Naga Merah itu membuka matanya dan bicara. "Bocah manusia, apakah kau menyerahkan dirimu sendiri sebagai makananku?"
Sombong, begitulah sifat alami Naga, tapi... "Hallo orang besar." Yang dia dapatkan adalah pukulan keras di wajahnya yang juga keras.
Wajah Naga itu sedikit terbanting ke samping, Naga itu berkedip beberapa kali sebelum akhirnya meraung marah. "Hanya manusia belaka berani memukul Naga agung ini, mati!"
Raungan itu menyebabkan hutan bergetar, burung-burung dengan panik terbang menjauh, jika dilihat, ini seperti burung-burung yang akan bermigrasi, hanya saja kali ini dari berbagai macam jenis burung.
Monster-monster dengan panik menjauh dari tempat kejadian, berlari sejauh mungkin. "Jadi kau adalah alarm yang waktu itu." Ley memandang Naga itu, matanya berbinar memikirkan tentang bagaimana rasanya daging Naga.
Di tempat kelompok Klan Yukihana saat ini, para penjaga yang mendengar raungan Naga itu ketakutan setengah mati. "Itu suara Naga."
Ada seseorang yang mengatakan itu, yang lainnya mengangguk dan menelan ludah, mereka mundur beberapa langkah, kaki mereka gemetar bahkan ada yang langsung terjatuh. Karena bukan hanya raungan yang terdengar tapi juga ledakan aura.
"Dimana Putraku?" Lena bertanya dengan panik, tapi semua orang menggelengkan kepalanya.
"Ley-chan ada dibalik pohon, dia seperti tidur lagi." Yuri menjawabnya, Yang semua orang tidak tahu adalah, yang ada dibalik pohon adalah sisa aura yang Ley tinggalkan sehingga semua orang akan menganggap kalau Ley benar-benar ada di sana.
Lena mengangguk. "Ayo bergegas, segera rapikan semua barang-barang dan pulang, makhluk Dewa seperti itu bukan sesuatu yang bisa kita hadapi." Setelah Lena mengatakan itu, semuanya bergegas.
Kembali ke Ley.
"Jadi wajahmu begitu keras, pantas saja kau begitu sombong." Tier 10, itu adalah kekuatan Naga itu, itu adalah prediksi Ley. "Aku menendang plat besi, tapi tidak apa."
Memasang kuda-kuda dan siap bertarung, Naga itu berjalan memutari tubuh Ley, setelah beberapa saat dia menyemburkan api merah pekat keluar dari mulutnya.
Aura Naga itu menekan Ley membuat dia terlambat menghindarinya sehingga menyebabkannya mengalami luka bakar, dia mengernyit sedikit sebelum berfikir. Bagaimana caranya agar lukanya sembuh secara instan.
Setelah berpikir cukup lama, akhirnya memahami beberapa hal. "Kuberikan nama Skill ini sebagai Status Recovery."
[Skill, Status Recovery, Mid Grade Level 1, dipelajari]
(Entahlah, terlalu malas menyebutkan deskripsi, yang pastinya, skill ini memungkinkan semua luka untuk sembuh seketika saat pengguna terluka, asalkan masih punya Mana.)
Semua luka pulih sepenuhnya dengan cepat, itu bisa dianggap cepat, tapi sebenarnya memakan waktu beberapa detik.
"Manusia, kau memiliki regenerasi yang hampir setara dengan ras Vampir." Ucap Naga itu, tapi apakah dia peduli? tentu saja tidak, jika manusia ini memiliki regenerasi seperti ini, maka hancurkan saja tubuhnya.
Pertarungan kembali berlanjut dengan sengit, Ley jelas tidak diuntungkan, Tier 8 masihlah makhluk Fana, sedangkan Tier 10 adalah Low God. Bahkan jika Ley berada di Tier 9, itu masih akan sulit, Ley bisa bertahan sampai sekarang adalah karena efek dari Status Recovery dan Infinite Energy Cycle.
Tanpa dia sadari kalau sebenarnya dia memeras semua potensi tubuhnya sampai batas yang tidak masuk akal.
[Skill, Infinite Evolution, High Grade Level 3, dipelajari.]
(Intinya skill ini memungkinkan pengguna untuk berevolusi dan meningkat dalam keadaan apapun.)
Setelah beberapa saat, Ley akhirnya memberikan perlawanan yang cukup mengejutkan bagi Naga itu.
'Manusia ini sebenarnya tumbuh begitu cepat dalam pertarungan langsung.' Naga itu tidak bisa tidak heran dan berkata di dalam pikirannya.
Ley tidak tahu, yang dia tahu adalah tubuhnya lebih ringan dari sebelumnya dan sepertinya sedikit lebih kuat. 'Aku harus cepat, jika tidak ini akan merepotkan, ratu kecil itu pasti akan memarahiku habis-habisan.'
