Merindukan Ayah

Di Kamar Amora

Bibi Rose terlihat duduk di tepi ranjang, ia sedang mengompres Amora, hal yang seharusnya di lakukan oleh ibu kandungnya malah di lakukan oleh seorang asisten rumah tangga. Sungguh malang nasib anak yang ada di hadapannya saat ini. Ibu kandungnya sendiri tak mempedulikannya.

Bibi Rose sangat menyayangi Amora, karena bi Rose menjadi asisten rumah tangga sudah sangat lama bahkan semenjak Nilam masih kecil.

Ya... dulunya bi Rose bekerja dengan keluarga Nilam, namun setelah Nilam menikah dengan Ricko, bi Rose di tunjuk untuk menjadi asisten rumah tangga di rumah Nilam dan Ricko.

Semenjak Amora lahir, bi Rose lah yang membantu Ricko untuk mengurus Amora karena Nilam tak mau mengurus anaknya. Ia lebih mementingkan karirnya ketimbang mengurus suami dan anaknya.

Amora masih memejamkan matanya, dan mengigau menyebut nama ayahnya, Ricko.

Mungkin anak itu merindukan ayahnya. Andai saja ayahnya masih ada, nasibnya tidak akan menyedihkan seperti ini.

"Ayah... ayah... " Amora mengigau

"Nona Amora, ini bibi" ucap bi Rose

"Aku rindu sama ayah, aku ingin di peluk ayah" Amora masih mengigau, terlihat cairan bening keluar walaupun matanya masih terpejam.

"Nona... ini bibi" Bi Rose mengusap lembut bahu Amora agar terbangun, karena ia tak sanggup mendengar Amora memanggil-manggil ayahnya yang telah tiada.

Amora mengerjapkan matanya, ia melihat bibi Rose duduk di sampingnya, "Bibi.. " lirih Amora

"Ini jam berapa bi?" sambungnya

"Sekarang jam 06.52 nona" jawab bi Rose

"Astaga.. kenapa bibi tidak membangunkanku? aku sudah terlambat bi untuk berangkat sekolah" seru Amora seraya berusaha bangun dari tempat tidur

"Tidak usah berangkat, nona kan sedang sakit" ucap bi Rose dengan menahan tubuh Amora yang lemah

"Tapi bi... "

"Lebih nona istirahat saja, tolong dengarkan perkataan bibi" pungkasnya

Amora hanya menganggukkan kepalanya sebagai jawaban.

Amora terdiam, seperti ada sesuatu yang sedang ia pikirkan.

"Nona kenapa?" tanya bi Rose

"Tidak apa-apa bi" jawab Amora dengan tersenyum

"Nona memikirkan ibu? ibu tadi sudah sarapan non, mungkin sekarang sudah berangkat ke kantornya" kata bi Rose dengan tersenyum seraya menyibakkan rambut Amora yang sedikit berantakan.

Tanpa mereka sadari, Nilam sedari tadi mengintip di balik pintu kamar Amora yang sedikit terbuka

Ternyata setelah berpapasan dengan bibi Rose di dekat ruang makan, ia langsung mengikuti bi Rose yang masuk ke dalam kamar Amora

Ingin rasanya ia masuk ke kamar anaknya, untuk melihat keadaan anaknya yang sedang sakit. Tapi entahlah, wanita itu rasanya begitu enggan bertemu dengan anaknya.

Setelah itu, ia berlalu dari depan kamar Amora. Ia bersiap untuk berangkat ke kantornya...

Suara deru mobil terdengar dari kamar Amora yang ada di lantai atas. Kamar Amora jendela nya menghadap ke depan rumah.

Bibi Rose dan Amora pun terheran kenapa ibunya baru berangkat, padahal sudah hampir jam 07.00

Tak biasanya sekali, pikir mereka.

"Bibi, itu mobil ibu kan?" tanya Amora

"Iya nona, sepertinya ibu baru berangkat" jawab bi Rose

"Tumben sekali bi"

"Iya mungkin ada pekerjaan yang harus di selesaikan dulu di ruang kerjanya non"

"Iya bi"

"Bibi, ambilkan sarapan ya non?" Bi Rose sengaja mengalihkan pembicaraan, karena ita tahu setiap berbicara tentang ibunya pasti membuat Amora sedih

"Nanti saja bi" tatapannya sendu, ia sedih kenapa ibunya tak menanyakan keadaannya.

"Nona harus sarapan, biar cepat sembuh. Bibi Ambilkan ya non, makan sedikit saja biar non Amora tidak lemas" bibi Rose sedikit memaksa

"Baiklah bi"

Bibi Rose pun keluar dari kamar Amora untuk menyiapkan sarapan anak majikannya itu.

Sore hari...

