"Gila, Nya. Kita beneran diikutin mas Rama. Posesifnya ngalahin mas Iyan sama mas Zaki. Brutal dan gila-gilaan." kata Zahra sambil melirik mobil milik Rama yang baru saja berhenti di belakang mereka.
"Ck, udah buka pagarnya cepetan." kata Anya dengan panik. Anya takut melihat Rama yang sepertinya kesal karena dia sempat tersenyum pada Fahri tadi.
Anya tau bagaimana posesifnya duda yang selalu mengincarnya dan mengklaim dirinya sebagai calon istri lelaki itu.
Setelah Zahra membuka pagar, Anya segera memasukkan motornya ke garasi.
"Kenapa sih hari ini sial banget?" gerutu Anya karena menurutnya hari ini benar-benar hari yang sial untuknya. Pertama ketahuan bohong sama mas Zaki ditambah ketemu si Fahri dan juga Rama.
Anya segera mematikan motornya dan masuk ke dalam rumah, dia ingin segera masuk ke dalam kamar, tempat yang menurutnya aman.
Gadis itu ingin menghindari Rama, laki-laki yang selalu saja mendekatinya dengan memanfaatkan keluarganya.
Kelemahan Anya adalah keluarga yang dimilikinya sekarang. Apalagi keluarga suami kakaknya menerima Anya dengan baik dan selalu menyayangi dirinya sama seperti menyayangi Zahra.
Anya tak berani menolak Rama terang-terangan karena khawatir Bu Dewi juga Rama akan tersinggung dan berdampak buruk pada rumah tangga mbak April nya.
Rama pun mendekati Anya melalui mbaknya, bahkan bisnis jualan kue Mbak April nya pun dibantu oleh Rama dan ibunya yang merekomendasikan kepada teman dan relasi mereka.
Rama pun selalu memanfaatkan kesempatan itu untuk mendekati dirinya dan menunjukkan perasaan Rama yang mencintainya.
Dan itu membuat Anya merasa risih, apalagi Rama sudah berumur. Sebagai laki-laki matang dan pernah menikah pastinya Rama ingin segera menikahinya.
Bukan hanya pacaran seperti teman-teman seusianya. Dan saat ini Anya tak pernah kepikiran untuk menikah muda.
Apalagi dengan Rama yang masih saja sering bertemu dengan mantan istrinya. Pernah suatu hari Anya dan Zahra bertemu Rama dan mantan istrinya berjalan di mall.
Rama pun menjelaskan jika mereka hanya berjalan bersama karena permintaan Zeline, namun Anya tak perduli.
Bagi Anya jika Rama mau rujuk dengan Zena itu adalah sesuatu yang baik. Karena dengan begitu lelaki itu tak akan lagi mengejarnya.
Anya selalu berhati-hati dan menutup hatinya untuk laki-laki, termasuk dengan Rama.
Dia tak mau mengulang kisah orang tuanya yang menghancurkan kebahagiaan wanita lain dan melukai hati anak yang tak berdosa.
Secepat kilat Anya menaiki tangga menuju kamarnya tanpa menghampiri mbaknya dulu.
Walaupun mbak April tadi sempat menegurnya yang nyelonong masuk begitu saja dan langsung naik tangga menuju kamarnya.
Namun, Anya tak berhenti melangkah dan tetap saja menuju ke lantai atas.
Urusan mbak April, Anya yakin Zahra bisa mengatasinya. Mbak April pun sudah paham jika Anya pasti ingin menghindari Rama.
Sesampainya di kamar, Anya menutup dan mengunci pintunya. Kemudian dia duduk di atas kasur lalu menatap tas yang diberikan Fahri.
Anya membuka tas karton yang diberikan oleh Fahri tadi. Ternyata isinya sebuah buku tebal yang berisikan soal-soal untuk persiapan tes. Anya melihat sebuah note paper yang tertempel depan buku itu.
...Happy Birthday, Anya...
...Aku harap dengan pemberianku ini bisa membuat kamu semakin semangat meraih cita-cita kamu...
...Doa terbaikku untukmu...
^^^Fahri Alfarizi^^^
Anya melepas kertas berwarna kuning itu dan menyimpannya di atas meja belajarnya.
Gadis itu pun membuka buku baru yang masih tersegel dengan plastik itu.
Anya membaca soal-soal yang berada di dalam buku tersebut.
Ternyata buku itu memang sangat bagus, selain berisi soal dan pemecahannya ada juga beberapa materi yang disisipkan dalam buku ini.
Dan Anya yakin harganya pun cukup mahal. Ada rasa tak nyaman di hati Anya karena Fahri memberikannya buku semahal ini, padahal lelaki itu belum bekerja dan pasti masih dibiayai oleh orang tuanya.
"Nya, udah magrib. Cepetan turun." kata Zahra dengan lantang dari arah luar kamar.
"Iya bentar lagi aku turun." kata Anya dari dalam kamarnya.
Dia pun meletakkan buku tersebut di atas tempat tidurnya dan segera mengambil mukena dan sajadah.
Tok...Tok...Tok...
Suara ketukan dari pintu kamarnya, sepertinya mbak April nya yang mengetuk pintu dan menyuruhnya sholat magrib berjamaah di bawah.
Saat Anya membuka pintu betapa terkejutnya saat melihat bukan mbaknya yang berdiri di depan pintunya, melainkan Rama.
Lelaki yang ingin dihindarinya tadi dan saat ini Anya melihat tatapan kesal di mata lelaki yang usianya terpaut sepuluh tahun lebih diatasnya itu.
Dan kali ini Anya tak bisa kabur untuk sembunyi lagi.
♥️♥️♥️
Jangan lupa tinggalin jejak dengan likenya ya 🤗
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 132 Episodes
Comments
Endah Setyati
Dih Rama maksa banget,,udah tau kalo Anya ngehindar berarti ga suka,,malah memanfaatkan keluarga besan
2024-08-28
1
Neli Allen
wadoooohh Anya nggak bisa ngelak lagi dari Rama masih dtunggin Rama ternyata sampai Anya kluar dr kamar .mau tau mau Anya harus kluar melalu Rama .lanjut Thor semangat teyuuuuss
2024-06-02
0
Yayuk Bunda Idza
wah..mas Rama Ndak mau rugi, berusaha mepet teroos...
2024-05-05
0