Aqeela sedang duduk di ruang tamu. Ia membuka lembaran-lembaran buku tebal untuk referensi tugas kuliahnya. Memberi beberapa tanda menggunakan lembaran kertas. Sembari menjaga ketiga buah hatinya.
Meskipun ada Bu Erna yang menjaga ketiganya. Tetap saja Aqeela merasa punya kewajiban untuk menjaga ketiganya.
Zafir, Zafran dan Zafirah sedang main lego dan puzzle. Di ruangan yang sama dengannya duduk bertiga dengan rukun, amabmn dan damai dia tas karpet motiv abstrak warna coklat.
Tiba-tiba Zafran mendekati Aqeela.
"Umma... " Panggil Zafran.
Membuat Aqeela langsung meletakkan buku dan penanya. Dipandanginya cowok mungil berusia tiga tahun itu dengan senyum.
"Iya Sayang. Ada apa?" Tanya Aqeela heran karena saudara-saudaranya masih bermain dengan tenang. Dan tidak ada perselisahan diantara ketiganya.
"Umma, Zafran boleh peluk Umma?" Pinta Zafram dengan puppy eyesnya.
"Bole.. sini." Aqeela langsung merentangkan kedua tangannya. Zafran kecil yang masih berusia tiga tahun itu langsung menghambur ke arah Ummanya.
"Horeee... akhirnya Umma cuma peluk aku." Teriak Zafran dengan girangnya.
Mendengar teriakan Zafran, auto memicu kedua kembar yang lain melihat ke arah Zafran yang memeluk Umma dengan nyaman tanpa ada gangguan dari kedua kembarnya.
"Ummmaaa...." Teriak Zafit dan Zafira kompak berlari ke arah Aqeela meninggalkan semua mainannya.
Mereka berdua langsung ndusel begitu saja, tidak menghiraukan Zafran yang sudah memiliki lebih banyak akses.
"Hei.. ini Umma bagaimana bisa memeluk kalian?" Ucap Aqeela sambil berpura-pura kesakitan karena Zafir yang mendekapnya di sebelah kanan dan Zafir sudah memeluk dan menciuminya di sebelah kiri.
Ketiga kembar menatap Aqeela sejenak tapi langsung menciumi Ummanya itu di pipi dan keningnya berkali-kali.
"Sudah...sudah.. hentikan Zafir, Zafran, Zafira." Aqeela sampai berteriak agar ketiga kembarnya menghentikan ciumannya.
Kompak ketiganya langsung menghentikan aktifitas menciumi Ummanya. Langsung mengambil posisi, ternyaman mereka.
Zafran masih dengan akses terbaiknya mendekap Umma dari depan. Zafir di peluk tangan kanan Umma. Zafira di peluk tangan kiri Umma.
"Umma, kenapa sih kita harus lahir bareng?" Tanya Zafran dengan bibir di monyongin.
"Eh, namanya juga kembar ya barenglah lahirnya." Oceh Zafir.
"Lhaa iyaa ini Zafran juga ada-ada saja." Zafirah mengiyakan jawaban Zafir.
"Maksudnya kenapa gak satu satu gitu... "
"Aduuh.. Zafraan.. Kamu mau aku cubit."
"Eh, Zafir.. sama saudara yang baik. Kasiyan Zafran kalo di cubit. Ntar kalo sakit siapa yang repot?"
"Umma.." Jawab si centil Zafira
"Naah, itu Zafirah tau."
"Tapi Zafir gemes, Umma.. Udah di kasi tau yang namanya kembar itu ya lahirnya bareng. Kalo lahirnya satu-satu bukan kembar." Aqeela tersenyum mendengar penjelasan panjang Zafir.
Usia bole tiga tahun, tapi kalau adu ngomong udah kayak orang dewasa aja. Bukan hanya Zafir. Tapi ketiga kembar Aqeela juga begitu. Hanya saja mereka memiliki porsi yang berbeda.
"Sini, Umma kasi cerita. Mau denger?" Kata Aqeela masih dengan senyumnya.
"Mau Umma..." Suara kompak dan nyaring ketiga hampir saja membuat telinga Aqeela sakit.
"Pelankan suaranya. Nanti ada syetan yang ganggu looo... Syetan kan suka sama anak yang teriak-teriak." Ucap Ica.
"Iihh.. takut Umma.. " Ketiganya langsung memegang erat gamis Aqeela dan menyembunyikan wajahnya di sana.
"Hee hee haa.. Nah, biar syetannya kabur. Kita baca istighfar yuuk..."
" استغفر الله العظيم...".
( Astaghfirulloh hal 'adhiim..)
Aqeela menuntun ketiga kembarnya membaca istighfar.
"Udah siap dengerin cerita Umma?" Tanya Aqeela masih dengan memeluk ketiganya.
"Siap Umma..." Kali ini mereka bersuara lembut dengan tersenyum.
"Setelah Nabi Adam dan Ibu Hawa di turunkan ke bumi oleh Allah. Allah memberi mereka sepasang bayi kembar namanya Qobil dan Iqlimah. Setelah Qobil dan iklimah besar Nabi Adam dan Ibu Hawa dianugerahi anak kembar lagi diberi nama Habil dan Labuda." Aqeela mengawali kisahnya.
