"Turuti papa, kamu putri kesayangan papa, papa akan selalu memberikan apa yang papa bisa berikan untuk melihatmu bahagia" ucap tuan Wisnu dingin.
Tubuh Andini bergetar, dia tertunduk sambil mengepalkan tangannya, dia merasa marah, tapi tidak bisa mengeluarkan amarahnya.
Andini mengedarkan pandangannya ke setiap orang yang ada disitu seakan mencari seseorang yang mau membelanya, Niko Kakak tertua Andini menganggukkan kepala seakan berkata.
"Kakak akan bantu bicara dengan papa, kamu diam saja jangan buat masalah."
Sedangkan David kakak kedua Andini cuek saja melihat adiknya memandangnya seakan dia tak peduli dengan masalah yang dihadapi Andini, disisi lain nyonya Lisa menundukkan kepalanya menahan air mata agar tidak jatuh dan dilihat Andini.
"Pah, apa tidak bisa di pikirkan lagi masalah perjodohan Andini?" Niko membuka suara berusaha membantu Andini.
Tuan Wisnu menatap tajam Niko, tuan Wisnu bukanlah orang yang bisa merubah pendiriannya apa lagi dibantah walaupun oleh anaknya.
"Urus saja urusanmu Niko, biar Andini jadi urusan papa!" tegas dan penuh penekanan ucapan tuan Wisnu yang membuat Niko tercekat tidak bisa mengeluarkan suaranya, tuan Wisnu berdiri meninggalkan ruang keluarga yang sudah di penuhi suara tangis Andini.
- - -
Andini terdiam termenung menatap wajahnya di depan cermin meja rias di kamarnya
"Maaf Nona, tuan David menunggu nona di ruang kerjanya." suara Bu Nani kepala pelayan di rumah tuan Wisnu menyadarkan Andini dari lamunannya.
"Ada apa?" tanya Andini tanpa berpaling melihat ke arah suara yang entah kapan datangnya karena tidak terdengar langkah kakinya.
"Saya tidak tahu Nona, tuan David hanya meminta saya untuk memanggil Nona."
"Baiklah." ucap Andini seraya beranjak dari duduknya.
Andini berjalan menuju ruang kerja David yang berada di lantai satu, banyak tanda tanya di kepala Andini, David kakaknya orang yang sangat cuek bahkan jarang berbicara dengan keluarganya tiba tiba memanggilnya.
Andini berdiri di hadapan kakaknya yang masih sibuk memeriksa tumpukkan berkas di hadapannya.
"Duduklah." ucap David dengan suara dingin,
Andini langsung duduk di kursi depan David tanpa menjawab atau sekedar bertanya hal yang akan di sampaikan David, dia diam melamun menunggu David yang masih sibuk dengan pekerjaannya.
- - -
David Kusuma Atmaja putra kedua dari Wisnu Kusuma Atmaja, seorang yang sangat dingin kepada siapapun, dia memiliki perusahaan sendiri yang sudah cukup besar, dia orang yang sangat di segani oleh rekan bisnis dan juga keluarganya, bahkan tuan Wisnu sendiri segan kepada David, tuan Wisnu hampir tidak pernah mengatur apapun yang menyangkut kehidupan David, dia membangun usahanya tanpa bantuan dari tuan Wisnu, sedangkan perusahaan tuan Wisnu kini dijalankan oleh Niko anak tertuanya.
"Sedari kecil aku tidak pernah melihatmu menangis, karena kamu selalu mendapatkan apa yang kamu mau."
Andini tersadar dari lamunannya sesaat setelah mendengar ucapan David, dia menatap kakak laki lakinya yang selama ini dia rasa tidak peduli dengan dirinya.
"Aku selalu diam dan tak pernah mencampuri urusanmu karena aku selalu melihat senyum dan tawa bahagia mu." ucapan David membuat Andini bingung, Andini masih berusaha mencerna kata kata dari David.
"Apa yang kamu mau?" tanya David yang dibalas ekspresi kebingungan dari Andini.
"Maksud kakak?" tanya Andini dengan ekspresi bingung dengan kata kata David.
David menatap Andini dengan tatapan yang berbeda, dia menatap Andini dengan tatapan penuh kasih sayang tidak seperti biasanya menatap dengan tatapan dingin, Andini menyadari hal itu menjadi semakin bingung dengan kakaknya.
"Kamu tahu wanita yang kakak sayangi selain mamah?" Andini langsung menggelengkan kepalanya.
"Kamu Andini, gadis kecil yang selalu kakak sayangi dan selalu kakak jaga walau kamu tidak tahu itu." Andini meneteskan air mata mendengar ucapan dari David.
"Sekarang apa yang kamu inginkan agar kakak tidak melihat kesedihan di wajah mu lagi?"
Andini berusaha menguasai dirinya, dia terkejut mendengar penuturan David
"Aku tidak mau dijodohkan kak, aku mau bahagia dengan lelaki yang menyayangi ku dan aku sayangi!" Andini berkata sambil menitihkan air mata.
"Jadilah anak manis di depan papa seperti biasa, Kakak akan membantumu." Andini langsung berdiri berjalan memutari meja dan memeluk kakak laki lakinya itu.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 89 Episodes
Comments
Radin Zakiyah Musbich
up yg banyak kak... ❤️❤️❤️
ijin promo 😀
jgn lupa mampir di novel dg judul "AMBIVALENSI LOVE" 🎉🎉🎉
kisah cinta beda agama 🍦🍦🍦
jgn lupa tinggalkan jejak ya 🍦🍦🍦
2020-10-18
0
Lalu Kusnendar
seru jg nih
2020-09-15
0
Bunda Aqazam
seru ya punya kakak, oalagi cowok🥰
2020-09-10
0