# 4 kedatangan Andrian

Dengan berjalan mengendap ngendap Alana melihat ada seseorang sosok pria bertubuh tinggi tegap sedang memasak, dengan cepat Alana langsung memukul pria tersebut dengan sapu nya.

Buk... Buk..

"rasakan itu, siapa suru maling di kontrakan orang hahaha" tawa Alana sambil terus memukuli pria itu.

" au , sakit sayang, tolong hentikan" teriak pria itu sambil mencoba menghentikan pukulan Alana.

Mendengar suara yang sangat tidak asing di telinga nya, Alana langsung menghentikan pukulan nya dan melihat siapa orang yang ia pukuli.

"Andrian, ya ampun kenapa kamu di sini?" tanya Alana yang langsung melempar sapu nya ke sembarang arah lalu melihat kondisi pria pujaan hati nya.

" ya ampun kamu terluka" Alana melihat luka yang ada di lengan Andrian.

" kamu tunggu di sini , aku akan mengambil kotak obat " ujar Alana lagi yang langsung berlari menuju ke kamar nya untuk mengambil kotak obat.

Andrian sedari tadi hanya diam sambil tersenyum melihat sang pujaan hati nya begitu sangat menghawatir kan nya.

 Tak lama Alana sudah kembali sambil membawa kotak obat yang ada di tangan nya.

" ayo duduk dulu , biar aku mengobati luka mu"ajak Alana untuk duduk di sebuah sofa yang tak jauh dari tempat mereka.

Andrian tersenyum sambil mengikuti apa yang di perintahkan oleh wanita pujaan hati nya itu, Alana langsung mengobati luka Andrian dengan terliti dan juga hati hati sambil sesekali Alana meniup-niup nya saat Andrian merasa keperihan.

"kenapa kamu bisa ada di sini?" tanya Alana saat baru selelsai mengobati luka Andrian.

"aku merindukan mu" jawab Andrian sambil tersenyum.

Alana menghela nafas nya dengan kasar saat mendengar kalau Andrian merindukan nya , kalau boleh jujur ia juga sangat merindukan pria yang ada di hadapan nya itu, meski baru beberpa jam yang lalu mereka baru saja bertemu, namun sekarang ia harus mengubur dalam dalam rasa rindu itu , kerena saat ini hubungan mereka sudah berakhir karena terhalang restu.

" pulang lah , aku tidak mau keberadaan mu di sini akan menimbulkan masalah baru" usir Alana sambil mengalihkan pandangan nya ke arah lain, jujur ia merasa tak sanggup jika harus menatap wajah Andrian.

" kamu mengusir ku sayang , apa kamu tidak merindukan ku?" tanya Andrian sambil menarik dagu Alana agar menghadap ke wajah nya.

Alana langsung menepis tangan Andrian dari dagu nya , ia kembali mengalihkan pandangan nya ke arah lain , ia pasti tidak akan sanggup menatap wajah pria yang sudah mencuri hati nya itu, ia takut akan meneteskan air mata nya jika mengingat kalau hubungan mereka telah berakhir.

" pergi lah dari kontrakan ku And, hubungan kita sudah selesai"usir Alana lagi dengan suara tercepat dan menahan rasa nyeri dan sesak didada nya.

Cup

Andrian mengecup pipi Alana dengan lembut , lalu menarik dagu Alana kembali agar menghadap ke arah nya.

" aku tidak akan pernah pergi meninggalkan kamu sayang dan kita akan terus bersama sampai maut memisahkan kita" kata Andrian sambil tersenyum dan menghapus air mata Alana yang telah mengalir di ke dua pipi Alana.

" hiks hiks hiks" Alana sudah tidak bisa menahan lagi untuk tidak menangis, kalau boleh jujur Alana juga tidak ingin berpisah dengan Andrian dan ingin sekali hidup bahagia dengan pria pujaan hati nya ini , namun Alana tidak boleh egois ia tak mau hanya gara gara dirinya Andrian harus bertengkar dengan kedua orang tua nya.

