Alana merasa terharu saat mendengar apa yang baru saja Andrian katakan , ia tak menyangka kalau Andrian rela di usir dari rumah nya demi memperjuangkan dirinya , sungguh Alana senang sekali, ia langsung meneteskan air mata nya lagi sambil menjawab dengan anggukan kepala nya.
" terimakasih sayang , mulai sekarang ayo kita berjuang bersama demi mendapatkan restu ke dua orang tua ku" ucap Andrian yang lansung memeluk Alana dengan penuh ke bahagiaan karena wanita pujaan hati nya mau untuk berjuang mendapatkan restu dari kedua orang tua nya.
" iya ayo kita berjuang untuk mendapatkan restu kedua orang tua mu" jawab Alana sambil tersenyum senang sambil membalas pelukan Andrian.
Saat mereka sedang berpelukan bahagia tiba tiba mereka mencium bau gosong yang bagitu menyengat ,Alana langsung melepas paksa pelukan Andrian lalu melihat ke arah dapur yang sudah di penuhi asap dan api yang sudah naik ke atas panci.
" ya ampun" Alana terkejut langsung berlari kearah dapur dan langsung mematikan kompor dan tak lupa ia membasahi kain lap untuk menutup panci yang sudah ada api nya.
"uhuk uhuk uhuk" Alana terbatuk batuk saat tak sengaja menghirup asap.
Andrian yang melihat Asap yang begitu banyak langsung menghampiri Alana dan langsung dengan gerakan cepat membuka jendela dapur untuk mengeluarkan asap dari dalam dapur.
" sayang , kamu tidak apa apa?" tanya Andrian dengan penuh kekhawatiran.
Bukan nya menjawab Alana langsung menatap Andrian dengan tatapan membunuh.
" apa yang kamu lakukan dengan dapur ku?"
" hehehe , maafkan aku sayang tadi aku rencana nya ingin membuatkan kejutan untuk mu dengan memasak makan siang sekalian makan malam, karena kau tau pasti kamu belum makan kan dari siang tadi" ujar Andrian, karena sekarang jam sudah menunjuk jan pukul tujuh malam.
" tapi aku tidak bisa memasak, tadi aku mencoba untuk membuat telur ceplok namun hasil nya gosong terus , terus aku tak sengaja melihat ada mie instan cap, jadi aku memutuskan memasak air untuk mie instan cap itu, tapi keburu kamu mukulin aku jadi aku sampai lupa dengan air yang sedang aku rebus" lanjut Andrian menjelaskan ke jadian nya.
Saat mendengar penjelasan dari Andrian , Alana langsung menghela nafas nya kasar.
" lain kali jangan di ulangi lagi, bisa bisa aku di denda oleh pemilik rumah ini jika rumah ini terbakar" Alana memperingatkan Andrian
" ya , maafkan aku sayang" Andiran mengakui ke salahan nya.
" ya, apa kamu sudah makan ?"
Andrian hanya tersenyum sambil mengelengkan kepalanya.
" baik lah kalau begitu , kamu tunggu saja di sofa sana , aku akan memasak terlebih dahulu" ujar Alana mendorong pelan Andrian untuk pergi dari area dapur.
" biarkan aku duduk di meja makan sayang, aku ingin melihat mu memasak"
" terserah" jawab Alana yang langsung berjelan ke arah kulkas untuk mengambil bahan bahan yang akan ia masak.
Sedangkan Andrian duduk di kursi meja makan mini yang hanya muat untuk dua orang saja , ia memperhatikan setiap gerak gerik Alana yang sangat cekatan dalam memasak.
' aku tidak tahan jika harus tinggal satu rumah tanpa ada ikatan pernikahan , ya aku harus segera menikahi nya , aku tidak ingin hilaf menyentuh nya tanpa ada ikatan pernikahan ' gumam Andrian dari dalam hati.
Tak lama Alana sudah selelsai memask dan langsung menghidangkan nya di atas meja di hadapan Andrian
" mie instan?" tanya Andrian sambil menaikkan alis nya sebelah.
