Pemberian Ibu

Lumayan lama Kelvin dan Amora menghabiskan waktunya untuk berbincang di ruang tamu, tak terasa hari sudah mulai petang, matahari pun mulai tak terlihat. Kelvin sadar diri dan pamit pulang kepada Amora.

Amora hendak berjalan menuju dapur untuk membantu bi Rose menyiapkan makan malam, namun bi Rose melarangnya.

"Nona kembali ke kamar saja, istirahat non. Kondisi nona Amora belum pulih, masih lemas. Muka nona juga masih pucat. Biar bibi saja yang menyiapkan malam sendiri non" ucap bi Rose

"Bibi pasti lelah menyiapkan semuanya sendiri bi, terlebih lagi bibi Lea belum pulang dari rumah orang tuanya karena orang tua bibi Lea masih sakit. Lagi pula aku bosan bi kalau harus tiduran di kamar terus" kata Amora dengan sedikit mengerucutkan bibirnya.

Melihat Amora yang seperti itu, membuat bi Rose menjadi gemas. Ingin sekali rasanya mencubit pipi anak itu, namun ia tak tega.

Bibi Rose tersenyum "baiklah kalau memang nona Amora ingin membantu bibi, tapi kalau nona lelah duduk saja ya"

Amora membalasnya dengan senyuman "terimakasih bibi".

Bibi Rose terpaksa mengiyakan permintaan Amora yang ingin membantunya. Sudah menjadi kebiasaan Amora membantu para asisten rumah tangganya.

Sebenarnya mereka merasa sungkan, karena anak majikannya itu selalu membantu. Mereka takut Nilam akan marah, terlebih Lea.

Lea merupakan asisten rumah tangga di rumah tersebut, ia bekerja sudah 13 tahun semenjak Amora masih bayi. Lea pun sama halnya seperti bibi Rose yang sangat menyayangi Amora.

Bahkan awalnya Lea di perintahkan Ricko untuk merawat Amora, dengan bantuan bi Rose pula tentunya. Namun sekarang Lea yang membantu bibi Rose mengerjakan pekerjaan rumah.

Amora membantu bibi Rose mengiris beberapa bumbu dapur yang di perlukan untuk memasak.

Di dapur mereka berbincang, tak jarang pula di selipkan dengan candaan yang membuat Amora tertawa.

Nilam baru saja turun dari mobil setelah memarkirkan mobilnya di halaman rumah. Hari ini Nilam berangkat ke kantor sendiri, tidak di antar oleh supir. Karena memang ia lebih senang menyetir sendiri ketimbang harus di antar jemput.

Lagi pula ia juga tahu bahwa sebenarnya Henry, supir pribadinya itu sedang flu karena semalam ia membuntuti Amora ke restoran tanpa lupa membawa payung. Jadi ia membiarkan supirnya itu untuk beristirahat.

Ketika memasuki rumah dan berjalan hendak ke kamar, Samar-samar ia mendengar suara tawa yang berasal dari dapur

Ia pun berjalan menuju ke dapur, di depan pintu dapur ia melihat Amora dan bibi Rose sedang menyiapkan malam.

Nilam berkerut samar "Bukan kah Amora sedang sakit? kenapa dia membantu bibi Rose menyiapkan makan malam?" batin Nilam.

Melihat itu semua, tak membuat Nilam menyapa mereka. Ia berbalik hendak menuju ke kamarnya untuk membersihkan diri.

•••

Amora yang mengetahui ibunya sudah pulang dan kini berada di kamarnya, ia langsung ke kamar ibunya untuk memberitahukan bahwa makan malam sudah siap.

Nilam dan Amora sedang menikmati makan malam di piring mereka masing-masing, tak ada obrolan. Hanya terdengar suara sendok dan garpu yang saling bersahutan. Memang seperti ini keadaan setiap harinya, tak ada obrolan apapun, apa lagi candaan.

Nilam mengakhiri makan malam terlebih dahulu, ia meninggalkan Amora sendirian di ruang makan tanpa menghiraukan anak itu. Ia menatap punggung ibunya dengan tatapan sendu.

Kini sisa makanan yang ada di hadapannya hanya ia mainkan dengan sendoknya, rasanya ia sudah tak berselera untuk menghabiskan makanannya.

Kini tatapan matanya menatap ke sembarang arah. Selang beberapa menit Nilam kembali dengan meletakkan bungkusan kecil di samping piring Amora.

Amora kaget karena ternyata ibunya kembali lagi.

Ia melihat bungkusan kecil yang ada d meja.

