Pertemuan Kedua

* Kediaman Maven *

"Cukup Agam !! Pokok nya kamu harus sudahi hubungan mu dengan Maura, mau sampai kapan kamu harus nunggu dia, mama udah kepengen nimang cucu." Desak Sandra pada anak sulung nya itu

"Udah lah ma, aku udah cinta sama Maura, sepulang dari Paris dia janji akan merencanakan pernikahan kami, sabar ma aku pasti nikah kok" bujuk Agam.

"Sudah, sudah. Itu aja pembicaraan kalian setiap bertemu. Agam, setahun bukan waktu yang sebentar, belum tentu juga dalam setahun dia tetap pada janji nya untuk pulang kembali ke Indonesia. Mulai lah membuka hati mu pada gadis lain, jika memang hati mu tetap tidak goyah, maka memang sebesar itu lah cinta mu pada Maura" Ucap Maven, ayah Agam yang baru keluar dari kamar nya.

"Mas, apa gak ada wanita lain yang bikin mas tertarik selain kak Maura?" sahut Tasya adik satu satu nya Agam

"Gak ada!" jawab ketus Agam yang kesal mendengar adik nya malah memperpanjang pembicaraan menyebalkan ini.

...ΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩ...

3 Bulan berlalu semenjak kepergian Maura ke Paris, semakin jarang komunikasi Agam dengan kekasih nya karna kesibukan masing masing.

*

*

"Permisi, Nyonya Nia, sebentar lagi Dokter visit ya" Ujar Suster yang datang tidak lama setelah nya di susul oleh dokter dan beberapa orang di belakang nya yang mengikuti.

"Nyonya Nia, Bagaimana ? Ada keluhan ?" Tanya Dokter Agam yang baru saja tiba

"Hanya nyeri di bagian jahitan nya aja Dok" jawab Nia pada Dokter nya, ya Nia pasien yang di tangani oleh Agam, dan tahu kah siapa yang berada di samping Nia menemani nya ? Yap Bianca, Nia adalah teman kerja Bianca yang sedang sakit usus buntu.

Agam yang melihat gadis di sebelah pasien nya mengingat ingat siapa nama gadis itu, gadis yang menolong ibu nya beberapa bulan lalu.

"Nanti kita kasih obat pereda nyeri nya ya, hari ini sudah boleh pulang" Agam pun melirik kembali Bianca yang sedang duduk lalu berjalan keluar ruang rawat inap itu

"Mbaaa, itu... Itu cowok yang ibu nya aku tolong waktu itu. Wah daebak, Ternyata dia dokter pantesan kasih imbalan banyak banget" ucap Bianca yang kaget dengan degupan jantung yang cepat setelah bertemu kembali pada pria tampan yang ia temui beberapa waktu lalu.

"Jodoh gak kemana Ca hahaha" jawab Nia yang tertawa meledek Bianca yang sedang kegirangan seperti baru bertemu pujaan hati nya

"Udah Ca, berangkat gih nanti telat loh kerja nya, makasih ya udah nemenin aku, sebentar lagi suami ku dateng jemput, hari ini dia ijin kerja setengah hari"

"Iya udah aku pergi kerja dulu ya mba, cepat pulih ya, aku pamit daahh" Bianca yang pamit dan keluar menuju lift yang hampir tertutup

"Ehhh tunggu" Bianca pun langsung menekan tombol lift agar tidak tertutup.

Alangkah terkejut nya ia saat melihat lift sudah berisikan beberapa orang yang tadi ia lihat, yap Agam, pria yang baru saja ia lihat ternyata berada di lift tersebut.

*Ting

Pintu lift pun terbuka di lantai 3.

"Permisi Dok" rombongan itu pun pamit keluar lift untuk melanjutkan pekerjaan nya, sedangkan Agam tetap di lift hendak pulang karna sudah jam nya ia pulang setelah visit terakhir di hari itu.

"Ekhhmm. Kau gadis yang menolong ibu saya kan ? Siapa nama mu ?" tanya Agam yang benar benar lupa nama gadis itu

"Ehmm Bianca Pak, Eh Dok" Jawab Bianca yang gugup jantung nya yang berdetak kencang mendengar sapaan dari pria di samping nya

"Mau pulang?" tanya Agam berbasa basi

"Ha ? enggak Pak, eh iya, maksud nya mau pulang mau lanjut kerja" Bianca yang seketika otak nya mampet padahal pertanyaan yang di ajukan sederhana.

