Setelah kepergian Nana, Renata menatap kepergiannya dengan mata berembun menahan nafas dengan menekan dadanya yang terasa sesak. Dia tak menyangka persahabatannya akan seperti ini hanya karena Riyan menikah dengan Nadia dan malah berimbas pada dirinya padahal dia tak mengetahui apa-apa.
Renata kemudian melanjukan mobilnya menuju taman dimana dia biasa pergi jika sedang sedih atau merasa sendirian. Setelah menempuh perjalanan sekitar 30 menit akhirnya Renata sampai di taman yang selalu dia kunjungi. Dia mencari tempat duduk yang kosong dan sengaja mencari tempat yang agak sepi dari banyaknya orang yang sedang berkumpul di sana.
Di tempat lain Seorang pria berkacamata sedang menatap jalanan yang sedang ramai dari atas gedung mewah bertingkat itu, dia sedang berada di kantornya memandang mobil yang sedang melaju dengan kencang. Dia sampai tak menghiraukan sapaan seseorang yang memanggil namanya itu. "Mas Zaidan...!" Panggilnya dengan mendekat ke arah pria yang sedang melamun itu.
Tetapi tak di hiraukan nya.
"Kenapa malah melamun, apa yang sedang kamu pikirkan'kan Mas?" Tanya Wanita itu dengan memegang lengan pria berkecamata itu. Sedangkan orang yang dipegang itu tak bergeming sedikitpun, tapi wanita itu terus mengguncang tubuh pria dewasa itu. Dia mau tak mau terpaksa membalikkan tubuhnya menghadap wanita yang sedang menatapnya dengan intens.
"Kamu dari tadi datangnya, maaf aku tak mendengarnya.!" Jawab Zaidan dengan menatap wanita cantik dan anggun itu dengan sangat lekat. Wanita itu hanya tersenyum hangat dan tak menjawab apapun. Kemudian memberikan sebuah kotak hadiah untuk pria tampan dan rupawan itu.
"Ini kado dari Resty, dia sebenarnya ingin memberikan langsung kepadamu sebuah hadiah, tapi waktu itu dia tak sempat menemuimu, Makanya dia menitipkannya padaku dan sekarang aku memberikannya padamu...!" Jedanya. Kemudian Aisyah menarik nafas lelah dan melanjutkan perkataannya. "Aku harap kamu bisa membuka lembaran baru dengan menatap masa depan dengan seseorang, cobalah buka hatimu dan aku yakin dia akan bahagia ketika kamu menemukan sosok wanita yang baik."
"Asal kamu tau Ais, hal yang paling aku sesali adalah meninggalkan dia saat dia sedang membutuhkanku, padahal dia selalu ada di saat aku membutuhkannya. Tapi aku lebih memilih menyelesaikan pekerjaanku dari pada menemaninya."
"Itu semua sudah jalannya Mas, kamu harus ikhlas melepas Resty agar dia bisa tenang di alam sana. Waktu lima tahun bukan hal yang sebentar dan tak sepantasnya kamu berlarut-larut dalam kesedihan seperti ini. saatnya kamu membuka hati kamu, aku tak memintamu untuk melupakan Resty, biarlah Resty selalu berada di dalam hatimu."
"Tapi apa ada yang bisa seperti Resty Ais, aku tak akan menemukan sepertinya, dia adalah wanita yang sempurna dan tak pernah tergantikan oleh wanita manapun." Sela Zaidan tak suka akan perkataan Aisyah.
"Kamu jangan mencari wanita seperti Resty Mas, kamu nga akan dapat, tapi carilah wanita yang benar-benar menerimamu dengan tulus, Sepertinya wanita yang berada di kafe itu cocok untukmu." Ujarnya menggoda dan tiba-tiba mengingat Nana yang sedang berada di kafe itu.
