milik gue!

Lisna menutup bukunya lalu memasukkannya ke dalam tasnya. Setelah itu dia berniat beranjak dari kelas tetapi langsung di tahan oleh Arselio. 

Keadaan kelas sudah sepi, semua siswa-siswi sudah berhamburan ke kantin, tinggal Lisna serta Arselio dan kedua sahabatnya di dalam kelas itu.

"Kenapa?" Gugup Lisna.

"Lo berdua duluan, nanti gue nyusul" titah Lio pada kedua sahabatnya, Galen dan Arga.

"Ok" 

keduanya langsung beranjak dari kelas meninggalkan sahabat serta gadis baru itu berdua di kelas. Arga yang jahil sengaja menutup pintu kelas dari luar, agar sahabatnya itu bisa enak-enak dengan Lisna di kelas wkwk.

'Haduh, kenapa malah ditinggal berdua hiks, gue harus gimana ini' batin Lisna menangis.

Batinnya doang yang nangis yah, bukan dianya hehe.

"Duduk" titah Lio datar.

Karena sedikit takut, Lisna menurut duduk. Arselio tersenyum tipis melihat gadis itu yang langsung menurut. Sepertinya memang gadis itu takut padanya sehingga dia langsung menurut.

"A-apa?" Gugup Lisna.

"Lo tanggung jawab" celetuk Lio santai.

"Haa??" Beo Lisna.

"Maksudnya gimana?" tanya Lisna bingung.

"CK. Lo tanggung jawab karena semalam Lo lancang nyium gue" decak Lio.

"Sorry, gue gak sengaja. Gue tanggung jawabnya gimana?" Tanya Lisna bingung.

"Lo ambil kembali bekas ciuman Lo kemarin" jawab Lio sembari menatap lekat wajah Lisna.

Lagi Lisna melongo, gimana cara ngambilnya? Lisna benar-benar bingung sekaligus takut, dia merutuki dirinya yang segabut itu sampai berani mencium Lio.

"Gimana caranya, njir" Lisna reflek mengumpat.

Sepertinya mulut laknatnya itu tidak tahan jika tidak mengumpat wk, sekarang dia bahkan berusaha untuk tidak takut terhadap pemuda yang ber name tag Arselio itu.

"Lo ngumpatin gue?" Tanya Lio dingin sembari menatap tajam Lisna.

'Mampus, tambah lagi masalah' batin Lisna.

"So-soryy. Gue gak sengaja, bener deh" ucap Lisna peace.

"Cepat, ambil kembali bekas ciuman Lo dari pipi gue" ketus Lio.

"Gimana caranya?" Bingung Lisna.

"Cium lagi" Lio menepuk pipinya yang kemarin dicium oleh Lisna, meminta gadis itu kembali menciumnya untuk menghapus jejak. Yang bener aja dah, hehe.

"Jadi gue cium Lo lagi?" Cengo Lisna.

"Hm. Cepet anjir, hilangin jejak" kesal Lio.

"Hilangin jejak gimana?" Lisna semakin bingung dan pusing.

"Ck. Cium aja" decak Lio tersenyum miring dalam hatinya.

"Cepet" desak Lio melihat Lisna hanya diam saja, melongo bodoh.

"Yaudah lah, sini gue cium" pasrah Lisna.

Lio tersenyum miring kemudian mendekatkan wajahnya ke wajah Lisna, saat Lisna ingin mencium pipi Lio, Lio malah memutar wajahnya sehingga Lisna malah mencium bibir Lio.

Deg

Lisna melotot merasakan benda kenyal menempel di bibirnya, Lio sendiri tersenyum puas karena berhasi menjahili sekaligus mencuri kecupan di bibir gadis itu secara tidak langsung.

"Anjir" umpat Lisna langsung menjauhkan wajahnya.

"Lo kenapa malah nyium bibir gue?" Ketus Lio, padahal dia sengaja haha.

"Salah Lo, lah njir. Lo yang mutar wajah Lo" balas Lisna ketus. 

Sudah hilang rasa takut dan gugupnya karena first kiss nya telah diberikan kepada orang asing wk.

"Tanggung jawab Lo bertambah" titah Lio.

"Maksud Lo?" Cengo Lisna.

"Karena Lo udah nyuri first gue dan juga lancang nyium pipi gue, jadi Lo mulai sekarang jadi milik gue" titah Lio sembari menatap lekat wajah Lisna.

"Ha?" Pekik Lisna.

"Gada penolakan, Lo udah lancang cium bibir gue. Siapapun yang berani nyentuh bibir gue, maka dia harus jadi milik gue" ucap Lio.

"Gak, gak. Apaan itu" bantah Lisna.