Ada seorang anak laki-laki yang mengetuk pintu rumah Amora. Anak itu usianya sama dengan Amora, ia bernama Kelvin.

Kelvin merupakan sahabat Amora, mereka bertetangga sedari kecil karena memang rumah mereka bersebelahan. Orang tua mereka pun bersahabat lama.

"Eh.. ada tuan Kelvin?" sapa bi Rose setelah membukakan pintu untuk Kelvin.

"Amora ada bi?" tanya Kelvin sambil memperlihatkan senyuman manisnya.

"Ada tuan" jawab bi Rose, tak lupa membalas senyuman anak tampan itu

Bibi Rose membuka lebar pintu rumah, ia mempersilakan Kelvin masuk ke rumah dan duduk di sofa yang ada di ruang tamu.

Bibi Rose masuk ke kamar Amora untuk memberitahukan bahwa ada Kelvin yang ingin bertemu dengannya.

Tak lama, Amora pun keluar dari kamarnya. Wajahnya masih terlihat pucat walaupun demam sudah turun.

Kelvin beranjak berdiri ketika melihat Amora, keningnya berkerut samar melihat keadaan Amora yang terlihat lemas

Amora tersenyum melihat Kelvin, namun senyumannya itu tak menghilangkan pucat yang ada di wajahnya.

"Amora, apa kamu sakit? kenapa kamu terlihat pucat?" tanya Kelvin, ia khawatir dengan sahabatnya tersebut.

Kelvin menuntun Amora untuk duduk di sofa "Aku tidak apa-apa vin, lagi pula aku bukan nenek-nenek yang harus kamu tuntun seperti ini" Amora tertawa kecil melihat sikap temannya yang berlebihan seperti ini.

"Kalau tidak apa-apa, kamu tidak mungkin pucat dan lemas seperti ini?" tegas Kelvin

"Katakan kamu kenapa?" sambungnya lagi

Amora menghembuskan nafasnya, ia merasa temannya ini terlalu berlebihan

Kelvin memang baik, bahkan sangat baik. Ia tidak bisa melihat orang-orang di sekitarnya sakit.

"Aku hanya demam biasa vin, ini juga demamnya sudah turun. Tadi pagi sudah di kompres bi Rose."

Bibi Rose menghampiri ke ruang tamu hendak memberikan minuman untuk tamu majikan kecilnya itu.

Bibi Rose menimpali pembicaraan mereka, ia tahu bahwa Kelvin sangat khawatir dengan keadaan Amora.

"Nona Amora sempat demam tinggi tuan Kelvin, tapi sekarang sudah turun demamnya. Tadi pagi sudah bibi kompres. Jadi tuan Kelvin tak perlu mengkhawatirkan nona Amora" kata Bibi Rose

"Syukurlah bi" seru Kelvin

"Bibi pamit ke dapur ya? mau menyiapkan makan malam, silakan di minum tuan" ucap bi Rose dengan tersenyum

"Iya bi, terimakasih"

Setelah bayangan bibi Rose sudah tak terlihat, kini pandangan Kelvin kembali pada Amora. Ia menatap Amora dengan iba, ia tahu betul bagaimana hidup Amora

Amora tinggal di rumah mewah, namun ia tahu hidup Amora tak bahagia.

"Tadi pagi aku menunggumu di depan kelasmu, tapi sampai bel berbunyi kamu tidak kunjung datang. Setelah bel istirahat, aku bertanya pada teman sekelasmu katanya kamu tidak berangkat, ternyata kamu sakit" jelas Kelvin

Kelvin menghela nafasnya, " aku temanmu, sahabatmu, tetanggamu, tapi aku tidak tahu bahwa kamu sakit. Orang macam apa aku ini"Kelvin bersikap seolah-olah ia merasa bersalah karena tak tahu bahwa Amora sakit.

"Tidak usah berlebihan, salah sendiri kenapa tadi kau tidak datang kemari" Amora tertawa kesal dengan tingkah temannya, ia tahu Kelvin memang terkadang menyebalkan tapi ia teman yang baik.

"Tadi pagi aku mau kemari, tapi karena aku berangkat bersama papa jadi aku tidak sempat kemari. Papa ada rapat penting tadi pagi"

"Memangnya dimana paman Gerry?"tanya Amora

Gerry merupakan supir pribadi keluarga Kelvin.

" Paman Gerry sedang sakit, katanya semalam ia kehujanan saat menemani paman Henry"

Terpopuler

Comments

Yukishiro Enishi

Yukishiro Enishi

Thor, aku sudah tidak sabar untuk baca kelanjutannya!

