Menguntitmu

Jam di dinding sudah menunjukkan pukul 11.30 WIB. Alea bergegas untuk menemui bosnya itu, sebelum ia terlambat dan kehilangan kesempatan.

"Cepat katakan ada apa?" tanya Rey, sesaat setelah mereka berdua duduk di sofa yang ada di ruang kerjanya.

"Masalah uang kemarin, saya mau mengembalikannya." Alea menyodorkan amplop coklat yang berisi uang 80 juta, itu kepada Rey.

Sejenak Rey menatap amplop coklat yang ada di atas meja itu. Dan kini matanya tertuju menatap Alea, dengan tatapan khasnya.

"Tidak bisa," ucap Rey seakan acuh. Sontak membuat kedua mata Alea terbelalak mendengarnya.

"Kenapa Pak?"

"Tidak bisa, karena belum satu tahun!"

"Loh kok gitu!" protes Alea dengan kesal.

"Ya memang begitu. Kamu hanya bisa mengembalikan uangnya setelah satu tahun!" tegas Rey. Membuat Alea semakin merengut kesal.

"Sialan! Jebakan macam apa yang dia lakukan ini," batin Alea, seolah meronta-ronta ingin menyumpal mulut bosnya itu.

"Tidak! Saya tidak mau! Saya akan tetap mengembalikan uangnya."

"Tidak! Saya juga tidak mau! Saya tidak membutuhkan uangnya," ujar Rey, seolah meledek ucapan Alea.

"Pak Rey... saya serius!"

"Saya duarius."

"Pak Rey, jangan ngelawak!"

"Siapa yang ngelawak! ... Tetap pokonya kamu harus menepati perjanjian kita kemarin. Ingat perjanjian itu tidak bisa di ganggu gugat!" tegas Rey, menatap tajam ke arah Alea.

"Aneh, seharusnya Anda senang kalau ada orang yang membayar hutang dengan cepat! Ini malah menunggu satu tahun," gerutu Alea, sambil menyilangkan kedua tangannya di atas perut.

Rey tersenyum simpul melihat ekspresi marah yang Alea tunjukkan padanya.

"Kau pakai saja uangnya, lagi pula aku tidak membutuhkan uang itu," ujar Rey, sambil merentangkan tangannya di bahu sofa. Memperlihatkan sisi angkuhnya, yang seolah tidak peduli dengan uang sekecil itu. Menurutnya.

Alea pun mencoba menstabilkan emosi yang bergejolak di dadanya. Rasanya ia benar-benar ingin menimpuk orang angkuh yang ada di hadapannya ini.

"Pak Rey yang terhormat, dengan rasa syukur yang teramat dalam, saya mengucapkan terima kasih karena sudah menolong saya, kali ini saya ingin mengembalikan pinjaman uang ini kepada Pak Rey," tutur Alea, seketika berubah 180° begitu lembut.

"Alea karyawanku yang saya hormati. Saya tidak membutuhkan uang ini, silakan ambil kembali dan tepati perjanjian kita kemarin," Rey ikut berbicara memperagakan nada ucapan Lea yang begitu lembut padanya.

Lagi-lagi, hal itu membuat Alea begitu kesal mendengarnya. Terlebih melihat tatapan Rey, yang begitu menyebalkan menurutnya.

"Argh! Gak akan ada habisnya mendebat orang ini," batin Alea. Sambil menatap tajam ke arah Rey, tatapannya seolah ingin menusuk kedua bola mata berwarna coklat milik lelaki itu.

"Ya sudah, aku akan mengambilnya! Biar kubakar saja sekalian uang ini!" gerutu Alea, mengambil amplop coklat itu dengan kasar. Lalu segera berdiri untuk meninggalkan ruangan bosnya ini.

"Terserah kau saja, mau dibakar, dikubur, atau dibuang juga itu hak kamu," tutur Rey sesaat mendongakkan kepalanya, menatap Alea yang sudah berdiri di hadapannya.

"Tapi ingat, besok malam kau harus mulai menepati janjimu," sambung Rey, sambil tersenyum sinis.

Kedua mata Alea menyipit, tangannya mengepal karena kesal. Bahkan sedari tadi, hatinya terus mengumpati bosnya yang menyebalkan itu. Tanpa berbicara sepatah kata pun, Alea keluar dari ruangan Rey, sambil menggebrakkan pintu dengan cukup keras.

Bahkan Miley yang kebetulan lewat di sana pun, heran 'kenapa si bantet itu bisa keluar dari ruangan Pak Rey sambil marah-marah begitu'.

Bantet? Iya, Alea sering diejek oleh teman-teman kerjanya, bahkan ia memiliki beberapa nama panggilan selain Alea yaitu, chubby, minions, dan bantet. Khusus panggilan bantet, itu panggilan yang selalu di pakai oleh Miley.

Mereka memberikan julukan seperti itu, karena memang postur tubuh Alea sendiri yang mungil dan imut, bahkan menggemaskan seperti boneka minions.

^

Alea mendaratkan tubuhnya tepat di atas kursi kerjanya. Dengan mulut yang tak henti-hentinya menggerutu mengumpati bosnya.

