" ayo kita turun sayang" ajak Andrian yang langsung turun dari mobil nya.
Alana menarik nafas dalam dalam lalu mengeluarkan nya secera perlahan , ia berharap dengan begitu bisa mengurangi rasa gugup dan takutnya.
Alana keluar dari dalam mobil Andrian dan berjalan menuju pintu utama di rumah kedua orang tua Andrian sambil bergandengan tangan dengan Andrian.
" jangan takut, ada aku di sini" kata Andrian seolah tau apa yang di rasakan oleh Alana saat ini.
Alana hanya tersenyum sambil menggukkan kepalanya, mencoba untuk percaya dengan pria pujaan hati nya, meski di dalam hati nya masih ada rasa takut kalau kedua orang tua pria pujaan hati nya akan menerima kehadiran nya.
Andrian langsung membuka pintu itu , Andrian langsung mengandeng Alana untuk masuk ke dalam rumah nya. Rumah yang sangat megah dan luas yang di hiasi oleh perlengkapan dan perabotan rumah yang super mewah dan pasti nya harga nya sangat lah mahal.
" ma, pa" panggil Andrian saat memasuki ruang keluarga yang di mana tempat keluarga nya biasa berkumpul saat hari weekend.
Kebetulan saat ini Bobby dan juga Tamara sedang menonton televisi sedangkan Laras sedang pergi dengan teman teman nya.
" hay sayang, kok kamu sudah pulang aja , perasaan kamu baru pergi?" tanya tamara yang merasa heran saat anak nya sudah pulang padahal baru beberapa menit yang lalu keluar rumah.
" aku tadi keluar sengaja untuk menjemput seseorang , dan akan mengenalkan nya kepada kalian berdua" jawab Andrian sambil tersenyum
Bobby dan juga Tamara pun mengerutkan dahi nya sambil saling pandang dan seolah sambil bertanya siapa yang akan di kenalkan oleh putra tunggal nya ini.
" sayang , sini" panggil Andiran kepada Alana yang tadi sengaja berdiri tak jauh dari pintu ruang keluarga .
Alana pun mendekat lalu tersenyum ke arah Bobby dan juga Tamara.
"selamat pagi, om , tante" sapa Alana sambil menunduk hormat kepada kedua orang tua Andrian.
Bobby dan Tamara hanya diam tak menghiraukan sapaan dari Alana , mereka sibuk memperhatikan penampilan Alana dari ujung kaki sampai ujung rambut. Alana yang mendapatkan tatapan tak biasa dari kedua orang tua kekasih nya pun langsung melihat penampilan nya dan sambil berpikir , apa ada yang salah dengan penampilan nya kali ini, tapi kalau menurut nya tidak ada yang salah , baju nya terlihat bersih , rapi dan juga sopan.
" ma,pa, kenalin ini nama nya Alana , dia kekasih Andrian " dengan antusias Andrian memperkenalkan Alana kepada kedua orang tua nya.
" dia kekasih mu?" tanya Tamara memastikan kalau diri nya tidak salah dengar dengan apa yang baru saja putra semata wayang nya katakan.
" ya ma, dia kekasih ku, aku mengajak nya ke sini untuk meminta restu dari kalian berdua, kerena kami berencana akan menikah dalam waktu dekat ini" ujar Andrian sambil tersenyum mengandeng tangan Alana.
"APA!!! Kamu tidak sedang bercanda kan And?" tanya Bobby yang langsung bangkit dari duduk nya saat mendengar kalau sang putra meminta restu untuk menikahi wanita yang terlihat seperti gembel menurut nya itu.
" hahaha sudah lah sayang , bercanda mu sangat tidak lah bermutu" ujar Tama yang mengagap kalau saat ini sang putra sedang bercanda.
" aku serius ma, pa, aku akan menikahi Alana , dan aku ingin meminta restu dari kalian" Andrian menegaskan sekali lagi agar kedua orang tua nya percaya.
" kamu mau menikahi gadis kampungan seperti dia" tunjuk Bobby kepada Alana dan sambil melihat Alana dari ujung kaki sampai ujung rambut.
" apa di dunia ini tidak ada wanita yang berpendidikan , atau setara dengan kita? Sampai kamu harus memilih wanita gembel seperti dia" lanjut Bobby lagi.
Deg
Hati Alana seakan di sait sait dengan menggunakan belatin yang sangat tajam. Ia tak menyangka kalau ketakutan nya akan penolakan calon mertua nya bernar benar terjadi dan lebih parah nya ia sampai mendapatkan cacian langsung di depan wajah nya, apa segitu hina nya orang yang tak punya harta dan martabat. Alana hanya bisa tertunduk sambil menahan Air mata nya agar tidak keluar.
" pa , kenapa papa berkata seperti itu, selama ini aku tidak pernah memandang seseorang itu dari pendidikan atau pun dari segi harta dan kedudukan , aku kira papa dan mama juga sama seperti ku, tapi aku tak menyangka kalau selama ini kalian selalu memandang seseorang hanya dari segi harta dan kedudukan " Andrian sangat kecewa dengan ke dua orang tua nya yang selalu memandang seseorang dari segi harta dan kedudukan.
" apa yang di katakan papa kamu itu benar sayang , seharus nya kamu itu sebagai pewaris dari keluarga Edmund , kamu harus mencari pasangan yang sederajat dengan kita , agar tidak menjatuhkan nama baik keluarga Edmund" ujar Tamara mencoba untuk memberi pengertian kepada putra semata wayang nya.
" kalau kamu menikahi dia, bisa di pastikan kalau nama baik keluarga kita akan tercoreng kerena telah memiliki menantu gembel seperti dia, dan mama juga sangat yakin kalau dia itu tidak benar benar mencintai kamu , dia itu hanya mengincar harta kita saja" tuduh tama kepada Alana.
Alana langsung mendongakkan kepalanya saat mendapatkan tuduhan kalau dirinya berpacaran dengan Andrian hanya untuk mengincar harta nya saja ,kalau dirinya hanya ingin mengincar harta nya saja sudah ia lakukan sejak baru pertama kali mereka berpacaran , namun sampai detik ini dia tidak pernah meminta apa pun dari Andrian bahkan ia sering kali menolak jika Andrian menawari barang ini itu kepada nya.
"mama, apa yang mama katakan itu sungguh sangat keterlaluan " kata Andian sedikit keras karena ia merasa kesal karena kedua orang tua nya telah menghina dan menuduh kekasih puaan hati nya.
"Andrian ,kamu belum menikah dengan nya saja kamu sudah berani bicara dengan nada tinggi ke mama mu" bentak Bobby yang tak Terima.
" maaf om, tante jika kehadiran saya di sini menimbulkan keributan, sekali lagi saya mohon maaf yng sebesar besar nya, tujuan kami bertemu dengan om dan tante untuk meminta restu dari kalian, tapi jika kalian tidak merestui hubungan kami tidak apa apa, dan saya akan memilih mundur dari hubungan ini, tapi saya harap om dan tante buang jauh pemikiran kalau saya mau pacaran dengan anak om dan tante hanya untuk mengincar harta nya saja , karena saya memang tulus mencintai anak om dan tante, saya memang orang miskin namun tak sepatut nya om dan tante menghina saya , karena harta tidak kan di bawa mati" kata Alana
" And, aku rasa hubungan kita cukup sampi di sini saja , carilah wanita yang sederajat dengan mu dan mencintai mu, om ,tante saya permisi, dan maaf telah membuat keributan di sini" lanjut Alana setelah itu Alana langsung pergi meninggalkan ke diaman Edmund dengan perasaan hancur.
Bersambung....
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 68 Episodes
Comments