Terbentuk nya: Yukijima Athanoe.

Namae Wo Yobu Yo—LuckLife

00:08 ————————————— • ——————01:06

⏭ ▶ ⏮

“Jika kau ingin tahu apa itu kebahagiaan. Kau harus merasakan nya terlebih dahulu sebelum memutuskan apa itu.” —Yukijima Athanoe.

♠♪

Noe, Yukijima, Kubayashi dan beberapa polisi lainnya kini berada di sebuah Rumah sakit yang dekat dengan lokasi para korban. Semua ini keinginan Noe sendiri. Bahkan para dokter yang bekerja terkumpul di aula Rumah sakit. Bukan, hanya dokter kandungan dan dokter bedah.

“Semuanya sudah sesuai dengan keinginanmu bocah, sekarang mau apa?” ucap Kubayashi dengan nada meremehkan. Tentu, kenapa tidak? Noe hanya seorang anak berumur 16 tahun.

“Jangan terlalu sinis, dia masih anak-anak.” ucap Yukijima, namun, Ayolah ... Siapa yang mau percaya pada anak-anak?

Noe memasang pose berpikir, memandang dokter yang sudah di kumpulkan. Hanya ada 5 dokter. Dua dokter bedah dan tiga dokter kandungan.

Noe memandang ke arah pergelangan tangan para dokter, hanya satu dokter perempuan yang memakai jam tangan. Dokter itu memiliki rambut coklat dengan mata berwarna coklat yang sama dengan rambutnya. Jam tangan yang modis, harganya pasti mahal, apa dokter ini kaya?

“Berapa gaji kalian sebagai dokter?” tanya Noe pada para dokter.

Dokter-dokter itu kebingungan, tentu saja. Seorang anak kecil yang menanyakan gaji?

Kubayashi sedikit kesal, “Nak, kau ingin bermain atau menyelesaikan kasus?” gerutunya dan Noe tidak menggubris ucapan Kubayashi.

“Jawab Saja.” ucap Noe lagi.

“Eum, tidak banyak.” jawab dokter perempuan yang memakai jam tangan.

Noe manggut-manggut lalu melirik jam tangan dokter itu lagi. Noe lalu tersenyum tipis dan mendekati dokter perempuan itu.

“Siapa nama anda?” tanya Noe pada dokter itu.

“Arimata Rika ...” jawab dokter itu sedikit keheranan—Arimata.

Noe menaikkan sebelah alisnya, “Ah, Arimata-San, apa anda sudah punya anak?”

Semua orang yang mendengar pertanyaan itu terkejut, itu adalah privasi. Noe hanya tersenyum polos, ia berakting seperti anak kecil lainnya. Toh, dia hanya bertanya.

“Oi! Bocah! Apa yang kau tanyakan!” tegas Kubayashi dengan tampang marah.

“Ah, Iie, Daijobou desu ... Itu ... Aku belum punya anak. Suamiku meninggal satu tahun lalu.” ucap Arimata dengan tampang sedih.

“Oh, begitu ... Aku turut berduka cita.” ucap Noe.

Noe memasang pose berpikir. Bagaikan ada lampu yang menyala di kepalanya, sebuah deduksi muncul di otak kecilnya.

Noe mengangguk pelan, “Begitu ...”

“Hah? Apa maksudmu? Kau mau bilang pelaku nya sudah berhasil kau tebak?” tanya Kubayashi dengan nada sinis sedangkan Yukijima diam-diam tersenyum tipis.

“Benar,”

Semua orang yang ada di sana terkejut. Bagaimana bisa bocah berumur 16 tahun menyelesaikan kasus ini? Ayolah, siapa yang tahu kalau jiwanya itu seorang Reinkarnator?

“Pelakunya adalah wanita, karena berhubungan dengan rahim. Aku yakin, ia melakukan pembunuhan itu karena iri,”

Arimata yang melihat itu sedikit gemetar karena takut, “Sampai di ambil janinnya? Kejam sekali.” celetuknya dengan suara bergetar.

Noe yang mendengar itu mengangkat tangan nya lalu menunjuk ke arah Arimata, “Tentu saja kejam, karena pelakunya adalah kau, Arimata Rika.”

Semua orang terkejut kembali mendengar penuturan Noe. Kilatan tajam dan dingin ada di mata nya, membuat Arimata semakin bergetar.

“Apa maksudmu bocah? Apa deduksimu!” tegas Kubayashi.

“Noe, jangan main-main,” ucap Yukijima dengan kerutan di keningnya.

