NovelToon NovelToon

Harus Ku Terima, TAKDIR INI

Pertemuan

Suara kicauan burung yang menandakan hari telah pagi, di iringi cahaya mentari yang mulai menampakkan diri.

Aktivitas di rumah keluarga Herman telah di mulai sejak subuh tadi, yang diawali oleh Surti yang tengah sibuk mempersiapkan sarapan pagi.

Sementara Alisya sudah menyibukkan diri dengan beraktivitas olahraga yang dimulai sejak pukul 06.00 pagi. Ia sangat senang bisa menghirup udara segar tanpa polusi. pepohonan rindang di sekitar rumahnya, juga menjadi salah satu kerinduan yang selama ini tak ia dapatkan di luar negeri.

Herman, sang ayah sudah berhadapan dengan laptop sejak pagi. Walaupun hari libur tak membuatnya untuk bisa bersantai ria. berbagai laporan kantor harus segera ia selesaikan.

Sementara sang mama, yaitu Sinta. tengah bersiap untuk menuju kamar mandi. seperti biasa hari ini ada jadwal bertemu dengan teman sebayanya, sekaligus mengadakan arisan yang tiap bulan rutin di lakukan.

"Pa, mama pergi dulu yah mau ketemu sama temen-temen mama. Sekalian mau arisan bulanan!" Sinta yang saat itu tengah menghampiri herman

"Iya ma. Setelah ini papa transfer juga uang bulanannya ya ma!"

"Oke pa, (sambil mencium tangan suaminya)"

"Ma tunggu sebentar, papa lupa ga kasih tau mama semalam"

Belum selesai bicara namun sudah dipotong oleh istrinya

"Kasi tau apa, pah?"

"Ini ma, ada anaknya temen papa yang nikahan hari ini, kebetulan kita dapat undangan untuk menghadiri acara itu. Jadi papa minta tolong mama nanti pulangnya agak cepet yah, soalnya jam 7 malam kita sudah harus jalan ke tempat temen papa. Sekalian kita ngobrol-ngobrol juga sama temen papa yang lain"

"Oh iya pa, lagipula mama cuma sebentar kok arisannya gak sampai jam 3 sore sudah pulang!"

"Baguslah kalau begitu, mama hati-hati ya!!"

Sementara itu, Alisya yang kini tengah beristirahat sembari mengisi perut dengan semangkuk bubur ayam. Tanpa di sadari bahwa ada pria tampan yang kelihatannya juga selesai lari karena terlihat dari pakaian yang dikenakan serta keringat yang masih bercucuran. Pria ia juga memesan semangkuk bubur ayam.

Saat itu, ketika hendak membayar bubur yang telah dilahapnya. Tiba-tiba isya teringat sesuatu bahwa ia lupa tak membawa dompet.

'aduh mati nihh, kok bisa sih gak ku masukin tadi! Sambil meraba-raba seluruh jantung celana dan membuka casing hp berharap ada uang terselip di dalamnya'

"Kenapa? Gak punya uang ya?" Tanya pria tampan itu

"Enak aja! Punya, cumaaa...n ketinggalan dompetnya, hihihi"

"Hmm kebiasaan wanita, selalu lupa menyimpan sesuatu!"

"Bang, ini ya bubur dua sama cewek yang lupa bawa uang!"

"Oh iya makasih ya" jawab abang bubur itu!

"Ehh tunggu!! Kejar Alisya"

"Apalagi? Mau minjem uang lagi? Berapa?"

"Ihhh belagu amat sihh, kalau bukan karena dompet gue ketinggalan. Juga ogah kali dibayarin sama cowok ngeselin kayak Lo"

"Masih mending ada yang bayarin! Wlekkk.." ledek pria itu kepada Alisya

"Ya udah nanti gue ganti, TENANG AJA!"

"Ga usah! Gue ikhlas bayarin, yah anggap saja itu sedekah dari gua"

"Gak! Tetep gue balikin" mana no rek Lo?"

"Degil nih cewek yah! Di bilang gak usah ya ga usah. Kecuali kalau Lo mau ganti 50x lipat"

"Wahhh pemerasan sih inii, ogahh banget gue"

"Gak mau kan! Ya makanya ga usahh! Ya udah gue duluan"

Ketika hendak meninggalkan Alisya, tiba-tiba ia kembali berjalan mundur dan berdiri tepat di samping Alisya.

"Oh iyaa, mana handphone Lo?"

