Percakapan antara Danny dan seorang perempuan elf itu dimulai.
"Apa ini baik-baik saja?" Danny mengkhawatirkan bila ia akan segera pergi dari sini.
"Maksud tuan Danny?"
"Kita akan segera masuk ke pedesaan dan tak lama lagi ke pusat kota untuk mencari informasi."
"Kamu pastinya tidak akan bisa secara terang-terangan berjalan berjalan dengan penampilan seperti itu." Danny melihat telinga panjang Cecilia akan menarik perhatian orang-orang.
"Ah, iya saya mengerti tuan."
"Saya bisa menggunakan sihir penyamaran serta penghilangan jejak...." Ujar Cecilia sembari melipat tangannya.
"Namun kedua sihir tersebut tidak akan saya gunakan sampai keadaan mendesak." Lanjutnya.
"Saya memiliki jubah panjang, dan itu cukup untuk memyembunyikan tubuh dan wajah saya."
"Kamu juga harus belajar bahasa manusia agar bisa berinteraksi dengan mereka." Danny sama sekali tidak tahu mengapa ia bisa berbahasa Elf padahal rasanya dia sendiri sedang berbicara seperti biasanya.
"Jangan khawatir tuan, saya bisa cepat beradaptasi di lingkungan yang baru."
"Baiklah, persiapan sudah selesai, mari berangkat." Ajak Danny, mereka akan segera menjalankan perjalanan mereka.
-------------------------
Danny dan Cecilia mulai berjalan menuju desa terdekat, namun saat dalam perjalanan ia dihadang oleh sekelompok binatang buas.
"Tuan, ada yang tak beres."
Danny melihat ke arah Cecilia, "Maksudmu?"
"Disekitar sini terdapat sihir yang begitu kuat," ujarnya sembari mengacungkan tangan untuk merasakan aura di sekitarnya.
"Apa itu artinya ada yang mendalikan para binatang ini?" terka Danny.
"Sepertinya begitu."
"Cecilia... apa kamu bisa bertarung?"
"Saya akan berusaha-"
"AAAAAAH!"
Belum Cecilia menyelesaikan perkataanya harimau besar dengan taring yang besar telah menerkam tangan kiri Danny.
"Sihir Alam: Angin Penyerang!"
Angin yang begitu kuat dan besar menghempaskan harimau tersebut
"Tu... tuan tidak apa-apa?"
"Yah, setidaknya lengan kiriku belum putus sepenuhnya."
Melihat keadaan Danny yang bersimbah darah, Cecilia memutuskan untuk menggunakan seluruh kekuatannya.
"Tuan.. sebaiknya tuan mundur"
Sembari melepaskan jubah yang menutupinya, ia mulai merapalkan mantra
"Sihir Alam: Berkumpul!"
Pengumpulan energi sihir yang dilakukan Cecilia menghantarkan partikel hijau bercahaya yang muncul dari pohon, binatang dan hal lain yang berhubungan dengan alam seketika itu juga Cecilia melepaskan kekuatan tersebut kepada kumpulan binatang buas dan karena dipaksa menelan sihir alam yang begitu besar, para binatang buas hancur seketika dengan bersimbah darah.
"Hah....hah." Cecilia nampak kelelahan setelah menggunkan sihir miliknya itu.
"Cecilia kau tak apa-apa?"
"A..aku baik-baik saja tuan."
"Akhirnya KUTEMUKAN!" Suara asing yang berasal dari hutan yang mengerjutkan merka berdua
"Siapa kau!? Keluar!" Teriak Danny
"Hihihi ..."
Muncul dari arah kegelapan hutan seorang pria tua yang menggenggam bola sihir, dengan tatapan buas dan mengerikan.
"Mau apa kau?!" Danny segera mundur kebelakang, ia tengah menopang tubuh Cecilia yang tengah lemas karena telah mengeluarkan kekuatan berlebihnya.
"Ras elf yang telah lama punah, KUTEMUKAN!"
"Kau bisa kujual dipasar gelap dengan HARGA YANG TAK TERNILAI!!"
"HAHAHA ...."
Kakek tua asing penuh uban yang ekspresinya begitu mengerikan seakan akan merebut segala sesuatu di depan matanya sendiri.
"Hey! kakek apa kau terpengaruh sesuatu?"
"Satu-satunya yang mempengaruhiku adalah kau yang MENGGANGGU!"
