Chapter 2

...- Happy Reading, dear -...

...***...

Pagi ini tepatnya pukul enam lewat lima belas menit, Kalea sudah selesai memakai seragam sekolahnya. Senyumnya mengembang menatap pantulan dirinya di depan kaca. Kamar nuansa putih biru dilengkapi dengan lemari buku berjejer rapi dengan walk in closet yang dipenuhi barang-barang mewah dari merk terkenal dunia.

"Cantik..." gumam nya menatap pantulan dirinya di kaca. Pagi ini Kalea menguncir rambutnya, memamerkan leher jenjangnya yang mulus. Polesan bedak tipis di wajah juga membuatnya menarik kedua sudut bibirnya. Sudah lama sekali ia ingin sekolah.

Sebulan sejak hadir di keluarga besar ini, sang mama ingin dirinya Homeschooling karena kekhawatirannya. Satu tahun pun sudah berlalu, permintaan Kalea akhirnya dikabulkan sang papa.

Bersebelahan dengan kamarnya, Zion sebaliknya—cowok itu baru saja bangun dari tidurnya. Ia menguap sembari meregangkan otot-otot nya yang lemas. Zion menyingkap selimut tebal itu dan merangkak malas turun dari pintu. Dengan kesadaran yang belum penuh, ia berjalan perlahan, memutar kenop pintu dan tidak peduli rambut hitam legam miliknya begitu acak-acakan setelah bangun.

Sebelum kesadarannya terkumpul, sudut matanya menyipit menatap objek yang berdiri tidak jauh dari kamarnya. Sosok yang tampak bersinar dan terasa asing. Mata mengantuknya masih jelas mengamati gadis itu dari ujung rambut sampai sepatu putih miliknya.

"Siapa lo? Ngapain lo dikamar adik gue?"

Kalea lantas menoleh, sama sekali tidak terkejut mendapati kakaknya hanya mengenakan celana boxer abu-abu dan bertelanjang dada, menampilkan otot-otot perutnya yang sangat sempurna. Kebiasaan tidur yang tidak berubah. Ya, cuci mata sebentar.

Lain hal dengan Zion, ia sedikit terkejut menatap siapa yang berdiri di depannya.

"Lea? Gue gak salah kan dek, ini benaran lo..." Zion melangkah, memegang kedua bahu Kalea, memastikan matanya tidak bermasalah. Ia memutar tubuh sang adik sampai berhenti menghadap dirinya.

"Kenapa Kak? Apa ada yang aneh?"

"Banyak yang aneh sama lo. Biasanya lo udik sama dekil lah ini..."

"Heh! Sembarangan bangat ngomongnya. Lo tuh yang lebih aneh, mandi pagi sore kagak..."

"Gini-gini lo nempel juga sama gue. Tiap hari minta peluk..."

"Ih, amit amit.."

"Berani iya lo ngomong gitu sama kakak?" tukasnya melangkah maju.

"Bodo amat, wlek.." Kalea menjulurkan lidahnya.

"Kaleaaa, Zionnnnn!! Cepat turun, sarapan dulu." Audrey—mama mereka berteriak dari lantai bawah mengejutkan Zion namun tidak dengan Lea.

"Iya ma..." balas mereka bersamaan.

"Awas ya lo.." seru Zion mengacungkan jari tengahnya kepada Lea membuat Lea tidak tinggal diam. Ia melakukan hal yang sama. Zion berlalu saat Lea sudah lebih dulu melangkahkan kakinya menuruni anak tangga. Tak lupa Lea menyapa mamanya.

Dua potong roti tawar dan segelas susu sudah tersedia di meja makan. Bagas—Papanya sudah berangkat ke kantor sejak Lea dan Zion adu mulut.

"Kakak kamu mana? Kenapa belum turun?" tanya Audrey berdiri di sisi meja. Merapikan anak rambut Kalea yang di kuncir kuda.

"Paling lagi mandi ma, biasa anak cowok mah lama-lama mandinya."

"Iya ya.. oh iya, mama kira seragam kamu ini bakalan kebesaran, ternyata pas."

"Udah besar masih minum susu ajah..."

