...Setelah selesai sarapan, Livia pun menyiapkan tas dan minumannya untuk berangkat ke sekolah dan mengecup tangan Mamanya lalu berpamitan....
...Livia hanya perlu berjalan kaki untuk ke sekolah dan hanya memakan waktu 5 menit untuk sampai ke tujuan....
...Di tengah perjalanan menuju sekolah, Livia yang sedang berjalan santai di pinggir jalan sambil bernyanyi tiba-tiba diklakson dari belakang....
...“TIT TIT."...
...Lalu motor tersebut melaju kencang melewati dirinya di sebuah gang kecil dan sempit....
...Kemudian ia marah karena si pengemudi membawa motor dengan kencang dan hampir mengenainya serta membuat dirinya terkejut karena diklakson yang suaranya terdengar jelek dan menyebalkan dari belakang....
“Eh? Cowok baju sekolah itu kan ... bukannya Daris ya? Teman sekelas ku kan? Awas aja ya lu!” ujar Livia dengan marah.
“Huh sabar ... baru hari pertama sekolah jadi harus ramah dan murah senyum. Sudah deh jangan marah,” ujar Livia lagi sambil menarik napas dalam-dalam dan mengelus dadanya dengan pelan.
...Setelah beberapa saat, ia sampai di sekolah dan berjalan menuju kelasnya di lantai 2....
...Lalu melihat jam dinding di kelas yang menunjukkan pukul 07.10 dan masih ada tersisa lima menit sebelum bel masuk....
...Suasana kelas yang ramai dan ribut seperti biasanya sudah tidak mengganggunya lagi dan ia hanya duduk manis di bangku depan tepatnya di depan meja guru seperti biasanya....
...Agar dapat fokus mendengarkan guru menerangkan dan dapat melihat papan dengan jelas sehingga di kelas bisa belajar dengan maksimal....
...Waktu masih tersisa beberapa menit sebelum pelajaran berlangsung, gadis itu duduk sendirian di depan tidak tahu mau melakukan apa serta tidak ada teman yang mengajak berbicara juga....
...Kemudian akhirnya ia pergi membuka ponselnya yang sudah tidak di buka sejak kemarin sore....
...Tapi ponselnya tetap sama seperti biasa, tidak ada pesan yang masuk maupun notifikasi apapun dan itu sudah hal yang sangat biasa terjadi setiap hari baik sedang sekolah maupun sedang liburan....
...Itulah mengapa ia merasa kesepian dan ia tahu betul bahwa harusnya sekarang ia pergi mencoba mencari teman untuk berbicara tetapi ia sudah terbiasa merasa diabaikan dan tidak dianggap oleh temannya ketika hari-hari biasa di kelas....
...Kemudian Livia menutup ponselnya dan memasukkan ponselnya ke kantong rok. Kebetulan bel berbunyi dan sebentar lagi guru akan berjalan masuk ke ruangan kelas yang menandakan pelajaran akan segera di mulai....
...Semua preman kelas yang berada di luar ruangan langsung segera berlari masuk ke kelas ketika melihat mata wali kelasnya yang sudah terlihat seram dari kejauhan menatapi anak muridnya yang sangat santai diluar dan nakal walau sudah di marahi berkali-kali....
...Wali kelas pun masuk ke kelas dengan raut wajah menahan marah lalu dengan sabar memulai pelajaran kembali....
...Tetapi ada satu hal yang terjadi ketika di tengah pembelajaran....
...Wali kelas mereka tiba-tiba mengusulkan sebuah ide untuk mengatur ulang tempat duduk anak muridnya agar suasana kelas tidak ribut dan rusuh....
...Karena dirinya yang tidak tahan dengan kelasnya sendiri serta sudah banyak juga komentar dari beberapa guru lain yang tidak nyaman dalam proses belajar mengajar....
...Lalu inilah kesempatan wali kelas mereka untuk mengaturnya mumpung ia masih ingat dan waktu pelajarannya masih tersisa banyak....
...Livia merasa biasa-biasa saja akan hal itu karena semuanya itu sama saja menurutnya. Ketika sampai gilirannya, ia disuruh pindah ke sudut ujung tepat di tembok dinding tetapi wali kelasnya masih mempertahankan posisi tempat duduknya di paling depan....
