Pagi ini jam menunjukkan pukul 06.00 namun Regan sudah berada di sekolah.
Ia selalu berangkat pagi hari karna menghindari saudara kembarnya itu. Disaat
Regi terbiasa di antar oleh Putra atau bahkan membawa mobilnya tapi tidak
dengan Regan, ia lebih senang berjalan kaki setiap hari walau jarak dari
rumahnya ke sekolah cukup jauh.
“Regan!"
Suara nyaring itu
terdengar memekikan telinga nya yang saat ini tengah berjalan melewati Aula
sekolah, Regan malas sekali maendengar suara itu siapa lagi jika bukan Citra.
Wanita yang selalu aja
sok akrab dengannya itu Walau Regan selalu berucap kasar padanya bahkan
mencampakkannya namun wanita itu tetap mengganggunya.
"Regan ih tunggu! Gue manggil lu tau!"
"Mau apa sih lu?Bisa gak sih sehari aja lu gak perlu ganggu gue?"Regan memberhentikan
langkah kakinya dan berdiri di samping Citra karna lengannya kini tengah ditahan olehnya.
Regan tau wanita didepannya ini tak kan pernah berhenti mengganggunya sampai ia menerima pertemanannya.
"Kok lu gitu sih sama gue? Gue cuma mau ajak lu sarapan pasti lu belum sarapan kan? Tapi.. tangan lu kenapa?" Tanya Citra yang melihat tangan Regan terluka, itu pasti luka saat semalam ia memecahkan beberapa foto di kamarnya.
"Gue udah sarapan, Dan jangan kepo!"Regan membalasnya dingin, ia begitu malas bersama makhluk yang satu ini. Citra memang di kenal siswi paling cantik dan ramah kepada siapapun semua pria akan terpikat oleh kecantikkannya ia juga terkenal pintar sama dengan Regan dan Regi.
Namun hal itu tak membuat Regan merubah sikapnya ia malah membenci gadis itu. Menurutnya Citra selalu
saja mengganggu aktifitasnya.
"Jawab dulu tangan lu kenapa? Ini kenapa gak di obatin sih?"
"Lepasin tangan gue!" Regan langsung menarik tangannya kemudian berjalan meninggalkan Citra sendirian dengan wajah masamnya.
"Kenapa sih lu gak bisa lihat gue ada Gan? selama ini gue bener - bener tulus mau berteman sama lu."
Citra kemudian berbalik arah menuju kelasnya dengan perasaan yang sedih, Regan selalu saja tak pernah
bisa menerima kehadirannya padahal ia sudah berusaha untuk selalu ada untuk Regan.
Suasana kelas belum begitu ramai, Regan langsung duduk di kursinya yang berada paling belakang. Ia
memandangi ke luar jendela melihat gumpalan awan putih ia sangat senang memandangi awan itu.
"Gan.. Apa yang lu lakuin semalam?"
Suara itu membuyarkan lamunan Regan suara yang paling ia kenal, Ya itu adalah Regi saudara kembarnya yang baru saja tiba namun Regi tak sekelas dengan Regan.
"Bukan urusan lu!"
"Jelas itu urusan gue, lu hancurin lagi foto keluarga kita kan?"
"Kita? Iya itu dulu sebelum lu rebut semuanya!"
"Tolong jangan kek bocah deh lu, dikit dikit ngambek dewasa dikit lah Gan!"
Ucapan Regi itu membuatnya sedikit kesal, namun ia berusaha untuk menahannya ia tak ingin berdebat pagi ini. Ia memilih meninggalkan Regi di kelasnya kemudian berlalu pergi menuju perpustakaan.
"Regan! Gak sopan lu!" Gumam Regi yang kesal dengan tingkah adiknya itu.
Kedatangan Regi ke kelasnya membuat mood nya pun berantakan, hingga ia berniat menghabiskan jam pelajaran pertama di perpustakaan.
Regan kemudian mengambil kursi yang terletak di pojok perpustakaan meraih sebuah buku yang berada di rak dekat kursinya kemudian mulai membacanya.
Bel istirahat telah berbunyi, kini Citra telah berdiri di depan kelas Regan berusaha mencari sosok pria yang tak pernah menerima kehadirannya itu. Namun nihil Regan tak kunjung menampakan dirinya.
"Eh Regan kemana?" Tanya Citra menghampiri Dev yang sedang bermain Mobile Legends di ponselnya. Dev adalah teman dekat Regan namanya adalah Devano namun ia hanya ingin di panggil Dev.
next...!
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 79 Episodes
Comments