di geplek pacar sendiri

Perkenalan ketiga pemuda tampan sekaligus Badboy utama SMA Garuda.

Arselio Geordino Kingston, merupakan Badboy utama sekaligus idola para siswi-siswi di sekolah itu. Arselio juga merupakan ketua geng motor Alaska, yang memiliki anggota inti sebanyak tiga orang. Yaitu dia dan kedua sahabatnya. 

Arselio memiliki wajah tampan, pahatan wajahnya yang nyaris sempurna serta tatapan tajamnya membuat pemuda itu semakin berkali-kali lipat tampannya sehingga menjadi incaran para siswi SMA Garuda. 

Tetapi karena aura dingin dan sifatnya yang cuek, jadi tidak ada yang berani mendekati apalagi mengusik pria itu.

Galendra Ardian Smith, sahabat Arselio sejak kecil. Galen juga memiliki wajah tampan dan sedikit cuek terhadap sekitar, namun tidak secuek Lio.  

Galen juga merupakan mos wanted kedua setelah Arselio, sama seperti Lio. Galen juga diidolakan para siswi-siswi, tapi karena sifatnya sama seperti Lio yang cuek, jadi tidak ada juga yang berani mengusik pemuda itu.

Arganta Saputra Mahendra, juga merupakan sahabat Lio sedari kecil. Mereka bertiga sudah bersahabat sejak SD dan setelah SMA, mereka membentuk geng motor bernama Alaska. Anggota inti hanya mereka bertiga saja, jumlah anggota geng Alaska yang di ketuai oleh Lio kini sudah memiliki lebih lima puluh anggota. 

Ada yang bersekolah di Garuda, ada juga di sekolah lain. Namun mereka tidak pernah bertegur sapa di sekolah, mereka hanya akan akrab di luar sekolah saja. 

Arganta juga memiliki wajah tampan dan sedikit imut, pemuda itu yang paling ramah dan receh diantara kedua sahabatnya. Sama seperti Lio dan Galen, Arga juga menjadi incaran para siswi di SMA Garuda, bahkan di luar juga pemuda imut itu banyak di gemari. Apalagi sifatnya tidak terlalu cuek dan wajahnya yang imut membuat para ciwik gemas dengan pemuda itu.

Segitu dulu kenalannya. Kembali ke laptop hehe.

Galen dan Arga menatap heran Lio yang merangkul Lisna, Arga sendiri langsung heboh.

"Wah-wah, ada apanih" goda Arga.

"Ada yang jadian nih, kayaknya" tambah Arga tersenyum menggoda.

"Berisik lo" sentak Lio kemudian duduk dengan tangan tetap berada di bahu Lisna.

"Lo gak mau jelasin?" tanya Galen.

"Cewek gue" singkat Lio.

Galen mengangguk paham, tanpa dia bertanya pun dia sudah mengerti maksud Lio. Othor saja gak ngerti wk.

"Lo gercep deh" goda Arga.

"Lo berisik bener" sentak Lio.

Arga langsung diam menutup rapat mulutnya sambil cemberut, padahal dia masih belum puas menggoda sahabat sekaligus bos nya itu.

"Lo gak capek apa, ngerangkul gue mulu" decak Lisna merasa bahunya pegal menahan tangan kekar Lio.

"Jangankan ngerangkul Lo, ngehajar Lo di kamar juga gue tahan seminggu" bisik Lio tersenyum miring.

Lisna merinding cuy, mendengar bisikan Lio yang tepat di daun telinganya. Bahkan hanya dia yang mendengar bisikan itu, setan saja mungkin tidak bisa mendengar apa yang di bisikkan oleh Lio wkwk.

'Menyebalkan'

"Lepasin tangan Lo dong, Lio. Pegel nih bahu gue" decak Lisna.

Lio melepaskan rangkulannya tetapi tangan kirinya malah memeluk pinggang Lisna membuat gadis itu ingin mengumpati pemuda itu. Dia sudah sempat lega tapi siapa sangka Lio malah merangkul pinggangnya dari samping.

"Kok malah peluk gue, sih" kesal Lisna.

"Berisik lo, makan aja njir" ketus Lio.

Kedua sahabat Lio menatap cengo keduanya yang tidak seperti pacaran, Galen sendiri yakin jika gadis itu di paksa oleh sahabatnya. Sangat jelas terlihat wajah Lisna yang tertekan wk.

