Kembali ke kedalaman Hutan Bintang Jatuh.
Pagi yang cerah terlihat 2 wanita beda generasi, sedang berkutat di dapur dan dentingan sendok dan wajan berbunyi membentuk harmonisasi dan terbawa hembusan aroma asap wangi yang menggiurkan.
Canda tawa bahagia sungguh membuat para manusia serakah dan dengki kelaparan untuk membunuh kedua ibu dan anak itu.
Celoteh sang anak terus menggoda sang ibu, sang ibu terlihat seperti udang dan kepiting yang akan jadi sarapan pagi ini.
"Ibu, ada 2 Aura kekuatan besar sedang menuju ke sini, ucap Lin Mey ditengah-tengah menggoda ibunya.
"Biarkan saja, mereka guru ibu, pasti mereka sudah mendengar masalah kita di istana, ucap Xin Xia.
"Mari kita sambut mereka kalau begitu, ucap Lin Mey.
"Murid, Xin Xia, menyapa guru berdua.
"Lin Mey Putri ibu Xin Xia, menyapa kakek dan nenek Guru ", ucap Lin Mey dan hendak berlutut.
"Hormat kalian kami terima, tapi mohon, Dewi Phoenix Agung untuk tidak berlutut di hadapan kami yang rendah ini", ucap Cou Lan dan Ying Ying dan berbalik berlutut kepada Lin Mey tapi Aura Lin Mey menahannya.
"Kalian adalah Guru dari ibuku, dan kalian lebih tua dariku, sudah selayaknya aku memberi penghormatan kepada kalian", ucap Lin Mey.
"Tapi Dewi, kami tidak pantas untuk menerima penghormatan dari anda, tubuh kami akan hancur dan tidak bisa bereinkarnasi, itu adalah sumpah kami sebagai Klan Pelayan", ucap Ying Ying yang badannya telah bergetar dan keringat dingin sudah mengalir di punggungnya.
"Baiklah, saya belum mengingat semua aturannya, harap kakek dan nenek mengerti, dan saya akan tetap menghormati kalian sebagai bagian terpenting didalam hidup ibuku, ucap Lin Mey.
"Terimakasih Dewi Agung, ampuni kami jika telah melakukan kekeliruan saat melatih ibumu", ucap Cou Lan yang tak berani menatap wajah Lin Mey.
"Tidak masalah, itu berarti kakek dan nenek sangat menyayangi ibuku, dan mulai saat ini hingga sebelum aku kembali ke istana Phoenix, jangan pernah memanggil saya Dewi Agung, panggil Nona Muda Lin, ini perintah, ucap Lin Mey tegas, karena dia tahu ke dua guru ibunya tetap akan memanggilnya Dewi Agung.
"Baik Dewi, maksudnya Nona Muda", ucap kedua orang itu.
Sementara Xin Xia kebingungan dengan tingkah kedua gurunya, Xin Xia tidak pernah melihat kedua gurunya ketakutan seperti itu, saat ketemu Dewa Phoenix Salju saja, kedua Gurunya terlihat sangat santai, tapi kenapa mereka menyebut Mey er Dewi Agung, ada apa ini, batin Xin Xia.
"Ibu nanti aku jelaskan semuanya", telepati Lin Mey ke Xin Xia
"Kamu harus menjelaskan nya nak, biar jantung ibu tidak jatuh dan menggelinding, ucap Xin Xia membalas telepati Lin Mey.
"Guru, mari masuk, kebetulan kami mau sarapan, ajak Xin Xia.
"Kalian sarapan saja, kami sudah sarapan sebelum kesini, ucap Cou Lan, merasa tidak layak makan bersama Lin Mey
Namun sayang lambungnya tidak berkompromi dan memberikan bunyi genderang perang.
'Kakek, jangan sungkan, disini hanya ada kita saja, panggil aku Mey er atau Nak saja, biar Kakek dan nenek tidak canggung, tapi tidak apa-apa, kalau kalian tidak mau, Mey er akan sedih, dan Biar Ayah Leluhur yang datang menghibur ku, ucap Lin Mey.
Blaaar... Jedeerr
Seketika kalimat Lin Mey bagai petir di siang bolong, menghantam sepasang suami istri itu.
"Baiklah Nak, kakek dan nenek akan ikut sarapan dengan kalian, ucap Cou Lan terbata-bata.
