"Gak tau, dari jam pertama dia gak masuk. Tuh ada tasnya doang."
"Ishh.. gak pernah berubah." Balas Citra kemudian pergi berniat untuk mencari Regan.
"Dasar cewek aneh, gak pernah di anggap sama Regan tapi masih aja nge deketin heran gue sama jalan pikiran lu Citra.." Gumam Dev melihat Citra yang sudah hilang dari pandangannya itu.
Citra terus mencari Regan, hingga ia teringat sebuah tempat yang di sukai Regan. Walau terkenal badboy namun sebenarnya Regan anak yang baik.
"Nah tuh dia kan ada di sana." Citra begitu senang bisa menemukan Regan, namun pria itu tengah tertidur sambil menutupi wajahnya dengan buku.
"Regan! Regan bangun jangan tidur di sini." Citra mencoba membangunkan Regan dengan menggoyangkan bahunya itu.
"Apa sih brisik! Bisa gak sih lu sehari aja gak ganggu gue."
"Kenapa sih lu tuh cuek banget sama gue, salah gue apa sama lu Gan? Perlakuan lu ke gue beda
banget saat lu ketemu Lisa."
"Ya beda lah nama lu aja beda."
"Ya tapi kenapa Gan?"
"Bukan urusan lu!"
Regan langsung bangkit dari kursinya meninggalkan Citra yang menatapnya begitu kesal.
Hari ini benar - benar semua orang membuatnya begitu kesal, hingga ia melewati parkiran sekolah ia pun di hadang oleh Bobby sang kakak kelas yang di takuti oleh semua siswa di sekolah ini.
"Woy! Bagi duit dong!" Ucap Bobby dengan entengnya.
"Ga ada."
“Alah anak orang kaya masa gak punya duit! Mana sini keluarin dompet lu."
"Kalau gue gak mau?"
"Wah Bob.. dia nantangin."
"Jangan sok jagoan lu di sini.!!"
"Gue di sini mau sekolah."
"Banyak bacot lu!"
Bobby terlihat begitu kesal dengan Regan namun Regan hanya diam menatap dingin ke arahnya hingga
Bobby pun mendaratkan satu pukulan tepat di perutnya, membuat Regan naik pitam emosinya yang sedari malam ia tahan akhirnya kini terlampiaskan.
"Oh lu mau main perang perangan sama gue? oke!"
"Bukk!!" Regan meninju hidung Bobby hingga mengeluarkan darah mereka berdua pun terlibat perkelahian hingga Citra dan Dev pun mengetahui itu, mereka langsung melapor pada guru piket.
"Eh Regan udah stop!" Lerai Citra dan Dev.
"Sorry ya gue semalam lagi emosi banget! Kebetulan ada lu jadi lu aja yang jadi pelampiasan gue!" Ucap Regan sambil mengelap darah segar yang ada di bibirnya, ia memandang tajam ke arah Bobby yang sudah terjatuh lemah di tanah hingga datanglah bu Sekar sang guru BK.
"Regan! Bobby! Masuk ke ruangan saya sekarang!"
"Bobby! Apa benar yang di bilang Regan kalau kamu meminta uang padanya?"
"Enggak bu."
"Jawab jujur atau saya telfon ke dua orang tua kamu!"
"Jangan bu.. iya saya lakuin itu."
"Bobby.. kamu gak boleh seperti itu! Kamu sudah kelas 12 berilah contoh yang baik buat adik kelas kamu, sekarang kamu pergi ke UKS bersihkan luka kamu bel pulang sekolah jangan lupa ambil surat panggilan orang tua."
"Dan kamu Regan.. kamu itu pintar nak, sangat pintar jadi tolong berhentilah seperti ini. Ubahlah sikapmu Regan." Ucap bu Sekar dengan lembut, ia tahu Regan sebenarnya anak yang baik ia tak nakal jika tak di ganggu.
Sikapnya yang terkesan nakal itu hanya tercipta ketika ia sedang emosi dan sebenarnya Regan hanya
ingin di dengarkan.
"Oh ya emangnya saya pintar ya bu?"
"Ayolah nak jangan seperti itu, kamu kan pandai memainkan piano. Bahkan tahun kemarin kamu membawa harum nama sekolah kita."
"Ah itu.. itu sih cuma hal biasa bu lagi kebetulan aja."
"Ibu gak mau marah - marah sama kamu, kamu di marahin malah makin jadi. Pulang sekolah ambil surat panggilan orang tua."
"Nah gitu dong kan selesai masalahnya, saya keluar dulu bu."
Sekar hanya bisa menggelengkan kepalanya melihat tingkah Regan yang seperti itu.
"Dari mana aja sih lu, sekalinya keluar malah ribut sama si Boby!" Gerutu Dev saat melihat Regan masuk ke dalam kelas.
"Perpus lah.. biarin setidaknya berkat dia emosi gue terlampiaskan."
"Hadehh.. kenapa lagi?"
"Gak apa apa. Mana buku lu gue pinjam."
"Nih udah gue siapin."
"Thanks brother.."
"Yoi.. eh lu di cariin Citra tuh."
"Ngapain sih tuh cewek aneh."
"Cinta kali sama lu."
"Idih.. buat lu aja."
"Jangan gitu, nanti benci jadi cinta gimana?"
"Serah lu!"
Dev hanya bisa tertawa melihat tingkah laku sahabatnya itu, ia juga sangat senang menggoda Regan. Walau Regan terkesan cuek tapi sejatinya ia tak pernah pilih kasih terhadap semua teman temannya.
Next...!
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 79 Episodes
Comments