Ketika tiba di wilayah kota kerajaan, Danny dan Cecilia melihat-lihat suasana kota tersebut. Bangunan tinggi dan besar ada dimana-mana, masyarakat golongan atas yang memakai baju modern ditemani dengan penjaga pribadinya sedang berjalan-jalan. Riuh aktivitas sibuk para warga membuat Danny merasa sedikit pusing.
"Aku baru pertama kali pergi ke kota seumur hidupku."
"Sama Tuan."
"Eh?"
"Selama ini tinggal di hutan, menghemat energi sihir dibanding tinggal dengan sihir penyamaran."
"Cecilia...."
"Ya Tuan?"
"Apakah ada efek samping dari penggunaan sihir penyamaran ini?"
"Jika menggunakan sihirnya secara berlebihan penggunanya akan merasa pusing."
"Kebetulan aku merasakannya sekarang...."
"Uuuh."
Danny merasa hal-hal disekelilingnya berputar.
"Tu..tuan?"
"Sebaiknya tuan hentikan sihirnya!"
"Bagaimana caranya?"
"Tuan tidak tahu?"
"Jentikkan jari tangan sebanyak sepuluh kali tuan."
Setelah Danny melakukannya, pusingnya mereda.
"Huuuh, ini lebih baik..."
"HEI!"
"?"
"Eee.. Cecilia kamu tidak mengenakan jubahmu?"
"Tuan, jubah saya telah rusak di hutan...."
"Ya ... am ... pun...."
Danny menoleh ke belakang dan melihat penjaga kerajaan sedang menghampirinya
Danny memegang tangan Cecilia dan mulai berlari.
"TUNGGU!"
Danny berlari melalui gang-gang sempit dengan tujuan untuk mengecoh penjaga kerajaan tersebut. Namun tak disangka bukannya terkecoh penjaga kerajaan tersebut malah muncul di depan gang yang akan dilalui Danny dan Cecilia, Danny menutupi Cecilia dengan baju lebarnya.
"Halo Tuan Penjaga, hari yang indah ya?"
"Iya, kalau diperha- tunggu jangan mengalihkan pembicaraan!"
"Apakah kalian pendatang baru?" tanya penjaga itu.
"Ya tuan penjaga, kami berasal dari desa."
"Kalau begitu, sesuai prosedur kerajaan setiap pendatang di kerajaan timur harus diperiksa terlebih dahulu."
"Tapi, kami hanya berasal dari desa Tuan, kami tidak mempunyai apa-apa untuk diperiksa." Danny berusaha mencari-cari alasan.
"Tetapi tetap saja, pendatang baru harus mematuhi aturan kerajaan ini."
Penjaga Kerajaan tersebut mulai mendekati Danny dan Cecilia, Keadaan begitu tegang karena jika pihak kerajaan tahu ada seorang elf maka pasti akan ditangkap untuk diperiksa. Ketika Prajurit hendak Memeriksa Danny tiba-tiba pengumuman kerajaan berkumandang.
"SELURUH PRAJURIT DAN PENJAGA KERAJAAN DIHARAP BERKUMPUL DI AULA ISTANA."
"Ah, maaf aku harus segera pergi."
Penjaga kerajaan tersebut langsung berlari meninggalkan Danny dan Cecilia
"Hahhh...." Danny menghela nafas lega
"Gawat tadi kalau sampai ketahuan."
"Benar Tuan."
"Tuan, kondisi saya sudah pulih, biar saya saja yang menggunakan sihir penyamaran."
"Kau yakin?"
"Ya Tuan"
------------------------------------
Sementara itu di dalam ruangan aula kerajaan timur, Raja Tarnatos mengumpulkan Prajurit dan Penjaga kerajaan untuk mendiskusikan sesuatu.
Yang kemudian menjadi Tangan Kanan Raja Timur ada tiga orang dengan kemampuan khusus, mereka adalah
Sang Bijaksana Erei
Sang Pembangun Chart
Sang Penghancur Zelo
Raja Tarnatos mulai menyadari bahwa penyerangan yang dilakukan iblis mulai dilakukan.
Erei memulai percakapan.
"Tuan Tarnatos, ras iblis sudah memulai penyerangannya di desa jauh dari kerajaan ini."
"Apakah ada tanda-tanda kehidupan disana?" Tanya sang raja.
"Tidak ada Tuanku."
Zelo mengomentari peristiwa tersebut.
"Mereka menghancurkan sebuah desa hanya untuk kesenangan mereka saja? Keterlaluan!"
"Ini berarti sebagai peringatan kepada kita, bahwa ras iblis memang berencana memguasai dunia." Chart menambahkan
Raja Tarnatos memulai kembali perkataannya
"Ya, aku juga sudah dengar, penyerangan iblis juga sudah terjadi di gurun selatan, kini daerah tersebut menjadi kekuasaannya."
Salah satu prajurit ikut berbicara.
"Salah satu dari pasukan elite selatan juga menjadi korban atas penyerangan tersebut."
Sang Raja mengambil keputusan.
"Ini tidak boleh dibiarkan--"
DUAR!!!
"A..apa itu?"
Seketika itu juga terdengar suara ledakan di daerah kota kerajaan.
"Yang Mulia, gawat kota dekat kerajaan diserang penyihir!" Kata salah seorang prajurit
"Apa?!"
"Yang Mulia, biar saya saja yang mengurus kejadian ini."
"Baiklah, Zelo kuserahkan masalah ini padamu! prajurit dan penjaga yang lain segera evakuasi warga ke tempat yang aman!"
"Siap yang mulia!"
--------------------------
Danny dan Cecilia yang tengah berada di sekitaran kota mendengar ledakan yang sama
"A ... apa itu?"
