Zaki Mode Serius

"Abang, ngapain di situ?" tanya April dengan heran saat melihat suaminya yang sedang berjongkok di dekat tak sepatu.

"Tadi ada tikus, sayang. Besar banget. Jadi abang lagi pantau dari sini." kata Zaki berbohong pada istrinya.

"Kok, cuma dipantau sih bang. Di geser lah rak sepatunya kali aja ada dibawah sana." kata April dengan panik.

"Ini baru mau abang geser, sayangku." kata Zaki sambil berpura-pura menggeser rak sepatu berharap istrinya percaya.

Padahal di rumah ini jarang sekali ada tikus dikatakan hampir tak pernah. Itu karena April sangat cerewet untuk masalah kebersihan rumah.

"Ya udah, kalau udah ketemu dan beres, nanti abang mandiin Alif sekalian Raisa. Sekarang mereka lagi main air di belakang." kata April

"Sekarang Raisa sama Alif siapa yang jaga?" tanya Zaki khawatir pasalnya keponakannya itu agak jahil binti usil. Bisa habis anaknya yang kalem itu dikerjain sama kakak sepupunya.

"Ada Anya sama Zahra, cuma nanti Abang bantu mandiin Alif sama Raisa. Mereka mau aku suruh antar pesanan kue Bu Laras. Tadi mbak Sri buru-buru pulang soalnya anaknya sakit. Aku mau ke minimarket sebentar bang, mau beli gula halus, besok ada orderan untuk selamatan kantor mas Rama, pagi-pagi udah harus siap." kata April.

Saat ini April sudah membuka usaha aneka kue. Dan hasil dari usaha itu sangat menjanjikan karena April sering mendapatkan orderan dari kantor ataupun pribadi untuk acar. Bahkan omset usaha April sebulannya sering mengalahkan gaji Zaki sebagai anggota polisi.

April belum mau memiliki toko khusus kue, karena belum mampu untuk memproduksi kue lebih banyak. Saat ini hanya ada mbak Sri, yang dulunya hanya bekerja di rumah Bu Vivi untuk menyeterika kini juga ikut membantu April.

"Ya udah kamu pergi saja, sayang. Hati-hati ya, jangan ngebut." kata Zaki mengingatkan istrinya. Akhirnya dia punya kesempatan untuk mengintrogasi dua remaja itu tanpa ketahuan istrinya. Apalagi sekarang ibunya pasti sedang bersama Bu Dewi di rumah sebelah.

"Tumben?" tanya April dengan heran pada Zaki yang memakaikan helm ke kepala istrinya.

"Apanya yang tumben, sayang? Abang kan sudah biasa mengingatkan kamu supaya hati-hati." kata Zaki

"Biasanya abang kalau dengar aku ke minimarket pasti mau nganterin, khawatir aku ketemu Iwan." kata April pada suaminya.

Zaki yang mendengar nama lelaki yang dulunya pernah menjadi saingan cintanya pun langsung membelalakkan matanya.

"Gak bisa beli tempat lain aja, sayang?" tanya Zaki

"Tempat lain lebih mahal, abang. Mana belinya lumayan banyak lagi. Kalau tempat mas Iwan bisa pakai kartu member buat dapat potongan harga." kata April.

"Ya sudah, abang percaya sama kamu untuk kali ini. Anak abang lebih membutuhkan abang sekarang, kamu taukan kalau si Rese itu udah main sama Alif bisa benjol anak kita yang kalemnya kayak kamu itu." alasan Zaki padahal di dalam hatinya dia memaki karena keadaan yang mengharuskan istrinya pergi sendirian ke minimarket dekat kompleks rumah mereka.

Iwan yang mendapatkan warisan dari almarhum ayahnya langsung menggunakan uangnya untuk membuka usaha. Laki-laki yang pernah menaruh hati pada istrinya itu pun membuka usaha minimarket di dekat komplek rumahnya.

Dan hal itu membuat Zaki tak suka karena cemburu. Apalagi sekarang Iwan sudah kaya, laki-laki itu sudah memiliki mobil dan ruko usaha minimarketnya.

"Nanti langsung pulang ya, sayang." Zaki berpesan pada istrinya.

Lalu mengecup bibir istrinya disertai lumatan lembut.

"Biar kamu selalu rindu dan ingat abang." kata Zaki dengan posesifnya.

April pun segera meninggalkan suaminya yang masih berdiri di garasi. Dengan mengendarai motor matic yang dibelinya dengan uang hasil usaha kuenya, April pun segera pergi menuju minimarket.