"Masih kerja di tempat kemarin?" Tanya Agam lagi dengan pandangan menghadap pintu lift tanpa melihat Bianca

*Ting

Lift pun tiba di lantai lobby rumah sakit

"Iya pak masih di supermarket, permisi Pak saya duluan" Bianca pun keluar dari lift di ikuti Agam yang ikut keluar.

"Tunggu! Ayo saya antar"

Deg.

Bianca yang kaget mendengar ajakan Agam pun merasa tidak enak dan menolak nya

"Duh gak usah Pak ngerepotin, saya naik ojek online aja, permisi" Bianca pun langsung menuju pintu luar rumah sakit dan membuka aplikasi ojol di handphone nya.

Agam yang mengemudikan mobil nya keluar dari rumah sakit melihat Bianca yang berdiri di trotoar sedang menunggu ojol.

Tin

Sebuah mobil pun berhenti di depan Bianca dan betapa terkejut nya setelah kaca mobil di turun kan dengan jelas Bianca melihat Agam di dalam nya.

"Ayo masuk, saya antar" ajak Agam kembali

"Maaf Pak saya udah pesan ojek nya sebentar lagi sampai" tolak Bianca yang memang sungkan menerima ajakan Agam dan merasa tidak enak membatalkan ojek yang ia pesan dan baru saja tiba di depan mobil Agam

Agam pun keluar dari mobil nya membuka dompet dan memberi 1 lembar uang merah pada pengemudi ojek yang akan di naiki Bianca

"Ayo bareng saya aja. Saya juga mau mampir ke supermarket" Agam pun membuka pintu samping mobil nya menyuruh Bianca untuk masuk ke dalam mobil

"Duh maaf jadi ngerepotin Bapak" Bianca pun masuk ke dalam mobil

Hening

Ya Bianca yang bingung mau berbicara apa lebih memilih melihat ke arah luar jendela mobil saja

"Ekhmm" suara deheman Agam memecah kesunyian.

"Terimakasih sudah menolong ibu saya dan merawat nya"

"Sama-sama Pak, saya juga senang bisa menolong Ibu nya Bapak"

"Maaf waktu itu saya gak antar kamu pulang"

"Tidak apa-apa Pak, saya malah gak enak di kasih uang banyak banget sama Bapak" jawab Bianca yang benar benar merasa tidak enak mendapat uang sebanyak itu.

Tiba di parkir Supermarket

Mereka pun keluar dari mobil

"Terimakasih tumpangan nya Pak, saya permisi dulu" Bianca yang lari menuju pintu belakang supermarket dengan perasaan lega karna sudah keluar dari situasi menegangkan tadi.

"Ca kamu jadi dari Nia ? " Tanya Sky yang melihat Bianca berjalan menuju meja kasir membawa box berisi uang modal kasir nya.

"Iya Pak, tadi baru balik dari Rumah Sakit, hari ini mba Nia udah di ijinin pulang" jawab bianca

"Syukur deh kalo sudah membaik, Oke lanjutkan kerjaan nya" ucap Sky sambil tersenyum, Sky selama ini memang menyimpan rasa suka pada Bianca, hei siapa yang tidak suka pada Bianca gadis berparas cantik dan baik hati. Namun sky belum berani melangkahkan niat nya untuk menyampaikan perasaan nya.

