2. Sadarnya Jovita

Happy reading!

***

Saat tengah menyiksa Bella, ponsel pria itu bergetar menandakan panggilan masuk. Dengan kesal Barra melihat ponselnya apalagi saat melihat nama Sang Asisten lah yang tertera. Namun kekesalannya berubah menjadi sebuah keterkejutan saat mendengar kabar yang selama ini begitu dia ingin dengar.

"Apa?! Jovita Sadar?! Baiklah, aku akan ke sana sekarang! "

Mendengar hal itu membuat Bella menoleh ke arah Barra. Pria itu buru - buru masuk ke dalam kamar mandi untuk mandi. Dia benar - benar sangat senang dengan kabar ini.

Bella turun dari ranjang untuk keluar dari kamar Barra. Namun karena kondisi tubuhnya yang terasa sakit dia jadi kesulitan untuk keluar. Jadi dia hanya bisa meringsut di atas lantai.

Saat akan sampai di depan pintu, Bella meringis saat merasakan kakinya di injak. Bella menoleh dan sudah melihat Barra berdiri di belakang tubuhnya dan menginjak betis kecil miliknya.

"Sekarang Jovita sudah sadar. Kau akan semakin berada di neraka, Wanita sialan! "

"Awh! " Sebelum memakai pakaian, Barra terlebih dahulu menendang tubuh Bella hingga tubuh wanita itu terpental pada dinding.

Bella menangis tertahan merasakan perut dan punggung nya yang terasa sakit.

***

Saat baru sampai di rumah sakit, Barra sudah di kejutkan dengan suara tangisan kekasihnya hingga membuat dia mempercepat langkah.

"Vita! " Barra masuk ke dalam ruangan Jovita lalu memeluk tubuh wanita itu.

Mendapat pelukan dari Barra, membuat Tangisan Jovita semakin kencang. Wanita itu memeluk tubuh Barra lalu meraung.

"Barra! Aku sudah bukan lagi wanita sempurna! Aku wanita cacat! Aku wanita cacat! " Jerit wanita itu.

Mendengar itu Barra menggeleng cepat dan berusaha menenangkan kekasihnya. "Tidak sayang! Kau tidak cacat! Kau sempurna! Kau selalu sempurna di mataku! " Jawab Barra semakin erat memeluk tubuh kekasihnya.

"Tidak! Aku wanita cacat! Aku tidak bisa memberikan anak untuk mu! "

"Tidak Papa sayang. Tenanglah, kau tidak perlu memikirkan hal itu sekarang. Kau baru saja sadar dari koma, kau harus banyak beristirahat. "

Setelah mendengar hal itu, Jovita menjadi lebih tenang. Wanita itu masih di dalam pelukan Barra lalu mendongak.

"Barra.."

"Yah? Kau butuh sesuatu, Hem? " Tanya pria itu lembut.

"Siapa, yang sudah membuat aku jadi seperti ini? " Pertanyaan itu sontak membuat Raut wajah Pria itu berubah. Tatapan kebencian langsung terhunus tajam dari kedua mata tajam nya.

"Wanita itu sudah mendapatkan pelajarannya sayang. Aku sudah menyiksanya secara perlahan lalu aku akan membunuhnya. Itu adalah balasan untuknya karena sudah membuatmu seperti ini. " Jawab Barra panjang sembari mengelus wajah Jovita.

"Tapi Vita, kau janji jangan marah padaku. " Sambung pria itu, membuat kening Jovita mengkerut.

"Ada apa? "

"Aku menikahi wanita yang sudah membuatmu seperti ini untuk mempermudah membalaskan dendam mu. " Ucapnya membuat Jovita begitu kaget.

"Apa?! Kau menikahi wanita itu?! "

Barra mengangguk pelan. "Tapi kau harus Tau Jovita, aku menikahinya karena aku ingin menyiksanya secara perlahan dan membunuhnya. Dia harus tau apa konsekuensinya jika berani membuat hidup mu seperti ini! "

Mendengar itu, Jovita menghela nafas dan kembali memeluk tubuh Barra. "Baiklah, Kau harus membalaskan dendam ku. Karena wanita sialan itu aku tak bisa hamil anakmu. Tapi awas saja jika kau mencintainya! "

Barra tersenyum. "Tentu saja tidak akan sayang. Aku sudah mengatakan kepadamu, kau wanita yang sudah menolong ku, maka hanya kau cintaku. "

Jovita tersenyum lalu mencium pipi Barra. Yang di balas ciuman bibir oleh pria itu. Terlihat sangat ganas hingga membuat Jovita kewalahan.

"Sayang, aku baru bangun dan kau sudah mau melahap ku? " Ucap Wanita itu dengan manja.

"Kau yang memancing ku. " Jawab pria itu dengan nafas memburu, lalu kembali mencium bibir Wanita itu yang langsung di balas olehnya.

"Aku mencintaimu. " Ucap Barra di sela - sela ciuman mereka.

"Aku juga—Umh!! "

***

Beberapa hari ini Barra jarang pulang ke rumah, karena pria itu tengah sibuk mengurus kekasihnya di rumah sakit. Bella tentu tak akan memperdulikan hal itu apalagi Mama Rea yang lega karena anaknya tak kembali di siksa.

"Barra pasti akan membawa Jovita kemari. Dia pasti akan semakin mempengaruhi Barra untuk menyiksamu setelah tau wanita yang Barra nikahi adalah dirimu. " Ucap Mama Rea menatap wajah Bella yang tengah mencuci piring.

Walaupun Bella adalah istri Barra, tapi dia tentu tak di perlakukan layaknya Nyonya. Karena dia hanya istri balas dendam dan akan di perlakukan bahkan mungkin lebih dari pelayan.

Mendengar itu Bella hanya bisa menghela nafas dan berharap dia akan segera pergi dari kehidupan mereka.

Namun tiba - tiba semua pelayan menjadi gaduh dan buru - buru pergi ke pintu utama. Mama Rea dan Bella yang bingung dengan apa yang tengah terjadi, memilih untuk menyusul dan melihat apa yang terjadi.

Mereka terkejut saat melihat para pelayan berbaris dengan rapih di depan pintu untuk menyambut ke datangan Barra dan juga Jovita. Melihat Bella, tentu saja Jovita juga sama - sama terkejut. Bahkan sangat terkejut.

Jadi.. Wanita yang sudah membuatku seperti ini, adalah Bella? Bahkan wanita tua itu juga ada disini! " Gumam Jovita sembari mencengkram lututnya kuat - kuat.

Barra mendorong kursi Roda yang Jovita pakai mendekat ke arah Bella dan berhenti tetap di depan wanita itu.

"Kau sudah membuatnya seperti ini, kau harus mencium Kakinya. " Titah Barra membuat Mama Rea membulatkan matanya kaget.

"Kenapa putriku harus melakukan hal itu! "

"Kenapa? Putrimu sudah menghancurkan masa depan kekasih ku!"

"Dan wanita itu sudah menghancurkan Masa depan putriku sejak dulu! "

"Ma! stop! "

Barra mengerutkan kening mendengar ucapan Mama Rea.

"Barra, sudah. Tidak perlu sampai seperti itu. " Ucap Jovita dengan nada lembutnya, yang malah membuat Mama Rea semakin muak dan sakit hati pada wanita itu.

Brak!!

"Bella! "

***

See you in the next chapter!!

Terpopuler

Comments

Raptor gamer

Raptor gamer

Jangan diam aja thor, para pembaca sudah gak sabar nih!

2024-05-17

2

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!