3. Penghancur

Mama Rea begitu kaget saat Barra tiba - tiba saja mendorong tubuh Bella ke bawah hingga wajahnya hampir mengenai Kedua kaki Jovita.

"Apa yang kau lakukan?! "

"Kau benar - benar pengganggu! Bawa dia pergi! " Ucap Barra hingga beberapa pelayan datang dan membawa Mama Rea pergi dari sana.

"Cepat Cium kedua kakinya! " Sambung pria itu menginjak punggung kecil Bella.

Melihat hal itu, Jovita tersenyum dalam hati begitu senang. Karena dia tak bisa menunjukkan dirinya yang sesungguhnya. Menjadi wanita lemah lembut dan seolah - oleh menjadi yang paling tersakiti.

Dengan terpaksa, Bella mencium kedua kaki Jovita. Setelah selesai, Barra kembali menarik tubuh Bella dan menghempaskan tubuhnya.

"Bawakan makanan dan juga wadah air hangat untuk Jovita! Kau harus mencuci kedua kakinya nanti! " Titah pria itu lalu setelah itu menggendong tubuh Jovita untuk menaiki tangga menuju kamar miliknya.

Sesampainya di kamar, Jovita mulai mengelus dada bidang Barra dan mencium bibir pria itu.

"Aku tidak menyangka dia orang nya. " Ucap Jovita duduk di atas pangkuan Barra.

"Maksud mu? " Tanya pria itu.

"Dia Bella, kan? Dia adalah teman ku saat aku masih SMA dulu. Seharusnya aku tidak heran, karena Bella sangat membenciku sejak aku SMA. Aku tidak mau berpikiran buruk tentangnya, tapi mungkin saja dia ingin membalas dendam padaku karena dulu aku selalu lebih unggul dari dirinya. " Mendengar ucapan Jovita membuat kemarahan pria itu semakin memuncak.

"Dasar wanita tidak tau malu! Dia benar - benar menjijikan! " Umpat Barra.

"Tapi sudahlah, lagi pula itu sudah terjadi. "

"Apa nya yang sudah! Dia sudah membuat mu seperti ini! Aku harus benar - benar memberi dia pelajaran! "

"Nanti saja. Sebaiknya sekarang kau tenang kan dulu pikiran mu, walaupun aku tak bisa mengandung anakmu, aku masih bisa melayani mu, kan? Aku benci mengingat kau juga meniduri wanita itu. " Ucap wanita itu menggigit bibir.

"Kau harus ingat sayang, aku menidurinya hanya untuk menyiksanya. Tidak lebih, jadi jangan marah. " Balas Barra mencium bibir Jovita lalu melepaskan satu persatu baju yang wanita itu gunakan.

Mereka bercinta begitu panas hingga permainan mereka terhenti saat mendengar suara ketukan dari arah pintu. Dengan wajah memerah Barra berjalan ke arah pintu dan membukanya. Pria itu semakin marah saat melihat Bella sudah berdiri di depan pintu kamar mereka dengan membawa makanan dan sewadah air hangat.

Tanpa mengatakan apapun, Barra melempar nampan berisi makanan yang Bella bawa dan menumpahkan air hangat itu ke arah Bella.

"Wanita sialan! Beraninya kau menggangguku! " Ucap Barra dengan geram.

Bella menyeka wajahnya yang terkena air lalu menatap Barra. "Kau yang menyuruh ku untuk membawakan itu semua. " Balas Bella dengan tatapan penuh kebencian.

"Kau—! "

"Barra! Sudahlah, aku sudah tidak tahan.. Ayo cepat kemari sayang.. "

Mendengar suara manja dan mengalun dari dalam kamar itu membuat Bella semakin mengepalkan kedua tangannya.

"Kau selamat hari ini! " Ujar pria itu langsung menutup pintu kamar dengan kencang.

Jovita! Setelah menghancurkan masa depan ku, kau juga menghancurkan hidupku! " Gumam Bella berjalan pergi dari sana dengan salah satu kaki yang pincang karena terkena goresan dari piring yang pecah.

Setelah membereskan pecahan piring, Bella langsung pergi menemui ibunya yang di kurung di dalam kamar miliknya.

"Tolong keluarkan ibuku! Jangan kurung dia seperti ini! " Ucap Bella pada para pelayan yang ada di sana.

"Tuan menyuruh kami untuk membawanya. Jadi kami tak bisa mengeluarkan dia. Tolong jangan asal memerintah kami! " Ucap salah satu pelayan dengan sinis.

"Dia hanya meminta kalian untuk membawanya! Bukan mengurung nya! "

"Sudahlah! Jangan banyak bicara! Memangnya kau siapa disini berani memerintah kami, hah?! Kau hanya di anggap pemuas nafsu Tuan saja selama Nyonya Jovita Koma! Sadar posisi mu! " Sinis pelayan itu semakin kesal.

"Kau sendiri seorang pelayan! Tapi kau berani berbuat lebih dari pangkat mu! Keluarkan ibuku! Atau berikan kunci nya padaku! Biar aku yang membuka nya sendiri! "

"Ada apa ini ribut - ribut! " Seorang wanita paruh baya datang menengahi keributan mereka.

"Ini Emma, wanita ini memaksa saya untuk mengeluarkan Ibunya. Padahal Tuan sudah menyuruh kami untuk membawanya. " Adu pelayan itu pada Emma, yang di ketahui sebagai kepala pelayan di sana.

"Dia hanya menyuruh mereka untuk membawa ibuku! Bukan mengurungnya! Emma, tolong keluarkan ibuku! Ibuku tidak memiliki salah apapun hingga berhak kalian perlakukan seperti ini! " Balas Bella berderai air mata.

"Tuan hanya menyuruh mu membawanya? " Emma bertanya pada pelayan itu.

"Be-benar Emma. "

"Lantas, dari mana wewenangmu untuk mengurung nya? " Pelayan itu terdiam.

"Tuan hanya menyuruh mu membawanya bukan mengurungnya! Berani sekali kau melanggar perintah Tuan! Memangnya kau siapa disini?! Ingat posisi mu! " Ujar Emma dengan tajam, membuat pelayan itu menelan ludah kasar.

"Berikan kunci nya! "

Pelayan itu langsung menyerahkan kuncinya pada Emma, lalu menyerahkannya kembali pada Bella. Wanita itu langsung membuka pintu dan memeluk Ibunya.

"Mama! "

"Bella! Baju mu basah sekali, Nak! Kakimu! Kaki mu juga kenapa bisa terluka seperti itu?! " Teriak Mama Rea Syok melihat keadaan Bella, apalagi salah satu kaki Putrinya terlihat terluka dan mengeluarkan darah.

"Tidak papa, Ma. Emma, terimakasih. " Ucap Bella pada Emma, yang hanya di jawab anggukan oleh wanita itu.

"Ayo bubar! " Titah Emma yang membuat para pelayan itu pergi dari sana.

Entah kenapa, walaupun Tuannya mengatakan Bella adalah wanita jahat. Emma sama sekali tak bisa melihat itu semua di dalam diri Bella. Wajah wanita itu terlalu tulus dimatanya, bahkan Bella terkesan baik dan juga wanita yang lembut. Itu sebabnya Emma tak terlalu acuh tak acuh pada Bella.

Terpopuler

Comments

tri kutmiati

tri kutmiati

secara real"... apakah ada org yg sadis sot itu...bikin ceritanya yg nalar aja...bikin serem...

2024-06-23

1

Fu Jinlee

Fu Jinlee

Ceritanya terlalu seru sampai-sampai aku kehilangan akal. Lanjut terus thor!

2024-05-18

2

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!