Episodes
1 Bab 1
2 Bab 2
3 Bab 3 "Pertemuan Pertama"
4 Cantik
5 Pertemuan Kedua
6 Aku Merindukan Mu
7 Berpura pura
8 Sampai Di Sini
9 Insecure
10 Berkencan Dengan ku
11 Sama Siapa?
12 Kita Berteman
13 Terdiam
14 Sayang
15 Spek Dewa
16 Tidak ingin mengulur waktu
17 Calon Menantu
18 Hubungan Tanpa Status
19 Mengisi Daya
20 Bagaimana Dengan Diriku?
21 Udah ya?
22 Kirim atau ????
23 3 x Lipat
24 Adik
25 Aku Mencintai Bianca
26 Lupakan lah Aku
27 Ciuman Pertama
28 Relakan yang Bukan Untuk mu
29 Buat nya aja Belum
30 Harus nya Aku bukan Dia
31 3 Bulan Lagi
32 Ngeracunin
33 Maaf
34 Menjaga Perasaan
35 LDR?
36 Udah Gak Sabar
37 Ayo sekarang
38 Mantan
39 Tempat ku Pulang
40 Masih Ia Rindukan
41 Nemenin Mantan
42 Harus Bagaimana
43 Memulai nya Lagi
44 Repotin Kamu Lagi
45 Mengakhiri
46 Hanya Kamu
47 Kak Jenar
48 Terkikis Keimanan
49 Kakek Dokter
50 Dokter Agam Maven
51 Lanjutin yang Tadi
52 Wedding Day
53 Tantangan
54 Suruh Pakai
55 Terimakasih
56 Sengaja
57 Apartemen
58 Seputar Rumah Agam
59 Biar Cepet Kelar
60 Gaspol
61 Posesif kecil Bianca
62 Lakukan yang Terbaik
63 Maaf Mas
64 Yang ini Nafkah Lahir
65 Gak Mau Ngerepotin Siapapun
66 Kehilangan Kendali
67 Susah Senang sama sama
68 Perkara Pesanan Makanan
69 Terhipnotis
70 Bayi Besar
71 Repotin Kamu Lagi 2
72 Mami Bianca
73 Aneh
74 Samar
75 Love you too Daddy
76 Memberi Kabar
77 Love you mami
78 Ancaman
79 Lebih ke Perjuangannya ?
80 Habis di Kamu
81 Penambah energi
82 Istri?
83 Si 20 jeti
84 Profesional
85 Mau Peluk
86 Obrolan Para Lelaki
87 Ulah Kamu
88 Mengenal Lebih Jauh Tentang Nadira
89 Minta Tolong
90 Lain kali
91 Gak Aman
92 Kamu ngerokok?
Episodes

Updated 92 Episodes

1
Bab 1
2
Bab 2
3
Bab 3 "Pertemuan Pertama"
4
Cantik
5
Pertemuan Kedua
6
Aku Merindukan Mu
7
Berpura pura
8
Sampai Di Sini
9
Insecure
10
Berkencan Dengan ku
11
Sama Siapa?
12
Kita Berteman
13
Terdiam
14
Sayang
15
Spek Dewa
16
Tidak ingin mengulur waktu
17
Calon Menantu
18
Hubungan Tanpa Status
19
Mengisi Daya
20
Bagaimana Dengan Diriku?
21
Udah ya?
22
Kirim atau ????
23
3 x Lipat
24
Adik
25
Aku Mencintai Bianca
26
Lupakan lah Aku
27
Ciuman Pertama
28
Relakan yang Bukan Untuk mu
29
Buat nya aja Belum
30
Harus nya Aku bukan Dia
31
3 Bulan Lagi
32
Ngeracunin
33
Maaf
34
Menjaga Perasaan
35
LDR?
36
Udah Gak Sabar
37
Ayo sekarang
38
Mantan
39
Tempat ku Pulang
40
Masih Ia Rindukan
41
Nemenin Mantan
42
Harus Bagaimana
43
Memulai nya Lagi
44
Repotin Kamu Lagi
45
Mengakhiri
46
Hanya Kamu
47
Kak Jenar
48
Terkikis Keimanan
49
Kakek Dokter
50
Dokter Agam Maven
51
Lanjutin yang Tadi
52
Wedding Day
53
Tantangan
54
Suruh Pakai
55
Terimakasih
56
Sengaja
57
Apartemen
58
Seputar Rumah Agam
59
Biar Cepet Kelar
60
Gaspol
61
Posesif kecil Bianca
62
Lakukan yang Terbaik
63
Maaf Mas
64
Yang ini Nafkah Lahir
65
Gak Mau Ngerepotin Siapapun
66
Kehilangan Kendali
67
Susah Senang sama sama
68
Perkara Pesanan Makanan
69
Terhipnotis
70
Bayi Besar
71
Repotin Kamu Lagi 2
72
Mami Bianca
73
Aneh
74
Samar
75
Love you too Daddy
76
Memberi Kabar
77
Love you mami
78
Ancaman
79
Lebih ke Perjuangannya ?
80
Habis di Kamu
81
Penambah energi
82
Istri?
83
Si 20 jeti
84
Profesional
85
Mau Peluk
86
Obrolan Para Lelaki
87
Ulah Kamu
88
Mengenal Lebih Jauh Tentang Nadira
89
Minta Tolong
90
Lain kali
91
Gak Aman
92
Kamu ngerokok?

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!