik. Hidupku selama ini untuk belajar dan belajar, dan jarang aku berkumpul dengan teman teman bila tidak penting. Tahu sendiri kan gaya mahasiswi sekarang, banyak gaya, sok milenial tapi kebablasan. Niatku lulus dengan IPK terbaik, dan bekerja di salah satu Perusahaan Favorit. Tapi takdir tidak ada yang tahu.....
Keluarga Bapakku, keluarga Katholik yang taat beribadah. Keluarga yang sederhana tapi terobsesi dengan yang namanya Harta Kekayaan dan kepintaran. Bapakku anak pertama dari empat bersaudara. Bapakku sendiri punya gelar Drs. beliau lulusan dari Universitas Swasta Ternama di kota Salatiga, om ku juga bergelar Drs. lulusan Universitas Swasta Ternama di Kota Semarang, yang ketiga bergelar SE, MM Lulusan Universitas Negeri Favorit di Yogyakarta dan S2 nya dilanjutkan di Swiss, dan yang terakhir tanteku bergelar SE Lulusan Universitas Swasta Ternama di Yogyakarta.
Membanggakan bukan semua anaknya sukses dan bersekolah tinggi. Padahal nenekku hanya seorang janda dan bekerja sebagai petani. Tapi asetnya banyak, berupa tanah, sawah dan kebun. Semua hasilnya untuk biaya sekolah anak anaknya.
Entah bagaimana ceritanya sehingga orang tuaku menikah, yang jelas pernikahan itu terjadi dengan restu orang tua. Ibu dan bapakku menikah di catatan sipil, yang pada saat itu hanya diakui secara negara, karena perbedaan agama.
Dengan berjalannya waktu ibuku belajar tentang agama Katolik dan kemudian dibabtis dan mengesahkan pernikahannya di gereja Katolik. Tak berselang lama hadirlah aku dan kakakku yang usianya hanya terpaut dua tahun. Dan dengan kedua adikku yang laki laki jaraknya sangatlah jauh yang satu berbeda 12tahun dan yang satu lagi 17 tahun. Begitu pula aku dan kakakku yang sudah dibabtis sejak kecil, tepatnya sejak bayi. Nama kakakku Anastasia Dara Surya Atmaja biasa dipanggil Ana. Terlihat jelas bukan kakakku mempunyai nama yang terlihat memang dia seorang Nasrani, sedangkan aku? ..... walupun punya nama babtis tapi tidak tertulis di akte kelahiran ku. Apa ini juga sudah menjadi TAKDIRKU.
Perjalanan hidup merupakan takdir yang sudah digariskan.
Inilah awal kehidupan ku sebagai Mahasiswi Akhir yang sedang menyusun skripsi. Aku keluar dari ruangan dosen pembimbingku, namanya Bu katrine, beliau dosen senior, masih gadis, tapi sudah berumur. Tidak perlu saya jelaskan ya lebih tepatnya apa.
" Gendis !!!! Kamu jadinya ke perusahaan mana untuk skripsi ", tanya Amel kepadaku yang juga sedang menunggu antrian untuk jadwal bimbingan dengan Bu katrine.
" Bu katrine minta perusahaan jasa bukan yang produksi. Aku sudah ada minat ke Perusahaan Jasa Telekomunikasi (TELKOM), ada di daerahku cabangnya, mungkin akan ku coba. Karena skripsiku harus ada uji coba sistem di perusahaan untuk tiga bulan ke depan. Biar tahu trend nya dan data statistik nya per triwulan seperti apa. Terlebih tentang data konsumen jasa harus lebih ditanya untuk tingkat kepuasan nya. Untuk karyawan juga harus ada penilaian kinerjanya. Doakan aja cukup satu semester aja. Tahu sendiri kenarin KKN cuma bisa fokus sama KKN aja cuma ACC BAB 1, kamu sendiri? gimana?.", jawabku panjang lebar dengan Amel.
" Bab 1 aja bolak balik gak jelas juntrungannya. Mudah mudahan hari ini ACC, aku langsung ke perusahaan soon didekat rumahku. Ada kenalan bapak. Selamat berjuang hari ini kita berjuang untuk masa depan", ucap Amel.
Aku dan Amel seangkatan, kita berteman sejak bimbingan. Teman bimbingan itu sudah seperti keluarga. Suka duka bersama. Pernah suatu saat teman kita Novi keluar ruangan dan menangis, ternyata dia sudah ditolak lima kali ganti judul dengan alasan judul itu tidak menjual, dan tidak sesuai, tidak ada benang merahnya dengan sistem pengauditan yang akan kamu lakukan. Kira kira begitu dulu penjelasan Novi. Tapi sayang dia menyerah dan akhirnya menikah, bab 1 pun belum ACC. Sungguh sayang, apa yang ada di pikiran mereka,apa hanya saat ini tanpa menghiraukan masa depan.
Aku pun pulang menuju kost kostan sudah 3 tahun kamar ini menemaniku belajar di makam hari. Walaupun aku tidak banyak teman, aku sudah punya pacar lho....
Tapi ya itu, pacarku itu tidak sepintar diriku, dia hanya tamatan SMA, dan dari keluarga broken home, level harta kekayaan dan pamornya pun sangat sangat minim, dan yang lebih buruk kita beda keyakinan, sungguh tragissss..... Apa iya ini juga takdir Sang Ilahi. Bisa dikatakan ini halilintar pertama didalam hidupku. Cinta yang akan mungkin direstui karena perbedaan yang sungguh sangat mencolok. Apa kata orang se kampung. " Ya ampun mbak gendis sama Dimas, yang notabene hanya anak yang dibuang orang tuanya dan tinggal bersama neneknya, yang hanya bekerja sebagai tukang masak".... Pedessss omongan orang.. Makanya jangan sering sering ghibah apalagi tobat sambel, ini yang diomongin kuping panas, hati kesel pengen Jambak Jambak tuh orang.
------------
TERIMA KASIH SUDAH MELIPIR
JAZAKALLAH KHAIRAN
💚💚💚💚💚
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 156 Episodes
Comments
bunda Thalita
baru baca kayanya bagus tulisannya rapih bahasa nya bagus.. lanjuutttt
2021-01-08
1
sie aie
suka 😍
2020-11-24
1
Drapeto mania
halo thor saya mampir 🥰. tersentuh banget aku😭
2020-10-13
2