"Gak!! Mau ngapain minta handphone gue!!!"

Tapi pria itu seakan tak peduli ia segera merampas ponsel yang ada di genggaman Alisya

"Ehhhh nekat Lo yahh! Gue teriakin maling nihh!"

Kemudian pria itu langsung membungkam mulut Alisya.

"Apaan sih loh lebay banget" ujar pria itu

"Eh busett ngatain gue lebay pula, ya Lo ngapain langsung nyerobot handphone gue, kayak maling!" Jelas Alisya

Terlihat pria itu sedang berusaha membuka password handphone Alisya

"Nihh (menyodorkan ke Alisya) buka passwordnya!"

"Mau ngapain sih?"

"Ya udah cepet buka aja, gue gak punya banyak waktu nih. Yahh kalau emang Lo sengaja mau lama-lama disamling gue"

"Idiiihhhh najiss! Sumpah ya, baru kali ini gue nemuin cowok modelan kayak Lo! Ga ada ramah-ramahnya" celetus ALISYA sambil menulis password handphone nya

Pria itu tengah memasukkan sebuah nomer ke handphone Alisya

"Nihh gue kasi nomor gue ke Lo, ya kali aja nanti Lo berubah pikiran mau ganti 50x lipat. Terus Lo bingung mau cari gue dimana? Gue  udah kasi jalan mudahnya!"

"Pangeran tampan? (Sambil melihat ke arah ponselnya) Bener-bener ya Lo, bisa-bisanya Lo namain di kontak gue dengan nama yang iyuhhhh..."

"Hahaha tenang aja kali. Gue udah save juga nomor Lo, jadi sewaktu-waktu Lo nelfon atau nge-chat gue. Setidaknya gue udah tau kalau itu Lo!

Kemudian memperlihatkan ponselnya ke Alisya, dengan maksud menunjukkan bahwa ia benar-benar terlah menyimpan nomor handphone Alisya.

"Cewek gila? Hah pencemaran nama baik sih ini! Bisa-bisanya Lo namain gue cewek gila! Rese' banget si Lo" ujar Alisya kembali kepada pria tersebut

"Ya Allah kenapa sih oagiku yang cerah dan indah ini harus dirusak dengan kehadiran cowok tengil kayak dia" lanjutnya sambil merenggek

Tanpa rasa tak enak hati, pria itu langsung mengembalikan handphone Alisya yang sedari tadi di genggamnya, Dan kini, langsung beranjak meninggalkan Alisya tanpa rasa tak bersalah sedikitpun.

Sementara Alisya masih diam termenung di tempat itu, sambil ngedumel 'kenapa sih harus dipertemukan sama cowok aneh kayak gitu, TUHAN!'

Sepanjang perjalanan pulang ia tak berhenti membicarakan pria itu dalam hati, raut wajahnya juga terlihat masih saja kesal.

Di rumah, ia langsung saja masuk tanpa disadari bahwa papanya sedari tadi memperhatikan anaknya yang terlihat sangat cemberut.

"Alisya!" Panggil papanya

"i...iiiyaaa pa!" Menghampiri papanya yang terlihat masih sibuk di depan layar laptopnya

"Papa perhatikan sedari kau masuk pintu sampai detik ini wajahmu terlihat sangat cemberut. Ada apa?"

"Hehehe, ngak kok pa! Alisya lagi capek aja abis lari!"

"Walaupun papa tak se-peka mama mu tapi papa tau loh, mana raut-raut yang lagi capek atau kesel? Tapi papa sih gak maksa kalau gak mau cerita?" Rayu papanya

"Eh iya pa mama mana kok gak kelihatan" Alisya sengaja mengalihkan pembicaraan

"Arisan sama temen-temennya. Biasalah ibu-ibu!!" Ujar Herman

"Oh gitu ya pahh,hmm ya udah Alisya permisi dulu ya mau mandii. Udah bau acem bangett nih"

"Tapi tetep cantikk kok anak papa ini walaupun bau acem" ujar Herman yang terlihat sedang menghjbur anaknya agar tak terlihat kesal lagi

"Ihhh papa bisa aja! Nanti Alisya bilangin loh sama mama, kalau papa gangguin anaknya!"

"Ampun tuan putri!!" Ucap pak Herman

"Iya papa, tuan putrimu memaafkan mu, hihi" jawab Alisya sambil memutarkan badannya.

Alisya kemudian berjalan meninggalkan ayahnya dan menuju kamar untuk mandi!!!