Danny yang sedang menopang Cecilia dihempaskan dengan sihir angin yang kuat hingga terhempas jauh kedalam hutan.
"TUAN DANNY!"
"Nah saatnya kau ikut denganku hihihi ..."
Danny masih sadar dengan apa yang telah terjadi pada dirinya.
"Sa...sakit..."
"Hah?!"
Melihat keadaanya, lubang besar yang terukir di perutnya.
MATI MATI MATI MATI MATI
AKU PASTI MATI APA YANG HARUS KULAKUKAN?
AKU HARUS BERGEGAS MENYELAMATKAN CECILIA!
MANA MUNGKIN AKU SELAMAT KAN?
LUKA SEPERTI INI TIDAK AKAN BISA DISEMBUHKAN
APA YANG HARUS KULAKUKAN?
"Sebaiknya kau tidur dulu elf manisku...."
"A..apa... ja..jangan"
Dari tangan kakek tua itu muncullah sebuah lingkaran sihir kecil berwarna merah, ia mengarahkannya pada wajah Cecilia dan itu membuatnya tidak sadarkan diri.
"Aku akhirnya menemukannya, ini pencapaian sejarah TERHEBAT HAHAHAHA ..."
"Hah-"
Belum selesai ia tertawa, ia dipukul dengan tepat diwajah yang mengempaskannya ke pohon besar dengan keras.
"...Uuuuh." Hempasan tubuh kakek tua pada pohon besar itu pun bahkan sampai menimbulkan bekas tanda begitu kuatnya kekuatan pukulannya.
Pria tua itu melihat seorang pemuda yang berdiri tegak dengan pakaian berlubang di dadanya.
"Hah?! Bagaimana mungkin kau masih hidup?"
"Aku telah membuat lubang besar di perutmu!"
Kakek tua itu tidak percaya akan apa yang tengah dilihatnya saat ini, tubuhnya mulai bergemetar kecil.
"Ya, aku tahu dan rasanya sakit sekali..." Danny memegang sendiri perutnya, namun tidak ada lubang lagi di tubuhnya, hanyalah robekan bolong pakaiannya sendiri.
"Makhluk apa kau ini?!"
"Aku tidak tahu, yang pasti aku masih ada sekarang untuk menghentikanmu."
Danny mengangkat tangannya, memfokuskan pikirannya dan seketika menghancurkan bola sihir pria tua yang masih berada dalam genggamannya.
"Hiiiii ...." Kakek tua itu bergidik ngeri, ia sampai tersungkur ke bawah karena ketakutan dengan pria aneh yang telah bangkit kembali itu.
"Kek, jika kakek masih ingin hidup kusarankan karek pergi dari sini ...."
"DA.. DASAR MONSTER!" Katanya sambil berlari terhuyung-huyung ke dalam hutan.
Melihat Cecilia tergeletak ditanah ia segera membawanya ke desa terdekat.
---------------------------------
Cecilia bangun dari tidurnya, melihat ia berada di sebuah rumah tua yang sudah sedikit lapuk. Ia melihat Danny sedang tertelap dikursi dekat tempat tidurnya.
"Apa tuan Danny yang menyelamatkanku?"
"Tapi ...." Cecilia memegang kepalanya sendiri, ia berusaha mengingat apa yang terjadi sebelumnya.
"Ah Cecilia kamu sudah sadar ya?" Danny bangun dan tersenyum lega ketika melihat Cecilian telah bangun.
"Tu..Tuan." Cecilia hanya bisa keheranan dengan kejadian ini, tapi ia ingat akan kejadian sebelumnya.
"Apa lukamu sudah sembuh?" tanya Danny.
"Saya sudah mendingan tuan, efek sihir yang dikenakan padaku sudah berangsur-angsur hilang."
"Syukurlah."
"Apa Tuan yang menyelamatkanku?"
"Bisa dibilang begitu."
"Tapi waktu itu yang saya rasakan energi kehidupan tuan sudah tidak ada lagi."
"Ya, sepertinya kejadiannya terulang lagi ...."
"Tapi, apa tuan baik-baik saja sekarang?" Cecilia sebenarnya masih belum memahami kejadian yang dialami oleh Danny.
"Jangan khawatir, tubuhku sekarang sudah sehat total kok."
"Tunggu, kalau ini didesa berarti saya sudah ketahuan seorang elf?" Cecilia memegang wajahnya sendiri dengan perasaan khawatir
"Aku sudah menggunakan sihir penyamaran padamu seharusnya akan baik-baik saja," ucap Danny.