...Ia cuek saja dengan hal itu dan diam saja menunggu penataan tempat duduk yang masih dilakukan gurunya sampai selesai....
...Gurunya sudah mulai kebingungan untuk beberapa saat dalam mengatur dan menempatkan posisi tempat duduk kelasnya agar laki-lakinya dipisahkan dari sekumpulan preman disudut ujung....
...Lalu tidak sengaja disaat-saat tidak terduga Livia yang sedang bosan dan bertatapan dengan mata gurunya yang baru saja melihatnya juga....
“Gawat ... perasaanku sudah mulai ga enak nih, semoga tak terjadi apa-apa deh,” ucapnya dalam hati sambil memalingkan wajah dari gurunya.
...Lalu guru tersebut entah mengapa tiba-tiba menatap Livia begitu lama sambil senyum lebar dengan penuh makna dan berkata,...
“Oh gini saja, biarkan si Daris saja yang duduk di samping Livia di ujung sana. Nah, jadi semua pas deh susunan tempat duduknya."
...Lalu wali kelas merasa lega sekaligus bahagia melihat posisi tempat duduk anak muridnya sudah teratur dan tidak berkumpul disana sini membuat keributan yang akan menganggu pembelajaran....
...Tapi disisi lain, Livia yang duduk di ujung sudut dekat tembok sambil melihat si Daris dengan wajah cuek dan tidak peduli apa apa pun kaget....
“WHAT?” ucap Livia dalam hati sambil melihat si Daris berjalan menuju meja Livia dan hendak menaruh tas yang dirangkulnya ke laci meja.
...Mata Livia yang selama ini selalu datar dan sedikit sipit langsung melotot dengan bola mata yang tampak penuh melihat si Daris duduk disampingnya....
“Mana datar lagi orangnya haish ...” ucapnya dalam hati sambil menggelengkan kepala tidak tahu bisa berbuat apa lagi dan pasrah menerima nasibnya.
...Kemudian gadis itu melihat-lihat sekeliling dan memperhatikan teman-temannya yang sudah diatur ulang tempat duduknya....
...Ia menyadari bahwa semuanya duduk sesuai dengan gender dan hanya dirinya lah yang duduk dengan lawan jenis seperti ini....
...Lalu Livia syok dan langsung bertanya kepada wali kelasnya di hadapan semua orang....
...Livia yang sudah tidak kenal malu bertanya itu langsung mengangkat tangannya dan sambil berkata dengan suara yang agak keras....
“IBU GURU!” sambil berdiri di lihat oleh seisi kelasnya.
“Ya, ada apa Nak?” ujar wali kelasnya dengan lembut dan senyum manis.
“Mengapa Ibu menempatkan teman sebangku ku dengan dia? Kenapa yang lain duduk dengan sesamanya? Aku ga mau Bu," ujar Livia dengan raut wajah tidak terima dan penuh dengan kebingungan.
...Lalu wali kelasnya hanya tersenyum lebar melihatnya yang penuh keberanian itu untuk bertanya kepadanya dan ia pun menjawab,...
“Nak, kamu kan jadi juara pertama kelas di semester lalu. Ibu salut melihat kecerdasanmu dan karaktermu dari awal masuk SMA, jadi Ibu sengaja pindahkan Daris yang agak kurang berprestasi agar kamu bisa membantu dan memperbaiki dia serta yang di belakangmu Nak."
...Livia pun menunduk dan duduk kembali ke kursinya dengan diam....
...Masih ada seribu pertanyaan yang masih di cernanya dan tak lama kemudian tenggelam dalam pikirannya sendiri....
...Tiba-tiba si Daris yang terkenal sifat dinginnya dan cuek yang duduk disampingnya pun berkata sepatah dari mulutnya,...
“Bacot."
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 60 Episodes
Comments
Teteh Lia
aq waktu jaman sekolah ya seperti itu. hp sepi banget 🤭
2024-07-13
1
Lee_Nanash
omagaa
2024-06-30
1
🎀
buka tiktok aja 😅
2024-06-05
2