'Kalau gue takut sama ni anak, yang ada dia semakin sesuka hati ngatur gue. Gue harus ngelawan, yah. Harus itu, gue gak pernah di atur apalagi tertekan seperti ini. Enak aja gue yang bebas malah harus nurutin ni bocah' decak Lisna dalam hati sembari memikirkan cara untuk melawan pemuda itu.

'gue pura-pura aja kali ya, pura-pura suka sama dia'

'tapi... Aishh bingung gue' decak Lisna bingung harus berbuat apa.

"Kenapa diam, Lo? Makan! Nanti anak gue kelaparan di perut Lo" celetuk Lio membuat Arga dan Galen tersedak. 

Lisna sendiri melotot, untungnya Lio ngomong-nya agak pelan dan hanya mereka bertiga yang mendengar celutukan pemuda itu.

"Maksud Lo apa, njing" ketus Lisna malu.

"Gila, Lo udah nyicil?" Heboh Arga.

"Lo kalo ngomong yang bener dikit lah anjir, sampe kesedak gue" kesal Galen.

"Makanya hati-hati" cibir Lio.

"Jawab pertanyaan gue, dong" desak Arga.

"CK. Nanti gue mau bikin anak di perut Lisna" decak Lio.

Haa?

Lisna dan ke-dua sahabat Lio melongo, Lisna sendiri menatap horor Lio yang dengan santai mengatakan akan membuat anak di perutnya. Bener-bener gila wk.

"Gak usah gila, Lo" sentak Lisna.

"Lo takut?" Tanya Lio tersenyum miring.

"Gak. Buat apa gue takut sama lo? Sama-sama orang juga" ketus Lisna.

"Baguslah kalau Lo gak takut, jadi kita bisa bikin anak ntar" ucap Lio dengan membisikkan kalimat terakhir.

Plak

Lisna reflek menampar wajah Lio, untungnya tidak terlalu keras wkwk.

Kedua sahabat Lio terkejut, Lio sendiri tak kalah terkejutnya karena tiba-tiba wajahnya di tampar oleh Lisna. Siswa yang berada di dekat meja mereka juga menatap heran sekaligus cengo Lisna yang menampar wajah Lio.

Lisna langsung menarik tangannya, 'Mampus gue, salah lagi kan anjir dah' batin Lisna gugup melihat wajah datar Lio dan tatapan tajam pemuda itu.

"Eh, em- sorry Lio, gu- gue gak sengaja" gugup Lisna.

Mampus Lo Lis haha.

Galen dan Arga menahan tawa melihat wajah gugup Lisna serta raut gadis itu yang ketakutan melihat wajah Lio yang sudah menatapnya dengan tajam.

"Si Lio kena geplak" celetuk Arga terkekeh.

"Ceweknya pula yang geplek" timpal Galen terkekeh kecil.

"Di geplek pacar sendiri" ucap Arga terkikik.

"Lio, sor-"

"Ikut gue!" dingin Lio kemudian menarik tangan Lisna keluar dari kantin.

Lisna hanya bisa merutuki kebodohannya, tangannya memang sangat lancar main nampar wajah orang wk, mampus kan Lo Lisna hahah.

Lio menarik paksa Lisna ke roof top sekolah, setibanya di sana, Lio langsung mengunci pintu masuk ke roof top dengan menggunakan kunci cadangan yang ada padanya.

"Duduk, Lo" datar Lio.

"Sorry, Lio. Gue gak sengaja, habisnya Lo duluan yang bikin gue kesel" ucap Lisna cemberut, takut hukumannya ditambah lagi.

"Gue bilang Lo duduk" titah Lio.

Lisna menurut duduk di kursi, Lio lalu berdiri tepat di depan Lisna yang duduk dengan wajah menunduk. Sebenarnya dia bukannya takut, hanya saja dia gugup melihat aura dingin serta tatapan tajam dari Lio.

"Lo cewek pertama yang lancang nampar wajah gue" dingin Lio sembari menarik dagu Lisna hingga menatap ke arahnya.

"Gue gak sengaja" cicit Lisna gugup.

Sial, dia si gadis bar-bar dan tengil harus seperti anak meong di hadapan Lio wkwk.

"Gak sengaja, yah" 

Lio dengan santai naik ke pangkuan Lisna, Lisna semakin gugup dan ketakutan karena Lio duduk tepat di pangkuannya dengan wajah Lio berada tepat di depan wajahnya.

"Lio maafin gue, Lo jangan gini dong" gugup Lisna.

"Gimana kalau gue beneran bikin anak di perut Lo, sekarang?" Bisik Lio dengan seringaian tipis di bibirnya.

Deg

****

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!