“Hah? Maaf, nak. Apa kau bercanda? Aku tidak mengerti apa yang kau katakan. Bahkan aku setiap hari berada di rumah dan rumah sakit.” ucap Arimata dengan suara bergetar menahan tangis.

Noe memasang senyum miring, “Biar ku ucapkan deduksiku—

—Semua lokasi korban dekat dengan rumah sakit ini. Semua korban adalah orang yang mampu, terbukti dari pakaian-pakaian korban yang modis. Mayat korban adalah ibu hamil yang janin nya di ambil. Bukan hanya itu, pelaku juga mengambil barang-barang mahal milik korban. Seperti korban ke-lima yaitu jam tangan. Apakah ada dokter yang memiliki gaji sedikit tapi mempunyai jam tangan mahal? Bahkan jam tangan itu sama dengan bekas yang ada di tubuh korban ke-lima.” Noe melirik ke arah jam tangan Arimata, sukses membuat semua pasang mata menatap ke arah jam tangan itu.

“Kau berkata: Sampai di ambil janin nya? Kejam sekali—

Sadarlah bahwa berita tentang pengambilan janin korban belum ada di berita manapun. Tapi, kau? Bagaimana kau tau?—

Seorang wanita yang di tinggal mati suaminya, depresi karena tidak mempunyai anak, lalu meluapkan depresinya dengan melakukan hal keji? Jahat sekali~” lanjut Noe dengan smirk nya.

Arimata sudah menangis, ia tidak bisa mengelak lagi sampai borgol sudah berada di pergelangan tangan nya.

“Anda di tahan karena telah melakukan hal ini,” ucap polisi yang memborgol tangan nya.

Namun Arimata terus memberontak, “Tidak!? Tidak!? Bukan aku!? Bukan!?”

DOR!

Mata Noe membulat sempurna ketika peluru pistol berada tepat meluncur ke arahnya. Tidak, ini bukan akhirnya.

'KEMATIAN KEMATIAN KEMATIAN KEMATIAN KEMATIAN KEMATIAN KEMATIAN KEMATIAN KEMATIAN.'

'tidak! Aku tidak ingin merasakannya lagi!'

Mata Noe tertutup, ia tidak ingin merasakan rasa sakit itu. Ia hanya ingin hidup, tapi kenapa dunia seperti tidak menginginkan nya? Apakah dosa nya terlalu besar? Dia hanya ingin membayar dosanya di sini.

“Nak! Apa kau tidak apa-apa!?” tegas suara yang sangat Noe kenal.

Noe membuka matanya dan yang ia lihat adalah peluru pistol yang berhenti hampir mengenai nya. Yukijima membawa Noe ke dalam pelukan nya. Itu adalah kekuatan Yukijima, Mengendalikan benda logam.

Noe memeluk Yukijima erat, “Apa itu ...” ucapnya dengan nada bergetar.

“Itu Bleid, ku. Apa kau baik-baik saja? gomen ...” ucap Yukijima sambil mengeratkan pelukan nya.

Noe sudah tau, itu kekuatan nya. Di dunia ini, dunia buku ini. Orang-orang tertentu memiliki Bleid. Bleid: kekuatan yang tidak di miliki manusia biasa.

Kubayashi yang melihat itu menghampiri mereka, “Apa kalian baik-baik saja?”

Yukijima menoleh ke arah Kubayashi, “Ya, Daijobou desu. Aku menghentikan pelurunya menggunakan Bleid, ku.”

“Syukurlah ... Aku tidak tahu jika Arimata punya pistol.” Kubayashi menghela nafas pelan.

Noe melepaskan pelukan nya, ia sudah sedikit tenang. Kubayashi mendekatinya lalu menyetarakan tingginya dengan Noe.

“Siapa namamu? aku berterimakasih padamu karena kau kasus ini selesai.” ucap Kubayashi dengan tersenyum. “Aku juga minta maaf telah membentakmu.” lanjutnya.

Noe tersenyum tipis, “Iie, namaku Atha—”

“Namanya Yukijima Athanoe.” ucap Yukijima memotong perkataan Noe.

Kubayashi yang mendengar itu sedikit terkejut dan begitu juga Noe, “Anak angkat, mu?”

“Ya, sebentar lagi,” jawab Yukijima dengan senyum tipis.

Noe yang mendengar itu loading, “He?—

HEEEEEEEE!?”

Flashback of

♥♪

... Aku tidak ingin kembali ke dunia asalku lagi.

Episodes
Episodes

Updated 35 Episodes

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!