Davian baru saja sampai dirumahnya, setelah memarkirkan mobil dia langsung masuk ke dalam rumah, rasa letih dan penat dia rasakan, dia melepaskan kemejanya dengan kasar dan melemparkan begitu saja.
Davian menepuk pipinya beberapa kali, menyadarkan dirinya dari pikiran pikiran negatif tentang kelanjutan hubungan nya dengan Andini.
"Masuk." ucap Davian setelah mendengar ketukan di pintu kamarnya.
"Ada tuan Abas di depan menunggu tuan Dav." ucap pelayan dengan sopan.
Davian mengangguk kemudian berdiri menuju kamar mandi untuk membersihkan dirinya dulu sebelum bertemu dengan pamannya Abas.
"Maaf sudah membuat paman menunggu." ucap Davian sopan setelah menyalami pamannya dan langsung duduk sofa depan pamannya.
"Paman yang minta maaf mengganggu waktu istirahat mu."
Perawakan tuan Abas yang tinggi tegap dengan badan yang masih bagus karena rajin olahraga seolah tidak menunjukkan usianya yang sudah beranjak senja.
"Ada apa Paman datang ke rumah Dav tanpa mengabari Dav terlebih dahulu?" tanya Davian dengan rasa penasaran, tuan Abas hampir tidak pernah datang tanpa memberitahu Davian kecuali ada hal penting dan mendesak.
"Silahkan tuan." Asisten tuan Abas menyerahkan map kepadanya dan kembali berdiri di sebelah tuan Abas.
"Map apa itu?"
Davian bergumam sendiri, dia sudah menyiapkan jawaban apabila pamannya menawarkan posisi di perusahaan nya, sudah beberapa kali tuan Abas berusaha membujuk agar Davian mau menempati posisi penting di perusahaannya.
"Bacalah Dav!" ucap tuan Abas dengan suara ringan.
Perlahan Davian mengambil map di depannya, dan membukanya, dia masih terlihat tenang dan santai tanpa memikirkan apa yang ada di map itu.
"Apa ini?"
Surat keterangan kepemilikan saham di perusahaan Jaya group.
"Apa maksudnya ini?" gumam Davian setelah mengetahui isi dari surat yang diberikan oleh tuan Abas.
"Maaf Paman, maksudnya apa Davian tidak mengerti paman?" ucap Davian kebingungan setelah membaca surat yang ada di dalam map.
"Beberapa kali paman menawarkan posisi di perusahaan paman tapi kamu selalu menolaknya, sekarang paman ingin menawarkan posisi di Jaya group, kamu bantu paman mengawasi perusahaan itu, saham paman cukup besar di sana." ucap tuan Abas menjelaskan.
Davian menatap lurus sosok orang yang sudah dianggap sebagai ayah olehnya, dia berfikir tawaran pamanya apa ada hubungannya dengan masalah dirinya dengan keluarga tuan Wisnu.
"Maaf Paman." Davian memberi jeda sejenak sebelum melanjutkan ucapannya "Bukannya saya menolak paman, tapi saya masih ingin fokus mengembangkan usaha saya selain itu saya merasa belum begitu kompeten untuk menepati perusahaan besar dengan posisi tersebut."
Tuan Abas menghembuskan nafas berat dan menyenderkan punggungnya di sofa
"Paman sebenarnya sudah tahu jawaban mu Dav, tapi apa tidak bisa kamu bantu paman?" ucap tuan Abas sambil menatap Davian dengan tatapan memohon.
"Sekali lagi maafkan Dav paman, suatu saat Dav yang akan datang kepada paman untuk membantu paman jika Dav merasa Dav sudah siap dan mampu." ucap Davian dengan tegas, tuan Abas mengangguk dan berdiri.
"Baiklah, paman tunggu saat itu datang Dav." ucap tuan Abas berlalu keluar rumah Davian.
Davian sedang tiduran diatas ranjangnya, pikirannya masih memikirkan Andini, dia bahkan langsung melupakan tentang posisi yang di tawarkan pamannya di perusahaan milik tuan Wisnu.
Davian memandang layar ponselnya yang berdering, terdapat nomor asing disana, Davian menyeritkan dahinya berfikir sebelum mengangkat panggilan itu.
"Halo" ucap Davian setelah mengangkat telfon.
"Dengan Davian?" suara laki laki di ujung sana.
"Iya betul, dari mana?" Jawa Davian.
"Saya David." Davian terdiam sejenak memikirkan siapa David, apakah dia mengenalnya.
"Kakak Andini." ucap David yang langsung menyadarkan Davian dari pikirannya.
"Oh iya kak, ada apa kak David?" tanya Davian dengan bimbang, tidak pernah David menelfon Davian sebelumnya.
"Besok kamu ada waktu untuk bertemu?" tanya David.
"Bisa kak." ucap Davian menyanggupi.
"Baiklah, kita bertemu di restoran X di jam makan siang!" lanjut David.
"Baik kak."
Setelah David memutuskan panggilan telfonnya Davian berpikir ada hal apa David memintanya bertemu, bahkan selama dia mengenal dan berpacaran dengan Andini hanya beberapa kali mereka bertemu dan saling sapa saja tanpa ada obrolan.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 89 Episodes
Comments
Radin Zakiyah Musbich
awesome ❤️❤️❤️
ijin promo thor 🙏
jgn lupa baca novelku dg judul "AMBIVALENSI LOVE" 🍭🍭🍭
kisah cinta beda agama,
jgn lupa tinggalkan jejak dg like and comment ya 🙏😁
2020-10-30
0