"Sekarang saatnya menginterogasi dua gadis nakal itu." kata Zaki lalu masuk ke dalam rumah menuju halaman belakang yang sekarang sudah terhubung dengan halaman belakang rumah Rahardian.

Di antara rumah mereka, Rahardian dan Zaki membuat taman kecil yang biasa menjadi tempat mereka berkumpul.

Zaki melihat putranya yang sedang bermain pistol air bersama Raisa di kolam karet yang cukup besar itu.

Tak jauh dari sana ada Rayyan yang duduk sambil mengunyah kue buatan tante April nya. Di sebelahnya ada Zahra dan Anya yang juga melakukan hal yang sama dengan keponakannya itu. Dan Zaki menduga mereka pasti sedang bermain game online bersama.

Rayyan memang tak mau bergabung bersama dua saudaranya karena dianggap masih bermain seperti bocil.

Padahal dulunya Rayyan pun sama saja dengan adik-adiknya itu.

"Rayyan, main hape jangan dekat-dekat begitu. Bisa rusak nanti mata kamu. Nanti om sita hape kamu, heran om lihatnya kok main hape melulu." kata Zaki mengomeli keponakannya yang asyik memainkan ponselnya.

"Ish, Ong Kuy cerewet. Rayyan bosen Ong, bingung mau ngapain jadi main game aja." kata Rayyan yang masih saja memainkan ponsel milik Mamanya.

"Main air sama Raisa dan Alif kan bisa. Kamu dulunya juga sering main air kayak begini." kata Zaki lagi.

"Itu dulu Ong, waktu masih bocil. Sekarang Rayyan udah gede." protes Rayyan.

"Gede apaan, ngomong aja masih belum bener. Panggil om aja salah melulu. Ong Kuy, Ong Kuy, nih adek kamu jadi ikut-ikutan." gerutu Zaki dengan kesal karena si Raisa ikut memanggilnya Ong Kuy seperti Rayyan.

Namun Rayyan hanya nyengir saja dan melanjutkan bermain ponselnya.

Begitulah kalau ada Omanya, mau tak mau Raina akan mengijinkan Rayyan bermain game. Karena Rayyan cukup dimanja oleh Omanya, jadi Raina tak enak hati menolak keinginan putra sulungnya jika di depan mertuanya itu.

"Anya, Zahra sini!" panggil Zaki dengan tegas. Zaki yang kata teman-teman Zahra dan Anya mirip Song Joong Ki itu menatap mereka dengan tajam.

Zahra dan Anya pun saling berpandangan, sepertinya ada sesuatu yang membuat kakak laki-laki mereka yang biasanya lebih senang bercanda itu terlihat serius.

"Gawat ini, kayaknya si abang Joong Ki KW itu tau. Bakal diamuk kita." bisik Zahra.

"Cepetan sini, masih lama-lama lagi." kata Zaki dengan sengit. Pasalnya waktunya untuk menginterogasi dua gadis ini sangat mepet. Jangan. Sampai istrinya pulang dari minimarket si Iwan Peyek itu terlebih dahulu.

Zaki tak ingin membuat istrinya khawatir, apalagi saat ini istrinya seperti menunjukkan tanda-tanda kalau adiknya Alif mau otw.

Dengan perasaan was-was mereka pun menghampiri Zaki. Baik Anya maupun Zahra sudah pasrah dan Anya pun akan berkata jujur pada Zaki karena tak ingin Zahra juga ikut-ikutan dimarahi oleh Zaki.

❤️❤️❤️

Jangan lupa likenya ya 🤗

Di karyaku yang ini masih ada Papa Iyan dan Ong Kuy yang jahil. Ditambah lagi dengan Zahra yang juga agak ceriwis namun sayang pada Anya.

Terpopuler

Comments

Ita Mariyanti

Ita Mariyanti

😂😂😂 te2p manggil rese yaa Ong mskpun gnti karya...😘😘😘❤️❤️❤️

2024-10-12

0

Neli Allen

Neli Allen

lanjutlah Thor semuanya ada ditangan author ya kami hanya mengikuti yg author tulis aja 😀🤣dan ttp semangat

