"Bae, kayaknya kita harus daftarin si Triple sekolah." Pinta Aqeela pada Desta, di malam setelah kejadian baku hantam di pelataran masjid.
Posisi Aqeela duduk bersandar di kepala ranjang dan Desta di sampingnya masih sibuk dengan tabnya.
Si Triple sudah mereka antar ke rumah Mommy dan Daddy. Karena minggu ini jatahnya mereka menginap di sana.
Desta menarik napas dalam-dalam.
"Yakin, anak-anak mau di sekolahin?" Tanya Desta sambil mengelus rambut Aqeela.
Desta mematikan tabnya lalu meletakkan di nakas sebelahnya.
"Ya.. paling enggak kan mereka dapat teman sebaya. Dan belajar bagaimana memperlakukan teman." Jawab Aqeela.
Desta memiringkan tubuhnya menghadap ke arah Aqeela.
"Mereka lebih banyak berteman dengan anak yang lebih dewasa. Tadi sore saja, sempet bikin aku syok." Aqeela menyandarkan kepalanya di bahu Desta.
"Beb, sabar..." Desta menarik kepala Aqeela ke dadanya. Mendekap tubuh wanita yang sudah memberinya 3 bocah kembar. Melewati masa sulit bersama.
Bersama selama enam tahun bukanlah waktu yang sebentar.
"Sepertinya juga harus melihat masa lalu kita. Siapa mereka itu replika masa kecil kita."
"Kamu benar, Bae."
"Bahkan melihat cara Zafira memperlakukan anak yang menjahilinya mirip kayak aku waktu kecil."
Aqeela jadi tersenyum sendiri,mengingat masa kecilnya..
"Besom kita tanya sama si Triple, mereka mau sekolah atau tidak? Sekarang kita istirahat capek."
Keduanya merebahkan diri. Dan berpelukan.
(Jangan minta lebih yaa... mereka lagi capek )
💗💗💗💗💗💗
Hari Minggu sore, ketika menjemput ketiga kembarnya di rumah Mommy.
"Bagaimana Si kembar Mi? Ngerepotin tidak?" Tanya Aqeela ke Mommy.
"Enggak.. mereka anak baik." Jawab Mommy.
"Umma..., kemarin tuuh kita di ajak Oma sama Opa main di play land sampai kita capek." Celoteh Zafran.
"Kita juga punya teman baru.. Namanya Naina. Anaknya cantik banget."
"Lebih cantik aku, Zafir..."
"Haa ha haa..."
"Siapa My?"
"Tetangga baru, kebetulan usia mereka sepantar."
"Ooowwhhh..."
"Zafir, Zafran, Zafira.. Kalau seumpama kalian sekolah mau gak?"
"Mau..."
"Kan biar tambah banyak temannya."
"Kamu berencana menyekolahkan mereka Qee?" Tanya Daddy dengan waja serius.
"Iya, Dad..biar mereka juga punya teman sepantar. Kasiyan tiap hari temannya lebih tua semua."
"Oohh.. cari sekolah yang kurikulumnya bagus Qee.."
"Pasti Mi..."
"Kemarin sih kita sempet jalan-jalan melihat beberapa sekolah. Kebetulan ada yang cocok juga. Masuknya juga hanya seminggu tiga kali. Insya Allah tidak akan membuat anak-anak jenuh. Jam belajarnya hanya sekitar satu setengan jam. Kelasnya juga bersih dan nyaman." Terang Desta.
"Jauh gak dari rumah kalian?"
"Dekat kok Mi."
"Jangan-jangan sekolah Julian dulu."
"Iya Mi... Memang kenapa Mi kalo di sana."
"Gak pa_pa, gurunya saba. Kurikulumnya juga bagus pas buat anak usia dini."
"Jadi, kita sekolah ya Umma.." Teriak Zafran.
"Iya.."
"Yes..."
💗💗💗💗💗💗💗💗
Hari Senin pagi, Aqeela dan Desta meluangkan waktu mengunjungi sekolah yang akan digunakan si triple sekolah.
Aqeela dan Desta berniat mendaftarkan ketiganya hari ini.
Setelah berbincang sejenak dengan TU. Aqeela mengisi formulir pendaftaran yang di sediakan. Sedangkan Desta membayar uang pendaftaran yang menjadi tanggungannya.
Keduanya kemudian mengajak ketiga kembarnya berkeliling sekitar sekolah ditemani seorang staff karena kebetulan kepala sekolah sedang tidak ada di tempat.
"Kapan mulai masuknya, Bu anak-anak saya?"
Tanya Aqeela.
"Hari ini sudah bisa, silahkan." Ibu itu mengetuk pintu sebuah kelas.
Muncullah seorang perempuan muda berkerudung jingga berusia sekitar dua puluh tahunan.
"Ustadzah Rika, ada siswa baru." Kata Ibu yang mengantar Aqeela.
"Siapa?" Tanya Ustadzah Rika.
"Ini mereka Bu. Zafir, Zafran dan Zafira." Bu Rika nampak takjub melihat ketiga kembar Aqeela.
"Haloo sayang.." Ustadzah Rika menyapa ketiganya.