"Kenapa? Apa Pak Rey memarahimu?" tanya Yaya, yang kini menggeser kursi kerjanya mendekati meja kerja Alea.

Alea hanya menggelengkan kepalanya, sambil menekuk wajahnya.

"Cerita aja kali, siapa tahu aku bisa membantu," ucap Yaya melebarkan senyuman, dengan rasa penasaran yang tinggi akan sikap temannya itu.

"Sudahlah, aku tidak ingin membahas dia lagi!" Lea menyimpan amplop yang dipegangnya itu ke atas meja, menyimpannya dengan begitu kasar. Seolah sedang menggebrak meja.

Seketika kedua mata Yaya membulat melihat amplop yang tadi sempat dibawa Alea, kini dibawanya kembali.

"Kenapa dibawa lagi? Gak jadi dibalikin?" tanya Yaya begitu heran.

"Dia gak mau! Bos sombong seperti dia itu memang selalu mengambil kesempatan di balik batu," ujarnya kesal tapi salah.

"Kesempatan di balik kesempitan Lea... bukan di balik batu, memangnya udang dibalik batu!" gerutu Yaya, membenarkan.

"Nah itu maksudnya. Argh... sudahlah aku lapar, ayo kita ke kafe aja," ajak Alea. Yaya pun menurutinya.

***

Setelah selesai makan malam, sang kakek meminta Rey untuk mengantarkannya ke rumah sakit. Meskipun Rey merasa capek, tapi kalau sudah dimintai bantuan sang kakek. Ia tak bisa menolaknya. Akhirnya Rey pun mengantarkan kakeknya itu ke rumah sakit.

"Kek, nanti Rey tunggu di kantin aja ya," ucap Rey, sesaat setelah mengantarkan kakeknya tepat di depan pintu kamar pasien yang mau dimasuki kakeknya.

"Ayo ikut masuk!" ajak Kakek. Namun Rey tetap menolaknya. Dan akhirnya Kakeknya pun membiarkan sang cucunya itu pergi.

Rey baru saja mendaratkan tubuhnya di salah satu kursi yang tersedia di kantin itu. Ia juga memesam secangkir kopi.

"Huh... sungguh melelahkan sekali," ucapnya sambil menguap dan merentangkan tangannya, seolah menggeliat.

Tapi, tiba-tiba matanya kini ditujukan ke salah seorang wanita yang tengah berjalan, baru memasuki area kantin. Wanita itu tak lain ialah Alea.

Dengan rambutnya yang dikuncir kuda, dan balutan dress overall berwarna coklat dengan dalaman kaus putih, membuat dirinya semakin terlihat menggemaskan dan begitu imut.

"Lea," gumam Rey. Sambil kembali merapikan baju dan posisi duduknya.

Dan ketika Alea semakin mendekat, ia dikejutkan akan kehadiran Rey di sini.

"Pak Rey?" ucap Alea, ketika ia hendak melewati kursi yang sedang di duduki Rey. Hingga membuat langkahnya sejenak berhenti.

"Pak Rey sedang apa di sini?" tanya Lea, tiba-tiba. Karena merasa aneh, tiba-tiba bosnya sudah ada di sini.

"Menguntitmu!"

"Ah ya ampun!" Alea seolah terkejut, dan seketika membekam mulutnya dengan kedua telapak tangannya.

"Bukanlah! Ini rumah sakit umum, siapapun bisa kesini. Memangnya kenapa kalau saya ada di sini?" tanya Rey, dengan nadanya yang begitu dingin.

"Hm... mencurigakan." Alea menyipitkan kedua matanya, seolah meneliti ada sesuatu keanehan di dalam diri bosnya.

"Kenapa menatapku seperti itu?" tanya Rey, sontak membuat Alea langsung mendelikkan matanya.

"Keren ya, kalo orang lain nongkrong di tempat high class, bos ternama seperti Anda, malah nongkrong di kantin rumah sakit," ujar Alea, sambil terkekeh.

"Tapi, mau di mana pun Anda nongkrong, saya tidak peduli. Nikmatilah malam sendiri Anda Pak Rey" ujar Alea sambil berlalu meninggalkan Rey.

"Tak pernah berubah, sedari dulu tetap seperti itu," gumam Rey tersenyum simpul, sambil melihat punggung Alea yang semakin menjauh dari pandangannya.

.

.

.

Bersambung.

Gimana udah mulai seru belum?

Kalo iya, jangan lupa kasih like, komen dan votenya yang banyak ya. Biar Author semakin semangat lanjutin ceritanya.

Terpopuler

Comments

Tuty rahayu Rahayu

Tuty rahayu Rahayu

jgn2 Lea temn kecil.ny lg

2021-04-05

0

Fatma Kodja

Fatma Kodja

kenyataannya Rey emang naksir Alea, tapi tidak bisa mengungkap, kebetulan ada momen Alea minjam uang akhirnya muncul ide kencan malam Minggu..

2021-02-14

0

Enisensi Klara

Enisensi Klara

Rey kyknya naksir alea

2020-12-18

2

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!