Gadis Cantik Kesayangan Badboy

Gadis Cantik Kesayangan Badboy

bab 1

"Besok kamu pindah ke sekolah Garuda" titah seorang pria paruh baya kepada seorang gadis yang hanya diam di sofa, tidak ada niatan menjawab perkataan papanya itu.

"Kamu dengar, Lisna?" Datar George, pria paruh baya tersebut.

Gadis yang di sapa lisna itu mendongak, menatap wajah datar papanya dengan tatapan malas. "Iya, Lisna dengar" jawabnya malas.

"Jangan membuat onar lagi di sekolah baru, sekali lagi kamu buat masalah, papa gak akan urusi lagi. Mengerti, putri nakal?" Tekan George sembari menatap tajam putrinya itu.

"CK. Iya iya, papa setelah nikah lagi jadi bawel deh" cibir Lisna sembari melirik sinis kepada seorang wanita paruh baya yang duduk di samping papanya.

"Heh, gadis nakal. Jadi maksud kamu papamu nakal karena saya? Ingat yah, saya juga mama kamu sekarang" ucap wanita itu sembari menatap garang terhadap Lisna.

"Mama tiri aja belagu" sinis Lisna.

"Dasar anak nakal, sekali pun kamu gak pernah sopan sama mama tapi mama menyayangi mu. Tapi apa yang kamu perbuat heh, kamu bahkan kemarin menyembunyikan tas Kesayangan mama, hingga mama gak jadi arisan" geram Nalina, mama tirinya Lisna.

"Tas dijadikan alasan gak jadi arisan, dasar bego. Tinggal beli kan apa susahnya, untuk apa punya suami kaya tapi gak dimanfaatkan" ketus Lisna.

George memijat pelipisnya pusing dengan istri dan putri tunggalnya itu yang tidak pernah akur, sudah seperti tom and Jerry. Tiap hari adu bacot dan cekcok, Lisna yang mulai sih hhe.

"Sudah-sudah, jangan berantam lagi. Papa pusing dengan kelakuan kalian yang gak pernah akur, tidak seperti anak dan ibu" jengah tuan George.

"Istri papa duluan" cibir Lisna.

"Kamu yang mulai, Lisna nakal" ketus Nalina.

"Dih, malah nyalahin gue" gumam Lisna pelan. Padahal jelas-jelas memamnh dia yang mulai, dasar gadis nakal.

"Stop ribut, papa mau keruang kerja dulu" tuan George langsung meninggalkan kedua wanita berbeda usia itu diruang tamu karena tidak ingin semakin pusing melihat mereka yang terus berdebat.

Usia Nalina baru 30 tahun, sedangkan Lisna usianya baru 17 tahun dan sekarang menginjak kelas 12 SMA. Papa Lisna memang menikah lagi setelah lima tahun menduda, lima tahun lalu istrinya, mama kandung Lisna meninggal karena sakit jantung.

Selama lima tahun itu, George mengurus Lisna sendirian sambil mengurus perusahan. Nalina, yang merupakan sekertaris George kerap kali datang kerumah George atas permintaan George sendiri untuk mengurusi putrinya yang sudah mulai beranjak dewasa.

Semakin lama, Nalina semakin dekat dengan George, pria yang sudah menginjak usia kepala empat itu. Akhirnya setelah bujuk rayu George pada putrinya, Lisna akhirnya mengijinkan papanya menikah lagi. Tapi setelah George menikah dan membawa serta Nalina ke rumahnya, Lisna dan istrinya malah gak pernah akur. Keduanya terus adu bacot, saling mengatai anak tiri dan mama tiri.

Tetapi biarpun begitu, mereka tidak pernah saling membenci satu sama lain. Perdebatan mereka hanyalah perdebatan biasa, tuan George juga membiarkan saja kedua wanita itu terus adu bacot.

Nalina dan Lisna saling menatap tajam satu sama lain begitu tuan George masuk ke ruang kerjanya. "Apa Lo liat-liat, dasar mama tiri" cibir Lisna kemudian bangun dari duduknya.

"Anak bandel, mau kemana kamu?" Sentak Nalina.

"Main, jangan bilang papa. Kalau gak, semua tas branded mama gue bakar" ancam Lisna tanpa sadar mengatakan kata 'mama'

'sinakal ini manggil saya mama, sepertinya otaknya sudah mulai miring' batin Nalina tersenyum kecil.