Kemudian ia bersiap kembali untuk turun menuju ruang tv, terdengar suara ibunya yang nampaknya telah pulang selepas dari arisan.

Kedatangan Pria Misterius

"Ma sudah siap?" teriakan seorang pria dari lantai bawah yang terdengar jelas hingga ke lantai dua itu, membuat wanita paruh baya, yang kala itu tengah berdiri di depan cermin sontak saja langsung mempercepat langkahnya untuk segera turun.

"Iya pa! Bentar lagi tinggal pake heels doang kok!!"

"Oke, Papa tunggu di mobil ya ma!" sambil merapikan jas dan mulai berjalan menuju mobil yang sudah terparkir di depan.

"Iya-iya" mengambil tas yang tergeletak di meja

"Al... Alisyaa" teriak wanita yang memanggil anak gadisnya, yang kala itu tengah berada di dalam kamar.

Kreekkkkk.....

(Membuka pintu kamar dan segera turun menemui sang mama)

"Iya ma, ada apa?" Tanya Alisya penasaran karena mamanya yang memanggil dengan nada lantang.

"Mama sama papa mau pergi dulu yah ke acara nikahan anak teman papa. Kamu jangan keluar-keluar, Tetap di rumah!!!" Perintah Sinta kepada Alisya untuk tidak meninggalkan rumah selama papa dan mamanya berada di luar.

"Iya ma, Alisya gak kemana-mana kok" jawab Alisya meyakinkan mamanya bahwa dirinya akan tetap stay di rumah selama mamanya pergi.

Kemudian mamanya berjalan menuju arah luar, sedangkan Alisya mengikutinya dari belakang karena hendak menutup pintu!

Saat itu Alisya tidak langsung naik ke kamarnya. Ia lalu membuat secangkir teh dan menikmatinya di sebuah kursi santai di dekat kolam renang.

Tak lama setelah itu, sekitar 30 menit selepas kepergian orang tuanya. Tiba-tiba terdengar suara mobil yang berhenti.

"Loh kok cepet banget sih mama sama papa pulangnya! Perasaan baru 30 menitan dehh! Atau mungkin acaranya sudah selesai? Ah sudahlah" tanpa berpikir panjang, akhirnya Alisya segera membukakan pintu, sebelum orang tuanya terus-menerus memencet bel atau bahkan lebih kencang dari bel itu saat memanggil namanya.

Alisya membukakan pintu dan menunggu sosok yang ada di dalam mobil itu keluar. Alisya sempat takut kala orang yang berada di dalam mobil itu tak kunjung juga turun. Bahkan ia juga berpikir kalau orang itu adalah pencuri yang datang saat tuan rumah tak ada di rumah. Pikirnya kala itu, yang terinspirasi dari cerita-cerita ilusi.

Ketika Alisya memutuskan untuk masuk dalam rumah, tiba-tiba ia mendengar suara seseorang yang tengah menutup pintu mobilnya.

(Akhirnya orang itu turun juga)

Alisya nampak belum memperhatikan secara detail siapa orang yang sekarang ini tengah berjalan semakin dekat ke arahnya berdiri. Di sisi lain orang itu terus saja berjalan dengan menundukkan kepala.

Sontak saja Alisya kaget saat tahu siapa yang datang? Sorot matanya kini semakin tajam

"heh? Ngapain Lo di sini? Tanya Alisya

"Harusnya gue yang tanya Lo ngapain di rumah ini? Orang itu nampak menanyakan kembali tentang keberadaan Alisya di rumah itu. Sontak saja membuat Alisya marah

"Mau-mau gue dong!! Rumah rumah gue! Ya terserah gue mau dimana aja!"

"Atau jangan-jangan... lo ngikutin gue ya tadi pagi?" Ujar Alisya dengan wajah kesal

"Pe de bangett sih jadi orang!"

"Eh tunggu-tunggu! Lo tadi bilang apa? Lo yang punya rumah ini?" Tanya orang itu yang kaget ketika mendengar pernyataan Alisya

"Emang iyaa!!! Sana-sana pergi, gue gak Nerima tamu kayak Lo!!!" Tegas Alisya

"Jangan bilang Lo anaknya pak Herman ya?" Tanya orang itu kembali

"Dari mana Lo kenal bapak gue?" Tanya Alisya balik kepada pria itu. Ia berpikir bahwa pria itu mengada-ada dengan sengaja mengikuti dirinya dan kini 'sok kenal' dengan papanya.