"Ini apa bu?" tanya Amora sembari menengadahkan kepalanya

"Itu untukmu" jawab Nilam dengan singkat

"Memangnya ini apa bu" Amora mengambil bungkusan kecil itu dan melihat sesuatu di dalamnya.

"Ini obat bu?"

"Iya, itu obat dan vitamin untukmu"jawab Nilam

" Habiskan makananmu lalu minumlah obatnya" sambungnya, seraya berlalu meninggalkan Amora

Amora nampak tercengang mendengar perkataan ibunya, tak biasanya sekali ibunya seperti ini.

Amora berdiri dari duduknya dan menghampiri ibunya yang kini sedang berjalan menuju kamarnya.

"Ibu... " panggil Amora

Nilam yang sudah berada di depan pintu kamarnya pun mengurungkan niatnya untuk membuka pintu.

"Hemm... " Nilam hanya berdehem dan tak membalikkan badannya

"Terimakasih yaa bu"

Nilam membalikkan badannya "Iya, cepat minumlah obat dan vitaminnya, lalu istirahat"

Nilam pun membuka pintu kamarnya dan masuk ke kamar untuk istirahat.

Amora masih tak percaya akan sikap ibunya hari ini, semoga ibunya akan selalu seperti ini.

Hanya di berikan perhatian sekecil ini pun ia merasa bahagia sekali.

Ia kembali ke ruang makan untuk menghabiskan makanannya. Amora makan dengan lahap dan langsung menghabiskannya.

Setelah itu ia meminum obat dan vitamin yang di berikan ibunya.

Bibi Rose terlihat menuju ke ruang makan, ia melihat Amora meminum sesuatu, ia merasa penasaran.

"Nona minum apa?" tanya bibi Rose

"Minum obat sama vitamin bi" jawab Amora dengan senyuman yang lebar

"Obat sama vitamin? Nona Amora dapat dari mana non? apa nona membelinya sendiri tanpa sepengetahuan bibi?"

"Tidak bibi" senyumannya masih belum surut

"Lalu?" bibi Rose menaikkan kedua alisnya

"Bibi penasaran ya? coba tebak dari siapa?" Amora tertawa kecil

Bibi Rose menghela nafasnya, melihat sikap anak majikannya yang mengajaknya bermain tebak-tebakan.

"Dari paman Henry?"

"Bukan" Amora menggelengkan kepalanya

"Bibi Lea?"

"Mana mungkin bibi, bi Lea kan masih di rumah orang tuanya"

"Ya sudah non, bibi nyerah. Bibi tidak bisa menjawabnya" Bibi Rose memasang raut wajah sedih, seolah dirinya telah kalah bermain tebalk-tebakkan.

Amora tertawa melihat muka bibinya yang pura-pura sedih "obat ini dari ibu" jawabnya dengan semangat.

Bibi Rose terdiam, ia seolah tak percaya.

"Apa nona yakin? apa jangan-jangan nona Amora masih demam lalu mengigau ya?" seru bi Rose seraya mengulurkan tangannya ke dahi Amora

Amora menepis tangan bi Rose dengan pelan, ia sedikit kesal karena bibi Rose tidak mempercayainya. Dahinya berkerut, begitu pula dengan bibirnya.

"Bibi tidak percaya? ini benar-benar dari ibu. Tadi setelah makan malam ibu memberikan obat dan vitamin ini kepadaku bibi" jelas Amora

"Kalau begitu ini berita baik non, semoga nyonya Nilam bisa perhatian terus sama anaknya yang cantik ini" ucap bibi Rose sembari memberikan cubitan kecil di hidung Amora.

"Iya bi, semoga saja ibu bisa sayang sama aku ya bi?"

"Iya non, bibi selalu berdoa untuk kebahagiaan nona Amora"

"Terimakasih bibi" anak itu tak segan memeluk bibi Rose sudah seperti neneknya sendiri

"Sama-sama nona. Lebih baik sekarang nona kembali ke kamar. Nona harus istirahat, karena nona masih sakit.

Amora menolak kembali ke kamarnya, ia ingin membantu bi Rose merapikan meja makan. Namun bi Rose tak mengijinkannya, akhirnya Amora hendak ke kamarnya untuk istirahat.

Malam ini rasanya Amora benar-benar bahagia. Ia seakan lupa bahwa ia sedang sakit, kondisinya masih lemas, namun perhatian yang di berikan Nilam kepadanya walaupun hanya memberikan obat dan vitamin sudah membuatnya sedikit lebih kuat.

