Sedikit berlari ia masuk kembali ke taksi tanpa disadari Faren ikut keluar dan memandangi ke arah Shilla sampai taksi itu tak terlihat lagi. Dia mengukir senyuman manis dibibirnya.
“Eh eh anak ibu kenapa ini senyum-senyum sendiri, hayo seperti nya ada yang lagi berbunga nih hatinya."Sambil menepuk bahu anak cowonya.
“Lahh gak ada kok bu, itu cuma liat kucing yang dijalan itu lucu banget kalau boleh dibawa pulang. ”Sambil menunjuk ke arah kucing dengan tangan nya.
Mengikuti arah tunjukkan anaknya “Owalah kucing tho, tapi kayaknya tadi bukan kucing deh. ”Goda nya lagi .
“ Kucing lohh Ibu masa gak percaya sih .”Elak nya lalu merangkul sang Ibu masuk ke toko.
Gramedia
...Shilla melangkah kan kaki perlahan melihat-lihat judul novel yang ia cari. Senyuman merekah dibibir nya kala mendapatkan buku novel yang ia baca sampai membuat dirinya salting brutal. ...
Puas dengan apa yang ia cari, akhirnya pulang ke rumah dengan bawaan barang yang banyak. “Aduhh hujan lagi, gimana ya mana taksi nya lagi” Celingak celinguk kanan kiri dan memang tak ada taksi.
Lumayan lama ia menunggu di depan Gramedia namun entah kenapa hari ini terlihat sepi.
Ditengah kebingungan nya handphone berdering. “Assalamu'alaikum Ibu, aku pulang telat ya ini hujannya deres banget aku belum dapat taksi juga. ” Matanya menyipit kala mendapati mobil Ibu tiba dihadapan nya .
“Nduk ayo masuk ”Ajak Juan sedikit berteriak dari dalam mobil. Shilla memastikan jika itu benar Ayah nya lalu masuk ke dalam mobil .
Sampai ia melupakan jika ibu nya sedang berbicara di telepon.
Rumah
“Ini anak gimana tho, kok gak jawab padahal tersambung telepon nya. Udah ketemu Ayah belum tho. ”Dengan resah ia akhirnya mematikan telepon lalu menelpon suami nya .
Perjalanan.
“Ibu pasti khawatir ini nduk, tolong angkat telepon nya. ”Ujarnya memberikan handphone kepada Shilla.
“Maaf Bu tadi handphone aku mati baterainya habis, ini kita udah dijalan kok Bu sebentar lagi sampai. ”Menenangkan sang Ibu yang khawatir. Ia tau betul pasti sekarang Ibunya sedang mondar mandir karena dirinya belum pulang. Lalu mengakhiri panggilan telepon
Tak berselang lama mobil mereka mulai memasuki garasi terlihat Utari sudah menunggu mereka di depan pintu.
Perlahan Shilla keluar dari mobil sambil menenteng beberapa paper bag berisi kain bahan serta buku novel.
“Aduhh nduk ojo gawe Ibu khuatir tho, ra ono sek loro kan, nono sek kurang? (Aduhh nak jangan bikin ibu khawatir ya, gak ada yang sakit kan, gak ada yang kurang ?) ” Ucap nya sambil membolak-balikan tubuh anaknya.
Juan tersenyum tipis melihat kepanikan istrinya padahal sudah terlihat jelas Shilla pulang tanpa ada yang kurang suatu apapun. Sedangkan Shilla hanya bisa nyengir saat ibu nya membolak-balikan tubuhnya. Lalu ia menghentikan Ibu nya menyerah kan paper bag berisi kain bahan.
“Udah Bu gak ada yang kurang kok ”.
...Mereka kemudian masuk kedalam rumah, Shilla langsung menuju kamar untuk membersihkan diri serta berganti baju. ...
Perlahan ia membuka pintu dan sudah terlihat kamar yang ia rindukan ada berbagai poster serta , foto card, foto polaroid terpasang rapi di dinding serta tak lupa juga beberapa album tertata rapi di rak lemari.
Ukiran senyum tipis nampak jelas di bibir nya, entah ia juga bingung hanya dengan melihat foto saja sudah merasa sangat senang dan ada kelegaan tersendiri.