Di sisi lain, orang itu nampak tengah menarik napas panjang sembari menepuk jidatnya

"Ya udah deh Lo tanya aja nanti sama bokap Lo, siapa gue?" Tegas orang misterius itu

"Intinya gue kesini cuma mau kasi tau ke pak Herman untuk datang ke rumah gue karna ada acara. (Belum selesai bicara tapi sudah di potong pembicaraannya oleh ALISYA)

"Acara apa?" Tanya Alisya

"Pasti bokap Lo tau dehh!! Gue titip salam ya sama dia awas kalau Lo ga sampein gue teror Lo (sambil menunjukkan kontak Alisya)"

"Ihhh kok pake ngancem-ngancem. Ogah bangett Lo telfon aja sendiri orangnya!" Jawab Alisya

"Nomor dia gak aktif woi, dan kebetulan gue lewat sekitar kompleks ini jadi gue singgah aja sekalian. Oh iya jangan lupa 'lo sekeluarga yang dateng'!"

"Idihh ogah banget gue Dateng! Emang sepenting apa sih acara Lo itu? Sampai-sampai gue harus banget Dateng?"

"Untung kali ini gue sabar ngadepin cewek kayak Lo. Hahaha" ledek orang misterius itu!

Baybay cewek tengilll, jangan lupa di sampaiin!!!

Tak selang beberapa saat orang itu kemudian pergi meninggalkan Alisya. Sementara Alisya lagi-lagi terlihat kesal.

ia segera masuk ke dalam rumah dan mengunci pintunya!! Ia berjalan menuju kamar, tiba-tiba.....

Tiiiingg.......

Suara pesan masuk di ponselnya. Ketika ia membuka ternyata pesan itu berasal dari cowok yang tak lain adalah si 'pangeran tampan' cowok yang pertama kali ia temui saat di tempat bubur ayam, dan yang kedua cowok yang ia temui saat datang tiba-tiba kerumahnya!

"Hai cegil, gue tau Lo sekarang pasti lagi mikirin gue kan?"

"Gak ada puas-puasnya ya Lo gangguin hidup gue?"

"Oittts tenang, tenang! Gue baik kok, gue gak akan ganggu Lo! Lo tenang aja ga usah takut"

"GUE GAK TAKUT!!!! gue lagi males aja di ganggu!

"Gak lama kok gue ganggunya cuma sepuluh menit aja!!!!"

"Bener-bener ya Lo!!!?? Apa lagi sihh, ga puas-puas juga Lo?"

"JANGAN MARAH DONG CEGILLL" rayu pria itu

"Bisa gak sih ngomongnya jangan marah-marah biar cepet kelar deh ini"

"Ya udah iyaa, Lo mau apa?" Tanya Alisya dengan terpaksa menahan emosi kepada pria yang dianggap sangat menjengkelkan itu!

"Hmmmm gue gak mau apa-apa sih ke Lo!! Gue cuma mau bilang aja, yahh sekedar memastikan. Kalau Lo udah sampein ke ortu Lo tentang yang gue bilang tadi?"

"Orang tua gue belum pulang!!! Gue juga gak tau dia pulang jam berapa!!"

"Emang kemana?" Tanya pria itu

"Kepo bangett sih Lo sama urusan orang..!"

"Emang sopan yah, kalau ada yang bertanya terus di jawab gitu?!" Tegas pria itu lagi

"Gue gak tau pasti, cuma bilang aja mau ke nikahan temannya"..

"Puas Lo?" sambung Alisya

Seketika pria itu ingat akan sesuatu hal...

"Oke deh cegil makasih ya infonya, ntar gue balik lagi gangguin lo!! Sekarang gue mau pergi dulu! Bay bay" Ujar pria itu

"BODO AMATTT!!!!" Kata Alisya yang rupanya semakin kesal itu. Karena ini merupakan kali pertama ia bertemu cowok yang sangat-sangat nyebelin. Biasanya cowok yang ngedeketin dia rata-rata baik dan sok manis!!! Pokoknya beda jauh banget dehhh sama yang satu ini!

Setelah itu, Alisya langsung meletakkan ponselnya di atas meja dan tidak memperdulikan jika ada pesan maupun panggilan yang masukkk!!!!!

Ia segera baring di atas kasurnya.