Orang yang ditunggu-tunggu datang. Zion berjalan menuju meja makan sambil mengaitkan dasi di kerah seragamnya. Ranselnya dilampirkan di pundak sesekali cowok dengan netra hitam pekat itu menyisir rambutnya ke belakang.

"Mama, lihat ini Kak Zion lagi-lagi ngatain Lea udah besar masih minum susu..."

"Selalu saja ya Zion gangguin adik kamu...kapan sih kamu berdamai dengan adikmu," kata Audrey melirik dari meja pantry.

"Kakak bercanda doang ma. Dia ajah yang lebay."

"Sudah. Tiada hari tanpa keributan. Sekarang berangkat sekolah, nanti telat."

"Siap komandan."

Sepanjang perjalanan menuju sekolah, Lea tidak henti-hentinya bertanya pada kakaknya membuat Zion berniat menurunkan adiknya itu di pinggir jalan.

"Kakak punya teman gak di sekolah? Kenapa kak Zion gak pernah bawa teman ke rumah? Sekolah di sana enak gak kak? Kalea gak akan dibully kan di sana?"

Zion menarik napas dalam dalam. Pertanyaan mana yang akan ia jawab lebih dulu. Sungguh adiknya ini benar-benar cerewet.

"Nanti kakak kenalin sama teman-teman kakak. Intinya, selama lo baik di sekolah, gak akan ada yang gangguin lo."

Episodes
1 Chapter 1
2 Chapter 2
3 Chapter 3
4 Chapter 4
5 Chapter 5
6 Chapter 6
7 Chapter 7
8 Chapter 8
9 Chapter 9
10 Chapter 10
11 Chapter 11
12 Chapter 12
13 Chapter 13
14 Chapter 14
15 Chapter 15
16 Chapter 16
17 Chapter 17
18 Chapter 18
19 Chapter 19
20 Chapter 20
21 Chapter 21
22 Chapter 22
23 Chapter 23
24 Chapter 24
25 Chapter 25
26 Chapter 26
27 Chapter 27
28 Chapter 28
29 Chapter 29
30 Chapter 30
31 Chapter 31
32 Chapter 32
33 Chapter 33
34 Chapter 34
35 Chapter 35
36 Chapter 36
37 Chapter 37
38 Chapter 38
39 Chapter 39
40 Chapter 40
41 Chapter 41
42 Chapter 42
43 Chapter 43
44 Chapter 44
45 Chapter 45
46 Chapter 46
47 Chapter 47
48 Chapter 48
49 Chapter 49
50 Chapter 50
51 Chapter 51 : Warning
52 Chapter 52
53 Chapter 53
54 Chapter 54
55 Chapter 55
56 Chapter 56
57 Chapter 57
58 Chapter 58
59 Chapter 59
60 Chapter 60
61 Chapter 61
62 Chapter 62
63 Chapter 63
64 Chapter 64 : Past Time (Chika - Gabriel)
65 Chapter 65
66 Chapter 66 - Flashback
67 Chapter 67
68 Chapter 68
69 Chapter 69
70 Chapter 70
71 Chapter 71
72 Chapter 72
73 Chapter 73
74 Chapter 74
75 Chapter 75
76 Chapter 76
77 Chapter 77
78 Chapter 78
79 Chapter 79
80 Chapter 80
81 Chapter 81
82 Chapter 82
83 Chapter 83
84 Chapter 84
85 Chapter 85
86 Chapter 86
87 Chapter 87
88 Chapter 88
89 Chapter 89
90 Chapter 90
91 Chapter 91
92 Chapter 92
93 Chapter 93
94 Chapter 94
95 Chapter 95
96 Chapter 96
97 Chapter 97
98 Chapter 98
99 Chapter 99
100 Chapter 100
101 Chapter 101
102 Chapter 102
103 Chapter 103
104 Chapter 104
105 Chapter 105
106 Chapter 106
107 Chapter 107
108 Chapter 108
109 Chapter 109
110 Chapter 110
111 Chapter - 111
112 Chapter - 112
113 Chapter - 113
114 Chapter 114
115 Chapter 115
116 Chapter 116
117 Chapter 117
118 Chapter 118
119 Chapter 119
120 Chapter 120
121 Chapter 121
122 Chapter 122
123 Chapter 123
124 Chapter 124
125 Chapter 125
126 Chapter 126
127 Chapter 127
128 Chapter 128
129 Chapter 129
130 Chapter 130
131 Chapter 131
132 Chapter 132
133 Chapter 133
134 Chapter 134
135 Chapter 135
136 Chapter 136
137 Chapter 137
138 Chapter 138
139 Chapter 139
140 Chapter 140
141 Chapter 141
142 Chapter 142
143 Chapter 143
144 Chapter 144
145 Chapter 145
146 Chapter 146
147 Chapter 147
148 Ending
Episodes