“Hay oppa hari ini aku sangat bahagia, karena berhasil menemukan novel yang ku cari tapi sedih nya aku terjebak hujan tadi. Tapi tak apa semua sudah teratasi, tunggu aku oppa pasti aku akan menemui mu . Kau harus tau ada seorang anak remaja yang sangat bahagia karena hadirmu di kehidupan nya”Gumamnya lalu meletakkan kamera , handphone serta tas di meja belajar.
Shilla selalu membawa foto card kemana pun ia pergi, seperti hari ini ia menaruh foto tersebut di gantungan tas nya. Seusai rutinitas meletakkan barang, memandangi foto, setelah itu dia masuk ke kamar mandi tak lupa juga meraih 1 stel baju.
Tok.. Tok… Tok…
Tidak ada jawaban Utari meminta izin masuk ke kamar tak ada Shilla karena dia belum selesai mandi. Utari mendaratkan pantat nya di tepi ranjang sembari menunggu kedatangan putrinya sambil membawa 1 kotak kado yang entah isi nya apa.
30 menit berlalu, Shilla keluar dari kamar mandi sedikit terkejut karena mendapati sang Ibu di kamar nya. Ia berjalan sambil mengernyitkan dahi nya dibalas senyuman manis ibu nya.
Utari menyerah kan kotak tersebut dengan rasa bingung, penasaran, ragu ia terima pemberian ibu nya.
“Buka dong Nduk masa kamu gak penasaran tho”.
...Melihat ke arah ibu nya sejenak lalu perlahan dengan tangan sedikit gemetar ia membuka kotak tersebut. Saat terbuka ia seakan ingin melompat kegirangan. ...
“Akhh Ibu thank you soo much, ini serius album mereka akhh Ibu aku suka. ”Langsung memeluk Ibunya dengan erat sampai Ibu susah bernafas.
“Iya-iya Nduk disitu juga ada beberapa rekomendasi tempat les dance”.
“ Wahh tapi Bu aku kan berhijab mana bisa nari lagi.”Ujarnya dengan murung ia menundukan kepala.
“Lohh memang nya kalau berhijab gak boleh Nduk yang penting kamu pilih tarian yang sopan dan kamu harus tetap berpakaian tidak ketat. Tapi itu semua terserah kamu Nduk Ibu hanya pilih kan tempat les kalau kamu mau besok sepulang sekolah kita daftar. ”Sambil mengusap punggung anaknya.
"Apa aku ikut aja ya biar dapat kesibukan ,nilai plus nya biar aku bisa lupain Gege. Karena bagaimana pun juga aku gak bisa mendapatkan nya, apa lagi sekarang dia masuk pesantren kalau dia jadi abdi ndalem pasti dijodohkan dengan ustadzah muda yang cantik, pintar, serta solehah. Dan apa lah daya ku ini hanya seorang kaleng Khong Guan isi rengginang”Batinnya .
“Kok malah ngelamun sih Nduk, udah ayo makan kamu belum makan malam kan?.”
Shilla tersadar lalu menganggukan kepala mengikuti Ibunya dari belakang. Saat tiba dj meja makan ternyata Ayahnya belum tiba disana.
“Ayah makan yuk, ” Ajak Utari sedikit berteriak.
“Dalem zaujati, ini Ayah udah disini”Jawab Juan berada di tangga. Utari terkekeh melihat suami nya yang begitu santai padahal jam sudah menunjukkan pukul 9 malam.
“Yah boleh sih romantis, tapi apa gak ingat anak mu ini masih jomblo loh kasihan sedikit lah ya kan. ”Timpal Shilla.
Juan terkekeh sambil menarik kursi lalu mengusap pelan kepala sang anak. “Ingat Nduk kejarlah cita-cita mu dulu masalah jodoh itu Tuhan yang atur”.
“ Aku mau nya oppa Korea Selatan Ayah”.
...Juan menghela nafas pelan menyikapi kemauan anaknya yang agak diluar nalar. ...
“Ternyata diluar dugaan BMKG ya Bu”.
"Dia bercanda tuh Yah, soal nya Ibu tau dia ngarepin siapa hehe." Seraya menyiku lengan anaknya.
Utari terkekeh menanggapi pernyataan tersebut karena diam-diam ia sudah tau jika anaknya menyukai salah satu teman sewaktu SMP.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 80 Episodes
Comments
thor
mendarat 2 kopiii, semangat terus yaa beb💗💐🤗
2024-06-22
1
Birru
hihi keluarga yang harmonis🩶
2024-05-30
1
Birru
isi banjar kak😭
2024-05-30
1