Tak lama setelah itu... Ia nampak TERTIDUR

Sementara pria itu sekarang tengah tergesa-gesa menganti pakaiannya dan setelah itu, segera menuju mobilnya! Ia segera menghidupkan kembali mesin mobilnya kemudian segera melajukan mobilnya dengan sangat kencang. Seperti orang yang sangat terburu-buru!!

Menghadiri Undangan

Kini waktu menunjukkan pukul dua puluh tiga kosong kosong. Sementara Alisya sudah tertidur pulas. Bahkan beberapa kali dering ponselnya berbunyi ia masih saja terlelap dalam tidur.

Di layar ponsel nya terlihat, dua belas kali panggilan tak terjawab. Panggilan itu tak lain dari mamanya.

Sinta dan Herman ternyata sudah pulang dari tempat acara. Saat itu, ia hendak masuk ke dalam rumah, akan tetapi pintunya tak sengaja terkunci dari dalam oleh ALISYA.

Di satu sisi Sinta sudah berusaha menelfon anaknya itu tapi tak kunjung juga mendapat jawaban. Sementara Herman mencoba untuk memanggil-manggil nama anaknya dan pembantu rumahnya, juga tak ada jawaban!

Akhirnya, Sinta mencoba menelfon ke handphone pribadi Surti, pembantu rumah tangganya. Setelah beberapa saat akhirnya di angkat.

"Kok lama banget sih bik? Sudah pada tidur ya?" Tanya Sinta kepada pembantunya itu!

"Iya Bu, maaf tadi saya lagi di kamar belakang jadi tak mendengar suara mobil ibu pulang!"

"Alisya mana? Dia di rumah kan?" Tanyanya lagi

"Iya Bu, ada kok! Sepertinya sudah tidur"

"Oh ya sudah kalau begitu!"

*****

Ke-esokan paginya, mata yang terlihat seperti panda itu kini mulai terbuka. Ia langsung meraih handphone yang ada di atas meja. Ia kaget karena melihat panggilan tak terjawab dari mamanya sampai belasan kali. Sepertinya ia mengingat sesuatu, ia baru sadar bahwa ia tak sengaja mengunci pintu semalam!!

Ia segera bergegas bangun dan tampak sibuk mencari orang tuanya.

Akan tetapi Alisya baru menemukan Surti, ia belum melihat keberadaan papa dan mamanya.

"Bik surtiii! Mama sama papa mana? Teriak Alisya yang sedari tadi mondar mandir melihat sekeliling

"Ada kok non di atas! Sepertinya masih tidur"

Seketika Alisya melihat ke arah jam dinding yang masih menunjukkan pukul 04.30.

Akhirnya ia memilih untuk senam aerobik di rumah sambil menunggu papa dan mamanya bangun.

Tik, Tok.....

Suara jam dinding tak berhenti berdetak, arah jarum jam yang tak berhenti menunjukkan perubahan sebuah angka. Kini telah menunjukkan pukul enam pagi

Saat itu, Sinta dan Herman juga sudah keluar dari kamar. Karena hari weekend jadi mereka tak sibuk bersiap-siap untuk ke kantor.

Alisya yang saat itu juga telah selesai melakukan aktivitasnya kemudian segera menghampiri kedua orang tuanya yang tengah bersantai di luar rumah.

"Pagi ma, pa" ucap Alisya

"Iya sayang pagi" sahut Sinta

"Oh iya ma, pa, maaf ya Alisya semalam lupa. gak sengaja Alisya kunci pintunya"

"Iya gapapa, malah kita pikir kamu lagi diluar" ujar Herman

"Ohiya nanti kamu ikut papa sama mama kerumah temen papa ya, soalnya ada acara dan kita semua di undang! Gak enak dong kalau misalnya kita gak Dateng apalagi hari ini weekend!" Lanjutnyaa....

"Ya ampun Alisya juga baru inget. Jadi semalam ada pria misterius yang datang ke rumah kita. Dia nyariin papa. Dia juga minta tolong ke Alisya untuk nyampein ke mama sama papa untuk datang ke acara yang diadakan di rumahnya hari ini!"

"Ohh itu pasti Jhon! Dia itu anak temen papa namanya om Marteen. Dia juga anak tunggal loh sama kayak kamu!"

"Alisya gak tau sih pa namanya siapa, soalnya dia langsung nyolot aja. Gak memperkenalkan diri, jadi Alisya bilang aja 'PRIA MISTERIUS'

"YA sudah kamu segera bersiap ya, nanti kita akan pergi sebelum pukul sembilan! Tegas Herman

"Kalau begitu mama juga mau bersiap dulu" kata Sinta sambil berdiri dan berjalan menuju ke dalam rumah

Sinta juga yang saat itu terlihat meninggalkan papanya sendiri di luar! Dan juga segera bersiap-siap.