"Bahkan Tuan Danny bisa menggunakan sihir tersebut...."
"Tuan bisa segalanya ya ...." Cecilia kagum dengan kemampuan Danny yang hebat itu.
"Hah? tidak kok yang penting sekarang kita harus berterima kasih kepada kepala desa serta warga yang telah menerima kita disini."
"Baiklah Tuan."
Danny dan Cecilia pergi keluar rumah tersebut, ternyata rumah yang ditempatinya adalah rumah kosong milik kepala desa tersebut, suasana didesa begitu ramai dan tentram, para warga yang sedang menjalankan aktivitasnya masing-masing, anak-anak yang sedang berlarian.
"Pak kepala kami sangat berterimakasih atas peetolongan bapak menerima kami."
Orang tua sekitar umur tujuh puluh tahunan berpakaian sederhana dengan raut wajah keriput namun masih terpancar semangat yang membara dari dalam dirinya.
"Sama-sama anak muda, aku harap kalian bisa menemukan tujuan kalian didepan."
"Satu lagi, jika kalian berpasangan sebaiknya cepat menikah, itu lebih baik."
Danny dan Cecilia kaget mendengar perkataan kepala desa tersebut, Danny melihat muka Cecilia berubah kemerahan.
"A.. kami tidak menjalin hubungan seperti itu kok pak," ucap Danny pelan.
"I..iya pak." Cecilia mendukung
"Oh, haha kalau begitu, aku doakan perjalanan kalian selanjutnya agar kalian bisa lebih beruntung."
Setelah berpamitan dengan warga desa Danny dan Cecilia meninggalkan desa tersebut.
"Tuan, selanjutnya kita mau kemana?"
"Aku pikir, kita harus pergi ke ibu kota kerajaan." Jawab Danny, ia punya rencana selanjutnya untuk ke depannya.
"Kita akan pergi ke Guild dan mengumpulkan uang untuk membeli peralatan bertempur." Jelas Danny
"Tuan kalau boleh saya tahu, darimana tuan mendapatkan pedang itu?"
Danny memegang pedang yang disarungkannya itu.
" Oh,Ini.. Pemberian yang kudapat dari seorang warga yang baik hati didesa."
"Katanya pedang ini pembawa keberuntungan, karena sudah tak dipakaimya lagi, memberikannya padaku."
"Oh begitu."
"Cecilia, aku mau bertanya sesuatu."
"Apa tuan?"
"Bagaimana kamu bisa selamat dari klan iblis?" Danny penasaran akan hal itu.
"Umur ras lain selain manusia memang sangat panjang, tapi saya berbeda sepertinya saya reinkarnasi dari nenek moyang elf saya." jawab Cecilia.
"Berarti umurmu belum ratusan tahun?"
"Ya tuan."
"Ras elf yang hendak dibasmi klan iblis menggunakan sihir teleportasi sehingga berpencar ke seluruh penjuru Hello." Patricia mulai menjelaskan tentang rasnya sendiri.
"Apa para iblis tidak mengetahuinya?"
"Para elf menggunakan sihir penyamaran agar rencananya tidak diketahui para iblis, sekaligus menyembunyikan keberadaan kami dari para manusia."
"Apa sihir penyamaran sehebat itu?" tanya Danny.
"Ya, seharusnya hanya ras elf yang bisa menggunakannya, itupun harus belajar hingga bertahun-tahun untuk menguasainya."
"Kenapa kamu tidak menggunakan sihir tersebut ketika menolongku?"
Danny berpikir bahwa seharusnya Cecilia menyamarkan saja bentuk fisiknya itu padanya juga, namun ternyata ia tidak melakukannya.
"Firasat saya mengatakan bahwa tuan orang baik." Ucap Patricia sambil tersenyum.
"Firasat ya...."
"Terima kasih Cecilia telah mempercayaiku."
"Ya Sama-sama tuan."
"Mari kita saling membantu dalam perjalanan kita ya?"
"Baik!" Senyum Cecilia menegaskan bahwa ia gadis yang ramah namun kuat.
***
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 567 Episodes
Comments
Solar Lardi
mantap 👍😀👍👍
2023-11-05
0
Ketut Landra
bb
2021-02-19
0
Sofyan Muchtar
kok panggilan di elf kepada Danny masih pakai TUAN ya ..lucu aja
2021-02-05
2