Andrian langsung menarik Alana untuk masuk ke dalam pelukan nya sambil sesekali ia mengecupi kepala Alana dengan sayang.

" sudah jangan menangis lagi sayang , nanti cantik nya jadi berkurang loh" Andrian mencoba untuk menghibur sang pujaan hati.

Bukan nya berhenti menangis Alana malah semakin kencang menangis nya dan semakin memepererat pelukan nya.

Andrian tersenyum saat Alana mengeratkan pelukan nya , ia membiarkan Alana menuntaskan tangisan nya terlebih dahulu sampai Alana puas dan tenang. Satu jam berlalu akhir nya tangisan Alana pun mereda dan Alana juga sudah mengurai pelukan nya , Andrian dengan sigap langsung membantu Alana menghapus air mata yang mengalir di dua pipi wanita pujaan hati nya itu.

" sudah lebih baik ?" tanya Andrian memastikan.

" hem" jawab Alana sambil terus mengusap air mata nya.

" pulang lah , nanti ke dua orang tua mu mencari mu" usir Alana

" sampai kapan kamu akan terus mengusir ku sayang , apa kamu sudah tidak cinta lagi pada ku, sampai kamu terus mengusir ku sedari tadi?"tanya Andrian.

" bukan begitu maksud ku And, aku-" ucapan Alan langsung di potong oleh Andrian.

" bahkan kamu sudah tidak memanggil ku dengan sebutan sayang lagi"potong Andrian.

Alana langsung bingung harus menjawab apa , ia mencoba berpikir untuk menetukan jawab yang paling tepat untuk Andrian.

" aku bahkan rela di usir dari rumah hanya untuk bersama mu, tapi sampai di sini kamu terus mengusir ku, terus aku sekarang harus tinggal di mana?" kata Andrian sambil memasang wajah cemberut.

Alana langsung menatap Andrian sambil melotot kan mata nya saat mendengar apa yang baru saja Andrian katakan.

" kamu di usir dari rumah, kok bisa?" tanya Alana penasaran.

" jangan bilang kalau kamu di usir dari rumah kerna aku?" tebak Alan dengan cepat.

" hehehe, kamu tau aja sayang" jawab Andrian sambil cengengesan.

" ya ampun And, seharus nya kamu tidak usah melakukan hal itu, sekarang cepat pulang dan minta maaf kepada kedua orang tua mu, aku tidak mau kamu menjadi anak durhaka karna aku" Alana mendorong bahu Andrian dengan pelan pertanda ia mengusir Andrian.

Bukan nya beranjak pergi Andrian malah menarik Alana ke dalam pelukan nya lagi sambil tersenyum senang saat mendengar apa yang baru saja di katakan oleh wanita pujaan hati nya, ini yang dirinya suka dari Alana dan akan terus memperjuangkan wanita pujaan hati nya sampai maut memisahkan nya.

" iii bukan nya cepat pulang , kenapa kamu malah memelu ku"Alana mencoba untuk melepaskan pelukan dari Andrian.

Andrian langsung melepaskan pelukan nya , ia tersenyum lalu mencolek hidung Alana dengan gemas.

" dengarkan aku baik baik sayang, aku di di usir dari rumah karena aku mau memperjuangkan mu dan aku tidak mau kehilangan mu, kerena kamu adalah wanita yang sangat istimewa, kamu wanita yang baik, lemah lembut dan penyayang , penyabar , satu lagi kamu mau dengan ku bukan karena harta kedua orang tua ku , aku memperjuangkan mu agar kedua orang tua ku tau kalau aku tidak salah dalam mencari pasangan hidup , dan agar mereka tau betapa besar cinta kita, jadi kamu mau kan berjuang bersama dengan ku untuk mendapatkan restu kedua orang tua ku?" tanya Adrian sambil menatap wajah cantik Alana.

Bersambung....

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!