Beberapa saat berlalu, kini ketiganya nampak sudah bersiap untuk pergi.

Tepat pukul 11.30 mereka sampai di rumah Marteen. Saat itu acara hampir saja di mulai. Untung Herman dan keluarganya datang tepat waktu!!

Saat ingin memasuki ruangan, mata Alisya tertuju pada sosok pria yang sangat ia benci. Begitupun dengan pria itu yang juga sedang menatap Alisya.

Mereka bersalaman satu sama lain ~

Acara pengajian itupun berlangsung dengan khidmat, Herman juga nampak memberikan beberapa sambutan untuk tamu undangannya.

Setelah hampir dua jam berlalu akhirnya sampai juga pada penghujung acara. Saat ini merupakan sesi makan makan. Dimana para tamu dan hadirin sekalian yang turut serta hadir dipersilakan untuk menikmati hidangan yang telah disajikan!

Disebuah meja bundar dengan enam kursi yang tersusun rapi, nampak Alisya, Sinta, Herman dan Marteen tengah berkumpul. Mereka larut dalam cerita yang dibawakan oleh satu sama lain, Alisya yang nampak sumringah kala itu tiba-tiba menjadi cemberut setelah melihat kedatangan pria yang sangat mengganggunya selama ini!

"Hai om, Tante" sapa Jhon kepada Sinta dan Herman sambil berjabat tangan

Kemudian ia mengambil tempat di sebelah Alisya.

"Om, anaknya cantik yah. Tapi sayang cemberut terus" ujar Jhon yang sengaja menyindir Alisya

Sementara kedua orang tua mereka hanya tersenyum melihat tingkah mereka berdua.

"Kalian sudah saling kenal ya?" tanya Sinta

"Iya ma, kita sudah pernah ketemu sebelumnya dalam keadaan KETIDAKSENGAJAAN yang berujung apes" ujar Alisya yang nampaknya masih kesal dengan sosok pria yang ada di sampingnya itu

"Sebenarnya bukan ketidaksengajaan sih tan, emang kayaknya sudah takdir dari TUHAN untuk mempertemukan kami berdua! Iya gak Al?" Ucap Jhon sambil menyenggol tangan kiri Alisya

"Jangan sok akrab deh Lo!!" Ujar Alisya kembali

"Eh, kalian ini baru juga ketemu sudah seperti tom and Jerry saja" ujar Herman

"Iya nih biasa yang kayak gini, bakal tumbuh benih-benih cinta, hehe" lanjut Marteen

"Paaa" sahut Jhon

"Maaf ya om, bukannya Alisya lancang tapi maaf seribu maaf Alisya gak tertarik sama sekali sama anak Om. Apalagi yang modelan kayak gini ke cewek" ucap Alisya

"Pasti kamu di gangguin terus ya Al? Bilang aja ke om kalau kamu di gangguin ya, supaya om jewer nih telinganya. Hihi" jawab Marteen yang nampak tengah menggoda Alisya juga

"Lagian jadi cewek GALAK bangettt! Macam harimau.. ngaungg" sahut Jhon yang semakin tak berhenti menggangu Alisya

"Oh iyaa Jhon kamu boleh loh sering sering ajak Alisya jalan!" Ujar Herman yang sepertinya sangat merestui kedekatan mereka

"Nahh tuhh sudah ada lampu hijau" sambung Marteen

"Jhon  oke oke aja yahh, tinggal pasangannya aja, oke juga gak nihh? Hihi..." sahut Jhon lagii

Alisyaa saat itu nampak tak merespon pembicaraan mereka sama sekali! Ia lebih memilih diam dan menutup kuping sembari menikmati makanan yang sudah tersedia di piringnya.

"Ma, Alisya pergi ke toilet dulu ya"

"Iya sayang silakan!!" Jawab Sinta

Tak lama setelah Alisya pergi Jhon juga terlihat beranjak dari duduknya

"Jhon juga pamit ke belakang dulu ya" sambung Jhon

Tak di sangka Jhon diam-diam membuntuti Alisya dan melihat Alisya yang saat itu tak berada di toilet. Alisya terlihat sedang duduk di sebuah kursi samping kolam ikan.

Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!

Download Novel PDF
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!