2024-06-02

0

Yayuk Bunda Idza

Yayuk Bunda Idza

walah....ayah Kuy...gak mau kalah dari papa Iyan pokok e

2024-05-05

0

lihat semua
Episodes
1 Kebohongan Anya dan Zahra
2 Zaki Mode Serius
3 Mengaku
4 Bertemu Rama
5 Menghindari Duda Posesif
6 Anya sayang mbak
7 Aku Juga Akan Berkorban Untukmu, Mbak.
8 Kado Dari Rama
9 Kami Menyayangimu, Nya.
10 Kenekatan Anya
11 Kenapa Bunda Jahat?
12 Mantan Teman Bobok
13 Akan selalu dirindukan
14 Keinginan Zena
15 Peninggalan 'Istimewa'
16 Rama akhirnya tau
17 Anya Diculik
18 Keegoisan Rama
19 Rencana Dalam Diam
20 Anya Kabur
21 Babak belur
22 Kembali ke tempat asal
23 Anak Pelakor Yang Sebenarnya
24 Keberangkatan Anya
25 Anya Si Bintang Terang
26 Bantu Bunda Untuk Kuat
27 Sindrom Cauvade
28 Teman Disaat Sulit
29 Bertemu
30 Yang Menghukum Rama
31 Jangan Nakal, Nak
32 Suami Burik
33 Rama Sad Boy
34 Tiur Sudah Tau
35 Pak Seno
36 Kembaran Baron
37 Kembar-kembaran
38 Masih Soal Kembar
39 Akhirnya Sah
40 Menelan Pahitnya
41 Keinginan Anak-anak
42 Pemimpin Bukan Pemilik
43 Godaan Tetangga Cantik
44 Ketularan Baron
45 Mencoba Semua Jurus
46 Mandi Malam
47 Mulai Cemburu
48 Mantan Gamon
49 Kemarahan Anya
50 Mbak Charlie Si Penggoda
51 Kita Tukaran Saja
52 Kasih Pelajaran
53 Teman Di Kala Susah
54 Disusul Ke Kelas
55 Menyala Bumil Ku
56 Pesan Dari Si Mantan Gamon
57 Anya 'Sakit'
58 Masukan Dari Mbak Charlie
59 Minta Ijin
60 Perjalanan
61 Rumah Induk
62 Karlina
63 Kukira Kau Rumah
64 Anak Kita
65 Mau Tidur Di Kamar
66 Buah Hati Karlina
67 Mama
68 Karena Beda
69 Kedatangan Uget-uget
70 Dilamar
71 Hanya Kita Berdua
72 Pelanggan VIP
73 Cemburu
74 Rumah Arka
75 Aroma Manis
76 Menyadari Perasaan
77 Arka Pindah Haluan
78 Pamer Kemesraan vs Pamer Kegalauan
79 Menunggu Karlina Pulang.
80 Karlina Hilang
81 Permintaan Eyang
82 Rencana Pernikahan
83 Kamu Bawa Mahar Apa?
84 Pasangan Baru Vs Pasangan Lama
85 Otw Honeymoon
86 Menyelinap Keluar Kamar
87 Istri Selalu Benar
88 Anggap Saja Prewed
89 My Love
90 Kepergian Eyang
91 Ilmu Dari Karlina
92 Manfaat Daging Kambing
93 Tamu Tak Diundang
94 Arsita dan Obsesinya
95 Rumah atau Kosan???
96 Gak Pengen Kenalan
97 Menjenguk Korban
98 Kegelisahan Rama
99 Aku Turuti Kemauanmu
100 Ini Yang Kuinginkan
101 Calon Pelakor
102 Gatot dan Yusuf
103 Pengakuan Yusuf
104 Kabur?
105 Asisten Yang Lancang
106 Zena Lagi
107 Ketempelan Uget-uget
108 Transfer Gaib
109 Mulai Merasakan
110 Masa Lalu Yang Menjengkelkan
111 Apa Yang Kamu Pikirkan?
112 Keinginan Ibu
113 Turunkan Egomu
114 Berkumpul
115 Kontraksi
116 Tanyakan Hatimu
117 Ini Yang Kuinginkan, Mas
118 Si Adek Kenapa?
119 Cinta Kami
120 Kesalahan Kita
121 Anak Ayah Banget
122 Dibalik Kesuksesannya Ada....
123 Tetap Hidup Di Tubuh Cinta
124 Tidak Takut Istri ??
125 Si Mamang
126 Mamang Baron alias Bayu
127 ABC Lanjut Sampai Z
128 Kepikiran Kabur Lagi
129 Lanjutkan Yang Tertunda
130 Bawaan Si Dedek
131 Dedek De
132 Sangat Bahagia
Episodes