"Nah begitu dong, sekarang mari kita sarapan", ucap Lin Mey dan langsung menyantap masakan mereka.
"Xia er, kami kesini mengantar hadiah khusus dari Guru kami, ini sebagai ucapan terimakasih karena sudah melahirkan dan merawat Mey er, yang saat ini merupakan Dewi Agung dari Ras Phoenix, dan sejatinya Mey er adalah Reinkarnasi Ratu Agung Ras Phoenix pertama", ucap Cou Lan.
"Guru, apa maksudnya ini, Klan kami adalah Pemuja Dewi Agung Ras Phoenix Ungu, dan ini hal yang tidak masuk akal, dan kalau benar demikian, Mey er ku secara tidak langsung kalian bilang bukan Putriku, aku mengandungnya 9 bulan penuh dengan kesendirian, tolong jangan ambil putriku", ucap Xin Xia dengan airmata yang tidak bisa dia bendung.
"Kamu ini berpikir terlalu jauh, Mey er tetaplah putrimu, dan tidak ada satupun yang akan mengambil nya darimu, awalnya memang mau di ambil, tapi Mey er sendiri menolaknya, dan meminta Jiwa Dewi Agung kami, agar secara bersama mengatasi seluruh masalah yang ada, juga mengakui mu sebagai ibu, hadiah ini sebagai ucap syukur karena sewaktu kamu mengandungnya, kamu merawatnya dengan penuh cinta kasih, hingga Jiwa Dewi Agung kami nyaman bersama Mey er dan juga bersama kamu", ucap Cou Lan.
"Bersyukur lah, kami Ras Phoenix selalu menghargai orang yang berbuat baik kepada kami, lihatlah apa kami berdua tidak menyayangi mu ? atau apakah kami memaksamu tinggal dan berlatih dengan kami ? Ras kami memang angkuh dan arogan, tapi hal itu berlaku kepada siapapun yang berbuat sewenang-wenang", ucap Ying Ying.
"Ibu, Mey er sampai kapanpun tetap lah ibuku, dan Mey er sampai kapanpun tetaplah Putrimu, tidak ada harta yang mampu menggantikan ibu di hidupku, itu semua karena ibu melahirkan ku dengan penuh cinta dan kasih sayang", ucap Lin Mey.
"Lihatlah, walau Ayah tidak perduli denganku dan juga ibu, tapi namanya tetap ku pakai, karena apapun dia, tetaplah ayahku selama dia tidak berlaku jahat sama ibu', ucap Lin Mey.
"Kamu adalah alasan tetap bertahan dari apapun, jangan pernah melupakan ibu saat kamu bepergian", ucap Xin Xia.
"Itu sudah pasti, ibu adalah penyemangat ku, tapi mohon maaf dalam beberapa hari kedepan Lin Mey ada tugas, mungkin agak lama baru bisa kembali", ucap Lin Mey.
"Berapa lama Mey er disana, tanya Xin Xia.
"10 tahun waktu daratan para Dewa, anggaplah Mey er berkelana, dan menambah pengalaman", ucap Lin Mey.
"Kerjakan tugasmu dengan cepat dan kembalilah dengan cepat, ibu akan menunggu kamu di Daratan para Dewa., karena kalau disini, ibu harus menunggu mu 1000 tahun, dan itu sangat lama" jawab Xin Xia mencoba mengerti tugas putrinya.
"Terimakasih Bu, ibu berangkat saja dulu ke Daratan Dewa, bagaimana? Tanya Lin Mey.
"Tidak sehari sebelum kamu berangkat baru ibu kembali, tapi apakah kamu tidak mau bertemu Ayahmu terlebih dahulu? tanya Xin Xia.
"Mey er rencananya hari ini ingin menemuinya, jika para Klan pendukung itu mau menghadang dan menolak ku, hari ini juga aku bereskan", ucap Lin Mey.
"Ibu ikut, ibu mau menjemput Pelayan ibu di istana, dia yang membantu merawat mu, apa kamu masih ingat", ucap Xin Xia.
"Bibi Yen Yen, ya sudah ibu tunggu saja disini, bersama Kakek dan nenek, biar Mey er sendiri yang jemput ayah dan bibi Yen Yen.