Episodes
1 Hujan Deras
2 Seorang Pemuda
3 Membenci
4 Merindukan Ayah
5 Pemberian Ibu
6 Perhatian dari Ibu
7 Lupakan Saja
8 Maafkan Aku
9 Merepotkan
10 Dehidrasi
11 Jangan Merindukanku
12 Jangan Bersedih
13 Mengayuh Sepeda
14 Seorang gadis
15 Makan Siang
16 Berangkat Bersama Lagi
17 Marah
18 Menculik
19 Ice Cream
20 Cantik Sekali
21 Hanya Minum
22 Selalu Bertiga
23 Benar-Benar Lelah
24 Tidak Berani
25 Takut dan Malu
26 Heran Tapi Senang
27 Semuanya Sendiri
28 Pernikahan
29 Polos Sekali
30 Tetap Tinggal
31 Benar-Benar Datang
32 Tidak Puas
33 Tidak Membela
34 Membasuh Luka
35 Membuat Penasaran
36 Tidur nyenyak
37 Lama Tak Bertemu
38 Bisa Mengerti
39 Ingin Disini
40 Tenggelam
41 Sangat Kuat
42 Mau Pergi
43 Bertanya Kebenaran
44 Semua Akan Berlibur
45 Mirip Seperti Kembar
46 Biar Gemuk
47 Bermain Sepuasnya
48 Alamat Sekolah
49 Membantu Istri
50 Pekerjaan Yang Mudah
51 Memberi Peringatan
52 Gadis Kecil Menyedihkan
53 Kado Untuk Teman
54 Selalu Cantik
55 Menunggu Ibu
56 Membuat Kopi
57 Jika Masih Hidup
58 Tidak Bisa Diam
59 Seperti Aku Menyayangimu
60 Galak Sekali
61 Teh Untuk Ibu
62 Pasti Memaafkan
63 Aku Ingin Sendiri
64 Kejadian Menyedihkan
65 Masa Lalu
66 Masa Lalu Part 2
67 Mata Sembab
68 Menangis
69 Trauma
70 Tak Bisa Mengendalikan
71 Selalu Menahan
72 Merindukan
73 Menikmati Masakan
74 Terlalu Percaya Diri
75 Datang Menjemput
76 Menyebalkan Sekali
77 Masih Kecil
78 Menginginkan
79 Cukup Diam
80 Persiapan Liburan
81 Mendengar Namanya
82 Terlihat Berbeda
Episodes

Updated 82 Episodes

1
Hujan Deras
2
Seorang Pemuda
3
Membenci
4
Merindukan Ayah
5
Pemberian Ibu
6
Perhatian dari Ibu
7
Lupakan Saja
8
Maafkan Aku
9
Merepotkan
10
Dehidrasi
11
Jangan Merindukanku
12
Jangan Bersedih
13
Mengayuh Sepeda
14
Seorang gadis
15
Makan Siang
16
Berangkat Bersama Lagi
17
Marah
18
Menculik
19
Ice Cream
20
Cantik Sekali
21
Hanya Minum
22
Selalu Bertiga
23
Benar-Benar Lelah
24
Tidak Berani
25
Takut dan Malu
26
Heran Tapi Senang
27
Semuanya Sendiri
28
Pernikahan
29
Polos Sekali
30
Tetap Tinggal
31
Benar-Benar Datang
32
Tidak Puas
33
Tidak Membela
34
Membasuh Luka
35
Membuat Penasaran
36
Tidur nyenyak
37
Lama Tak Bertemu
38
Bisa Mengerti
39
Ingin Disini
40
Tenggelam
41
Sangat Kuat
42
Mau Pergi
43
Bertanya Kebenaran
44
Semua Akan Berlibur
45
Mirip Seperti Kembar
46
Biar Gemuk
47
Bermain Sepuasnya
48
Alamat Sekolah
49
Membantu Istri
50
Pekerjaan Yang Mudah
51
Memberi Peringatan
52
Gadis Kecil Menyedihkan
53
Kado Untuk Teman
54
Selalu Cantik
55
Menunggu Ibu
56
Membuat Kopi
57
Jika Masih Hidup
58
Tidak Bisa Diam
59
Seperti Aku Menyayangimu
60
Galak Sekali
61
Teh Untuk Ibu
62
Pasti Memaafkan
63
Aku Ingin Sendiri
64
Kejadian Menyedihkan
65
Masa Lalu
66
Masa Lalu Part 2
67
Mata Sembab
68
Menangis
69
Trauma
70
Tak Bisa Mengendalikan
71
Selalu Menahan
72
Merindukan
73
Menikmati Masakan
74
Terlalu Percaya Diri
75
Datang Menjemput
76
Menyebalkan Sekali
77
Masih Kecil
78
Menginginkan
79
Cukup Diam
80
Persiapan Liburan
81
Mendengar Namanya
82
Terlihat Berbeda

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!