2024-04-25

0

lihat semua
Episodes
1 Hujan Deras
2 Seorang Pemuda
3 Membenci
4 Merindukan Ayah
5 Pemberian Ibu
6 Perhatian dari Ibu
7 Lupakan Saja
8 Maafkan Aku
9 Merepotkan
10 Dehidrasi
11 Jangan Merindukanku
12 Jangan Bersedih
13 Mengayuh Sepeda
14 Seorang gadis
15 Makan Siang
16 Berangkat Bersama Lagi
17 Marah
18 Menculik
19 Ice Cream
20 Cantik Sekali
21 Hanya Minum
22 Selalu Bertiga
23 Benar-Benar Lelah
24 Tidak Berani
25 Takut dan Malu
26 Heran Tapi Senang
27 Semuanya Sendiri
28 Pernikahan
29 Polos Sekali
30 Tetap Tinggal
31 Benar-Benar Datang
32 Tidak Puas
33 Tidak Membela
34 Membasuh Luka
35 Membuat Penasaran
36 Tidur nyenyak
37 Lama Tak Bertemu
38 Bisa Mengerti
39 Ingin Disini
40 Tenggelam
41 Sangat Kuat
42 Mau Pergi
43 Bertanya Kebenaran
44 Semua Akan Berlibur
45 Mirip Seperti Kembar
46 Biar Gemuk
47 Bermain Sepuasnya
48 Alamat Sekolah
49 Membantu Istri
50 Pekerjaan Yang Mudah
51 Memberi Peringatan
52 Gadis Kecil Menyedihkan
53 Kado Untuk Teman
54 Selalu Cantik
55 Menunggu Ibu
56 Membuat Kopi
57 Jika Masih Hidup
58 Tidak Bisa Diam
59 Seperti Aku Menyayangimu
60 Galak Sekali
61 Teh Untuk Ibu
62 Pasti Memaafkan
63 Aku Ingin Sendiri
64 Kejadian Menyedihkan
65 Masa Lalu
66 Masa Lalu Part 2
67 Mata Sembab
68 Menangis
69 Trauma
70 Tak Bisa Mengendalikan
71 Selalu Menahan
72 Merindukan
73 Menikmati Masakan
74 Terlalu Percaya Diri
75 Datang Menjemput
76 Menyebalkan Sekali
77 Masih Kecil
78 Menginginkan
79 Cukup Diam
80 Persiapan Liburan
81 Mendengar Namanya
82 Terlihat Berbeda
Episodes

Updated 82 Episodes

1
Hujan Deras
2
Seorang Pemuda
3
Membenci
4
Merindukan Ayah
5
Pemberian Ibu
6
Perhatian dari Ibu
7
Lupakan Saja
8
Maafkan Aku
9
Merepotkan
10
Dehidrasi
11
Jangan Merindukanku
12
Jangan Bersedih
13
Mengayuh Sepeda
14
Seorang gadis
15
Makan Siang
16
Berangkat Bersama Lagi
17
Marah
18
Menculik
19
Ice Cream
20
Cantik Sekali
21
Hanya Minum
22
Selalu Bertiga
23
Benar-Benar Lelah
24
Tidak Berani
25
Takut dan Malu
26
Heran Tapi Senang
27
Semuanya Sendiri
28
Pernikahan
29
Polos Sekali
30
Tetap Tinggal
31
Benar-Benar Datang
32
Tidak Puas
33
Tidak Membela
34
Membasuh Luka
35
Membuat Penasaran
36
Tidur nyenyak
37
Lama Tak Bertemu
38
Bisa Mengerti
39
Ingin Disini
40
Tenggelam
41
Sangat Kuat
42
Mau Pergi
43
Bertanya Kebenaran
44
Semua Akan Berlibur
45
Mirip Seperti Kembar
46
Biar Gemuk
47
Bermain Sepuasnya
48
Alamat Sekolah
49
Membantu Istri
50
Pekerjaan Yang Mudah
51
Memberi Peringatan
52
Gadis Kecil Menyedihkan
53
Kado Untuk Teman
54
Selalu Cantik
55
Menunggu Ibu
56
Membuat Kopi
57
Jika Masih Hidup
58
Tidak Bisa Diam
59
Seperti Aku Menyayangimu
60
Galak Sekali
61
Teh Untuk Ibu
62
Pasti Memaafkan
63
Aku Ingin Sendiri
64
Kejadian Menyedihkan
65
Masa Lalu
66
Masa Lalu Part 2
67
Mata Sembab
68
Menangis
69
Trauma
70
Tak Bisa Mengendalikan
71
Selalu Menahan
72
Merindukan
73
Menikmati Masakan
74
Terlalu Percaya Diri
75
Datang Menjemput
76
Menyebalkan Sekali
77
Masih Kecil
78
Menginginkan
79
Cukup Diam
80
Persiapan Liburan
81
Mendengar Namanya
82
Terlihat Berbeda

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!