"Mey er, sebaiknya jangan dulu tampil, nanti akan ada gejolak yang tidak baik untuk rakyat, jemput saja ayah dan pelayan ibumu, kakek tahu kamu bisa melakukannya tanpa ada yang tahu? Ucap Cou Lan.
"Baiklah kek, tunggu sebentar paling hanya 15 menitan aku sudah kembali, saat ini di dunia luar pas malam hari, jadi waktunya tepat", ucap Lin Mey.
"Pergilah dan hati-hati, ucap Xin Xia.
Dalam sekejap Lin Mey sudah menghilang, tanpa meninggalkan Aura, membuat Cou Lan dan Ying terkejut juga Xin Xia.
"Xia er, tugasnya akan ke luar dari lingkaran Seluruh alam Nirwana, secara Garis Darah, dia akan menjemput putrinya yang sudah milyaran tahun lalu bereinkarnasi, dan ini reinkarnasi nya di Bumi, ya Alam itu di sebut Bumi, tujuan putrinya bereinkarnasi disana karena dia berpikir Dewi Agung akan bereinkarnasi di sana, jadi secara ikatan darah itu tugas dia sebagai seorang ibu yang datang menolong anaknya", ucap Cou Lan memberi penjelasan.
"Aku mengerti, mungkin aku belum terbiasa, karena selama 10 tahun, kami tak tak pernah berpisah, Ucap Xin Xia.
"Pasti kamu akan terbiasa, oleh karena itu, leluhur kami memberikan kamu kekuatan, begitu juga suami kamu itu, karena Lin Mey meminta kepada Leluhur Phoenix agar menjaga kalian dan pastikan kalian aman, Mey er berniat meminta ayahnya melepaskan statusnya sebagai Kaisar dan pergi bersama mu ke alam Dewa agar kamu tidak kesepian", ucap Ying Ying menambahkan.
"Putra mahkota belum bisa di andalkan, dia masih terlalu muda, ucap Xin Xia.
"Itu urusan Klan bangsawan yang selama ini merongrong kekuasaan suami kamu, para Raja sudah tahu, dan mereka akan memberontak di kemudian hari pada putra mahkota yang sekarang, dan Lin Jun putra teman mu, adalah kandidat yang cocok, dia juga jenius, kami Klan Kuno Ras Phoenix dan Naga, sudah sepakat di masa depan Lin Jun yang akan menjadi Kaisar, dan 7 Raja dari 7 Kerajaan sudah siap, tinggal tunggu kesiapan Lin Jun, ucap Cou Lan.
"Baiklah kalau begitu, tolong bantu saya agar suami ku mau ikut denganku ke Daratan Para Dewa, biar dia untuk sementara tinggal di dalam Ruang Jiwa milikku untuk berlatih", ucap Xin Xia.
"Tenang saja, dia pasti akan meninggalkan Kekaisaran ini, jika dia butuh waktu, berikan dia waktu 3 hari untuk berpikir", ucap Ying Ying.
Di istana, saat ini suasana sedang makan malam bersama, dan Lin Mey saat ini sudah berada di paviliun Selir tempat dia tinggal dulu, Yen Yen masih setia merawat paviliun itu.
"Bibi Yen, apa kabar? sapa Lin Mey dengan sopan sesuai ciri khasnya kepada orang yang lebih tua.
"Ya ampun Tuan Putri, kapan datang dan mana Nyonya Selir Xin? tanya Yen Yen.
"Saya datang sendiri, menjemput bibi, juga ayah Kaisar, ibu akan membawa bibi pergi dari sini apa bibi mau? tanya Lin Mey.
"Bibi hanya hidup sendirian, bibi sudah bersumpah untuk melayani Nyonya dan Tuan Putri, ucap Yen Yen.
'Berkemas lah, cukup beberapa lembar pakaian pribadi, pakaian pelayan tinggalkan saja, ucap Lin Mey .
Selesai menjemput Yen Yen, Lin langsung merobek ruang dan tiba di kamar pribadi Kaisar, yang kebetulan sedang berganti pakaian Kebesarannya, yang di bantu Yang Bin.
Tanpa banyak basa-basi, Lin Mey langsung memasukkan mereka berdua ke Cincin Semesta yang sudah di sempurnakan Sang Leluhur Phoenix Fenghuang.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 44 Episodes
Comments