Updated 132 Episodes

1
Kebohongan Anya dan Zahra
2
Zaki Mode Serius
3
Mengaku
4
Bertemu Rama
5
Menghindari Duda Posesif
6
Anya sayang mbak
7
Aku Juga Akan Berkorban Untukmu, Mbak.
8
Kado Dari Rama
9
Kami Menyayangimu, Nya.
10
Kenekatan Anya
11
Kenapa Bunda Jahat?
12
Mantan Teman Bobok
13
Akan selalu dirindukan
14
Keinginan Zena
15
Peninggalan 'Istimewa'
16
Rama akhirnya tau
17
Anya Diculik
18
Keegoisan Rama
19
Rencana Dalam Diam
20
Anya Kabur
21
Babak belur
22
Kembali ke tempat asal
23
Anak Pelakor Yang Sebenarnya
24
Keberangkatan Anya
25
Anya Si Bintang Terang
26
Bantu Bunda Untuk Kuat
27
Sindrom Cauvade
28
Teman Disaat Sulit
29
Bertemu
30
Yang Menghukum Rama
31
Jangan Nakal, Nak
32
Suami Burik
33
Rama Sad Boy
34
Tiur Sudah Tau
35
Pak Seno
36
Kembaran Baron
37
Kembar-kembaran
38
Masih Soal Kembar
39
Akhirnya Sah
40
Menelan Pahitnya
41
Keinginan Anak-anak
42
Pemimpin Bukan Pemilik
43
Godaan Tetangga Cantik
44
Ketularan Baron
45
Mencoba Semua Jurus
46
Mandi Malam
47
Mulai Cemburu
48
Mantan Gamon
49
Kemarahan Anya
50
Mbak Charlie Si Penggoda
51
Kita Tukaran Saja
52
Kasih Pelajaran
53
Teman Di Kala Susah
54
Disusul Ke Kelas
55
Menyala Bumil Ku
56
Pesan Dari Si Mantan Gamon
57
Anya 'Sakit'
58
Masukan Dari Mbak Charlie
59
Minta Ijin
60
Perjalanan
61
Rumah Induk
62
Karlina
63
Kukira Kau Rumah
64
Anak Kita
65
Mau Tidur Di Kamar
66
Buah Hati Karlina
67
Mama
68
Karena Beda
69
Kedatangan Uget-uget
70
Dilamar
71
Hanya Kita Berdua
72
Pelanggan VIP
73
Cemburu
74
Rumah Arka
75
Aroma Manis
76
Menyadari Perasaan
77
Arka Pindah Haluan
78
Pamer Kemesraan vs Pamer Kegalauan
79
Menunggu Karlina Pulang.
80
Karlina Hilang
81
Permintaan Eyang
82
Rencana Pernikahan
83
Kamu Bawa Mahar Apa?
84
Pasangan Baru Vs Pasangan Lama
85
Otw Honeymoon
86
Menyelinap Keluar Kamar
87
Istri Selalu Benar
88
Anggap Saja Prewed
89
My Love
90
Kepergian Eyang
91
Ilmu Dari Karlina
92
Manfaat Daging Kambing
93
Tamu Tak Diundang
94
Arsita dan Obsesinya
95
Rumah atau Kosan???
96
Gak Pengen Kenalan
97
Menjenguk Korban
98
Kegelisahan Rama
99
Aku Turuti Kemauanmu
100
Ini Yang Kuinginkan
101
Calon Pelakor
102
Gatot dan Yusuf
103
Pengakuan Yusuf
104
Kabur?
105
Asisten Yang Lancang
106
Zena Lagi
107
Ketempelan Uget-uget
108
Transfer Gaib
109
Mulai Merasakan
110
Masa Lalu Yang Menjengkelkan
111
Apa Yang Kamu Pikirkan?
112
Keinginan Ibu
113
Turunkan Egomu
114
Berkumpul
115
Kontraksi
116
Tanyakan Hatimu
117
Ini Yang Kuinginkan, Mas
118
Si Adek Kenapa?
119
Cinta Kami
120
Kesalahan Kita
121
Anak Ayah Banget
122
Dibalik Kesuksesannya Ada....
123
Tetap Hidup Di Tubuh Cinta
124
Tidak Takut Istri ??
125
Si Mamang
126
Mamang Baron alias Bayu
127
ABC Lanjut Sampai Z
128
Kepikiran Kabur Lagi
129
Lanjutkan Yang Tertunda
130
Bawaan Si Dedek
131
Dedek De
132
Sangat Bahagia

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!