" iya, sebenarnya nya pengen masak yang lain, tapi tadi aku liat mie instan cap nya sudah kamu buka jadi sayang kalau gak langsung di masak, itu aku tambahin jamur sama sayur biar tambah enak" jelas Alana.
Tanpa banyak bertanya lagi Andrian langsung memakan mie instan cap nya dengan lahap.
" ternyata mie instan cap kalau di tambah jamur dan sayur enak juga ya" kata Andrian.
" kalau enak cepat habis kan" ujar Alana tersenyum senang saat Andrian dengan lahap nya memakan Mie instan cap buatan nya itu.
mereka makan dengan lahap nya kerana mereka sama sama kelaparan, tak berselang lama mereka pun telah selesai ritual makan nya dan kini mereka tengah duduk di sofa di depan TV.
" setelah ini kamu mau ke mana? " tanya Alana kerena tidak mungkin kan mereka akn tinggal berdua di rumah kontrakan tanpa ada ikatan pernikahan.
"malam ini izinkan aku tidur di sini ya sayang"ucap Andrian dengan tatapan memohon.
" baik lah untuk malam ini aja, tapi kalau besok kamu harus cari tempat tinggal" ujar Alana mengizinkan karena ia tidak tega kalau membiarkan Andrian tiduran di luar tanpa ada tempat yang nyaman.
'aku tidak akan pindah dari kontrakan selama kamu tidak pindah sayang' gumam Andrian dari dalam hari sambil menyeringai penuh arti.
" nanti aku akan tidur di sofa, kamu bisa tidur di kamar aku aja" ujar Alana kerena Alana tau pasti Andrian tidak akan nyaman jika harus tidur di sofa.
" kenapa kita gak tidur satu kamar aja sayang, kan lebih seru" ucap Andrian sambil menatap Alana dan sambil menaik naikkan sebelah alis nya menggoda Alana.
bug
bantal sofa melayang ke wajah Andrian, siapa lagi pelaku nya kalau bukan Alana.
" kalau ngomong rada di rem dikit bisa, enak aja ngajak tidur sekamar tanpa ada ikatan pernikahan, rugi dong "
" gak papa lah sayang itung itung kita DP dulu lah" Andrian terus saja menggoda.
" DP, DP, kamu kira mau ngeridit motor apa pakek Dp, gak ada DP, DP an. kalau kamu gak mau tidur di kamar, biar aku aja yng tidur dikamar kamu tidur aja sono di sofa" ujar Alana yang langsung bangkit dari duduk nya dan hendak pergi menuju ke kamar.
" esstt, mau kemana? "tanya Andrian sambil menahan pergelangan tangan Alana.
" aku mau kekamar mau tidur, males ngeladenin kamu yang otak nya mulai kotor." jawab Alana dengn ketus
" hehehe maaf deh sayang , tadi aku cuma becanda aja kok, suer"Andrian mengakat kedua jari nya membentuk huruf V.
" aku kan sudah janji sama kamu, kalau aku tidak berbuat yang gak gak sama kamu sebelum kita di sah kan oleh ikatan pernikahan " lanjut Andrian mengingatkan janji nya dulu kepada Alana.
" baik lah aku percaya, sekrang mau apa? " tanya Alana.
" aku gak mau apa apa aku cuma mau mengucapkan selamat malam calon istri ku"kata Andrian sambil tersenyum manis.
Alana langsung menahan senyum nya dan terlihat ia jadi salah tingkah daat Andrian mengucapkan calon istri dan ke dua pipi nya pun kini sudah memerah seperti kepiting rebus, namun Alana berusaha untuk bersikap bosa saja.
" selamat malam juga calon suami" jawab Alana yang langsung berlari menuju ke kamar nya dan langsung mengunci pintu kamar nya. jujur ia sangat malu sekali saat ini.
Bersambung....
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 68 Episodes
Comments