"Terus Umma?" Tanya Zafir tidak sabar.
"Manusia yang lahir pertama kali di bumi adalah saudara kembar."
"Nah, berarti kembar itu anak spesial. Karena tidak semua ibu bisa memiliki anak kembar. Karena rahim ibu cuma satu."
"Artinya kita itu spesial ya Umma?"
"Kalian istimewa.."
"Beneran Umma?"
"Iyaa.. benar sekali. Sekarang mainannya dirapikan kita tidur siang. Nanti sore mengaji sama Ustadzah Adinda."
"Tante Dinda, Umma.." Kata Zafira menralat ucapan Ummanya.
"Haa haa haa.. husstt, panggil Ustadzah kalo di TPQ. Panggil Tante kalo tidak di TPQ." Aqeela mengingatkan anak-anaknya.
"Kita kan lupa Umma..."
"Umma, besok kita latihan karate kan?"
"Iya, tapi kalian harus setoran surat Al-Humazah dan Al-Asr." Syarat dan ketentuan ternyata masih berlaku ya gengs... Sama anakpun ternyata berlaku gengs.
Ya Alloh, Aqeela. ( Author sampe geleng-geleng kepala )
Ketiga serempak turun dan membereskan mainannya.
"Umma, kenapa sih kita harus tidur siang?"
"Iya Umma, kenapa? Kan kalo siang kita bisa main-main sepuasnya."
"Aduuhh Zafir, Zafira.. kita itu tidur siang biar cepet gede."
Mendengar perselisihan ketiganya, Aqeela terkekeh sejenak.
"Zafran betul. Tidur siang itu sehat, supaya ketika kalian mau mengaji tidak mengantuk. Jadi, bisa bikin cepet tinggi." Aqeela hanya menjelaskan dengan kata yang sederhana agar lebih mudah dipahami si triple.
Setelah rapi. Bu Erna menggulung karpet mengembalikan ke tempatnya. Triple Z menenteng mainannya masing-masing satu box kecil.
Setelah pamit ke Bu Erna, ketiganya langsung naik ke lantai dua. untuk tidur siang. Mereka tidur siang di satu ranjang di kamar Buya dan Ummanya.
Yaa.. khusus tidur siang ketiganya diizinkan tidur di kamar orang tuanya jika ada Aqeela atau Desta. Jika tidak ada mereka akan tidur di kamar masing-masing.
Aqeela mulai,mempuk-puk ketiga anaknya. Bahkan matanya sudah mulai terbawa arus hawa sejuk siang hari. Matany terpejam. Dan tertidur.
Sedangkan Zafir, Zafran dan Zafiran yang diajak tidur siang. Matanya masih saja terbuka.
Melihat Ummanya sudah tidur. Zafir mengajak kedua saudaranya turun ke lantai satu.
"Ngapain?" Tanya Zafran pelan
"Husstt.. diem.. ikut aku aja." Jawab Zafir sambil berbisik.
"Zafir.. aku takut."
"Husst... sini." Zafir langsung menggandeng Zafira.
Zafir mengajak saudara saudarinya itu ke halaman belakang.
"Sini..." Zafir mengeluarkan sebungkus plastik sekiloan berisi kelereng.
"Apaaan ini?"
"Permen?"
"Ini kelereng Zafira.. bukan permen."
"Mau ikut main, gak?"
"Ikuut..."
"Sini, aku ajari..."
Zafir membuat sebuah bentuk lingkaran dan meletakkan beberapa kelereng disana.
"Nee.. buat Zafran. Dan yang ini buat Zafira. Ini buat aku." Zafir membagi masing-masing saudaranya lima kelereng.
"Gini cara mainnya... " Zafir memperagakan gerakan menyentil berakses kelereng.
"Kita belajar menyentil saja dulu. Kalo sudah lancar, kita keluarin kelereng-kelereng ini dari dalam lingkaran." Zafir terus saja memberi petunjuk kepada kedua kembarnya.
Dan mereka bertiga mulai asyik bermain. Berteriak dan kegirangan. Lupa kalau tadi mereka kabur dari tidur siang.
"Zafiir.. Zafira.. Zafran..." Sebuah suara memanggil lembut tapi kencang ke arah ketiganya.
"Ummaaa..."
"Syuukuriin..."
💗💗💗💗💗💗💗💗
Ada yang pengakuan dosa gak yaa di sini?
Yang kecilnya suka kabur waktu tidur siang siapa hayyooo???
Kayaknya author dulu juga kayak mereka deeh...
( kelakuan zaman dulu )
Kira-kira diapain yaa tuuh mereka bertiga?
Next yuukk...
Komen..
like
Vote
Rate
ditungguin yaaa...
I Lop Yu pull
😘😘😘😘
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 232 Episodes
Comments
Ruby Talabiu
lucu juga,saya waktu kecil gtu ketauan di hukum hahhaha jadi ingat
2021-02-21
1
🍾⃝Tᴀͩɴᷞᴊͧᴜᷡɴͣɢ🇵🇸💖
Enggak kebayang deh repot ya ngurus 3 kembar sekaligus
2020-10-14
3
🕯️
maaf Kak baru sempet baca 🤭
2020-09-18
4