"Maksud kamu Nana...!" Tanyanya dengan menatap lekat wanita itu. Aisyah yang mendengarnya hanya menganggukkan kepalanya dan menatapnya intens. "Aku nga mungkin sama Nana Ais, aku hanya menganggapnya sebagai seorang adik tidak lebih dari itu. Aku dan Keri sahabat dari dulu, nga mungkinlah aku bakal suka sama Nana, lagian aku mana mau punya Kakak ipar seperti Keri, bisa syok jantung aku setiap hari." Jawab Zaidan dengan yakin.
Husss,,, Ais menegur Masnya yang berbicara seenak jidatnya saja. "Kalau ngomong itu di jaga, jangan sembarangan kaya gitu. Ujar Ais memperingati Zaidan sedangkan orang yang ditegur nya hanya menitikkan bahunya.
Tok. tok. tok... Seketika terdengar suara ketukan dari luar, Zaidan yang mendengar itu kemudian membuka pintunya. "Riyan...!!! untuk apa kamu ke sini?" Tanya Zaidan bingung dan agak kaget, karena sekarang waktunya jam kerja tapi Riyan malah keluyuran dan malah sedang berada di kantornya. Padahal Zaidan yang dia kenal adalah laki-laki yang selalu mengutamakan pekerjaannya di atas segalanya.
"Aku lagi mumet...!" Jawabnya dan langsung duduk di sofa di ruangan tersebut. Riyan tak melihat atau memperhatikan wanita yang sedang menatapnya dengan lekat itu, dia hanya duduk dengan lesu sambil menghela nafas dengan berat. Bahkan Riyan mengira dia hanya berdua dengan Zaidan diruangan ini.
"Kamu tau kalau aku mau nikah?" Tanyanya dengan mendongakkan kepalanya ke arah Zaidan.
"Tau...! Jawabnya seadanya karena malas menanggapi hal yang sudah dia ketahui.
"Apa kamu tau kalau aku bakal nikah sama Nadia?" Tanyanya lagi dengan memperjelas perkataannya karena dia melihat Zaidan seperti tak menghiraukan nya, dia melihat Zaidan acuh tak acuh.
"Aku tau Riyan...!!! Emang kamu mau ngomong apa, langsung to the point aja?" Serunya kesal.
"Baiklah. Hubungan persahabatan aku dengan Keri sekarang menjadi renggang Karena pernikahanku dengan Nadia yang mendadak. Aku jadi tak enak hati dengan Keri andai saja waktu bisa diputar kembali aku tak akan melakukan hal se ceroboh itu." Jawabnya lesu.
"Memangnya apa yang terjadi sehingga membuat kalian tiba-tiba menikah seperti ini?" Tanya Zaidan dengan heran. Dia juga tak menyangka jika Riyan yang akan menikah dengan Nadia, padahal Riyan tau jika Keri sangat mencintai Nadia tapi kenapa malah seperti ini.
"Ini diluar ketidak mampuan ku Zaidan, dan pernikahan ini adalah jalan satu-satunya yang harus aku ambil. Walau harus menyakiti banyak hati nantinya, termasuk diriku sendiri." Jawabnya dengan lesu dengan menarik rambutnya Frustasi.
Seseorang yang mendengar itu menangis terseduh-seduh dia tak menyangka orang yang diharapkannya akan menikah dengannya, malah akan menikah dengan orang lain. "Selamat atas pernikahanmu Kak, aku turut bahagia mendengarnya." Sela Wanita yang berdiri mematung menatap lekat ke dua bola mata itu. Pria itu menegang mendengar suara wanita yang sangat dia harapkan untuk menjadi istrinya.
...****************...
"Maafin Kakak Dek...! Kakak tak bisa menepati janjiku kepadamu." Jawabnya lirih...
Mohon dukungannya berupa like dan yang lainnya. Terima kasih😍😍😍😍
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 32 Episodes
Comments
Zhu Yun💫
Semangat update kakak, aku kirimkan 🌹 untuk mu 🤗
2024-06-01
1
Teteh Lia
🌹 semangat Kaka 💪
2024-05-31
1