"Halloo Ustdzah.." Jawab kompak ketiganya tanpa malu atau cadel.
Ustadzah Rika kembali dibikin tercengang dengan ketiganya.
"Oh yaa ini ibu dan ayah mereka." Staff itu mengenalkan Aqeela dan Desta.
Ustadzah Rika menjabat tangan Aqeela. Dan rasa keheranannya belum tentang si kembar tiga belum pulih kinj malah yang ada dihadapannya pasangan muda bahkan lebih muda darinya dijudge sebagai orang tua si kembar.
"Udah bengongnya Ust.. malu sama orang tuanya."
Aqeela hanya maklum melihat setiap orang yang keheranan melihat dirinya dan Desta mengatakan sudah memiliki tiga anak.
Masih ingat usia berapa mereka menikah? Dan usia berapa Aqeela hamil?
Ada yang ingat?
"Kami titip anak-anak kami ya Ust.." Kata Aqeela santun.
"Iya.. Iya.. Mbak.." Ustadzah Rika malah keceplosan manggil Mbak tuuh.
he hee hee..
"Zafir, Zafran, Zafira.. Umma sama Buya tunggu di luar ya.." Pamit Aqeela dan Desta.
"Okay..." Jawab kompak ketiganya sambik mencium tangan Aqeela dan Desta. Keduanya membalas dengan kecupan hangat di kening kembar tiganya bergantian.
Setelah ketiganya masuk, Aqeela dan Desta berjalan ke ruang tunggu.
"Beb, aku ngantor dulu yaa..." Pamit Desta.
Aqeela mengangguk sambil cium tangan Desta.
Biasanya Desta akan membalas dengan cium pipi dan kening Aqeela. Karena mereka sedang berada di tempat umum jadi tidak dilakukan oleh Desta.
"Hati-hati ya Bae.." Aqeela hanya melambaikan tangannya pelan ke Desta.
💗💗💗💗💗💗💗
Aqeela duduk dengan santai di ruang tunggu. Di sana hanya ada sekitar empat orang. Dan dua diantaranya adalag seorang baby sitter terlihat dari seragamnya.
Sedangkan yang dua lagi, ibu-ibu berdandan ala sosialita. Penampilannya begitu mencolok dengan baju, tas dan sepatu bermerk.
Aqeela hanya duduk sendiri, ada rasa segan untuk menyapa terlebih dahulu.
"Mbak, nungguin adeknya ya?" Seorang baby sitter menegurnya.
"Oh.. bukan anak saya." Jawab Aqeela.
"Lhoo padahal kan masih muda yaa.. kok udah punya anak." Kata Baby sitter itu kepo.
"Saya nikah muda, Mbak." Jawab Aqeela.
"Gak nyesel Mbak nikah muda." Aqeela hanya menggeeleng menjawab pertanyaan baby sitter lainnya.
"Kamu murid baru ya?" Tanya seorang ibu sosialita yang berbaju Merah.
"Iya Bu." Jawab Aqeela
"Baru masuk hari ini anak-anak saya." Jawab Aqeela.
"Saya Yuna. Mamanya Daren."
"Saya Ummanya Zafir, Zafira dan Zafran." Kata Aqeela.
"Haa...banyak banget anak kamu? Masih muda juga anaknya sudah tiga." Oceh Yuna.
Aqeeka hanya tersenyum
"Di kelas mana?" Tanya Kayla lagi.
"Waduh kelas mana ya Bu, saya tidak paham. Hanya tadu gurunya Ustadzah Rika." Jawab Aqeela.
"Ooh.. berarti sekelas sama anak saya." Ibu sosialita satunya ikut nimbrung.
"Saya Hanin, Ibunya Renata." Ibu itu memperkenalkan diri.
"Nama kamu siapa?" Tanya Hanin.
"Saya Aqeela." Ucap Aqeela sambil menjabat tangan Hanin dan Yuna.
"Masih muda banget yaa.." Bisik Yuna kepada Hanin.
"Iya.. suaminya tadi juga masih muda." Balas Hanian
"Ibunya Zafir.. Zafir dan Zafran berkelahi..." Panggil Ustadzah Rika dengan napas memburu karena habis berlari-lari ke arahnya.
"Ha.. " Aqeela sedikit bengong.
"Ikut saya, Bu." Ajak Ustadzah Rika.
"Baik, Ust.." Aqeela langsung mengikuti langkah Ustadzah Rika.
💗💗💗💗💗💗💗💗
**Gengs.. si triple di hari pertama sekolah udah berkelahi. Bagaimana yaa reaksi Ustadzah di sana?
di next episode yaa**..
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 232 Episodes
Comments
(*) 😑 Oppa gabut😁😐😤
wuiiih baru sehari sudah bar bar😂😂
2021-01-13
1
tri nur
aku bayangkan itu smw murid2 ku dlu di TPA hehehe asyiiik deh pastinya...heheh lgsung ku dekap yg berkelahi biar gak tambah lge mukul teman ckup ustadzahnya aja yg dipukul 😘
2020-09-07
4
का
Lanjut
2020-08-30
4