“Udah-udah ayo kita makan nanti malah kemaleman lagi. ” Ajaknya lalu mengambilkan makanan ke piring suami nya, sedangkan Shilla ingin mengambil sendiri jadi Utari menurutinya saja.
... Setelah makan malam selesai Shilla membantu ibunya untuk membereskan dan mencuci piring. Sampai selesai semua baru ia kembali ke kamar. Jam menunjukkan pukul 10 malam matanya masih enggan terlelap sampai ia bolak-balik ke kanan ke kiri hasilnya tetap nihil. ...
...Dia meraih handphone lalu melihat akun instagram miliknya terdapat satu notif pengikut baru serta ada beberapa like postingan nya juga. ...
...Shilla membuka akun tersebut dan terlihat masih baru dan satu foto akun tersebut menjadi petunjuk. Foto bersama yang tadi sore ia ambil, berfikir sejenak mencari tau apa kah orang yang tadi itu mencari tau tentang dirinya. ...
“Eleh biarkan saja lah kalau bosan pasti berhenti, palingan dia itu hanya penasaran. Eh eh siapa nih.”Gumamnya lalu melihat ada notif dm masuk.
“Haha sana dm sampai kau bosan pun gak akan aku buka, gak jelas nih orang, ”Timpalnya lagi. Lalu menarik selimut sampai tak terlihat kepala nya. Akhirnya ia terlelap dalam tidur.
Keesokan harinya.
...Jam menunjukkan pukul 6 pagi ia sudah siap dengan seragam lengkap, tinggal sarapan lalu berangkat. Seperti hari biasanya ia akan diantar sekolah oleh Ibunya karena sambil mengurus dokumen pendaftaran yang kurang kemarin. Shilla berharap sekolah baru dengan suasana baru akan membuat nya senang. ...
...Setelah menempuh perjalanan kurang lebih 30 menit ia akhirnya sampai. Tertulis jelas nama sekolah dipapan SMK TUNAS MUDA. Saat tiba diparkiran ia turun dari mobil bersama ibunya juga. Perlahan melangkah kan kaki menyusuri koridor, ada beberapa manik mata memandang dirinya seperti orang aneh. Mungkin karena Shilla mengenakan hijab yang hampir menutup setengah seragam nya dan berjalan dengan ibunya yang terlihat styles walau memakai jilbab. ...
“Ibu gak salah masukin aku ke sekolah ini?, ini banyak yang beda keyakinan sama aku Bu. ”Ujarnya.
...Utari menghentikan langkah nya tiba-tiba lalu menghadap ke arah putrinya tersebut “Gak papa ya Nduk disini bagus pendidikan nya ada banyak ekstrakurikuler juga. Insya Allah akan baik-baik saja. ”Menenangkan anaknya....
...Menganggukan kepala nya pelan lalu kembali mengikuti ke mana ibu nya pergi. Ruangan pertama adalah ruangan kepala sekolah ada banyak persyaratan yang diberikan sekolah namun dengan tegas dan tenang Utari meminta agar anak nya tak perlu melepaskan hijab. Dan mengajaknya saling menghormati serta menghargai keyakinan orang lain. ...
“Baiklah Ibu jika anak Ibu masih mau berhijab silahkan saja asal itu semua tidak menganggu seluruh pembelajaran di sekolah kami. Terima kasih Ibu telah percaya dengan sekolah kami untuk membimbing anak Ibu. ”Menjabat tangan Utari diiringi senyum keduanya.
...Kedua nya keluar diiringi kepala sekolah, Utari langsung pulang sedangkan Shilla diantar ke kelas oleh kepala sekolah. Jantung nya terus berdegup kencang sepanjang jalan koridor. Tak terasa mereka telah sampai di kelas, Shilla masih menundukkan kepala nya lalu perlahan ia angkat kepala dan melihat ke sekeliling. Dengan senyum tipis ia menyapa seisi kelas, tubuh nya sedikit gemetar. ...
“Mari duduk disini, ”Ajak seorang gadis yang berhijab seperti dirinya,seraya menepuk bangku kosong disamping nya. Perlahan melangkah ke bangku tersebut. Dengan senyum kikuk ia membalas jabatan tangan dari teman baru nya.
“Hay Shilla, kamu siapa namanya?”.