Dengan Control 7 Of Elements miliknya, Ley menggunakan sihir Es sampai tingkat ekstrim hingga bahkan itu mengalahkan api milik Naga itu, Ley tahu satu hal, jaga jarak saat melawan naga ini, kulitnya terlalu tebal.
Ley hanya bisa melakukan Hit And Run dengan pukulan sekuat mungkin, menggunakan Corrosion Hand Dagger saat jarak dekat dan Corrosion Bow saat jarak jauh. Ley sebisa mungkin memanfaatkan jarak untuk memberikan setidaknya efek yang dapat merugikan Naga ini.
Dengan keterampilan Weapons Master nya, Ley menggunakan berbagai macam senjata yang terbuat dari Mana kegelapan yang memiliki aura kematian yang korosif.
Setiap goresan terhadap sisik Naga akan memotong Mana Naga itu, Mana kegelapan akan masuk kedalam tubuh Naga itu dan mulai merusak bagian dalam tubuhnya.
Merasakan tubuhnya rusak dan Mana nya perlahan lenyap digantikan oleh Mana kegelapan, Naga itu sekarang benar-benar menjadi semakin marah. Pertama, manusia ini berani memukulnya secara tiba-tiba, dan sekarang berani merusak tubuhnya.
Naga itu mulai membuka sayapnya dan terbang kemudian membakar Ley beserta seluruh hutan disekitar, menempelkan kedua tangannya ke tanah, tanah sekitar Ley berubah menjadi medan Es yang padat.
Es kemudian semakin menyebar dan bentrok dengan api dari Naga itu, menciptakan kabut tebal di sekitar, dengan keadaan seperti ini, Ley menggunakan Skill Gravitasi miliknya dengan ekstrim dan membuat Naga itu kembali ke tanah dengan paksa.
Pandangan menjadi terhalang oleh tebalnya kabut, kedua tangan Ley sudah tertutupi Mana hitam, dengan Corrosion Hand Dagger, Ley menggunakan teleportasi untuk mendekati Naga itu dan menebas seluruh tubuhnya.
Setelah melakukan banyak pukulan tendangan dan tebasan yang dipadukan dengan Elemen petir, angin dan kegelapan. Akhirnya terlihat retakan yang cukup parah di sisik Naga itu.
Jika menggunakan Death Authority, Ley bisa membunuhnya dengan cukup cepat, setidaknya tidak selama ini. Death Authority, Gravity, True Hellfire dan Darkness. Jika digabungkan itu akan menjadi serangan yang sangat fatal.
Lalu kenapa Ley tidak menggunakan Death Authority? mudah, keinginan untuk mengasah keterampilan bertarung dan instingnya, kenapa tidak menggunakan senjata? senjata yang dia gunakan sebelumnya adalah hasil meminjam dari pengawal klan Yukihana. Dengan pedang yang terbuat dari kegelapan, api hitam dan petir hitam. Ley berhasil memotong lengan kiri Naga itu.
Naga itu mundur dan menggeram. "Manusia, ku akui kau cukup kuat, sebagai gantinya aku akan membunuhmu perlahan."
Naga itu bicara dengan kemarahan yang jelas.
"Kenapa terlalu banyak bicara? tahukah kau kalau terlalu banyak bicara sambil marah dapat menyebabkan darah tinggi?" Tidak mempedulikan ekspresi Naga yang semakin marah, Ley mengambil lengan Naga yang terpotong dan menggunakan...
[Skill, Creation Authority, Basic Grade Level 1.]
[Hanya bisa menciptakan benda mati untuk saat ini.]
Lengan Naga itu kemudian memadat dan berubah menjadi pedang, karena Ley memasukkan energi kematian miliknya, pedang itu menjadi berwarna hitam dan juga memiliki efek Devour, efek yang dapat melahap segala jenis energi jika disentuh oleh siapapun selain Ley.
"Bagus, siapa yang akan menolak memiliki pedang." Itu adalah pedang ramping yang mirip dengan katana, bedanya itu lurus tidak melengkung.
"Manusia, kau berani."
Naga itu semakin marah, keduanya bergerak mendekat dengan kecepatan tinggi, Bentrokan antara pedang dan cakar, pedang dan sisik, elemen api dan Es.
Naga itu mencabut salah satu pecah sisiknya dan menggunakan cakarnya untuk memegangnya dan arahkan kepada Ley dalam bentrokan selanjutnya.
Setelah bentrokan, pedang Ley patah akibat bentrokan itu, dia terjatuh, Naga itu berbalik untuk menatapnya, kepala Ley terputus dan tergeletak tidak jauh dari tubuhnya akibat dari sisik Naga yang tajam.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 147 Episodes
Comments