"Lo gak mau?" Dingin Lio.

"Jelas gak maulah, enak aja Lo" ketus Lisna.

"Oh, Lo mau gue beritahu semua siswa-siswi di sini kalau Lo nyium gue? Lo bakal jadi sasaran bully di sekolah ini karena gue di sini adalah idola para siswi-siswi" ancam Lio menyeringai.

"Sialan" umpat Lisna.

"Gimana? Mulai detik ini Lo milik gue!"

"Lagian kemarin Lo duluan yang nembak gue, jadi kenapa sekarang Lo nolak?" Tambahnya.

"Gue gabut doang kemarin" ketus Lisna menyesali kebegoannya.

"Gak perduli Lo gabut atau gak, Lo udah nembak gue dan Lo harus jadi milik gue! Lo juga udah cium gue, jadi Lo harus tanggung jawab menjadi pacar gue mulai hari ini!" Titah Lio tidak menerima penolakan.

'Aishs, kok jadi gini sih. Kalau gue gak nurut trus dia beneran ngomong ke orang-orang kalau gue nyium dia, gimana? Malu dong gue.  Tapi kalau gue nurut, arhkkk brensek!' frustasi Lisna.

"Gada hukuman lain gitu?" Tawar Lisna.

"Hukuman lainnya, Lo jadi cewek gue! Hukuman utamanya, Lo milik gue! Masih pengen yang lain? Hukuman cadangannya, Lo jadi pacar gue! Ngerti, Lo?" Jawab Lio tersenyum miring.

Lisna melongo mendengar jawaban pemuda itu, apada bedanya njir. Milik, cewek, pacar.  Lah? Bukankah ketiga kata itu memiliki arti yang sama? CK, Lio bener-bener deh.

"Sama aja, njir" ketus Lisna.

"Bukan urusan gue, pilih aja salah satu dari ketiganya" jawab Lio santai.

'apes banget nasib gue' decak Lisna dalam hati.

"Kenapa Lo diam?" Tanya Lio.

"Gada yang lain lagi?" Tawar Lisna.

"Gada. Hanya itu pilihannya"

"Yaudahlah, terserah Lo" pasrah Lisna.

"Berarti Lo setuju jadi cewek gue?" Tanya Lio tersenyum miring.

"Terpaksa" ketus Lisna.

"Bagus, ayok cinta. Kita ke kantin" Lio langsung merangkul bahu Lisna.

"Gak usah rangkul gue juga, njir." Lisna langsung menghempaskan tangan Lio dari bahunya.

"Lo udah jadi cewek gue sekarang, terserah gue mau rangkul Lo. Oh iya, Lo gak boleh deket-deket sama cowok lain, ngerti?" Tekan Lio kemudian kembali merangkul bahu Lisna.

"Kok Lo jadi ngatur gue?" Kesal Lisna.

"Lo cewek gue, jadi harus nurut sama gue" santai Lio.

"Menyebalkan!!!"

Lisna akhirnya membiarkan Lio merangkul bahunya, lebih baik dia diam daripada semakin salah nantinya dan berakhir pemuda itu sesuka hati mengaturnya.

Lio dan Lisna memasuki kantin dengan Lio tetap merangkul bahu Lisna, seketika kantin langsung heboh. Bukan hanya karena kedatangan si MOS wanted itu, tetapi karena Lisna yang dirangkul posesif oleh Lio.

"Lio gue udah punya cewek, hikss"

"Jadi anak baru tadi itu pacarnya Lio?"

"Mana mereka keliatan cocok lagi, potek hati dedek bang"

"Pantas aja selama ini Lio gak tersentuh, ternyata udah punya cewek toh"

"Ceweknya selama ini disimpan dulu wk"

"Kasian banget ciwik-ciwik yang ngarep sama Lio haha, ternyata si Lio udah punya pawang" cibir siswa lelaki.

"Pantas aja tadi di parkiran gue liat si anak baru itu di tahan sama Lio, ternyata dia ceweknya"

Berbagai cibiran dan pujian atau apalah, yang terlontar dari mulut para siswa-siswi di kantin terhadap Lio dan Lisna. Ada yang iri, kecewa ada juga yang tidak menyangka jika Lio si MOS wanted SMA Garuda yang dingin tak tersentuh itu ternyata sudah memiliki kekasih. 

Para siswa-siswi beranggapan bahwa mereka sudah berpacaran lama, mereka tidak menyadari wajah Lisna yang tertekan karena perlakuan Lio yang terus merangkulnya.

Lio membawa Lisna menghampiri kedua sahabat Lio yang sudah menunggu di meja khusus meja mereka bertiga, Badboy utama SMA Garuda.

****

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!