“ Hay juga aku Eni, semoga dapat berteman dengan baik ya. ”Dengan senyuman yang mengembang, Shilla balas senyuman manis itu.
... Pembelajaran tengah dimulai dengan tenang ia mendengarkan yang dijelaskan oleh guru atau biasa di panggil miss. Tak terasa jam istirahat telah berbunyi, semua murid berhamburan keluar kecuali Eni dan Shilla yang masih santai dikelas. ...
“Ke kantin yuk En”.
“ Enggak deh aku bawa bekal sendiri hehe, kamu kalau mau ke kantin ayo aku antar. ”
...Shilla menggelengkan kepala entah mengapa ia tidak nafsu makan kali ini. Eni menghela nafas panjang lalu mengajak Shilla ke taman sekolah agar rasa penak nya hilang. ...
“Mungkin kamu masih merasa asing disini tapi percaya lah kalau sudah lama dan terbiasa semua akan sama seperti sekolah biasanya” Jelasnya di sepanjang koridor. Shilla mengangguk paham ia merasa kembali mengingat saat-saat pertama kali ia sekolah di Wonosobo.
...Seperti sekolah biasanya namun hanya beberapa anak saja yang akrab dengan nya karena dulu ada circle geng waktu dia SD di Wonosobo. Semenjak ketuanya itu pindah baru lah semua murid mau akrab dengan nya. ...
“Eh kok malah ngelamun, hati-hati nanti kerasukan haha. ”Tukas Eni yang menyadarkan lamunan Shilla. Keduanya kembali melanjutkan langkah menuju taman.
“Disini banyak yang chines ya aku baru nggeh”.
Tersenyum tipis “Iya awalnya aku gak mau sekolah disini tapi mau gimana lagi kan. Setelah aku amati ternyata pendidikan disini memang bagus. "
Kringgg… .
...Semua bergegas ke kelas untuk mengikuti pelajaran ke 2 , Shilla mengikuti Eni karena baru Eni yang akrab dengan nya. ...
...Waktu terus berjalan dengan cepat kini jam sekolah tengah usai Shilla menunggu jemputan di halte sekolah. Sambil menunggu ia mendengarkan musik mengunakan earphone namun tiba-tiba hujan turun deras lagi. Dan Utari terjebak macet sehingga sedikit telat menjemput Shilla. ...
...Terlihat mobil berwarna putih melaju dengan kecepatan tinggi berhenti tepat dihadapan Shilla. “Astaghfirullah Ibu kok ngebut banget”Teriaknya saat Utari membuka jendela mobil. Utari hanya memperlihatkan barisan giginya yang rapi lalu mengajak Shilla masuk ke mobil. Shilla masuk lalu mencium punggung tangan Ibu nya diiringi senyuman manis. ...
“Maaf ya Ibu telat jemput tadi macet, gimana sekolah kamu hari ini?."
“Gak papa Bu, alhamdulillah lancar dan aku punya temen baru juga ."
...Ditengah perjalanan manik mata Shilla menangkap sosok cowo kemarin sedang berjalan ditengah guyuran hujan dengan payung yang ia bawa. ...
“Shilla kita mampir ke butik bentar ya ini Bu Inas chat katanya ada pesenan gaun nikah untuk minggu depan. "
“Iya gak papa Bu , aku siap menemani hehe. "
...Saat tiba di butik terlihat ada mobil berwarna hitam terparkir didepan butik, segera keduanya turun dan langsung menemui tamu. Utari menyapa nya dengan ramah sambil memperkenalkan diri berlanjut ia kenal kan beberapa disain yang ia gambar. Serta rekomendasi beberapa model dan saran yang baru. Utari juga mendengar kan ide dari klayen, yang meminta disain anggun dengan kesan islami. ...
“Emm gimana kalau ini di padu dengan tile nanti bagian atas nya kita kasih kaya lengan brukat yang bisa dipasang copot. Jadi nanti 1 gaun bisa untuk akad dan resepsi. Nanti tambahkan efek gradasi dari lampu yang kita pasang. Untuk warna gaun sesuai permintaan berwarna pink muda gimana dengan usulan saya? .” Ucap Shilla perlahan.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 80 Episodes
Comments
Teteh Lia
memang butuh waktu buat beradaptasi..
2024-06-25
2