"Sepertinya kota ini akan diserang tuan"
"Diserang?!"
"Ya, sepertinya penyihir kelas tinggi yang sedang menyerang kota ini."
"Pe...penyihir?!"
Seketika itu juga Danny mengingat kejadian yang telah menimpa dirinya di desa tempat kelahirannya.
"Apa yang harus kita lakukan tuan?"
"Kita akan segera menuju kesana!"
"Kita bantu selamatkan warga yang berada di sekitar lokasi tersebut!"
Danny dan Cecilia bergegas menuju tempat kejadian tersebut tak jauh dari lokasinya sekarang.
-----------------------------
Kehancuran yang telah terjadi, bangunan megah dan rumah-rumah hancur, api berkobar dimana-mana.
Masyarakat berlarian menyelamatkan nyawanya masing-masing.
Terlihat seorang anak kecil yang tengah merangkul ibunya.
"Ma...mama...."
"Elis, kau ha..harus...tet..ap..hidup."
"Mama, jangan tinggalkan aku...."
Prajurit kerajaan segera bergegas menyelamatkan anak tersebut, namun nyawa ibunya sudah tidak tertolong.
--------------
Ketika sampai dilokasi Zelo tidak melihat siapapun kecuali bangunan yang rusak serta api yang berkobar besar. Tiba-tiba dari arah belakang muncul panah sihir api tepat mengarah ke belakang kepalanya namun dengan mudah dapat dihindarinya.
"Hooo, menarik juga kau ini."
Zelo melihat penyihir wanita sedang mengapung diantara hancurnya bangunan kota.
"Sebaiknya kau pergi dari sini."
"Kau belum mengetahuiku?, akulah sang penyihir terhebat Olivia, aku juga yang telah menghancurkan desa yang berada di luar kerajaan ini."
"Aku tidak peduli siapa kau, jadi kau dalang di balik semua ini, kau harus menerima akibatnya."
Munculah palu besar dalam genggaman Zelo hendak menyerang langsung penyihir tersebut dengan cara melompati udara, namun seketika itu juga berhasil ditahan menggunakan sihir penghalang.
"Kau takkan pernah bisa menembus penghalang ini, hihi."
"Sepertinya begitu." Raut mata Zelo menatap tajam pada sang penyihir antah berantah yang telah menghancurkan kota itu.
Tiba-tiba munculah bayangan Zelo yang berada di sisi belakang penyihir tersebut hendak menyerang dua arah.
BRAK!
Sama seperti sebelumnya serangan Zelo tidak mengenai Olivia, namun Zelo tidak melihat sihir penghalang apapun, serangan palunya hanya seperti menabrak udara yang keras saja.
"Apa kau pikir aku datang tanpa persiapan?"
Olivia menghempaskan Zelo hanya dengan sentilan jarinya, hempasannya begitu kuat hingga bangunan yang disekitarnya ikut rusak parah.
"Seluruh tubuhku ini telah terlindungi oleh sihir, serangan fisik apapun takkan pernah mempan padaku."
Zelo yang berada di reruntuhan bangunan keluar dengan luka yang sedikit.
"Jadi kau menggunakan Resistensi kekuatan fisik ya."
"Tapi aku juga bisa menggunakan sebagian kekuatan sihirku." Zelo mulai memfokuskan kekuatan sihirnya demi memgimbangi penyihir yang merepotkannya ini.
Tubuh Olivia mulai terseret kebawah, seperti gravitasi yang hendak menjatuhkannya kebawah, saking kuatnya gravitasi tersebut bagian bawah tanah diatas Olivia retak dan menimbulkan lubang yang sangat dalam. Namun dalam ketenangannya Olivia tidak terpengaruh sedikitpun oleh tarikan sihir yang begitu kuat hendak menyeretnya kebawah.
"Jadi seranganmu tadi tidak hanya serangan fisik, tetapi juga menggunakan sihir penjebak ya."
"Kekuatan sihirmu ini seperti pijatan pundak bagiku."
Seketika itu juga Olivia menetralkan sihir gravitasi tersebut dan tarikannya pun berhenti. Tiba-tiba Zelo mengeluarkan darah yang begitu banyak dari mulutnya.
"Haaah ...haaahhh...."
"Jadi sihirmu ini berpengaruh juga padamu ya."
"...."
Menatap penyihir dengan keinginan kuat untuk mengalahkannya, matanya penuh dengan tekad yang kuat, tulus, berani mengambil resiko.
"Aku suka tatapanmu," kata sang penyihir
"Mungkin kita akan bertemu lain kali, mungkin saat itu juga kau akan menemui ajalmu."
"Sampai jumpa...."
Olivia meninggalkan Zelo dengan luka parah diantara puing-puing bangunan, ia terluka dibagian dalam tubuhnya sehingga mengakibatkan ia pingsan untuk sementara.
Ketika sampai dilokasi, Danny dan Cecilia meliat pria muda besar yang sedang berada di puing-puing bangunan lalu segera membawanya ke pusat kesehatan kerajaan.
Serangan yang dilakukan Olivia menegaskan bahwa ras iblis telah berkembang jauh lebih kuat dibanding dengan para manusia.
***
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 567 Episodes
Comments
Sang M
Thor jgn berpihak yg adil aja. jgn berpihak ke para iblis... kok menang trus iblis nya. apa kau salah satunya ......?
2022-02-27
2
DIKUTUK CUMI JADI CUMI 🍁
buset ksatria tertinggi kerajaan itu pun sampe kalah. semangat terus kak
2020-10-30
1
Evi Lestari
mampir
2020-06-01
1