"Biasanya kamu ngancam mulu, jangan pulang larut. Saya hanya akan jamin sampai jam sembilan malam, lewat dari situ saya tidak tanggung jawab" titah Nalina sambil bersidekap dada.

"Iya-iya bawel, gue keluar dulu. Dahh Mama tiri nyebelin" Lisna langsung berlari keluar sebelum terkena amukan nenek sihir wk.

"Anak itu" gumam Nalina kemudian beranjak masuk ke dalam kamarnya.

Suasana masih sore hari, Lisna keluar dengan mengendarai motornya. Gadis itu sangat suka keluar jalan-jalan di sore hari sambil motoran.

"Enaknya kemana yah" gumam Lisna sembari terus melajukan motornya.

Bug

Bug

Krekk

Lisna menghentikan motornya karena di depan sana terdapat aksi baku hantam antara para remaja. Entahlah mereka siapa karena Lisna tidak mengenali mereka satu pun.

"Mereka ngapain sih, bacok di tengah jalan gini. Ngalangin jalan orang aja" kesal Lisna sembari menatap tajam pertikaian di depan sana.

"Tapi kayaknya keroyokan deh. Eh, eh kok bener, mana ganteng lagi tu cowok yang di keroyok" heboh Lisna sembari melajukan pelan motornya mendekati para remaja itu.

Terlihat delapan orang remaja, tuju lawan satu. Sudah jelas keroyokan sih.

"Gue bantuin gak nih, kalau gak gue bantuin kasian entar wajah tampannya benyok, kan sayang. Tapi kalau gue ikut campur yang ada ntar bokap gue ngira gue berulah lagi" bingung Lisna.

"Bantuin ajalah, kayaknya dia udah mau kalah pula" gumamnya.

Lisna langsung turun dari motornya dan menghampiri mereka semua yang belum menyadari kedatangannya.

"Woi, Lo semua berenti" teriak Lisna.

Delapan remaja itu langsung berhenti dan sontak menoleh ke arah Lisna yang berkacak pinggang sembari menatap tajam mereka semua.

"Siapa lo" ketus salah satu dari ketuju remaja itu.

"Gue? Gue Lisna. Kalian ngapain adu jotos di jalan, ngalangin jalan orang tau gak" ketus Lisna.

"Terserah kita lah, mau apa lo? Mending minggir sana, cewek jangan ikut campur urusan cowok" ketus Rehan. Ketua dari ketuju remaja itu.

Lisna tidak menanggapi, dia melirik seorang pemuda yang tadi di keroyok itu yang juga tengah menatap ke arahnya. Lisna tersenyum miring dalam hati kemudian langsung menghampiri pemuda itu.

"Sayang, Lo gak papa? Sorry yah, gue telat datang. Jadinya tangan Lo luka nih" ucap Lisna dengan nada khawatir sambil memegang lengan pemuda itu.

Pemuda itu tersentak, Rehan dan anggotanya juga tersentak mendengar ucapan gadis itu.

"Siapa lo" dingin pemuda itu.

"Gue cewek Lo, lah. Sini tangan Lo gue plester dulu, habis itu kita lawan mereka bareng-bareng sayang" bisik Lisna kemudian membalut luka pemuda itu dengan plester yang kebetulan dia bawa di saku jaketnya.

Pemuda itu diam, membiarkan gadis itu membalut luka di lengannya. Tatapannya terus tajam, dia tidak mengenal gadis gila itu yang mengaku sebagai pacarnya. 

Setelah selesai membalut luka pemuda itu, Lisna lalu membantunya berdiri. Rehan serta anggotanya menunggu gadis itu selesai dengan apa yang dia lakukan.

"Kalian beraninya main keroyokan, untungnya cowok gue gak koid. Gue habisin Lo pada, kalau seandainya cowok gue ini kenapa-napa" ucap Lisna menatap tajam Rehan dkk.

Pemuda itu mengernyitkan dahinya, dia tidak mengerti maksud gadis asing itu. Apakah dia sedang bercanda atau apa??!!?

"Cih, jadi Lo ceweknya dia? Dia gak pantas buat Lo, mending Lo sama gue aja. Gue jamin hidup lo bahagia" remeh Juna.

"Oh gak bisa, cowok gue ini jauh lebih tampan dari Lo" sinis Lisna.

****

Terpopuler

Comments

Alex

Alex

lanjut Thor bgus" ceritny, aku ngikutin semuanya🥰

2024-06-17

1

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!