Updated 148 Episodes

1
Chapter 1
2
Chapter 2
3
Chapter 3
4
Chapter 4
5
Chapter 5
6
Chapter 6
7
Chapter 7
8
Chapter 8
9
Chapter 9
10
Chapter 10
11
Chapter 11
12
Chapter 12
13
Chapter 13
14
Chapter 14
15
Chapter 15
16
Chapter 16
17
Chapter 17
18
Chapter 18
19
Chapter 19
20
Chapter 20
21
Chapter 21
22
Chapter 22
23
Chapter 23
24
Chapter 24
25
Chapter 25
26
Chapter 26
27
Chapter 27
28
Chapter 28
29
Chapter 29
30
Chapter 30
31
Chapter 31
32
Chapter 32
33
Chapter 33
34
Chapter 34
35
Chapter 35
36
Chapter 36
37
Chapter 37
38
Chapter 38
39
Chapter 39
40
Chapter 40
41
Chapter 41
42
Chapter 42
43
Chapter 43
44
Chapter 44
45
Chapter 45
46
Chapter 46
47
Chapter 47
48
Chapter 48
49
Chapter 49
50
Chapter 50
51
Chapter 51 : Warning
52
Chapter 52
53
Chapter 53
54
Chapter 54
55
Chapter 55
56
Chapter 56
57
Chapter 57
58
Chapter 58
59
Chapter 59
60
Chapter 60
61
Chapter 61
62
Chapter 62
63
Chapter 63
64
Chapter 64 : Past Time (Chika - Gabriel)
65
Chapter 65
66
Chapter 66 - Flashback
67
Chapter 67
68
Chapter 68
69
Chapter 69
70
Chapter 70
71
Chapter 71
72
Chapter 72
73
Chapter 73
74
Chapter 74
75
Chapter 75
76
Chapter 76
77
Chapter 77
78
Chapter 78
79
Chapter 79
80
Chapter 80
81
Chapter 81
82
Chapter 82
83
Chapter 83
84
Chapter 84
85
Chapter 85
86
Chapter 86
87
Chapter 87
88
Chapter 88
89
Chapter 89
90
Chapter 90
91
Chapter 91
92
Chapter 92
93
Chapter 93
94
Chapter 94
95
Chapter 95
96
Chapter 96
97
Chapter 97
98
Chapter 98
99
Chapter 99
100
Chapter 100
101
Chapter 101
102
Chapter 102
103
Chapter 103
104
Chapter 104
105
Chapter 105
106
Chapter 106
107
Chapter 107
108
Chapter 108
109
Chapter 109
110
Chapter 110
111
Chapter - 111
112
Chapter - 112
113
Chapter - 113
114
Chapter 114
115
Chapter 115
116
Chapter 116
117
Chapter 117
118
Chapter 118
119
Chapter 119
120
Chapter 120
121
Chapter 121
122
Chapter 122
123
Chapter 123
124
Chapter 124
125
Chapter 125
126
Chapter 126
127
Chapter 127
128
Chapter 128
129
Chapter 129
130
Chapter 130
131
Chapter 131
132
Chapter 132
133
Chapter 133
134
Chapter 134
135
Chapter 135
136
Chapter 136
137
Chapter 137
138
Chapter 138
139
Chapter 139
140
Chapter 140
141
Chapter 141
142
Chapter 142
143
Chapter 143
144
Chapter 144
145
Chapter 145
146
Chapter 146
147
Chapter 147
148
Ending

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!